Ditemukan 82663 dokumen yang sesuai dengan query
Diah Zakiah
"Kemajuan teknologi Packet Switching dengan kecepatan akses yang semakin tinggi, dan kemungkinan kesalahan yang semakin kecil mendorong gagasan untuk `menumpangkan' trafik suara pads jaringan paket. Untuk membawa trafik suara tersebut, protokol internet atau lebih dikenal dengan TCP/IP dipandang sebagai sarana yang paling tepat, karena selain protokolnya sederhana jaringan ini merupakan jaringan paket yang paling banyak dipakai di dunia saat ini. Trafik suara yang dibawa pads jaringan paket dengan menggunakan TCP/IP akan sangat menguntungkan bila diaplikasikan pada sebuah LAN, sehinga suatu instansi tidak perlu memiliki dua jaringan yang terpisah untuk mentransfer data dan suara. Performasi merupakan faktor yang panting dalam aplikasi VOIP karena pada pada jaringan paket trafik voice diperlakukan sama dengan trafik data lainnya. Delay merupakan masalah yang sangat sensitif pads trafik voice, karena delay yang melebihi batas yang ditoleransi akan mengganggu kenyamanan berkomunikasi. Dalam tulisan ini akan dibahas aplikasi VoIP dalam suatu rancangan LAN yang disimulasikan dengan Comnet Ill 2.01, keuntungan dan masalah yang dihadapi dalam aplikasi ini, serta analisa performansi layanan voice pads LAN tersebut. Dan hasil simulasi, didapatkan bahwa protokol akses yang bersifat deterministik seperti token ring dan token bus lebih cocok untuk digunakan pads LAN yang mengaplikasikan VoIP, penambahan stasiun menimbulkan penurunan performansi layanan suara. Dari simulasi juga didapatkan jumlah prosesor yang optimal pads sentral PBX."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39779
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Novita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40407
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ramdhan Akbar
"Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Menerima maupun mengirim informasi dimana saja dan kapan saja memungkinkan munculnya inovasi untuk berkomunikasi secara bergerak. Teknologi prosesor pengolah multimedia, media transfer data yang berkecepatan tinggi dan peningkatan dalam menciptakan perangkat-perangkat yang berukuran kecil semakin mendukung konsep komunikasi bergerak. Mobile IPv6 adalah salah satu solusi dalam komunikasi bergerak. Mobile IP memungkinkan pengguna tetap dapat berkomunikasi melalui Internet Protocol (IP) dimana saja dan kapan saja. IPv6 memiliki kelebihan dalam pengalamatannya yang luar biasa banyak, yaitu 3.4 x 1038/sup>. Aplikasi yang dapat mendukung komunikasi secara bergerak salah satunya adalah VoIP yaitu sebuah aplikasi komunikasi suara melalui IP.
Skripsi ini membahas kualitas layanan yang dapat diberikan oleh VoIP pada jaringan route optimization Mobile IPv6. Pengujian dilakukan dengan menganalisa kualitas layanan yaitu delay, jitter dan packet loss. Pengujian dilakukan terhadap perbandingan dua codec video yaitu MPEG-4 dan Theora, dan tiga codec suara yaitu G.711, GSM dan Speex pada jaringan IPv6 murni dan Mobile IPv6. Hasil untuk IPv6 murni delay codec audio Speex 20.07 ms dan 33.17 ms untuk delay video Theora. Packet loss Speex 0.03% dan 0.01% untuk Theora. Hasil Mobile IPv6 delay audio codec Speex 20.87 ms dan 34.92 ms. Packet loss audio codec Speex 5.64% sedangkan packet loss video terkecil dimiliki oleh kombinasi MPEG-4 dan G.711 dengan 5.46%.
Information and communication technology has become a growing part of human life. The need to receive or send information anywhere and at any time allowing the emergence of innovation to be able to communicate in a move. Processor technologies such as multimedia processor, media high speed data transfer and increase on creating devices that are small are increasingly supporting the concept of mobile communications. Mobile IP allows users could communicate via Internet Protocol (IP) anywhere and anytime. IPv6 provides better support, one of which is the number of addressing with total 3.4 x 1038 addresses. Applications that can support mobile communication is VoIP or Voice over IP. This thesis discusses the quality of services can be provided by VoIP in the route optimization Mobile IPv6 networks. Testing is done by analyzing the comparison of two video codecs: MPEG-4 and Theora and three audio codec are G.711, GSM and Speex in pure IPv6 and Mobile IPv6. The result for pure IPv6 are getting that Speex audio codec has the smallest delay time with 20.07 ms and 33.17 ms for Theora. Packet loss of Speex is 0.03% and Theora is 0.01%. The result for Mobile IPv6 are getting that delay audio for Speex is 20.87 ms dan delay video for Theora is 34.92 ms. Speex audio packet loss is 5.64% and the smallest video packet loss is owned by combination of MPEG-4 and G.711 with 5.46%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51169
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39126
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Davidson, Jonathan
Indianapolis : Cisco Press, 2000
621.385 DAV v
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Siswoyo Setyo Wibowo
"Suatu operator GSM yang mempunyai pelanggan yang terus berkembang tentu akan meningkatkan kapasitas jaringannya. Apalagi banyak layanan yang selalu menggunakan signaling dengan trafik yang tinggi seperti SMS, maka jaringan akan sangat terbebani. Sebagai salah satu solusinya adalah dengan menambah protokol Signaling Sistem 7 over IP (SS7oIP). Selain biaya pembangunannya murah, metode ini juga dapat dihandalkan, sehingga operator dapat menghemat biaya pengembangan. SS7 over IP pada jaringan dapat diaplikasikan dengan menggunakan Router IP Transfer Point (ITP) versi 7507 dan 7513. ITP adalah suatu perangkat yang mengkonversikan signaling yang melalui Time Division Multiplex (TDM) ke signaling yang dapat melalui jaringan IP. Pada jaringan GSM, ITP dapat diletakkan di antara MSC dan Signaling Transfer Point (STP). Tugas akhir ini akan membahas performansi yang dibutuhkan SS7 over IP yang sesuai dengan standar GSM. Data diperoleh dengan cara debug antara Router ITP 7507 yang terhubung dengan MSC dan ITP 7513 yang terhubung dengan STP, kemudian akan diamati performansi nya. Hasil analisa menunjukkan bahwa kapasitas rata-rata trafik signaling dari ITP saat kondisi normal sebesar kirim 18,5% dan terima 20,4% sehingga sesuai dengan spesifikasi vendor yaitu di bawah 40% kapasitas maksimum, waktu down sebesar 99,9877% sehingga masih dibawah standar ITU sebesar 99,9988%, delay rata-rata sebesar 44 mdetik sehingga sesuai dengan spesifikasi ITU harus di bawah 100 mdetik. Jenis paket yang melalui jaringan ini saat kondisi normal lebih dari 95% adalah SCCP. Saat kondisi jaringan TDM jatuh memungkinkan trafik SCCP lebih rendah dari 95% dan trafik ISUP lebih tinggi dari 5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40234
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"This book examines VoIP as a technology and its consideration within the industry, the motivations for VoIP networks, a review of the status of the major components of a VoIP network and their development, and both current and emerging applications."
London: Institution of Engineering and Technology, 2008
e20452570
eBooks Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39930
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Servatius, Philipp
"This book provides a game theoretic model of interaction among VoIP telecommunications providers regarding their willingness to enter peering agreements with one another. The author shows that the incentive to peer is generally based on savings from otherwise payable long distance fees. At the same time, termination fees can have a countering and dominant effect, resulting in an environment in which VoIP firms decide against peering. Various scenarios of peering and rules for allocation of the savings are considered. The first part covers the relevant aspects of game theory and network theory, trying to give an overview of the concepts required in the subsequent application. The second part of the book introduces first a model of how the savings from peering can be calculated and then turns to the actual formation of peering relationships between VoIP firms. The conditions under which firms are willing to peer are then described, considering the possible influence of a regulatory body. "
Berlin: Springer, 2012
e20397163
eBooks Universitas Indonesia Library
Muhammad Rahmat Dwiyanto
"Aplikasi suara melalui jaringan IP (Internet Protocol) pada saat ini berkembang pesat dikarenakan kualitasnya yang tinggi dan biayanya yang cukup terjangkau. Diperlukan sebuah jaringan telekomunikasi yang dapat menyediakan VoIP dengan kualitas tinggi. Oleh karena itu, digunakan jaringan WiMAX karena jaringan tersebut dapat diandalkan untuk menyediakan VoIP dengan kualitas tinggi. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menganalisis kinerja voice over WiMAX pada jaringan IEEE 802.16e melalui analisis QoS pada modulasi BPSK dan QPSK pada berbagai coding rate dengan mempertimbangkan parameter BER dan SNR. Simulasi dilakukan dengan menggunakan PHY-layer IEEE 802.16e pada Simulink dengan menggunakan file audio sebagai input. Pada simulasi dilakukan proses puncture, proses tersebut berfungsi untuk menghilangkan output stream dari low-rate encoder sehingga dapat meningkatkan transfer rate. Berdasarkan hasil simulasi, modulasi QPSK dengan coding rate ¾ (QPSK ¾ ) memiliki nilai BER yang paling baik karena pada proses puncture, modulasi QPSK ¾ menghasilkan transfer rate yang cukup baik sehingga nilai BER yang didapatkan juga baik. Berdasarkan uji mean opinion score (MOS) kepada 20 responden, didapatkan nilai BER yang dapat menjadi standar untuk layanan VoIP yaitu sebesar 0.0004762 didapatkan dengan menggunakan modulasi QPSK dengan coding rate ¾ pada SNR 15 dB. Dapat disimpulkan bahwa modulasi QPSK lebih tahan error bila dibandingkan dengan modulasi BPSK.
The voice applications over IP networks are growing rapidly due to their increasing popularity and cost. To meet the demand of providing high-quality of VoIP, we need to use reliable network. Therefore, we use WiMAX networks because it can provide high quality of VoIP due to its high speed data rates. The purpose of this thesis is to analyze voice over WiMAX performance in IEEE 802.16e networks by analyzing BPSK and QPSK with various coding rate which SNR and BER included in consideration. The simulation was running in PHY-layer IEEE 802.16e by using Simulink and put an audio file as its input. In simulation, puncturing process was done. Puncturing is the process of systematically deleting bits from the output stream of a low-rate encoder in order to reduce the amount of data to be transmitted, thus forming a high-rate code. Based on the simulation, QPSK modulation with coding rate ¾ (QPSK ¾ ) had the best BER because while in puncturing process, QPSK ¾ had the good high rate code. Therefore, we have got a lowest BER as its result among the other modulation. Based on the mean opinion score (MOS) test to 20 respondents, BER value which could be a standard of VoIP service is 0.0004762 with QPSK ¾ modulation at SNR 15 dB. The conclusion is the higher coding rate, the higher rate-code could be transmitted and QPSK modulation is more robust to error than BPSK."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46680
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library