Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152938 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyuni Suryaningrum
"Perdagangan saham di Bursa Efek membutuhkan suatu mekanisme penyampaian informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Informasi ini dibutuhkan agar pihak yang terkait dapat mengambil keputusan secara cepat, dan tepat. Semakin berkembangnya bursa Indonesia di mata dunia menciptakan adanya suatu kebutuhan akan bursa yang mampu menangani frekuensi perdagangan dengan jumlah yang besar dan layanan yang cepat, tepat dan profesional. Untuk kepentingan itulah digunakan ATS (Automated Trading System) sehingga informasi dapat disebarkan dengan cepat sehingga pialang dapat segera memberikan reaksi yang cepat.
Selain itu informasi yang dikirimkan juga harus dapat dikendalikan sehingga mencegah pihak-pihak yang tidak berkepentingan untuk dapat mengakses informasi yang bukan miliknya. Hal ini diperlukan untuk menjaga stabilitas bursa. Untuk tujuan itu perlu adanya suatu fungsi penyaringan informasi yang diletakkan di pihak kantor bursa sebagai bagian dari ATS.
Skripsi ini membahas tentang mekanisme pengiriman informasi beserta penyaringan informasi yang diperlukan disertai dengan aplikasi yang digunakan yang diletakkan pada sisi Bursa Efek. Berdasarkan simulasi yang dilakukan didapatkan bahwa semakin banyak client yang terhubung, maka aplikasi ini akan semakin efisien dan stabil. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini dapat dipenuhi oleh sistem yang standar dan karena aplikasi bersifat multiplatform, maka akan dapat langsung berjalan pada sistem operasi yang sudah ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mazzaferro, John F.
South Carolina: Computer Technology Research Corp., 1992
R 004.68 MAZ f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Siswanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dinamika intrahari return, volatilitas return, dan volume transaksi pads hari pertama saham diperdagangkan diBEJ. Penelitian menggunakan data intrahari dengan interval 5 menit dan 15 menit Sampel penelitian ini merupakan penisahaan-penisahaan yang melakukkan IPO pada periode 2003 sampai dengan 2005.
Hasil penelitian menunjukkan adanya volatilitas yang tinggi pada awal dan akhir perdagangan, return yang positif pads interval pertama perdagangan (09.30-09.35 dan 09.30-09.45), terdapat poly volatilitas return yang menyerupai huruf L, dan huruf W pada volume transaksi. Pembelian saham pada I jam pertama dan kemudian dijual pada akhir had perdagangan tidak memberi keuntungan.

This research intends to investigate the intraday dynamics of stock Return, Returns Volatility and Transaction Volume on the first day a new issue is traded in Jakarta Stock Exchange. It uses intraday data of 5 minutes and 15 minutes interval, respectively. Sample for this study consists of IPOs shares from 2003 to 2005.
The result show that there is high Volatility at the beginning and during the end of trading hours, while positive Returns are evident during the first interval trading (09.30 - 09.35 and 09.30 - 09.45, respectively). Return Volatility displays Letter L pattern, and Transaction Volume letter W pattern. Apparently, buying shares during the first trading hour, then selling them at the closing trading hour will not be profitable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frederik Priotomo
"Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh De Bondt dan Thaler (1985) dengan menggunakan data pasar modal Amerika Serikat (NYSE), telah menemukan suatu anomali baru yang bertentanggan dengan teori pasar efisiensi yang dikenal fenomena reaksi yang berlebihan (overreaction phenomenon). De Bondt dan Thaler menemukan bahwa saham­ saham yang menunjukkan tingkat pengembalian ekstrim positif (winner) atau negatif (loser) selama suatu periode akan mengalami pembalikan tingkat pengembalian (return) pada periode berikutnya atau return dari saham loser akan mengungguli saham winner.
Pada penelitian ini, penulis akan mencoba mengamati apakah keberadaan anomali overreaction terdapat di Bursa Efek Jakarta khususnya pada sektor industri tekstil, perdagangan besar produksi, dan perdagangan eceran selama tahun 200 I sampai dengan tahun 2003 serta melihat apakah anomali overreaction yang terdapat di BEJ merniliki ciri-ciri yang sama dengan anomali overreaction yang ditemukan dalam penelitian sebelumnya oleh De Bondt-Thaler.
Penelitian ini menggunakan data return saham yang terdapat pada industri tekstil, perdagangan besar produksi, dan perdagangan eceran sesuai dengan periode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode yang sama digunakan oleh De Bondt-Thaler yaitu menggunakan perhitungan saham-saham winner dan loser yaitu dengan menggunakan metode market adjusted excess returns dimana Oit - Rjt - Rmt, dimana winner dan loser portfolio dibentuk berdasarkan penerimaan return yang berlebihan dimasa lampau. Dengan membagi periode penelitian menjadi dua yaitu periode tiga bulanan dan periode tahunan untuk setiap periode pembentukan portofolio dan periode observasi portofolio. Proses selanjutnya adalah menguji tingkat pengembalian yang diamati dengan uji signifikansi t­student.
Berdasarkan pada perhitungan yang diperoleh, dalam penelitian yang dilakukan dengan menggunakan periode tiga bulanan anomali overreaction tidak terjadi. Hal ini dikarenakan tidak terpenuhinya hipotesis dari overreaction, dimana anomali overreaction terjadi apabila ACAR loser > 0 dan ACAR winner< 0, serta ACAR loser - ACAR winner>0, sedangkan berdasarkan perhitungan yang didapat pada akhir periode atau bulan ke-3 dari rata-rata replika pada akhir bulan ke-3 atau periode replika yang ada, nilai ACAR loser sebesar -0.07474 dan ACAR winner sebesar 0.022299, serta ACAR loser- ACAR winner sebesar -0.09704, dengan tingkat signifikasi setiap bulan atas nilai dan nilai selisih CAR loser dan winner dari seluruh replika yang ada yang sangat rendah dibawah nilai t-tabelnya sehingga pada periode ini anomali overreaction tidak tetjadi.
Lain halnya dengan basil perhitungan yang menggunakan periode penelitian tahunan, gejala overreaction terlihat atau terjadi secara keseluruhan dalam seluruh periode dari replika yang ada. Dimana secara rata­ rata selama tahun 200 I sampai dengan 2003 ACAR winner < 0 untuk seluruh periode atau bulan pada periode penelitian, dengan ACAR winner pada akhir periode replika (bulan ke-12 atau bulan Desember) sebesar -0.09947 atau -9,947% dan ACAR loser > 0 dengan nilai ACAR loser pada akhir periode replika sebesar 0.710259 atau 71,0259%, serta nilai ACAR loser - ACAR winner > 0 dengan nilai Selisih ACAR loser dan winner pada akhir periode sebesar 0.809733 atau 80,9733% dengan tingkat signifikasi atas selisih CAR loser dan winner yang ada sangat signifikan sebesar 8.29438 pada akhir periode replika yaitu pada bulan ke-12 atau bulan Desember, diatas nilai t-tabel dengan taraf nyata 10% sebesar 3.077685.
Maka hasil dari perhitungan dari dua rata-rata replika tersebut memenuhi hipotesis dari overreaction tetapi hanya pada hipotesis ketiga saja, dimana untuk hipotesis pertama dan kedua walaupun nilai ACAR winner< 0 dan ACAR loser> 0 tetapi tingkat signifikasinya dibawah nilai critical value-nya yaitu pada akhir tahun dengan tingkat signifikasi 10% tingkat signifikasi loser hanya sebesar 1.6792 < dari critical value-nya sebesar 1.886 dan signifikasi winner sebesar -0.1911 < dari critical value-nya sebesar -1.886, sehingga pada periode penelitian tahunan pun anomali overreaction tidak terjadi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhian Febrianto
"Salah satu cara pencarian dana yang saat ini sering kita dengar dan sudah banyak dilakukan di banyak perusahaan besar, adalah dengan mengeluarkan saham. Saham merupakan sebuah sertifikat kepemilikan alas perusahaan, di mana kepemilikan ini periodenya tergantung pemegang saham tersebut, bisa dalam jangka pendek maupun jangka panjang, tetapi umumnya kepemilikan saham untuk jangka panjang. Dalam penelitian ini, penulis mengambil satu perusahaan telekomunikasi yang posisi sahamnya cukup stabil di Bursa Efek, yakni PT Indosat.
Mencermati pergerakan jual - beli saham di sektor telekomunikasi dalam kurun waktu 2002-2004, posisi Indosat masih cukup kuat dalam jajaran 10 besar perusahaan terbuka. Hal itu terjadi karena perusahaan Indosat merupakan salah satu perusahaan yang berkapitalisasi besar, sehingga mampu menunjukkan eksistensi yang menjanjikan di dunia pertelekomunikasian. Berbagai fenomena mempengaruhi pergerakan penjualan sahamnya, mengingat saham merupakan salah satu bentuk investasi yang banyak diminati dan tidak terlalu fluktuatif seperti halnya kurs dollar ataupun suku bunga Bank.
Berdasarkan pada permasalahan yang diangkat, sorta keterbatasan waktu, maka penulis mencoba menganalisa hal sebagai berikut, dengan menggunakan data laporan tahunan Bank Indonesia dan Bursa Efek Jakarta :
a. Faktor yang berpengaruh pada volume perdagangan saham, meliputi nilai tukar rupiah terhadap US dollar dan tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia 1 bulanan dalam periode 2002 - 2004.
b. Faktor terpengaruh adalah volume perdagangan saham PT. Indosat di bursa efek jakarta dalam periode 2002 - 2004.
Dari penelitian dan penganalisaan data tersebut diatas diperoleh hasil bahwa dalam periode 2002 - 2004 pergerakan volume penjualan saham di bursa efek Jakarta, khususnya saham PT.Indosat, dipengaruhi oleh kurs dollar amerika dan suku bunga SBI, tapi pengaruh yang diberikan sangatlah lemah.. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikan penelitian lebih kecil dari pada nilai signifikan hitung untuk kurs dollar secara parsial maupun secara simultan, yakni parsial sebesar 0.74 dan simultan sebesar 0.56. Begitu pula untuk suku bunga SBI pengaruhnya sangat lemah, hal ini juga disebabkan nilai signifikan penelitian lebih kecil dari pada nilai signifikan hitung balk secara parsial maupun secara simultan, yakni parsial sebesar 0.16 dan simultan sebesar 6.66.
Apabila dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan dengan menggunakan return sebagai variabel terikatnya, didapat kesamaan dalam hal pengaruhbaik kurs dollar maupun variable SBI memberikan pengaruh yang positif, hal ini bertentangan dengan penelitian terdahulu yang memberikan pengaruh yang negatif . Dengan berbagai masukan penelitian terdahulu, penulis berkesimpulan bahwa baik menggunakan return saham maupun volume perdagangan saham akan didapatkan pengaruh yang sama dari variabel kurs dollar, sedangkan dari variabel SBI akan didapat nilai pengaruh yang berbeda.

Old perception thought that telecommunication just to build and smoothness the business. But presently, telecommunication not just for the business, a very fast revolution in technology take over a junction of telecommunication as an entertainment , information provider tools, etc. One of the big companies in Indonesia who always develop their telecommunication market is Indosat Corporation, which sure need a big sources too finding their expanding plan. One of the many ways is through stocks or shares.
Shares, is the certificate which issued by the company with the nominal should be pay and period limitation on it. The public holders who have this certyicate have a contribution with the company as long as the period on it. There is mutual benefit between holder and issuer until the end of period agreed through the stock letters, during 2002 - 2004, Indosat always in top ten of Big companies in Jakarta Stock Exchange. Since Indosat is a big company, many phenomenons in economic and politic both outside and inside Indonesia take apart in influences their shares trade, but the prospect of this company is quit strong to be ignored by the investor. This bright side of Indosat, made the writer would like to know more about their transaction shares fluctuation in BEJ for period 2002 - 2004 in view of the exchange rate fluctuation of Indonesia currency versus US dollar and interest of Bank Indonesia certificate for the some period January 2002 up to December 2004.
Based on those data which taken from Annual report issued by Bank Indonesia, and using E Views and SPSS application to calculated and analyzed it got the result that The exchange rate fluctuation both partially or simultaneous give a very weak signyicantly impact to Indosat transaction shares fluctuation, partially at 0.74 and simultaneous at 0.56. Same result for interest of Bank Indonesia certnicate at 0.16 and 6.66. But there are unknown variable beside above which is give a big influence in Indosat transaction shares fluctuation at 37.42 percentage.
Comparing with previous research in shares returned in view of the exchange rate fluctuation of Indonesia currency versus US dollar and interest of Bank Indonesia certnicate, it also give a result that both factors give a positive impact to the return of shares. From this and some of previous research can be concluded that during the period 2002 - 2004, both exchange rate of Indonesia currency versus US dollar and the Interest of Bank Indonesia certificate give a positive influence to the Indosat transaction shares fluctuation, even so weak.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmina Sofyan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Indrawan Handoko
"The aim of this research is :
a. Knowing the different condition in financial performance and operation of the company before and after right issue
b. Knowing the different condition in financial performance and operation of the company which have right issue or not
c. Knowing the different company issue performance which have right issue or not
The Methodology of this research : first of all, we make a normality test (natural logarithm) for all data. In the iirst hypotheses, we make t- pair test to know the different significancy of ratio mean in the company before and after right issue. Second and third hypotheses, use independent t - test to see the condition in financial performance before they make right issue and after is affected by market condition at the moment (use 5 % and 10 % level signihcancy).
The result from this research is show that for the moment aiier right issue there is only 5 ratio which affect the financial condition of the company and the other side the research in company issue performance show that the financial performance issuer is underperformed and the financial perfomiance non issuer is not. This condition also occur if we compare with the market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T16986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dian Savitri
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh stock mispricing terhadap return reversal saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan panel data dari tahun 2006 hingga tahun 2011. Variabel mispricing diukur melalui proksi volatilitas atau standar deviasi dari nilai residual. Terdapat empat variabel dependen di dalam penelitian ini untuk melihat mean reverting saham, yaitu return minggu pertama, return minggu kedua, return minggu ketiga dan return minggu keempat seletah periode mispricing.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat mispricing suatu saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return reversal. Berdasarkan analisa t-statistic untuk setiap regresi, maka didapatkan hasil bahwa variabel mispricing paling berpengaruh terhadap return reversal saham terhitung pada minggu kedua setelah periode mispricing. Pada minggu ketiga dan keempat setelah periode mispricing, return saham telah mengikuti proses mean reverting, yaitu return berangsurangsur kembali perlahan kepada return semestinya.

This thesis discusses the effect of mispricing to return reversal stocks in the Indonesia Stock Exchange. This is a quantitative method using panel data from 2006 until 2011. Mispricing variable was measured by the residual volatility (standar deviation) proxy. There are four dependent variables in this study to look at the mean reverting of stocks, which are return on the first week, return on the second week, return on the third week and return on the fourth week after the mispricing period.
This study concludes that the stock mispricing has a positive and significant impact on return reversal. Based on t-statistic analysis for each regression, the most influence effects starts in the second week after mispricing period. In the third and fourth weeks after mispricing period, stock returns have been following the mean reverting process, which gradually return to the supposed return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32247
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Noerfallah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Intensitas Pencarian Dengan Proksi Google SVI Terhadap Likuiditas Dan Volatilitas Saham Pada Perusahaan Property, Real Estate Dan Konstruksi Bangunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel. Dengan menggunakan variabel control yakni lagged Abnormal Trading Volume dan lagged Volatilitas Saham. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa Intensitas Pencarian dengan menggunakan proksi Google ASVI signifikan berpengaruh positif terhadap likuiditas saham yang diproksikan oleh Abnormal Trading Volume dan juga signifikan berpengaruh positif terhadap Volatilitas saham.

This study aims to determine The Impact of Searching Intensity with Google SVI Proxy on Stock Liquidity and Stock Volatility of Property, Real Estate and Building Construction Companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2013-2017. This study used panel data regression method. Lagged Abnormal Trading Volume and lagged Stock Volatility will be used for control variable. The results of the study show that Searching Intensity using Google SVI proxy has positive significant impact towards stock liquidity and stock volatility as well. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Era Novrianty, Author
"Pada tanggal 6 Oktober 2004, Bursa Efek Jakarta telah mulai memperdagangkan instrumen bam dengan nama Kontrak Opsi Saham (KOS). KOS merupakan instrument derivatif karena mengacu pada harga aset yang mendasarinya. KOS yang diperdagangkan di BEJ relatif berbeda dengan KOS yang diperdagangkan di Bursa lainnya, karena ada pembatasan pada tingkat keuntungan yaitu sebesar 10 persen dari harga exercise suatu KOS. Dengan model yang berbeda tersebut, investor di Indonesia belum banyak yang memahami teknik melakukan valuasi terhadap KOS dan manfaat serta resiko dari instrumen tersebut.
Penelitian ini mencoba memberikan pemahaman tentang teknik melakukan valuasi terhadap Kontrak Opsi Saham (KOS) di Bursa Efek Jakarta dan memberikan pemahaman tentang manfaat dan kerugian dari perdagangan KOS. Penelitian ini dibatasi pada valuasi KOS jenis call dan put yang tersedia pada tanggl 6 Oktober 2004. Valuasi dilakukan dengan menggunakan metode Binomial, karena relatif mudah dipahami.
Dalam melakukan valuasi, ada sejurnlah penyesuaian dari metode standar yang terkait dengan kemungkinan exercise sebelum maturity (tipe Amerika). Penyesuaian lain juga dilakukan terkait dengan pembatasan keuntungan sebesar 10 persen dari harga exercise serta kemungkinan terjadinya autoexercise sebelum maturity.
Valuasi harga kontrak opsi dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2004, bertepatan dengan dimulainya perdagangan instrumen tersebut. Pada tanggal tersebut, jumlah opsi mencapai 105 kontrak masing-masing untuk call dan put, yang merupakan kontrak opsi yang dimiliki oleh lima saham acuan yang relatif likuid dan berkapitalisasi besar yaitu ASII, BBCA, HMSP, INDF dan TLKM. Namun KOS yang akan divaluasi tidak semuanya, melainkan terbatas pada 6 seri KOS untuk setiap saham pada maturity yang sama (semuanya menjadi 90 kontrak seri KOS). Tiga KOS pertama merupakan jenis call yang mewakili call yang in the money, at the money dan out of the money. Sedangkan tiga KOS lainnya mewakili jenis put.
Pembentukan tree dari KOS BEJ sama halnya dengan pembentukan tree dari KOS standar. Penentuan kemungkinan harga saham (naik dan turun) sampai dengan masa berakhimya kontrak persis sama dengan Kontrak Opsi Saham standar. Namun, perbedaannya hanya pada penentuan nilai (value) dari KOS pada setiap node dari tree Binomial. Karena ada pembatasan keuntungan, maka nilai (value) yang lebih dari batasan tersebut harus disesuaikan atau diturunkan sehingga sama dengan batasan tersebut.
Dari hasil valuasi, untuk semua Jems KOS, harga call relatif lebih tinggi daripada harga put, ketika harga exercise (X) lebih rendah atau sama dengan harga saham awal (So), sementara ketika harga saham awal lebih tinggi dibanding harga call, maka harga call relatif lebih rendah daripada harga put. Selain itu, semakin panjang maturity dari KOS, harga KOS baik jenis call maupun put sama-sama semakin tinggi (berbanding lurus). Berdasarkan analisis berdasarkan harga exercise, semakin tinggi harga exercise maka harga call semakin rendah (berbanding terbalik), akan tetapi harga put justru semakin tinggi (berbanding lurus).
Dari hasil simulasi, instrumen KOS yang diperdagangkan di BEJ sangat efektif untuk melakukan hedging terhadap saham individual atau portfolio, terutama melalui strategi protective put. Dengan membeli put yang mampu meng-hedge portfolio, maka resiko penurunan nilai portfolio dibatasi maksimal 10 persen dari harga exercise, meskipun harga saham dalam portfolio semuanya mengalami penurunan yang sangat besar.
Instrumen KOS yang diperdagangkan di BEJ relatif kurang optimal untuk melakukan spekulasi. Misalnya pada strategi straddle, dimana investor berharap ada perubahan yang besar terhadap harga saham, potensi keuntungan yang diperoleh dibatasi hanya 10 persen dari harga exercise. Dalam simulasi yang dilakukan, imbal hasil yang diperoleh investor maksimal hanya 40 persen. Padahal, pada KOS standar, imbal hasil yang mungkin diperoleh investor masih jauh lebih tinggi lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>