Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184580 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hari Prasetya Utomo
"Sistem pembelajaran dengan metode kolaboratif saat ini merupakan salah satu aplikasi e-learning yang sedang marak dikembangkan diberbagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka di dunia. Karena kemampuannya dalam menjadikan peserta didik sebagai pusat aktifitas dalam proses pembelajaran (student centered learning). Berbagai macam metode telah dikembangkan untuk membuat sistem ini semakin sempurna, salah satunya dengan mengimplementasikan metode STAD (Student Teams-Achievement Division).
Penerapan sistem pembelajaran kolaboratif dengan metode STAD membutuhkan beberapa fitur guna mendukung proses pembelajaran. Beberapa fitur yang dikembangkan antara lain adalah fitur pendistribusian bahan ajar dan fitur group tools. Fitur pendistribusian bahan ajar berguna bagi instruktur (dosen) untuk mengirimkan materi ajar kepada peserta didik (mahasiswa). Sedangkan fitur group tools berguna untuk mendukung proses pembelajaran kolaboratif peserta didik (mahasiswa) yang terdiri dari web forum, kirim pesan (e-mail), kirim (posting) artikel, pertukaran files, dan chat board.
Beberapa pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari fitur-fitur tersebut. Pada fitur pendistribusian bahan ajar dan pertukaran files (group tools) pengujian dilakukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan dalam proses download dengan variasi ukuran file. Sedangkan pada fitur group tools pengujian dilakukan pada fitur kirim artikel. Pengujian pada fitur kirim artikel dilakukan dengan menghitung kecepatan proses SQL query pada database.
Melalui pengujian yang dilakukan pada fitur distribusi bahan ajar dan pertukaran files, semakin besar ukuran file maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses download akan semakin besar. Rata-rata kenaikan waktu yang dibutuhkan untuk men-download file dengan peningkatan tiap 1000 KB dari 1000 KB - 15000 KB adalah 7,99 % pada fitur pendistibusian bahan ajar dan 10,05% pada fitur pertukaran files. Sedangkan pada fitur kirim artikel kecepatan proses query tidak ditentukan oleh banyaknya jumlah kata atau teks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristika Kusumasari
"Sistem penilaian manual yang dilakukan manusia untuk memeriksa dan menilai jawaban ujian esei dalam skala besar dirasakan masih kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu sistem penilaian esei otomatis yang konsisten dan dilakukan secara terpusat sehingga dapat menghemat banyak waktu dan tenaga. Saat ini telah berkembang berbagai metode penilaian esei otomatis. Salah satu metode yang diterapkan adalah metode Latent Semantic Analysis (LSA).
Penerapan ujian online dengan sistem penilaian esei otomatis LSA membutuhkan pengembangan fitur-fitur tertentu untuk mengoptimalkan kinerja sistem secara keseluruhan, diantaranya adalah penerapan fitur pendistribusian bahan ajar dengan modul pembelajaran dan fitur feedback evaluasi hasil ujian bagi mahasiswa. Fitur pendistribusian bahan ajar dengan modul pembelajaran memudahkan mahasiswa dalam mempelajari bahan ajar yang diberikan pengajar secara online. Setelah melakukan ujian, fitur feedback evaluasi hasil ujian berguna untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam hal penguasaan keseluruhan materi bahan ajar yang telah diberikan dosen selama proses pembelajaran.
Beberapa pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari kedua fitur tersebut. Pada fitur pendistribusian bahan ajar dengan modul pembelajaran, pengujian dilakukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengakses modul pembelajaran dengan variasi ukuran file modul. Melalui pengujian yang dilakukan, semakin besar ukuran file maka waktu yang dibutuhkan untuk mengakses modul akan semakin besar. Rata-rata kenaikan waktu yang dibutuhkan untuk mengakses modul pembelajaran dengan peningkatan tiap 50 KB dari ukuran file 50 - 1000 KB adalah sebesar 47,36 %. Sedangkan pada fitur feedback evaluasi hasil ujian bagi mahasiswa, pengujian dilakukan dengan menghitung waktu pengaksesan tampilan feedback dengan variasi jumlah jawaban ujian mahasiswa.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah jawaban ujian maka waktu yang dibutuhkan untuk mengakses tampilan feedback akan semakin besar. Rata-rata kenaikan waktu yang dibutuhkan untuk mengakses tampilan feedback dari 3 sampai 30 jawaban ujian mahasiswa adalah sebesar 1,95 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bayu Hasdianto
"Sistem penilaian esai otomatis kini merupakan salah satu aplikasi e-learning yang sedang marak dikembangkan di berbagai lembaga pendidikan terkemuka di dunia. Sistem penilaian esai otomatis berfungsi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari proses pemeriksaan jawaban esai. Saat ini telah berkembang berbagai metode penilaian esai otomatis. Salah satu metode yang banyak diterapkan adalah Latent Semantic Analysis (LSA).
Penerapan ujian online dengan sistem penilaian esai otomatis LSA membutuhkan pengembangan fitur-fitur tertentu untuk mengoptimalkan dan menyempurnakan kinerja sistem secara keseluruhan. Pengembangan yang sangat dibutuhkan adalah penerapan fitur pendistribusian bahan ajar dan fitur feedback penyajian grafik data statistik. Fitur pendistribusian bahan ajar berguna bagi para pengajar (dosen) untuk mengirimkan materi pelajaran kepada peserta ujian (mahasiswa). Sedangkan fitur feedback penyajian grafik data statistik berguna untuk memudahkan dosen dan mahasiswa untuk menganalisis tingkat keberhasilan dalam kelangsungan proses pembelajaran.
Beberapa pengujian dilakukan untuk mengetahui perfonna dari kedua fitur tersebut. Pada fitur pendistribusian bahan ajar, pengujian dilakukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan dalam proses download dengan variasi ukuran file. Sedangkan pada fitur feedback penyajian grafik data statistik, pengujian dilakukan dengan menghitung waktu pengaksesan tampilan grafik dengan variasi jumlah mahasiswa yang terdapat pada database.
Melalui pengujian yang dilakukan pada fitur pendistribusian bahan ajar, semakin besar ukuran file maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses download akan semakin besar. Rata-rata kenaikan waktu yang dibutuhkan untuk men-download file dengan peningkatan tiap 1000 KB dari 1000 KB - 30000 KB adalah 9,74 %.
Sedangkan hasil pengujian pada fitur feedback penyajian grafik data statistik menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah mahasiswa maka waktu yang dibutuhkan dalam mengakses tampilan grafik akan semakin besar, dengan rata-rata kenaikan kecepatan akses seluruh jenis grafik dari 5 sampai 60 mahasiswa adalah 9,151 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aditya Herlangga
"Selama ini telah dikenal sistem pembelajaran dengan metode konvensional dimana siswa belajar dan mengerjakan tugas secara individual. Akibatnya perkembangan dan penguasaan materi dari masing-masing siswa menjadi tidak sama. Namun, dimulai pada era 1970-an tercetuslah sebuah metode pembelajaran secara berkelompok, dimana kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah peserta masing-masing kelompok antara 2 hingga 6 orang. Terbukti bahwa metode pembelajaran berkelompok ini dapat lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran bila dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Saat ini sistem pendidikan telah mulai mengimplementasikan proses pembelajaran melalui media internet. Akibatnya adalah tercipta banyak komunitas pendidikan secara virtual atau e-learning. Bardasarkan fakta itulah sistem pembelajaran berkelompok coba diterapkan dalam dunia e-learning, dan menghasilkan sistem collaborative elearmng.
Penerapan sistem collaborative elearmng membutuhkan adanya fitur-fitur pendukung untuk mengoptimalkan dan menyempumakan kinerja sistem secara keseluruhan. Fitur yang menjadi awal berjalannya sistem collaborative elearmng tentunya adalah fitur grouping untuk pembagian kelompok. Fitur pretest yang ditujukan untuk mengukur sejauh mana penguasaan materi mahasiswa sebelum proses pembelajaran dimulai. Kemudian fitur diskusi yang dibuat untuk mempermudah anggota kelompok dalam berdiskusi dengan kelompoknya guna menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen untuk masing-masing kelompok.
Setelah dilakukan beberapa pengujian dengan memvariasikan jumlah pertanyaan untuk fitur pretest dan memvariasikan jumlah peserta untuk fitur grouping. Didapatkan bahwa kecepatan akses sistem akan bertambah sebesar 0.0228 detik untuk setiap penambahan 1 soal pretest dalam proses input soal kedalam database dan berkurang sebesar 0.0062 detik dalam proses submit jawaban pretest, sedangkan pertambahan 1 orang peserta akan menambah waktu akses proses grouping sebesar 0.0005 detik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2625
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Setia Pratiwi
"Terdapat berbagai penelitian yang menyebutkan bahwa pembelajaran secara kolaboratif menunjukkan hasil yang sangat positif yakni meningkatnya hasil proses belajar, meningkatnya performa tim yang terkait dengan pemahaman suatu pengetahuan. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan diantaranya tahap identifikasi dan analisis data, perancangan desain sistem, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini berdasarkan pada knowledge construction learning environment yang bertujuan untuk menyediakan sarana bagi para peserta ajar untuk mengartikulasikan pendapat mereka, mendiskusikan ide mereka kepada orang lain, untuk membedakan perspektif yang mereka miliki, mengadopsi ide-ide dari orang lain, mengklarifikasi terjadinya ketidaksepahaman, menegosiasikan pemahaman dan merumuskan pengetahuan agar menjadi produk yang bernilai. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, penulis akan merancang sebuah sistem pembelajaran kolaboratif online yang menerapkan pendekatan knowledge construction dalam melakukan kolaborasi antar-Peserta.

There were several researches that stated collaborative learning approach shows a very positive result in the improvement of study result and in the enhancement of team performance related to the understanding of knowledge. The research methodology that is being implemented in this thesis consists of identification, data analysis, system design, implementation, and evaluation stage. The system that is being developed in this research based on a knowledge construction learning environment that aimed to provide students the facility for articulating, discussing ideas to others, distinguishing perspectives, adopting ideas from others, clarifying any misunderstanding, negotiating for an agreement, and constructing knowledge to formulate valuable learning output. To achieve those goals, the author has designed a learning system which provides collaborative tools based on the knowledge construction approach. The knowledge construction approach comprises six learning phases, which are the Articulation, Clarification, Argumentation, Negotiation, and Integration phase. Each of the phases provides collaborative tools which facilitate the learning process of the student."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Di dalam proses pembelajaran, seorang pengajar tentunya membutuhkan tolak ukur yang mengindikasikan tingkat penyerapan murid-muridnya atas proses belajar mengajar yang terjadi dengan melakukan ujian, baik dengan format pilihan ganda, isian singkat, maupun esai. Dari kesemua format yang ada, ujian esai lah yang dianggap paling mampu merepresentasikan tingkat pemahaman siswanya. Namun ujian esai tersebut memiliki keterbatasan di dalam penilaian ujiannya. Sementara itu. sistem penilaian yang menggunakan komputer sampai saat ini masih terbatas untuk ujian pilihan ganda. Oleh karena itu, pada skripsi ini akan dikembangkan sistem aplikasi penilaian esai otomatis dengan menggunakan metode penilaian Latent Semantic Analysis (LSA) yang berbasis web. Metode LSA dipilih karena dalam menilai ujian hanya menitikberatkan pada kata-kata yang terkandung di dalam tulisan tanpa memperhatikan karakteristik linguistiknya. Di dalam pengembangan sistem ini, program aplikasi sistem dibagi menjadi beberapa modul. Sedangkan untuk pengembangan keamanan sistem, diterapkan aplikasi session dan cookie agar akses ke dalam sistem lebih terkontrol serta teknik enkripsi SHA-1 pada password user agar password seseorang tidak dapat diketahui oleh siapapun. Pengujian kecepatan akses dilakukan pada sistem dengan tujuan untuk melihat tingkat performa dari sistem yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan panjang jawaban, jumlah kata kunci, dan jumlah soal. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa pengaruh jumlah kata kunci dan panjang kalimat jawaban terhadap kecepatan akses sistem adalah antara 4e pangkat -3 - 0,8 ms, sedangkan pertambahan sebuah soal pada satu ujian akan mengakibatkan pertambahan waktu akses sebesar 1 detik. Sedangkan implementasi peningkatan keamanan sistem telah berjalan dengan baik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"System pendukung keputusan (SPK) merupakan suatu system yang mendukung suatu instansi dalam pengambilan keputusan untuk suatu permasalahan dengan tujuan sebagai alat bantu untuk memperluas kapabilitas dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah sebuah pemilihan dari beberapa alternative pilihan dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik . salah satu metode system pendukung keputusan yaitu metode Analyitical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan metode untuk melakukan pengambilan keputusan secara ilmiah dan rasional untuk memberikan solusi terhadap masalah criteria yang kompleks dalam berbagai alternative. Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan metode yang tepat untuk menentukan rangking penerimaan mahasiswa baru. Pemilihan calon Mahasiswa baru merupakan tahapan untuk memutuskan apakah seorang calon dinyatakan diterima atau tidak, sehingga pengambil keputusan dapat memberikan pandangan dan memasukkan penilaian berdasarkan pengalaman. Dengan demikian, penerapan metode AHP dalam penerimaan penerimaan mahasiswa baru berbasis web dan sistem pendukung keputusan ini mampu membantu pihak Sekolah Tinggi untuk menentukan alternatif terbaik dalam proses penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan yang diharapkan. Sistem ini juga membantu pihak pengelola atau akademik penerimaan mahasiswa baru dalam proses pendaftaran dan informasi mengenai mahasiswa yang diterima dan tidak diterima. Dengan tersedianya suatu software maka dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dengan progrogram web.
"
000 JEI 3:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>