Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54554 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvia Anggraeni
"Metode perencanan rute kabel jaringan sekunder secara manual pada suatu lay out random memiliki beberapa kelemahan, diantaranya kemungkinan terjadinya kesalahan perencanaan yang disebabkan human error lebih besar, ketergantungan pada seorang pakar di hidangnya dan waktu penyelesaiannya tergantung kemampuan pendesain.
Skripsi ini mencoba mengatasi kelemahan metode perencanaan rute kabel jaringan sekunder dengan menggunakan sistem pakar yang menggunakan bahasa pemrograman PROLOG (PROgramming in LOGIC) sebagai operasi pemrograman dan bahasa pemrograman Delphi versi 3 sebagai antar muka pemakainya (user interface).
Uji coba dilakukan dengan menggunakan 4 buah alternatif peta yang telah dibuat rute kabel antam Distribution Point (DP) dengan Rumah Kabel (RK). Program yang dibuar melakukan pencarian seluruh kemungkinan rute kabel, tetapi belum dapat memberikan beberapa saran rute kabel yang paling efektif pada contoh peta. Program ini sudah dapat memberikan pemecahan masalah biaya jaringan kabel sekunder paling minimum untuk semua alternatif peta yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyarmoko Triono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yoppi Margianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembang biopolimer telah membuat banyak campuran material industri dimana ditunjukkan sebagai fluida non-Newtonian dan
sifat viskoelastik. Tujuan penelitian ini adalah menguji sifat-sifat
kekentalan aliran dan membuat kurva aliran larutan biopolimer dengan alat koaksial silinder putar viskometer. Rasio jari-jari tabung silinder adalah 1.25. Perhitungan tegangan geser dan gradien kecepatan dengan mengukur kecepatan sudut pada silinder luar dan torsi pada silinder dalam. Power law eksponen didapatkan 0.84, 0.80 dan 0.72 untuk larutan getah latex masing-masing 250, 500 dan 1000 ppm. Hasil menunjukkan kekentalan sesaat dari larutan getah latex tidak proporsional dengan tegangan geser dan gradien kecepatan tetapi berhubungan dengan model power law.

Abstract
The progress of biopolymer has produced many industries materials which show non-Newtonian and viscoelastic behavior. The purpose of this study was to examine the viscous properties and to make flow
curve of biopolymer solutions by coaxial cylinder rotating viscometer. The radius ratio of the cylinder were 1.25. Calculated the shear stress and the shear strain by measure of the angular velocity on outer
cylinder and the torque on inner cylinder. The power law exponent were about 0.84, 0.80 and 0.72 for guar gum solution of 250, 500 and 1000 ppm, respectivelly. The results indicated the apparent viscosity
of guar gum solution is not proportional to the shear stress and shear strain but the relationship is approximated by model power law. "
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rizal Zacharias
"Kebutuhan penggunaan energi listrik saat ini masih terus bertambah diantaranya pada negara-negara yang sedang berkembang yang memiliki kekayaan sumber daya alam khususnya terkait dengan pemanfaatan sumber daya energi baru dan terbarukan. Australia yang memiliki potensi pembangkitan energi energi surya, sedangkan pada negara singapura yang memiliki permintaan energi listrik yang bergantung pada penggunaan gas alam menciptakan adanya kerjasama pembangunan sistem transmisi kabel bawah laut Australia-Singapura dmelalui High Voltage Direct Current (HVDC) bertegangan 525 kV dan panjang saluran transmisi 3200 Km. Pada penelitian yang dilakukan ini terkait dan perhitungan rugi-rugi daya dan kuat hantar arus pada sistem transmisi ini diharapkan dapat menjadi referensi terkait rencana pembuatan kabel bawah laut ini. Pada perencanaan kabel bawah laut ini kabel yang digunakan adalah kabel bawah laut XLPE dengan nilai tegangan 525 kV. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa diperoleh nilai resistansi termal antara konduktor dan selubung (T1) sebesar 0.7117 K.m/W ,nilai resistansi termal antara selubung dan perisai (T2) sebesar 0.081 K.m/W , nilai resistansi termal selubung luar (T3) sebesar 0.0453 K.m/W , nilai resistansi termal antara permukaan kabel dan dasar laut (T4) sebesar 0.587 K.m/W . Berdasarkan data nilai resistansi diatas, diperoleh nilai kuat kuat hantar arus hasil perhitungan sebesar 1551 A , sehingga didapatkan nila rugi-rugi daya pada total saluran transmisi sebesar 96.34 MW.

Electrical energy is currently still growing, including in developing countries that have a wealth of natural resources, especially those related to the use of new and renewable energy resources. Australia has the potential for generating solar energy, while Singapore, which has a demand for electrical energy that depends on the use of natural gas, has created a cooperation in the construction of the Australia-Singapore submarine cable transmission system through High Voltage Direct Current (HVDC) with a voltage of 525 kV and a long line transmission 3200 km. In this research, it is hoped that the calculation of power losses and current-carrying strength in this transmission system can be a reference regarding the plan for making this submarine cable. In planning this submarine cable, the cable used is the XLPE submarine cable with a rated voltage of 525 kV. The calculation results show that the thermal resistance value between the conductor and the sheath (T1) is 0.7117 Km/W, the thermal resistance value between the sheath and shield (T2) is 0.081 Km/W, the outer sheath thermal resistance value (T3) is 0.0452 Km/W. , the value of thermal resistance between the surface of the cable and the seabed (T4) is 0.587 Km/W . Based on the resistance value data above, the current-carrying strength value is 1551 A, so that the power losses in the total transmission line are 96.34 MW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Falcon, Rafael
"Pada suatu kabel, faktor termal atau panas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Dimana kapasitas arus suatu kabel sangat dipengaruhi oleh karakteristik termal dari bahan-bahan penyusunnya khususnya bahan konduktor dari kabel tersebut. Rugi-rugi panas akibat arus yang besar akan dilepaskan pada bahan penyusun kabel tersebut. Pemanasan yang sangat tinggi, melebihi ketahanan bahan kabel tidak hanya mengakibatkan kegagalan isolasi saja, namun dapat mengakibatkan putusnya bahan konduktor pada kabel.
Pengujian karakteristik termal dan resistansi konduktor pada kabel NYM 2 x 1.5mm² ini dilakukan dengan memberikan arus yang sangat besar, jauh melebihi arus maksimalnya. Pengujian dilakukan dengan level arus yang berbeda sampai dengan putusnya bahan konduktor pada kabel.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa pemberian arus listrik pada kabel mengakibatkan kenaikan temperatur pada kabel. Kabel dapat mencapai suhu yang sangat tinggi karena arus listrik yang melewati kabel jauh lebih besar dari kemampuan kabelnya. Kemudian terjadi kegagalan isolasi kabel hingga mencapai titik bakar. Jika hal tersebut terjadi terlalu lama maka panasnya akan sangat tinggi, kemudian dengan adanya udara yang mengandung oksigen dan ditambah lagi dengan adanya benda kering yang mudah terbakar maka dapat menyebabkan timbulnya api. Api yang tidak bisa dikendalikan dapat menyebabkan kebakaran.

In a cable, thermal factor is a matter that must be considered. Where the current capacitance of a cable is affected by the thermal characteristics of materials, especially basic conductor materials of the cable. Heat-loss or joulean loss due to the high current will be dissipated in the material of the cable. Overheating, exceeding the resilience of the cable not only lead to failure of the insulation, but can lead to the rupture of the conductor.
The Testing of thermal characteristics and conductor resistance on the cable NYM 2 x 1.5mm² is done by providing a high current, far exceed the maximum current rating for the cable. The tests conducted with a different current levels until reach the limit of the conductor.
Based on the testing, found that the current of electrical cable could increase the temperature in the cable. Cable can reach very high temperatures because the electric current passing through the cable far more than the ability of the cord. Then the cable insulation failure could reach a burning point. If it happened too long, the heat will be very high, with the air which is containing oxygen, and by the objects which is combustible dry, can make the onset of fire. Fire that can not be controlled could be a fire disaster.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmah
"ABSTRAK
Saat ini sudah banyak produsen kabel serat optik memproduksi kabel serat optik tanpa menggunakan komponen metal sebagai salah satu penyusun konstruksi kabel serat optik. Kabel serat optik non-metal adalah kabel serat optik dengan komponen-komponen penyusun konstruksi kabel serat optik sama sekali tidak terdapat unsur metalnya. Kabel serat optik yang dimaksud adalah kabel serat optik yang diinstalasi di udara (aerial), di dalam duct atau sub duct maupun ditanam langsung.
Sebenarnya apa yang melatarbelakangi diproduksinya kabel jenis tersebut dan bagaimana strategi menghadapi teknologi ini akan diuraikan dalam tulisan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Andzani Masulili
"Tenaga listrik sangat dibutuhkan bagi masyarakat untuk berbagai macam keperluan dan akan terus meningkat dengan adanya perkembangan teknologi yang membutuhkannya, salah satunya pada masyarakat di provinsi Bangka Belitung. Sumber energi untuk membangkitkan listrik di provinsi Bangka Belitung sangat terbatas, sehingga diperlukannya energi utama seperti batubara dari Sumatra, sehingga dibangun saluran transmisi kabel bawah laut tegangan tinggi sebesar 150 kV antara Sumatra-Bangka Belitung dari GI Tanjung Api-Api ke GI Muntok
sepanjang 36 km untuk meningkatkan keandalan sistem. Simulasi dilakukan dengan perhitungan manual melalui rumus-rumus yang sudah didapatkan dari penelitian sebelumnya. Dikarenakan kabel bawah laut masih dalam tahap
pembangunan, maka akan terdapat beberapa data yang belum diketahui sehingga penulis mengasumsikan data berdasarkan penelitian sebelumnya. Hasil dari perhitungan pada penelitian ini menunjukkan bahwa rugi-rugi daya pada saluran transmisi kabel bawah laut tegangan tinggi sebesar 150 kV antara Sumatra-Bangka Belitung sepanjang 36 km adalah 2,36 MW.

Electric power is needed by the community for various purposes and will continue to increase with the development of technology that requires it, one of which is the community in the province of Bangka Belitung. Energy sources to generate electricity in the province of Bangka Belitung are very limited, so that main energy is needed such as coal from Sumatra, so a 150 kV high-voltage submarine cable transmission line is built between Sumatra-Bangka Belitung from Tanjung Api-Api substation to Muntok substation along 36 km to increase system reliability. Simulations are carried out by manual calculations through formulas that have been obtained from previous studies and books. Because the submarine cable is still under construction, there will be some unknown data so the author assumes the data based on previous research. The results of the calculations in this study indicate that the power losses in the 150 kV high voltage submarine cable transmission line between Sumatra-Bangka Belitung with a length of 36 kilometers is 2,36 MW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy Lukius
"Jaringan Serat Optik Palapa Ring Paket Tengah pada area Proyek 5 merupakan area yang sering mengalami insiden serat optik putus yang menyebabkan kualitas serat optik menjadi turun. Padahal area ini paling diminati oleh pelanggan dari sisi komersial sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas jaringan serat optik. Pada laporan praktek keinsinyuran ini diajukan rencana perbaikan area Proyek 5 yang difokuskan pada satu segmen yaitu segmen Tentena – Petasia.
Kegiatan perbaikan dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang dapat dijadikan bahan analisis. Data diambil dari hasil pengukuran di lapangan menggunakan alat ukur OPM, OTDR, dan melalui sistem NMS. Data kemudian diolah dan dianalisis sehingga didapatkan titik di mana saja diperlukan perbaikan. Kemudian dibuat rekomendasi dan estimasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan perbaikan.
Rekomendasi perbaikan yang diberikan terdiri dari sembilan titik perbaikan dengan total estimasi anggaran perbaikan sebesar 48,550,913 rupiah. Dua dari sembilan rekomendasi perbaikan telah dikerjakan sehingga persentase perkembangan perbaikan yaitu 11,1 %

Palapa Ring Middle Fiber Optic Network in Project 5 area is an area that often experiences fiber optic break incidents which causes the optical fiber quality to decrease. This area is most in demand by customers from the commercial side, so improvements need to be made to improve the quality of the fiber optic network. In this report, an improvement plan for the Project 5 area is proposed, which focuses on one segment, namely the Tentena – Petasia segment.
Repair activities are carried out by first collecting data that can be used as author's analysis material. Data is taken from the results of measurements in the field using OPM, OTDR, and through the NMS system. The data is then processed and analyzed so that points are obtained where improvements are needed. Then the authors make recommendations and budget estimation for the implementation of repair activities.
The recommendations for improvement given by the author consist of nine points of improvement with a total estimated repair budget of 48,550,913 rupiah. Two of the nine recommendations for improvement have been carried out so that the percentage of improvement progress is 11.1%
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>