Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar Rosadi
"ABSTRAK
Isolator transmisi tegangan tinggi yang selalu terpengaruh oleh keadaan lingkungan luar akan selalu ada terdapat polutan yang mempengaruhi kinelja isolator. Timbunan atau polutan yang berupa hujan, keadaan kelembaban akan menjadikan isolator tersebut bersifat penghantar. Keadaan ini akan merubah keadaan elektroda-elektroda menjadi hubung singkat, sehingga akan menyebabkan tetjadinya lompatan api atau yang di sebut dengan flashover.
Semakin banyaknya polutan atau semaldn seringnya isolator tersebut terkena polutan akan menjadikan penurunan tegangan flashover dan isolator tersebut yang berakibat pada terputusnya pengiriman energi listrik ke pemakai.
Agar keandalan transmisi tenaga listrik tetap terpenuhi perlu adanya penelitian-penelitian tentang karalcteristik komponen-komponen tenaga listrik yang dalam hal ini adalah isolator.
Dari berbagai isolator yang digunakan mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing, akan tetapi perlu adanya pemilihan isolator yang dalam hal ini adalah resin epoksi.
Dalam skripsi ini di ujikan isolator resin epoksi dalam keadaan lemab, hujan serta kedaan idael atau normalnya. Sebagai pelengkap diadakan pengujian di laboratorium Telmik Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik dengan membuat simulasi huj an sehagi pengganti keadaan sebenamya di lingkungan.

"
2001
S39749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arighi Radevito
"Penelitian ini merupakan analisis mengenai penentuan peringkat sumber energi di Indonesia dengan kriteria LCOE, tingkat emisi, kepadatan daya dan penciptaan lapangan kerja untuk membantu memberikan paradigma yang independent dan andal bagi para pembuat kebijakan. LCOE, tingkat emisi, kepadatan daya dan penciptaan lapangan kerja dari sumber energi merupakan faktor penting bagi pembuat kebijakan untuk menentukan jenis sumber energi untuk pembangkitan listrik yang terbaik untuk dikembangkan di Indonesia. Para pembuat kebijakan atau calon investor mungkin ingin melihat kesesuaian jenis pembangkit listrik yang sesuai dikembangkan, mengingat bahwa membangun berbagai jenis sumber energi telah terbukti memiliki dampak pada hasil sistem kelistrikan nasional. Data dari Kementerian ESDM, PLN, Lazard, IRENA dan berbagai sumber penelitian akan dianalisis menggunakan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bobot tingkat emisi CO2 paling tinggi diantara keempat kriteria diikuti oleh levelized cost of electricity (LCOE), penciptaan lapangan kerja dan kepadatan daya yang terakhir. Sumber Energi Air menempati peringkat tertinggi di antara alternatif lain diikuti oleh sumber energi surya, panas bumi, angin, gas alam, batubara dan mesin diesel. Sementara sumbe energi panas bumi dan surya memiliki probabilitas perubahan peringkat tertinggi dengan 21.4% perubahan berdasarkan simulasi sedangkan sumber energi lainnya probabilitas perubahannya sebesar 0%. Hal ini harus dipertimbangkan dalam pemodelan risiko dan oleh pembuat kebijakan.

This study is an analysis of the energy sources ranking in Indonesia with the criteria of LCOE, CO2 emission levels, power density and job creation to help provide a reliable dan independent paradigm for policy makers. LCOE, CO2 emission levels, power density and job creation from energy sources are important factors for policy makers to determine the best energy source for electricity generation to be developed in Indonesia. Policy makers or potential investors may want to look at the suitability of the appropriate type of power generation to be developed, given that establishing different types of energy sources has been shown to have an impact on the results of the national electricity system. Data from the Ministry of Energy and Mineral Resources, PLN, Lazard, IRENA and various research sources will be analysed using the Multi Criteria Decision Making (MCDM) method. The results of this study indicate that the weight of the CO2 emission level is the highest among the four criteria followed by the levelized cost of electricity (LCOE), job creation and the last power density. Water as an energy sources ranks highest among other alternatives followed by sources of energy from solar, geothermal, wind, natural gas, coal and diesel engines. Meanwhile, geothermal and solar energy sources have the highest probability of ranking change with 21.4% of changes based on simulations, while other energy sources have 0% probability of change. This should be considered in risk modelling and by policy makers"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pinandhito Adi Dharma
"Dalam rangka meningkatkan pendapatan, PT.PLN (Persero) melaksanakan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT. Lotte Chemical Indonesia Cilegon. berupa investasi relokasi saluran udara tegangan tinggi 150 kV. Penelitian ini begitu penting sebagai simulasi skala kecil mengingat banyaknya proyek transmisi tenaga listrik yang dilaksanakan PLN. Penelitian ini menganalisis dampak relokasi SUTT 150 kV tersebut ditemukan bahwa material eksisting yang dibongkar baik yang termanfaatkan/ tidak termanfaatkan kembali sehingga berpotensi menjadi penambah/pengurang investasi bagi PLN. Metode penelitian berupa analisis data kajian kelayakan proyek PLN. Analisis perhitungan dengan menghitung nilai asset eksiting yang kemudian digunakan sebagai acuan dalam perhitungan analisis sensitivitas yang kemudian ditentukan 3 skenario dengan menggunakan indikator finansial IRR, NPV, B/C Ratio dan Payback Period (PB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk Skenario 1,2 dan 3 mempunyai nilai IRR dan B/C Ratio positif dan terdapat selisih 1 tahun untuk payback period antara skenario 1 dan 3 vs skenario 2 dan untuk NPV tertinggi ada di skenario 3.

In order to increase revenue, PT PLN (Persero) entered into a power purchase agreement with PT. Lotte Chemical Indonesia Cilegon. investment in the relocation of 150 kV high voltage overhead lines. This research is very important as a small-scale simulation given the large number of electric power transmission projects implemented by PLN. This study analyzes the impact of the relocation of the 150 kV SUTT and found that the existing material that was dismantled was either utilized/not reused so that it has the potential to increase/decrease investment for PLN. The research method is in the form of data analysis on the feasibility study of the PLN project. Calculation analysis by calculating the value of existing assets which is then used as a reference in calculating sensitivity analysis which is then determined 3 skenarios using financial indicators IRR, NPV, B/C Ratio and Payback Period (PB). The results of the study show that skenarios 1, 2 and 3 have positive IRR and B/C ratio values and there is a difference of 1 year for the payback period between skenarios 1 and 3 vs skenario 2 and the highest NPV is in skenario 3."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Adi Nugroho
"Dalam sistem tenaga listrik yang kompleks, terjadinya ganggan short circuit dapat timbul kapan saja. Dampak dari gangguan tersebut akan semakin parah dan berpengaruh terhadap kestabilan sistem yang ada. Pada sistem tenaga listrik Pacitan, terdapat jalur transmisi pembangkit yang merupakan jalur utama penyaluran daya aktif dari pembangkit menuju gardu-gardu induk di sekitarnya. Oleh karenanya, jalur tersebut harus diminimalisir dampak dari gangguannya. Selain itu, kapasitas cadangan dari PLTU Pacitan masih tersisa banyak untuk menyuplai beban-beban yang berlebih dan perencanaan beban yang akan mendatang. Namun, apabila kapasitas standar pembangkit ditingkatkan akan terjadi ketidakstabilan pada sudut rotor maupun daya aktif pembangkitnya. Oleh karena itu, Unified Power Flow Controller (UPFC) salah satu divais Flexible AC Transmission System (FACTS) merupakah jawaban dari kedua permasalahan tersebut. Dengan pemasangan UPFC, kestabilan dari sudut rotor dan osilasi daya aktif pembangkit dapat teredam sehingga masih dalam ambang stabil. Injeksi yang diberikan UPFC kepada sistem berupa daya reaktif dan tegangan p.u pada saluran transmisi PLTU Pacitan-Nguntoronadi dengan menganut pemasangan dengan impedansi paling besar juga memberikan keunggulan dalam menangani bus-bus yang undervoltage serta pemerataan aliran daya aktif saat pembangkit ditingkatkan 10 MW dari kapasitas standarnya.

In complex electric power systems, the occurrence of a short circuit can occur at any time. The impact of these disturbances will be more severe and affect the stability of the existing system. In the Pacitan power system, there is a generator transmission line which is the main channel for channeling active power from the generator to the surrounding substations. Therefore, the pathway must be minimized from the impact. Apart from that, there is still a lot of spare capacity from the PLTU PLTU to supply excessive loads and plan future loads. However, if the standard capacity of the generator is increased there will be instability in the rotor angle and the active power of the generator. Therefore, the Unified Power Flow Controller (UPFC), one of the Flexible AC Transmission System (FACTS) devices, is the answer to these two problems. With the installation of UPFC, the stability of the rotor angle and generator active oscillation can be damped so that it is still in a stable threshold. The injection given by UPFC to the system in the form of reactive power and p.u voltage on the transmission line of the Pacitan-Nguntoronadi PLTU with the highest impedance installation also provides advantages in handling undervoltage buses and even distribution of active power when the plant is increased by 10 MW from its standard capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[PLN akan mebangun saluran transmisi tegangan tinggi arus searah (HVDC), saluran ini meliputi transmisi udara di Pulau Sumatera, saluran kabel bawah laut di Selat Sunda, dan transmisi udara di Pulau Jawa. Salah satu cara untuk mendapatkan saluran yang efektif adalah penggunaan kawat berkas.
Dalam penentuan kawat berkas yang efektif, pada penelitian ini akan digunakan pertimbangan – pertimbangan karakteristik HVDC, seperti pertimbangan susut tegangan, kerugian daya karena korona, gangguan bising, daya hantar arus ,dan massa konduktor.
Dari hasil penelitan diperoleh saluran transmisi HVDC yang efektif, yaitu saluran ganda dengan kawat berkas 5 konduktor ACSR untuk diameter keselurahan masing – masing konduktor 29,9mm – 38,21mm dan saluran ganda dengan kawat berkas 4 konduktor ACSR untuk diameter keseluruhan masing - masing konduktor 38,22mm – 48,85mm., One way to get an effective channel is the use of the bundle conductor. The use of bundle conductor is expected to minimize power losses, the corona, and increased ampacity.
In determining the effective bundle conductor, in this study will be used considerations of the characteristics HVDC, such as consideration of voltage drop, corona power loss, audible noise, ampacity, and the mass of the conductor.
The research results for the effective HVDC transmission line are double circuit channel with 5 bundle conductor , each ACSR conductor has overall diameter about 29,9mm - 38,21mm and double circuit channel with 4 bundle conductor , each ACSR conductor has overall diameter about 38,22mm – 48,85mm.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Aditya Rizkiyanto
"ABSTRAK
Solar photovoltaic Solar PV merupakan salah satu teknologi energi terbarukan yang telah berkembang dengan pesat. Efisiensi solar PV terus meningkat dan total biaya instalasinya semakin murah di beberapa tahun terakhir. Hal ini mempengaruhi tren kenaikan total kapasitas pembangkitan solar PV di dunia, baik tipe utility-scale PV maupun rooftop PV. Menurunnya biaya energi listrik yang dihasilkan rooftop PV juga akan mendorong konsumen beralih ke peralatan yang memanfaatkan listrik, seperti : dari kompor gas ke kompor listrik; dan kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik. Di sisi lain, integrasi solar PV ke suatu sistem jaringan berpotensi menimbulkan masalah karena sifatnya yang intermittent dan waktu pembangkitannya yang tidak dapat diatur. Penelitian ini akan membahas tentang dampak penetrasi solar PV pada sistem tenaga listrik Jawa - Bali. Metode yang digunakan adalah dengan memproyeksikan kapasitas terpasang solar PV lalu melakukan simulasi pembangkitan listrik untuk melayani permintaan beban pada tahun 2025. Rencana pengembangan kapasitas terpasang pembangkit listrik di Jawa - Bali diperoleh dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL yang disusun oleh Perusahaan Listrik Negara PLN . Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tenaga listrik Jawa - Bali berpotensi kekurangan pembangkit dengan fleksibilitas tinggi untuk mengantisipasi penetrasi solar PV dan pertumbuhan jumlah kendaraan listrik dan kompor listrik.

ABSTRACT
Solar photovoltaic Solar PV is one of the renewable energy technologies that has grown rapidly. The efficiency of solar PV continues to increase and the total installation cost is getting lower in this recent years. This affects the upward trend in total solar PV generation capacity in the world, for both utility scale PV and rooftop PV type. The decrease in the cost of electrical energy generated by rooftop PV will also encourage consumers to switch to equipment that utilizes electricity, such as from agas stove to an electric stove and oil fueled vehicles to electric vehicles. However, the integration of solar PV into a grid system has the potential to cause problems due to its intermittent nature and uncontrollable generation time. This research will discuss the impact of solar PV penetration on Java Bali grid system. The method used is by projecting the installed capacity of solar PV and then perform the simulation of electricity generation to serve the load demand in 2025. The development plan of power plant in Java Bali is obtained from the Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL . The result shows that Java Bali grid system potentially lack of flexible generator to anticipate the penetration of solar PV and the growth of electric vehicle and induction stove."
2018
T51524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Abdul Mukti
"Proteksi adalah pengaman pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi tenaga listrik dan generator listrik dipergunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik dari gangguan listrik atau beban lebih dengan cara memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang terganggu dengan sistem tenaga listrik yang tidak terganggu sehingga sistem kelistrikan yang tidak terganggu dapat terus bekerja.
Sistem proteksi pada gardu T75B, T149 dan MG61 terjadi kegagalan kerja dimana saat ada gangguan hubung singkat disisi konsumen, mengakibatkan PMT (Pemutus Tenaga) Penyulang trip. Hal ini mengakibatkan pemadaman meluas yang tidak diharapkan. Untuk mengetahui penyebab kegagalan sistem proteksi dilakukan beberapa pengujian dan analisis menggunakan metode Root Cause Analysis yaitu pengujian koordinasi relay proteksi, pengujian performa alat proteksi, analisis konstruksi sistem proteksi, dan Perhitungan pemilihan alat proteksi.
Pada gardu T75B, penyebab kegagalan sistem proteksi terdapat pada kesalahan pemilihan Transformator Arus yang jenuh saat dialiri arus gangguan melebihi 3.375 A. Pada gardu T149, penyebab kegagalan sistem proteksi terdapat pada pengaturan timing trip antara gardu dstribusi dan penyulang koasi memiliki kesamaan pada kurva Definite Time yaitu 0,2 sekon. Pada gardu MG61, penyebab kegagalan sistem proteksi terdapat pada kesalahan pemilihan Transformator Arus yang jenuh saat dialiri arus gangguan melebihi 1.250 A. Diharapkan dengan hasil pengujian tersebut dapat menjadi acuan untuk perbaikan sistem proteksi sehingga kegagalan serupa tidak terulang kembali.

Protection is a safety in the electric power system installed in the electric power distribution system, power transformer, electric power transmission, and generator used to secure the power system electricity from electrical disturbances or overloads by separating the disturbed parts of the electric power system from the undisturbed electrical power system so that the undisturbed electrical system can continue to work.
The protection system at the Distribution Substation of T75B, T149 and MG61 has a work failure where when there is a short circuit on the consumer side, it causes the PMT (Power Breaker) for the Feeder does not trip. This resulted in an unexpected widespread blackout. To find out the cause of the failure of the protection system, several tests and analyzes were carried out using Root Cause Analysis methods, namely protection relay coordination testing, protection equipment performance testing, protection system construction analysis, and calculation of selection of protection equipment.
At the T75B substation, the cause of the protection system failure is the Current Transformer design error which is saturated when the fault current exceeds 3.375 A. At the T149 substation, the cause of the protection system failure is the timing trip setting between the distribution substation and the feeder which has the same Definite Time curve as 0,2 sec. At the MG61 substation, the cause of the failure of the protection system is the Current Transformer selection which is saturated when the fault current exceeds 1.250 A.It is hoped that the test results can be used as a reference for improvement protection system so that similar failures do not recur.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahri Zen
"Sebagai perusahaan listrik milik negara, PT PLN persero berusaha untuk menyuplai energi listrik secara optimal. Untuk menjaga kualitas energi listrik yang disalurkan, sistem pengaman dan pemeliharaan perlatan listrik suatu gardu induk sangat diperlukan. Pengujian pada transformator dilakukan untuk menjaga durability dan reliability dari sebuah sistem tenaga listrik terutama transformator daya yang berperan penting dalam penyaluran tenaga listrik. Untuk itu diperlukan pengujian transformator daya secara berkala. Sehingga jika ditemukan ketidaknormalan pada suatu transformator, dapat segera dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Dengan demikian tidak akan terjadi kegagalan saat transformator beroperasi.

As state-owned enterprises, PT PLN persero manage to supply the electric energy optimally. In order to utilize and maintain the quality of the electrical energy, a system of maintenance and protection of substation electrical equipment are required. Transformer testing performed to maintain the durability and reliability of power system, especially power transformers that have an important role in the distribution of electricity. Therefor, periodic testing of power transformer is needed, so that in case there is an abnormality on the transformer, a further investigation can be done immediately. thus the failure of the transformer during operation can be avoided."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S144
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Azka
"Kegagalan transformator menyebabkan diskontinuitas penyaluran listrik. Padahal syarat system tenaga listrik yang baik harus memenuhi kualitas, kontinuitas dan stabilitas. Kegagalan transformator ditribusi dapat disebabkan berbagai macam gangguan internal seperti kondisi beban yang overload, beban tidak seimbang, beban harmonic,dan keadaan komponen penyusun transformator. Selain itu gangguan eksternal seperti keadaan lingkungan transformator, keadaan komponen yang terhubung dengan transformator juga ikut mempengaruhi. Untuk itu diperlukan analisis lebih lanjut terhadap akar masalah penyebab gangguan yang sering terjadi sehingga terbentuk pola penyebab gangguan. Kemudian dari pola ini dapat dilakukan tindakan preventif tepat sesuai gejala sebelum gangguan terjadi.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis menggunakan metode perbandingan antara data yang telah diolah dengan kriteria transformator sehat. Ternyata dari hasil analisa, kegagalan transformator distribusi di wilayah Jakarta Raya dan Tangerang paling banyak adalah hubung singkat pada kumparan yang disebabkan ketidakseimbangan beban yang terpasang. Apabila proteksi gagal bekerja memutus arus hubung singkat, maka akan menimbulkan kerusakan yang lebih fatal seperti kebakaran.

Transformer Failure cause discontinuities electrical distribution. Though the terms of good electricity system must meet the quality, continuity and stability. The distribution transformer failure can be caused by different kinds of internal disturbances such as load conditions overload, unbalanced load, harmonic load, and the state of the components of the transformer. In addition it can be caused by external disturbances such as conditions of transformer environmental, condition of components that is connected to the transformer. It required a further analysis to determine root causes of disturbances that often occur. So that pattern of disturbance causes is formed. Then from this pattern can be carried out right preventive action to the symptoms before failure occurred.
Analysis using a comparison between the data that has been processed with healthy transformer criteria. Apparently the results of the analysis, mostly distribution transformer failure in Jakarta and Tangerang are short circuit on transformer coil due to load imbalance. If protection fails to trip fault current, it will cause more fatal damage such as fire.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Muladi
"Terjadinya Partial Discharge merupakan indikasi dari suatu kegagalan yang terjadi akibat kondisi dari transformator daya. Indikasi kegagalan dari karakteristik PD yang terjadi disebabkan oleh kesalahan desain/produksi dan penggunaan material yang kurang baik pada transformator daya. Pengidentifikasian kegagalan yang terjadi pada saat ini dilakukan dengan metoda investigasi setelah pengukuran PD. Metode yang digunakan tersebut sering menimbulkan interpretasi yang salah dalam mengatasi masalah yang terjadi sehingga berakibat lamanya pembuatan transformator daya.
Penulisan tesis ini menunjukkan analisis menggunakan metoda berdasarkan kasus dari pengumpulan data karakteristik pola partial discharge yang dihasilkan dari pengujian didapatkan indikasi kegagalan dari kondisi transformator yang kurang baik terdeteksi dari pola pulsa yang muncul pada kuadran 1 dan 3 pada diagram sinusoidal. Selanjutnya dengan dipadukan karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan secara statistik didapatkan kondisi transformator daya yang kurang baik memiliki kecenderungan kenaikan melebihi nilai 200 pC dan korelasi yang kuat antara tegangan dan tingkat partial discharge.
Metoda tersebut juga bisa membedakan indikasi penyebab kondisi yang kurang baik pada transformator daya yang didapat dari analisis karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan data penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu dimana kondisi yang kurang baik yang disebabkan oleh kesalahan desain/produksi memiliki kecenderungan kenaikan yang lebih tinggi daripada akibat yang ditimbulkan dari penggunaan material yang kurang baik.

Partial Discharge is an early indication for the condition of power transformer that can make a failure. The failure is detected from PD characteristic could be made from design and material of power transformer. Nowadays failure identification is using investigation after partial discharge test measurement. This method usually makes wrong interpretation for solving problem so it takes along time for producing it.
This thesis will show the analyst using Base-Case Reasoning Method from collecting pattern characteristic from PD test measurement is resulting failure indication from bad condition of power transformer is detected from the appearance pulse in 1 and 3 quadrants at sinusoidal diagram. After that allied with level characteristic from testing and statistic processing is resulting indication of bad condition power transformer have a growing trend up to 200 pC and strong correlation between voltage and partial discharge level.
This method also can differ cause of bad condition power transformer from the characteristic testing and statistic processing from applying voltage in interval of time where the bad condition cause of wrong design have a rapid growing trend data than bad condition cause of using material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>