Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irnanto Franseda P.
"Kebutuhan akan komunikasi nirkabel dengan kecepatan tinggi semakin meningkat. Salah satu jawaban atas kebutuhan ini adalah dengan teknologi Ultra-Wide Band (UWB) yang digunakan untuk jarak pendek. Teknologi UWB tidak terlepas dari teknologi antena yang digunakan. Antena UWB harus memiliki fractional bandwidth minimum sebesar 20 % sesuai peraturan FCC part 15.503. Salah satu antena yang mendukung teknologi UWB adalah Linearly Tapered Slot Antenna. Antena ini memiliki kelebihan karena bentuknya yang sederhana, ringan, mudah untuk di-array-kan, cocok untuk aplikasi rangkaian terintegrasi dan banyak kelebihan lainnya. Pada skripsi ini didesain LTSA dengan pencatuan microstrip line yang dimodifikasi. Pencatuan microstrip line dipilih karena bentuknya yang sederhana sehingga memudahkan matching impedansi. Performa antena tapered sangat dipengaruhi oleh mekanisme kopling gelombang elektromagnetik. Mekanisme kopling berhubungan dengan saluran catu. Dengan menggunakan microstrip line yang telah dimodifikasi sebagai saluran catu didapatkan antena yang memenuhi kriteria sebagai antena UWB yang ditunjukkan oleh hasil simulasi dan pabrikasi. Bandwidth yang didapatkan mencapai 51% dengan dimensi antena yang relatif kecil (6 cm x 3 cm)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Irawan S.
"Banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh antena mikrostrip membuat jenis antena ini semakin populer dan banyak digunakan untuk berbagai aplikasi. Antena mikrostrip memiliki bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Namun antena mikrostrip masih memiliki beberapa kekurangan, satu diantaranya adalah bandwidth yang sempit. Karena itu dibutuhkan suatu desain khusus untuk meningkatkan bandwidth. Salah satu desain yang dapat meningkatkan bandwidth adalah teknik antena slot. Pada skripsi ini, antena slot akan didesain dengan menggunakan konsep tapered linier sehingga sering disebut dengan Linearly Tapered Slot Antenna (LTSA). Sedangkan untuk pencatuannya digunakan teknik pencatuan Coplanar Waveguide yang lebih mudah dalam matching impedansi. Antena LTSA ini memiliki bandwidth yang cukup lebar sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Ultra Wideband. Proses simulasi antena dengan menggunakan software Microwave Office 5.5.3 menunjukkan bandwidth impedansi antena LTSA hasil rancangan mencapai 58,43% diukur dari VSWR ? 2. Dengan demikian antena LTSA hasil perancangan ini memiliki karakteristik antena Ultra Wideband. Hasil pengukuran antena LTSA memperoleh bandwidth sebesar 55,78% dengan frekuensi kerja antena pada 3,159 GHz - 5,603 GHz. Pola radiasi yang dihasilkan berbentuk bidirectional dan gain rata-rata yang diperoleh sebesar 3,147 dB. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan antena LTSA dapat meningkatkan bandwidth antena, sehingga antena LTSA ini dapat digunakan untuk aplikasi ultra wideband."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pramono
"Tesis ini membahas desain Linear Tapered Slot Antena dengan teknik pencatuan Saluran Mikrostrip (Microstrip Feed Line) untuk mendukung aplikasi IEEE 802.22 Wireless Regional Area Network (WRAN) pada band televisi UHF frekuensi 470 - 698 MHz. Antena ini terbuat dari substrat dielektrik FR4 epoxy. WRAN IEEE 802.22. sebagai skema alternatif untuk akses broadband dengan memanfaatkan kanal TV VHF/UHF yang tidak digunakan, dengan tetap menjaga bahwa tidak ada interferensi yang merugikan terhadap operasional incumbent ( siaran TV digital dan TV analog) dan perangkat berijin yang lainya dengan daya rendah. WRAN memerlukan antena dengan bandwidth yang lebar (wideband) untuk sistem komunikasinya. Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan, akan tetapi jenis antena ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya bandwidth sempit. Salah satu teknik untuk melebarkan bandwidth yaitu menggunakan desain antena Linear Tapered Slot Antena. Dari hasil pengukuran, nilai impedance bandwidth dari pengukuran antena adalah 204 MHz (492-696MHz) atau sebesar 34,63 % terhadap frekuensi kerja antena (594 MHz) pada VSWR ≤ 1,9. Pola radiasi yang dihasilkan adalah directional dan polarisasinya linear. Gain yang dihasilkan antena mencapai maksimum pada frekuensi 662MHz sebesar 8,92 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29843
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arryo Comara Putra
"Aplikasi antena pada aplikasi wall through imaging. Ground penetrating radar dan sistem komunikasi teresterial lainnya menuntut antena yang memiliki bandwidth yang semakin lebar. Salah satu standar intemasional terhadap kinerja antena dengan bandwidth lebar ditentukan oleh Federal Communications Commission (FCC). Lembaga ini menetapkan bahwa Antena Ultra wideband hams memiliki bandwidth minimal 20% dari frekuensi tengah atau minimal memiliki bandwidth 500 MHz.
Pada skripsi ini dirancang antena slot log periodik dengan pencatuan microstrip line. Pemilihan teknik Log periodik didasari kemampuannya untuk meningkatkan bandwidth dengan menggabungkan seluruh bandwidth dari masing elemen slot sehingga menghasilkan fractional bandwidth yang lebar.
Perancangan dilakukan dengan mensimulasikan pada software Microwave office 5.53. Hasil dari simulai ini akan dipabrikasi dan diukur pada ruang Anechoic Chamber. Hasil dari pengukuran menunjukkan bahwa antena slot Log Periodik telah memenuhi syarat Ultra wideband dengan menghasilkan bandwidth872 MHz (20% dari frekuensi tengah). Hasil dari pengukuran antena menunjukkan bahwa antena bekerja pada frekuensi 2,84 GHz-5,9 GHz dengan bandwidth 3,06 GHz (70%). Nilai VSWR rata-rata 1,59. Pola radiasi yang dihasilkan bidirectional dengan gain rata-rata 2,63 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayuaji Prasetyo
"Antena sebagai salah satu komponen penting dalam dunia telekomunikasi telah berkembang dengan pesat sesuai dengan banyak aplikasi-aplikasi di dunia telekomunikasi. Antena mikrostrip adalah jenis antena yang mempunyai banyak keunggulan, sehingga banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Antena mikrostrip memilild bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Dalam beberapa aplikasi dibutuhkan antena dengan bandwidth yang sangat lebar atau disebut dengan antena Ultrawideband (UWB) seperti pada aplikasi Ground Penetrating Radar. Tipikal dari antena mikrostrip masih memiliki bandwidth yang sempit, sehingga dibutuhkan suatu desain khusus yang dapat memperiebar bandwidth. Salah satu desain yang dapat meningkatkan bandwidth adalah teknik antena slot.
Pada skripsi ini, teknik slot yang digunakan adalah teknik V-shaped Linear Tapered Slot Antenna (V-LTSA). Sedangkan untuk pencatuannya digunakan teknik pencatuan Coplanar Waveguide yang lebih mudah dalam matching impedansi. Antena V-LTSA ini memiliki bandwidth yang lebar sehingga cocok dalam aplikasi antena UWB. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan sebelumnya, dilakukan fabrikasi V-LTSA. Pada saat pengukuran antena tersebut dapat menghasilkan bandwidth sebesar lebih dari 4 GHz dan mempunyai gain maksimum 5,36 dB pada frekuensi 5,6 GHz, sehingga antena V-LTSA yang difabrikasi telah memenuhi karakteristik sebagai antena UWB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Nurmaida
"ABSTRAK
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering didiagnosis di kalangan
wanita. Teknik microwave imaging khususnya pencitraan radar UWB (Ultra
Wideband) adalah teknik yang mempunyai gelombang mikro yang non-pengion,
lowcost, dan efisien untuk wanita yang lebih muda.
Antena yang dirancang adalah antena printed wide slot ukuran 24 × 24 ×
1,6 (mm) dengan frekuensi kerja 3,1 GHz – 10,6 GHz, lebar pita > 7,5 GHz.
Bahan substrat FR4 dengan tebal 1,6 mm, sedangkan bahan untuk feed, patch dan
ground nya adalah cooper, relative permitivity 4,3 dan loss tangent 0,025. Antena
dirancang berdasarkan tiga kondisi yaitu antena tunggal, antena tunggal
konfigurasi 2 (dua) tanpa phantom dan antena tunggal konfigurasi 2 (dua) dengan
phantom. Phantom yang digunakan adalah phantom homogen berbentuk setengah
bola dengan diameter 10 cm. Nilai konstanta dielektrik (εr) dan konduktivitas (σ)
phantom pada frekuensi 6 GHz.
Berdasarkan hasil pengukuran dari ketiga kondisi yaitu antena tunggal, antena
tunggal konfigurasi 2 (dua) tanpa phantom dan antena tunggal konfigurasi 2 (dua)
dengan phantom mampu pada frekuensi 3,1 - 10,6 GHz. Antena tunggal memiliki
bandwidth 2,63 – 10,77 GHz. Antena tunggal konfigurasi 2 (dua) tanpa phantom
memiliki bandwidth 2,62 – 10,82 GHz. Antena tunggal konfigurasi 2 (dua)
dengan phantom memiliki bandwidth 2,51 – 10,6 GHz. Antena memiliki dimensi
24 x 24 x 1,6 [mm]. Nilai VSWR dari ketiga kondisi < 2. Nilai Mutual Coupling
dari ketiga kondisi < -20. Berdasarkan hasil pengukuran, besarnya nilai impedansi
masukan antena di frekuensi kerja 6 GHz untuk pencitraan kanker payudara
adalah 27,55 – j2,09, berdasarkan nilai impedansi tesebut antena lebih bersifat
kapasitif. Pola radiasi diukur pada dua bidang yaitu bidang xz dan bidang yz. Nilai
gain hasil pengukuran pada frekuensi kerja 6 GHz untuk pencitraan kanker
payudara untuk ketiga kondisi yaitu antena tunggal, antena tunggal konfigurasi 2
(dua) tanpa phantom dan antena 2 (dua) dengan phantom berturut-turut sebesar
2,42 dBi, 3,05 dBi dan 1,27 dBi.

ABSTRACT
Breast cancer is the most frequently diagnosed cancer among women.
Microwave imaging technique specifically radar imaging UWB (Ultra Wideband)
is a technique that has a microwave non-ionizing, lowcost, and efficient for
younger women.
Designed antenna is printed wide-slot antenna size of 24 × 24 × 1.6 (mm)
with a frequency of 3.1 -10.6 GHz, bandwidth > 7.5 GHz. FR4 substrate material
with 1.6 mm thick, while materials for feeds, patch and ground is cooper, relative
permitivity 4.3 and loss tangent 0.025. The antenna is designed based on three
conditions, there are single antenna, two single antenna configuration without
phantom and two single antenna configuration with phantom. Homogeneous
phantom used is hemispherical with a diameter of 10 cm. Value of the dielectric
constant (εr) and conductivity (σ) at a frequency of 6 GHz.
Based on the results of measurements of the three conditions, there are
single antenna, two single antenna configuration without phantom and two single
antenna configuration with phantom able to work in the frequencies 3.1 to 10.6
GHz. Single antenna has a bandwidth of 2.63 to 10.77 GHz. Two antenna single
configuration without phantom has a bandwidth of 2.62 to 10.82 GHz. Two
single antenna configuration with phantom has a bandwidth of 2.51 to 10.6 GHz.
Antenna has dimensions of 24 × 24 × 1.6 [mm]. VSWR values of the three
conditions < 2. Mutual coupling values of three conditions < -20. Based on the
measurement results, the value of the input impedance of the antenna at 6 GHz for
breast cancer imaging is 27.55 - j2.09 Ω, antenna is capacitive. Radiation pattern
is measured at two field there are xz-plane and yz-plane. Gain vaulues of the
antenna at 6 GHz for breast cancer imaging for tree condition, there are a single
antenna, two single antenna configuration without phantom and two single
antenna configuration with phantom, respectively for 2.42 dBi, 3.05 and 1.27 dBi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada skripsi ini dirancang dan dibuat antena mikrostrip slot ultra wideband dengan pencatuan coplanar waveguide, untuk mendapatkan karakteristik ultra wideband. Karakteristik ultra wideband yang dimaksud adalah antena yang memiliki fractional bandwidth lebih dan 25 %. Dalam perancangan, parameter dimensi antena yang diatur guna mendapatkan lebar bandwidth serta frekuensi kerja yang sesuai meliputi panjang slot peradiasi, lebar slot peradiasi, panjang saluran CPW, dan lebar gap. Hasil simulasi menunjukkan antena rancangan memiliki frekuensi kerja mulai dari 3,18 hingga 5,5 GHz dengan nilai fractional bandwidth sebesar 53,45 %. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena hasil pabrikasi bekerja pada frekuensi 3,49 - 5,71 GHz. Hasil pengukuran juga menunjukan bahwa antena hasil pabrikasi memiliki lebar bandwidth total sebesar 2,22 GHz atau sama dengan fractional bandwidth 48,26 %, dengan frekuensi tengah 4,6 GHz. Hasil pabrikasi antena menunjukkan pergeseran yang cukup besar pada frekuensi kerja batas bawah, batas atas dan lebar bandwidth antena dibandingkan dengan hasil simulasi dengan besar error sebesar 9,74 %, 3,81 %, dan 5,17 %. Antena ini memiliki rata-rata gain sebesar 3,6 dB. Antena rancangan ini memiliki bentuk pola radiasi bidang E dan bidang H yang memiliki karakteristik bidirectional. Hal ini disebabkan oleh nilai cross-polarisasi antena slot yang kecil."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Rahmadyanto
"WiMAX merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access) yang mampu menjangkau area hingga puluhan kilometer serta mempunyai bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar. Untuk menghubungkan antara sisi penyedia layanan dengan pelanggannya, maka aplikasi antena menjadi sangat penting. Supaya dapat diaplikasikan dalam sistem WiMAX dengan mudah, dibutuhkan jenis antena yang memiliki bentuk kompak, dimensi kecil, mudah untuk difabrikasi, mudah dikoneksikan dan diintegrasikan dengan divais elektronik lain. Antena mikrostrip merupakan jenis antena yang cocok digunakan untuk memenuhi kriteria ini.
Pada skripsi ini dirancang suatu antena mikrostrip slot segitiga array 8 elemen untuk aplikasi CPE WiMAX yang bekerja pada frekuensi 3,3 GHz (3,3- 3,4 GHz) serta gain ? 15 dBi. Antena dirancang dengan menggunakan teknik pencatuan Microstrip Feed Line secara tidak langsung sedangkan untuk meningkatkan gain digunakan teknik antena susun (array).
Dari hasil pengukuran, nilai impedance bandwidth dari pengukuran antena adalah 490 MHz (3,19 - 3,68 GHz) atau sebesar 14,27 % terhadap frekuensi kerja antena (3,435 GHz) pada VSWR ? 1,9. Pola radiasi yang dihasilkan adalah Bidirectional dan polarisasinya linear. Gain yang dihasilkan antena pada range frekuensi 3,3 - 3,4 GHz mencapai maksimum pada frekuensi 3,39 GHz sebesar 18,437 dBi.

WiMAX is a broadband wireless access technology which can reach areas up to tens of kilometers and has a wide bandwidth and large bit rate. To connect between the service provider with customers, then the antenna application becomes very important. To be applied in a WiMAX system with ease, the antenna required has to have a compact shape, small dimensions, easy to be fabricated and easily connected and integrated with other electronic devices. Microstrip antenna is a suitable type of antenna used to meet this criterion.
In this final project, 8 Elements Array Triangular Slot Microstrip Antenna is designed for WiMAX application in 3,3 GHz (3,3-3,4 GHz) frequency band with ? 15 dBi gain. This antenna is designed with microstrip line feed and for higher gain it uses array technique.
From the measurements results, the value of the impedance bandwidth is 490 MHz (3.19 to 3.68 GHz) or 14.27% from the antenna operating frequency (3.435 GHz) at VSWR ? 1.9. The radiation pattern of the antenna is bidirectional and it has linear polarization. At the 3.3-3.4 GHz frequency range, the antenna gain reaches its maximum at frequency 3.39 GHz of 18.437 dBi.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufal Hidayat
"Kebutuhan akan antenna yang bersifat murah, ringan dan low profile namun dapat menghasilkan performansi berupa Gain yang besar dan Half Power Beamwidth (HPBW) yang kecil semakin tinggi. Untuk mencapai spesifikasi tersebut salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan merancang antena mikrostrip array menggunakan teknik pencatuan berupa aperture coupled dengan slot berbentuk jam pasir. Dengan jenis antena ini berhasil diperoleh antena array yang berkerja pada frekeuensi 2.85 GHz- 2.9 GHz dengan gain array 8 element sebesar 13 dB serta dengan HPBW sebesar 110 .Dengan meningkatkan jumlah array, maka Gain yang diperoleh dapat lebih tinggi serta dengan HPBW yang lebih kecil.

Requirement for low cost, light and low profile antenna but with high gain and very small half power beam width (HPBW) is increasing nowadays. One method to achieve these specification is using microstrip array design using aperture coupled feeding technique with hour glass slot. With this method, an array antenna with eight element has been designed. This antenna works at band frequency 2.85 GHz -2.9 GHz with gain about 13 dB and HPBW about 110. By increasing the number of array element, the gain can be higher with smaller HPBW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43325
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salim
"Antena menjadi salah satu komponen penting dalam mendukung penerapan teknologi BWA. Antena mikrostrip yang memiliki karakter yang ringan, ukuran kecil, mudah difabrikasi dan conformal, menjadi pilihan untuk mendukung aplikasi BWA yang dapat beroperasi pada frekuensi yang ditentukan. Salah satu alokasi frekuensi yang dijadikan frekuensi kerja BWA adalah pada 2,3 GHz.
Pada tesis ini dirancang dan difabrikasi sebuah antena linear array 4 elemen yang dapat beroperasi pada frekuensi kerja BWA 2,3 GHz. Antena ini dirancang berbentuk 2 buah segi empat sama sisi (quad), sehingga disebut biquad. Antena dirancang menggunakan teknik pencatuan aperture-coupled untuk mendapatkan bandwidth yang lebar. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena ini dapat bekerja pada frekuensi BWA 2,3 GHz. Nilai VSWR < 1,9 diperoleh pada rentang frekuensi 2245 - 2395 MHz (150 MHz). Gain yang diperoleh mencapai 13,683 dBi pada frekuensi 2,33 GHz dan half power beamwidth (HPBW) sebesar 50° diperoleh pada sudut 330° - 20°.

Antenna became one of the important components in supporting the application of BWA technology. Microstrip antenna that have small and light weight features, easy to manufacture and conformal, became the choice that supports the BWA application in that it could operate in the determined frequency allocation. One of the allocation of the frequency that works for the BWA is at 2.3 GHz.
This thesis discuss of design a 4 element linear array antenna that operates at 2,3 GHz BWA frequency allocation. It has 2 layers of four-sided (quad) shape, known as biquad. This antenna is designed with aperture-coupled feed to give wideband frequency.The measurement result shows that this antenna operates at BWA frequency allocation of 2,3 GHz. The VSWR < 1,9 was obtained at 2245 ? 2395 MHz (150 MHz). Gain is around 13,683 dBi at 2,33 GHz and half power beamwidth is 50° (from 330° - 20°).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25946
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>