Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111952 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wilson N. Andrew
"Internet Protokol versi 4 (IPv4) yang telah berusia hampir dua dekade dirasakan memiliki banyak kekurangan terutama dalam hal security. Internet Protokol versi 6 (IPv6) telah dipersiapkan untuk mengatasi hal tersebut dengan mengintegrasikan suatu mekanisme IP security (IPsec). Mekanisme IPSec terdir dari security protocol AH untuk layanan autentikasi dan security protocol ESP untuk layanan autentikasi dan enkripsi. Masing-masing security protocol ini dapat menerapkan algoritma autentikasi HMAC-MD5 dan HMAC-SHA1 sesuai kebutuhan. Melalui IPSec diharapkan dapat mencegah serangan dalam jaringan seperti serangan replay attack.
Dalam skripsi ini dilakukan pengujian mekanisme security IPSec dan mengukur serta membandingkan unjuk kerja jaringan pada saat IPSec tidak diterapkan dan diterapkan dalam jaringan IPv6 dengan menggunakan aplikasi ping dan video streaming.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa mekanisme IPSec dapat melakukan proteksi berupa autentikasi terhadap paket. Hasil analisa unjuk kerja menunjukkan bahwa penerapan mekanisme IPSec pada jaringan lokal IPv6 dalam hal penambahan overhead dan beban jaringan pada aplikasi video streaming sama baik dengan unjuk kerja jaringan tanpa penerapan mekanisme IPSec. Hasil ini diperoleh dengan melihat penambahan overhead yang terjadi pada jaringan sangat kecil sekali hingga mendekati 0 % dan penambahan beban jaringan yang juga kecil sebesar kurang lebih 2.3 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Bayuseno
"Teknologi informasi, komunikasi dan jaringan internet telah melaju sedemikian pesatnya, hal ini membawa dampak terhadap penggunaan IP yang semakin besar. Untuk mengantisipasi kebutuhan alamat IP yang semakin besar, IETF telah menetapkan standar pengalamatan baru yang disebut IPv6. Agar IPv6 dapat lebih cepat berkembang dan dirasakan manfaatnya, jaringan-jaringan IPv6 ini harus dapat dihubungkan ke jaringan yang lain. Jaringan penghubung (backbone) yang ada saat ini hampir seluruhnya merupakan jaringan IPv4. Oleh karena itulah dirumuskan metode transisi yang dapat menghubungkan beberapa jaringan IPv6 melalui jaringan IPv4 atau berhubungan dengan jaringan IPv4.
Dalam skripsi ini dilakukan pengujian kinerja metode DSTM, khususnya di dalam aplikasi video streaming. Sarana yang digunakan berupa jaringan test bed yang dibangun dari empat buah PC di laboratorium digital FTUI. Parameter yang diamati di sini ialah latency, packet loss, dan throughput. Di dalam uji coba ini akan dibandingkan kinerja dari konfigurasi IPv4 murni, IPv6 murni, dan metode DSTM, khususnya di dalam aplikasi video streaming.
Hasil dari uji coba menunjukkan bahwa metode DSTM tidak mengurangi kemampuan jaringan dalam aplikasi video streaming. Dibandingkan dengan IPv4, metode DSTM memiliki latency yang lebih baik sebesar _ 0,259 %. Namun, di lain pihak metode DSTM memiliki packet loss lebih buruk _ 20,441% dan throughput yang lebih buruk _ 1,363 %.

Information technology, communication and internet network have been grown faster, its made a big impact to the using of IP address. To anticipate the increasing of IP address requirement, IETF has recommended the new addressing standard which is called IPv6. In order to improve development of IPv6, IPv6 networks have to able connected to the other networks. At present, nearly all the backbone of networks use the IPv4 network. In that case the transistion method formulated to get the several IPv6 networks connection through IPv4 network or able connected to the Ipv4 network.
In this final assigment, will be tested the performace of video streaming on network with DSTM method. The experiment tool is a test bed which consist of four PC's at FTUI Digital laboratory. The parameters should be observed are latency, packet loss, and throughput. On this trial test will be taken the comparison between the performance of video streaming application in pure IPv4 configuration, pure Ipv6 configuration and DSTM method.
The results of data evaluation show there was no decreasing of network capability on the video streaming application used the DSTM method. DSTM method has a better latency with amount of _ 0.259 % than IPv4 network. However on the other side DSTM method has a worse packet loss with amount of _ 20.44 % and a worse throughput with amount of _ 1.363 % than IPv4 network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vikram
"Terjadinya perkembangan pemakaian internet secara cepat telah menyebabkan protokol IPv4 tidak dapat lagi menampung user yang ada. Untuk mengatasi masalah keterbatasan alamat pada IPv4, maka dibuatlah Internet Protocol versi baru (IPng atau IPv6). Namun untuk penerapannya masih diperlukan waktu dan metode transisi dari IPv4 ke IPv6 tanpa mengganggu jaringan IPv4. Contoh metode transisi yang dikenal adalah 6to4, 6over4, ISATAP, dan DSTM.
Dalam skripsi ini akan diuji metode tunneling ISATAP dan 6to4. Untuk menguji performansi dari kedua metode tersebut dilakukan uji coba dengan menggunakan aplikasi video streaming. Sarana pengujian menggunakan jaringan test bed yang dibangun dari lima buah PC yang mengambil tempat di Lab Digital FT-UI.
Dalam pengujian akan dianalisa beberapa parameter untuk mengetahui unjuk kerjanya, diantaranya throughput, jumlah packet loss dan latency. Pada pengujian akan dilakukan perbandingan kinerja dari konfigurasi IPv4 murni, IPv6 murni, dengan metode tunneling ISATAP dan 6to4.
Dari hasil uji coba yang dilakukan didapatkan bahwa metode tunneling 6to4 dan ISATAP tidak mengurangi kemampuan jaringan dalam aplikasi video streaming. Dibandingkan dengan IPv4, metode tunneling ini mampu meningkatkan throughput sekitar 0.013% (6to4) dan 0.007% (ISATAP), serta dapat mengurangi packet loss sekitar 47.9% (6to4) dan 6.84% (ISATAP). Perbedaan latency yang terjadi hanya berbeda sekitar 0.73% (6to4) dan 0.045% (ISATAP) terhadap jaringan IPv4.
Sementara itu, pada topologi IPv6 murni didapatkan hasil kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode tunneling, dimana IPv6 mampu meningkatkan throughput sekitar 0.0723%, mengurangi packet loss sekitar 73.76%, dengan perbedaan latency sekitar 0.7% (dengan 6to4) dan 1.52% (dengan ISATAP)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Putra Perkasa
"Dalam skripsi ini dibangun sebuah test bed untuk menguji koneksi dari IPv4 yang berada di balik NAT agar dapat berhubungan dengan host IPv6. Hal ini sebagai simulasi apabila pada nantinya ketika jaringan IPv6 telah tersebar luas maka jaringanjaringan IPv4 yang menggunakan NAT tetap dapat terkoneksi. Pada pengujian akan dilakukan analisa terhadap parameter-parameter yang ada untuk mengetahui kinerja yang terjadi. Parameter yang diuji antara lain Throughput, Latency, dan Packet Loss. Aplikasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah video streaming. Pengujian akan dilakukan dalam tiga tahap, yang pertama adalah pengujian video streaming yang diterapkan pada jaringan NAT IPv4 yang terhubung dengan host IPv4. Lalu tahap berikutnya adalah pengujian video streaming yang diterapkan pada jaringan NAT IPv4 yang terhubung dengan host IPv6. Dan yang terakhir adalah pengujian video streaming pada jaringan IPv6 murni.
Dari hasil uji coba didapatkan latency yang dihasilkan mekanisme teredo lebih besar 5,4% dibandingkan NAT IPv4 dan lebih besar 5,6% dibandingkan IPv6, dengan kata lain pada mekanisme teredo pengiriman video akan berjalan lebih lambat disbanding dua konfigurasi lainnya.
Throughput yang didapat teredo lebih besar 5,3% dibandingkan dengan jaringan IPv6 dan dan lebih besar 6,66% dibandingkan dengan jaringan NAT IPv4, dengan kata lain untuk file berukuran besar, teredo mempunyai bandwidth yang cukup besar dibandingkan kedua konfigurasi lainnya. Pengujian ini menujukkan hasil yang positif, mekanisme teredo yang diuji dapat dipakai sebagai solusi pada jaringan NAT IPv4 yang ingin terhubung dengan jaringan IPv6.

In this research test bed will be build to try the conectivity from NAT IPv4 to IPv6. So, in the future, all the IPv4 NAT network still can connected to IPv6 network. In this paper, we will analyze 3 parameters, there are Throughput, Latency, and Packet Loss. Aplication that will be use for this research is video streaming. Testing will be held three times. First is in ordinary NAT IPv4 network, second is in teredo method and the last one is in ordinary IPv6 network.
From the experiment, Latency of teredo 5,4% longer than NAT IPv4 and 5,6% longer than IPv6, in other word by using teredo video transfer rate will be slower than two other configuration.
Throughput result in teredo showed 5,3% bigger than IPv6 and 6,6% bigger than NAT IPv4, it means for bigger file teredo bandwidth is bigger than two other configuration and can transfer data faster. This research had given proper result, teredo mechanism could be use for NAT IPv4 network to be connected with IPv6 network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40448
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Sebelum dilakukan pengimplementasian IPv6 secara penuh di dunia, diperlukan suatu metode transisi agar kinerja jaringan yang saat ini masih menggunakan IPv4 tidak terganggu. Contoh metode transisi yang dikenal ialah tunneling 60ver4 dan 6to4, yang memungkinkan sebuah jaringan IPv6 berkomunikasi dengan jaringan IPv6 yang lain melalui jaringan IPv4. Untuk menguji kinerja dari metode tunneling 60ver4 dan 6to4 ini, khususnya didalam aplikasi video streaming, digunakan jaringan test bed yang dibangun dari lima buah PC. Parameter yang diamati di sini ialah throughput, jumlah packet loss dan latency. Di dalam penelitian ini akan dibandingkan kinerja dari kofiguransi IPv4 murni, IPv6 murni, dengan metode tunneling 60ver4 dan 6to4, khususnya di dalam aplikasi video streaming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode tunneling 60ver4 dan 6to4 tidak mengurnagi kemampuan jaringan dalam aplikasi video streaming. Di bandingkan dengan IPv4, metode tunneling ini mampu meningkatkan throughput kurang lebih 1,47 %, mengurangi packet loss kurang lebih 2,782 % (60ver4) dan kurang lebih 0,746 % (6to4), serta memiliki latency yang hanya berbeda kurang lebih 0,052 % (60ver4) dan 0,268 % (6to4). Sementara itu, penggunaan IPv6 secara penuh justru mempunyai kinerja yang lebih dibandingkan dengan metode tunneling, dimana IPv6 mampu meningkatkan throughput kurang lebih 0,015 %, mengurangi packet loss kurang lebih 50,7 %, dengan latency yang hanya berbeda kurang lebih 0,109 % (dengan 60ver4) dan kurang lebih 0,383 % (dengan 6to4)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Satrio
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengujian dari standar Wi-Fi 802.11ac dalam melakukan transmisi pada saat melakukan streaming multimedia berkualitas tinggi melalui protokol UDP dan hasilnya akan dibandingkan dengan standar 802.11n. Pada Skripsi ini akan dijelaskan konsep dasar jaringan komputer, wifi, standar 802.11, 802.11ac, path loss link budget, streaming multimedia, pengujian 802.11ac dan 802.11n dalam berbagai kondisi, serta hasil pengujian kedua standar tersebut. Hasil pengujian menggunakan JPERF yang dilakukan memberikan hasil bahwa 802.11ac lebih baik karena mengalami maksimal penurunan sebesar 49.73% pada streaming multimedia berkualitas tinggi dan jumlah adanya data error pada pengujian pengiriman UDP sebesar 7.8%.

ABSTRACT
This paper discusses the testing of 802.11ac Wi-Fi standard in high-quality multimedia streaming over UDP protocol and the results will be compared with the 802.11n standard. In this paper will explain the basic concepts of computer networks, wifi, 802.11 standard, 802.11ac, path loss of link budget, streaming multimedia, 802.11ac and 802.11n testing in various conditions, as well as the test results between the two standards. Results of testing performed using JPERF provide results that 802.11ac is better because of a maximum decrease of 49.73% in high-quality multimedia streaming and the number of data errors in the delivery of UDP testing at 7.8%.
"
2015
S59433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Era Patigo Rizky
"Media streaming adalah cara untuk mendengar musik atau menonton video. Cara ini memungkinkan manusia untuk mendengar lagu atau menonton video apa saja yang mereka mau tanpa harus mengunduh dan mempunyai lagu atau video tersebut sehingga dapat didengar dan ditonton kapan saja dan dimana saja selama ada koneksi internet. Skripsi ini akan menguji performansi Media streaming jaringan SDN. Analisis performansi akan dilakukan dengan memakai Real-time transport Protocol RTP dan jaringan akan dibuat dengan memakai emulator Mininet.
Pada skenario 1, performansi pada jaringan diuji dengan streaming video 480 piksel berdurasi 4 menit 57 detik dimana terdapat nilai delay sebesar 37.846 ms, nilai packet loss sebesar 0.43 , dan nilai jitter sebesar 7.163 ms.
Pada skenario 2, performansi pada jaringan diuji dengan streaming video 720 piksel berdurasi 4 menit 57 detik dimana terdapat nilai delay sebesar 39.9089 ms, nilai packet loss sebesar 0.43 , dan nilai jitter sebesar 6.166 ms.
Pada skenario 3, performansi pada jaringan diuji dengan streaming video 1080 piksel berdurasi 4 menit 57 detik dimana terdapat nilai delay sebesar 39.2874 ms, nilai packet loss sebesar 0.4461 , dan nilai jitter sebesar 1.542 ms.
Pada skenario 4, performansi pada jaringan diuji dengan streaming lagu berformat MP3 berdurasi 3 menit 52 detik dimana terdapat nilai delay sebesar 38.9876 ms, nilai packet loss sebesar 0.049 , dan nilai jitter sebesar 0.266 ms.
Hasil skripsi menunjukkan performansi media streaming pada SDN berjalan dengan baik, dilihat dari setiap skenario mempunyai hasil rata-rata delay < 150 ms, jitter < 30 ms, dan packet loss < 1 mengacu ke standar ITU.

Media streaming is a renowned way to listen to music or watch videos. This method allows peopke to listen or watch without the need to download the media, therefore allows them to enjoy the entertainment anywhere and anytime as long they have internet connection. The writer will test the media streaming performance of an SDN network. The test uses Real time transport Protocol RTP and the network will be built in an emulator called Mininet. The test will be performed by streaming a song and a video from host 1 to host 2. The song is in MP3 format and the video is in MP4 format with 480, 720, and 1080 pixels.
In scenario 1, the performance in the network has the result of 37.846 ms delay, 0.43 packet loss, and 7.163 ms jitter.
In scenario 2, the performance in the network has a result of 39.9089 ms delay, 0.43 packet loss, and 6.166 ms jitter.
In scenario 3, the performance in the network has a result of 39.2874 ms delay, 0.4461 packet loss, and 1.542 ms jitter.
In scenario 4, the performance in the network has a result of 38.9876 ms delay, 0.049 packet loss, and 0.266 ms jitter.
The results shown that the quality of media streaming through the software defined network goes well, shown from every scenario has the average result of delay.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Wicaksono
"Pada skripsi ini, dilakukan analisa mengenai pengaruh mobilitas pengguna pada jaringan Mobile IPv6 terhadap kualitas layanan aplikasi real-time video streaming. Pembangunan jaringan uji Mobile IPv6 sesuai dengan RFC 3775 telah dilakukan. Komponen jaringan uji Mobile IPv6 yang dibangun meliputi Mobile Node, Home Agent, Router, Access Router dan Correspondent Node. Pengukuran parameter kualitas layanan berupa throughput, delay, dan jitter dilakukan pada saat mobile node tidak berpindah link maupun saat ia handover. Lima buah skenario pengujian diajukan untuk mengamati kualitas layanan jaringan uji Mobile IPv6. Pengukuran parameter dilakukan terhadap traffic aplikasi real-time video streaming berupa UDP datagram. Proses handover diamati saat mobile node berpindah dari home link ke foreign link dan saat kembali dari foreign link ke home link. Pengukuran dilakukan dengan menangkap paket-paket data yang mengalir dalam jaringan uji Mobile IPv6. Filterisasi paket dilakukan untuk mendapatkan nilai parameter kualitas layanan yang sesuai untuk traffic UDP datagram yang dibangkitkan oleh aplikasi real-time video streaming. Hasil pengukuran tiap skenario dibandingkan dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan mengenai kualitas layanan jaringan Mobile IPv6. Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kualitas layanan saat mobile node tidak melakukan perpindahan link hampir sama dengan saat ia tidak bergerak. Proses returning home memiliki kualitas layanan berupa throughput dan delay yang lebih baik jika dibandingkan dengan saat handover berlangsung. Secara umum, kualitas layanan saat proses handover dari home link ke foreign link sangat rendah jika dibandingkan dengan skenario lain terutama karena adanya pemutusan koneksi yang lama antara mobile node dan correspondent node. Proses returning home memiliki kualitas layanan yang hampir mendekati nilai kualitas layanan saat mobile node tidak berpindah link."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Setiawan
"Teknologi mobile IPv6 adalah teknologi yang memungkinkan suatu host tetap dapat dialamati meskipun host tersebut berpindah dari satu jaringan ke jaringan yang lain tanpa mengubah alamat IPnya. Pada skripsi ini dilakukan pembuatan jaringan uji {Test bed) untuk sistem mobile IPv6 dengan tujuan membandingkan efek dari route optimization maupun bidirectional tunneling baik dari sisi routing maupun untuk kualitas layanan untuk video streaming. Test bed ini terdiri dari beberapa node yang berperan sebagai komponen utama, yaitu Mobile Node, Home Agent, Router, Access Router dan Correspondent Node.
Dua buah skenario dilakukan untuk mengamati routing dan kualitas layanan. Proses pengiriman paket dalam bentuk video streaming dikirimkan dari correspondent node ke mobile node. Data-data untuk routing ditangkap dengan menggunakan tcpdump dan data-data kualitas layanan diambil dengan menggunakan software tambahan, yaitu ethereal dan Iperf.
Pada komunikasi dengan route optimization, dimungkinkan penggunaan jalur terpendek untuk pengiriman paket. Hal ini dikarenakan pengiriman paket dilakukan langsung ke mobile node tanpa melalui home agent dari mobile node, sedangkan dengan bidirectional tunneling, paket yang dijalurkan ke mobile node harus melalui home agent dari mobile node.
Parameter-parameter kualitas layanan yang diamati adalah throughput, packet loss, delay (latency), dan jitter. Dari hasil pengukuran yang telah didapatkan, penjaluran paket pada route oprimization memiliki packet loss yang lebih kecil. Throughput dipengaruhi oleh jumlah paket yang diterima dan total waktu pengiriman paket. Latency dipengaruhi oleh rata-rata paket yang diterima. Jitter dipengaruhi oleh delay antar paket berurutan yang tak dapat diukur sehingga tidak dapat di prediksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>