Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157538 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sistem pengeneman yang telah diterapkan dalam kendaraan masa kini adalah Antilock Brake System (ABS). Tetapi dalam kondisi sebenarnya kondisi jalan yang dilewati oleh kendaraan tidaklah seragam. Untuk ini dibutuhkan suatu pengendali ABS yang dapat beradaptasi dengan kondisi jalan yang bervariasi terserbut. Skripsi ini akan rnembahas mengenai aplikasi Generic Model Reference Adaprive Control (GMRAC) pada ABS yang menggunakan dua buah pengendali PID pada model setengah bagian kendaraan. GMRAC menggunakan algoritma genetika untuk melakukan penalaan terhadap parameter-parameter PID terhadap suatu model slip referensi, dalam setiap interval waktu update. Keunggulan algoritma genetika terletak pada fleksibilitasnya, di mana metode pencarian solusinya berdasarkan prinsip slochastic, sesuai dengan mekanisme seleksi alam. Pembahasan meliputi prinsip dasar algoritrma genetika dan penerapannya dalam sislern ABS pada kendaraan.
Simulasi ABS ini dilakukan dengan suatu program yang dibuat dengan menggunakan software Matlab versi 5.3 dengan fasilitas Graphical User Interface.
Simulasi dilakukan pada empat jenis karakteristik jalan, yaitu aspal kering, aspal basah, gravel, dan tanah basah. Selain itu juga disimulasikan adanya gangguan perubahan karakteristik dan sudut inklinasi jalan sewaktu pengereman Dari simulasi yang dilakukan terlihat bahwa meskipun terjadi gangguan, pengendalian GMRAC dapat membuat respons slip sistem menyerupai respons slip model referensi. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Arnold
"Dalam meranoang suatu kontruksi, memang perlu memperhatikan banyak faktor didalamnya. Salah satu penyebab kerusakan dalam suatu kontruksi adalah karena adanya konsentrasi tegangan pada konstruksi. Perhitungan tegangan dengan menggumakan metode numerik akan memberikan hasil yang lebih cepat dan bisa memberikan hasil yang lebih cepat dan bisa memberikan gambaran terhadap distribusi tegangan pada keseluruhan model.
Brake drum MB 700 memiliki banyak lekukan-lekukan sehingga dimungkinkan terjadi konsentrasi tegangan pada beberapa lokasi. Dengan memperhitungkan gaya-gaya yang bekelja pada bagian brake drum kendaraan dari beberapa aspek, maka dilakukan analisa tegangan design brake dnun clengan menggunakan software finite elemen MSCINASTRAN versi 4. Perhitungan dengan program MSC/NASTRAN ini hanya sebagai alat bantu untuk menganalisa brake drum.
Setelah didapat keluaran dari program, akan terlihat distribusi tegangan yang terjadi pada brake drum. Dan pada daerah-daerah tertentu terdapat konsentrasi tegangan Konsentrasi tegangan ini tezjadi akibat bentuk lekukan brake drum yang seperti takikan. Jika kita memben bentuk yang melengkung, konsentrasi tegangan pada daerah tersebut akan menjadi banyak berkurang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadafi Faturrahman
"

Sistem pengereman adalah salah satu sistem pengaman utama pada kendaraan roda empat dan membutuhkan perhatian khusus dalam pemantauan dan pemeliharaannya. Terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan komponen sistem ini mengalami potensi kegagalan, salah satunya adalah karakter pengereman yang tidak baik. Pengembangan aplikasi android dengan konsep internet of things (IoT) dan cloud server ini bertujuan untuk mengetahui prediksi sisa masa hidup kampas dan cakram rem serta analisis kenaikan temperatur proses pengereman menggunakan data yang diambil menggunakan raspberry pi 3 B+ melalui OBD II port serta menggunakan pendekatan energi pengereman dari grafik kecepatan terhadap waktu. Hasilnya adalah aplikasi berhasil melakukan akuisisi data dan melakukan analisis, meskipun masih ada rata-rata 3,047 % error rate. Analisis pada aplikasi menyimpulkan periode waktu pemeliharaan komponen kritikal sistem pengereman harus disesuaikan untuk setiap pengguna karena rata-rata pengurangan masa hidup komponen berbeda pada setiap variasi karakter pengereman dengan hasil 20 kilometer per hari untuk kondisi 1 (pengereman yang baik), 25 kilometer per hari untuk kondisi 2 (pengereman yang kurang baik), dan 44 kilometer per hari untuk kondisi 3 (pengereman yang tidak baik).

 


Brake System is one of the most essential system for four-wheeler safety and drivers tend to strictly follow the service manual book for maintenance or replacement. However, brake system condition should be checked regularly because many factors contributing to the accelerated wear rate and other potential failure, one of them is bad braking behavior. The development of this android-based application with internet of things and cloud server concept has the objective to perform life expectancy of disc and pad life also temperature rise increase analysis to determine the condition of brake system according to daily data acquired using raspberry pi 3 B+ via OBD II port with the use of braking energy approach from velocity versus time graph. The results are the application system successfully do data acquisition and run all analysis, although the average error rate is around 3,047 %. The output of the analysis concluded that time interval or period of four-wheeler brake system maintenance must be adjusted because the decreasing of life expectancy for braking character variation are different with the result as follows; 20 kilometer per day for condition 1 (good braking character), 25 kilometer per day for condition 2 (average braking character), and 44 kilometer per day for condition 3 (bad braking character).

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agung Imayodya W.
"Pengendali PID merupakan pengendali yang sudah teruji dan banyak diterapkan pada proses pengendalian suatu sistem, salah satunya penerapannya yaitu autopilot pada kendali pesawat. Pengendali ini memiliki keterbatasan saat sistem yang dikendalikan memiliki parameter yang berubah-ubah dan adanya gangguan dari lingkungan luar sistem. Biasanya diperlukan waktu yang lama dalam melakukan penalaan parameter pengendali PID jika proses penalaan itu dilakukan secara manual (trial and error). Untuk itu dikembangkanlah berbagai macam metode pengendali adaptif yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu metode pengendali adaptif adalah Generic Model Reference Adaptive Control (GMRAC).
Pembahasan dalam skripsi ini meliputi prinsip dasar metode GMRAC dan penerapannya untuk mengendalikan sudut pitch pesawat. Metode GMRAC menggunakan algoritma genetika untuk melakukan penalaan terhadap parameter-parameter pengendali PID terhadap suatu model dinamika gerak pesawat dalam setiap interval waktu update. Keunggulan algoritma genetika terletak pada fleksibilitasnya, dimana metode pencarian solusinya berdasarkan pada mekanisme seleksi alam.
Hasil uji coba simulasi pengendalian sudut pitch pesawat dengan GMRAC dilakukan dengan menggunakan software MATLAB 5.3 dengan fasilitas simulink versi 3. Simulasi dilakukan pada empat kondisi terbang dengan cariasi kecepatan dan ketinggian pesawat yang bertipe Charlie, yaitu pesawat penumpang berukuran besar dengan empat mesin jet. Selain itu juga disimulasikan adanya gangguan dari lingkunan luar sistem seperti angin. Dari simulasi yang dilakukan terlihar bahwa meskipun terjadi perubahan parameter kondisi terbang atau gangguan, pengendalian GMRAC dapat membuat respon sistem menyerupai respon meodel referensi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Herbert
"Pengendali PID merupakan pengendali yang sudah teruji dan banyak diterapkan pada proses pengendalian suatu sistem, salah satu penerapannya yaitu pada pengendalian sudut pitch kapal selam. Walaupun pengendali PID (Fixed parameters) ini bekerja dengan baik namun performance-nya menurun pada saat kapal mengalami perubahan kecepatan maupun saat terjadinya gangguan seperti gelombang dan arus laut. Selain itu diperlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan penalaan terhadap parameter-parameter pengendali PID jika proses penalaan itu dilakukan secara manual (trial and error). Oleh sebab itu dibutuhkan suatu metode untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pada skripsi ini dibahas penerapan GMRAC (Genetic Model Reference Adaptive Control) dalam proses pengendalian sudut pitch kapal selam. GMRAC merupakan sistem kendali adaptif yang didalamnya terdapat algoritma genetika sebagai metode penalaan terhadap pengendali suatu plant (kendalian) yang berdasarkan acuan model referensi sistem tersebut. Algoritma genetika digunakan sebagai teknik pencarian parameter-parameter pengendali PID berdasarkan mekanisme genetika dan seleksi alam, sedangkan model referensi digunakan sebagai acuan agar hasil keluaran sistem yang dikendalikan berkelakuan sesuai dengan performance yang diinginkan. Proses penalaan pengendali PID dilakukan secara dinamis terhadap perubahan kecepatan kapal maupun saat adanya gangguan (disturbance) yang sangat mempengaruhi dinamika kapal selam.
Hasil pengendalian sudut pitch kapal selam dengan GMRAC disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB versi 5.3 yang ditampilkan berupa grafik tanggapan waktu untuk menunjukkan settling time, rise time, overshoot danerror selama simulasi serta grafik error antara model referensi dan sistem GMRAC.
Berdasarkan karakteristik tanggapan waktu dan grafik error terscbut akan dilihat performance pengendalian GMRAC terhadap perubahan kecepatan kapal maupun dalam mengatasi gangguan (disturbance) yang menerpa kapal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Raymond Yonathan
"ABSTRAK
Kecelakaan pada kendaraan sering terjadi karena adanya kegagalan pada sistem pengereman kendaraan tersebut. Investigasi penyebab kegagalan rem memberikan dugaan bahwa kegagalan pada sistem pengereman disebabkan oleh panas yang berlebihan karena gesekan antara elemen rem untuk menahan beban dan kecepatan kendaraan. Tidak berfungsinya sistem pengereman dengan baik seperti kaliper yang kurang menggenggam akan terlihat dari panas yang dihasilkan kampas rem. Jika salah satu unit rem tidak berfungsi, maka beban pengereman dari unit lain akan meningkat dan dapat menyebabkan panas yang berlebihan. Kejadian ini biasa terjadi pada truk tangki yang menyebabkan ledakan. Proyek ini bertujuan untuk menyelidiki penyebab kegagalan sistem pengereman pada truk tangki menggunakan sensor suhu rem. Sensor dapat menganalisis kinerja rem dengan menentukan suhu aman dari rem drum itu sendiri. Sensor akan ditempatkan di tromol pada sumbu 3 dan 4 untuk mendeteksi temperature pengereman. Jika satu rem tidak berfungsi pada suhu aman, sensor akan mengingatkan pengemudi. Dengan menerapkan metode ini, risiko kecelakaan akan berkurang. Penelitian ini selesai dengan mendapatkan hasil temperature maksimum pengereman sebesar 64,065 OC pada sumbu 3 dan 88,426 OC pada sumbu 4 berdasarkan perhitungan analitik dan simulasi. Sebagai kesimpulan, alat yang dikembangkan oleh PT Pertamina Patra Niaga tidak memberikan hasil yang sesuai dengan perhitungan analitik. Oleh karena itu, sensor harus diletakkan lebih dekat ke sepatu rem untuk meberikan hasil yang lebih akurat dalam mengukur temperature pengereman.

ABSTRACT
Vehicle accidents often occur because of a failure in the braking system of the vehicle. Investigating the causes of brake failure suggests that failure in the braking system is caused by excessive heat due to friction between brake elements to withstand the load and speed of the vehicle. Malfunction of braking system, for example a less gripping caliper will be seen from the heat produced by the brake lining. If one of the brake units does not work, the braking load from other units will increase and can cause excessive heat. This incident is common in tank trucks that cause explosions. This project is aimed to investigate the cause of braking system failure in tank truck using brake temperature sensor. The sensor could analyze the brake performance by determining the safe temperature of the drum brake itself. The sensors would be placed at axle 3 and four to detect the braking temperature. If one brake is not functioned on the safe temperature, the sensor would alert the driver. By applying this method, the risk of accident would be reduced. This research is then completed by obtaining maximum braking temperature at 64,065 OC on axle 3 and and 88,426 OC on axle 4 based on analytical calculation and simulation. In conclusion, the equipment developed by PT Pertamina Patra Niaga does not give the exact value of temperature recording if we compare to analytical calculation. Therefore, the sensors should be placed closer to the brake shoe to give more accurate result of temperature measurement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Triantono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suwardoyo
"Anti Lock Brake Systems (ABS) bertujuan untuk menghasilkan seoptimal mungkin gaya pengereman, tetapi selama proses pengereman roda kendaraan tidak terkunci sehingga kendaraan tetap terkendali.
Pada pengendalian ABS, untuk rnendapatkan hasil yang optimal maka diperlukan pengendali yang mampu menjaga besar torsi optimum yang diperkenankan sebelum teljadjnya penguncian pada roda kendaraan. Torsi optimum yang dimaksud adalah torsi pengereman pada saat equilibrium point.
Pengendalian ini dihadapkan pada pennasalahan berubah-ubahnya kondisi jalan, yang mengakibatkan besarnya torsi pengereman yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi jalan. Agar dapat diberikan besar torsi pengereman yang sesuai di perlukan slip ratio sebagai pembanding antara kondisi jalan yang berbeda. Karena itu dibutuhkan sensor untuk mendeteksi kecepatan putar roda yang kemudian data dan sensor tersebut digunakan umuk memperoleh slip ratio.
Pada skripsi ini untuk membedakan kondisi pemaukaan jalan digunakan decision logic (metode elemen hingga). Metode elemen hingga membedakan kondisi permukaan jalan dengan cara membandingkan besar torsi pengereman yang diberikan dengan slip ratio yang terukur.
Keluaran dan metode elemen hingga merupakan masukan bagi pengendali logika fuzzy. Masukan berupa informasi kondisi permukaan jalan menyebabkan pengendali Iogika dapat memutuskan untuk memberikan sinyal kendali yang sesuai dengan kondisi pemiukaan jalan kepada servovalve sehingga torsi pengereman optimum dapat diberikan selama terjadinya proses pengereman.
Output dan simulasi berupa bentuk-bentuk grafik yang merupakan tanggapan slip ratio terhadap waktu, tanggapan torsi pengereman terhadap waktu, tanggapan kecepatan terhadap waktu sehingga dapat diamati tanggapan sistem secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>