Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141703 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Willy Martha
"Kegagalan panggilan dapat terjadi apabila panggilan yang datang tidak dapat memperoleh kanal pada trunk group. Dengan bertambahnya pelanggan, berarti operator jaringan perlu menjaga kapasitas dan kemampuan jaringan telekomunikasi dalam melayani pelanggan. Operator memerlukan suatu prediksi yang dapat menentukan besarnya trafik dari panggilan yang terjadi untuk beberapa waktu ke depan, yang kemudian dapat digunakan untuk memprediksikan jumlah kanal tambahan yang dibutuhkan. Perhitungan jumlah kanal ini dilakukan untuk tetap menjaga grade of service (GoS) yang telah ditetapkan. Model persamaan dibentuk berdasarkan hubungan antara trafik yang ada pada Mobile Services Switching Center (MSC) dengan trafik pada trunk group. Pembentukan persamaan menggunakan data-data trafik pada jam sibuk. Dengan adanya persamaan tersebut, maka dapat diketahui besar proporsi dari setiap jenis trafik pada MSC yang melewati suatu trunk group pada kondisi jam sibuk. Perhitungan proporsi dilakukan dengan metode linear programming untuk mendapatkan nilai proporsi maksimum trafik MSC yang akan melewati trunk group. Prediksi besar trafik MSC pada jam sibuk dihitung menggunakan metode linear regression. Kemudian, menggunakan model persamaan yang diperoleh, dapat dihitung prediksi besar trafik pada trunk group. Berdasarkan prediksi besar trafik kondisi jam sibuk pada trunk group dan grade of service (GoS) yang ditetapkan, dapat dihitung jumlah kanal yang diperlukan untuk melayani besar trafik yang ada. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa beberapa koneksi trunk group antara MSC yang dianalisa dengan beberapa elemen memerlukan penambahan jumlah kanal.

Calls blocking happened when incoming calls failed to seize a traffic channel in trunk group. Because of subscriber growth in next period, network operator must maintain the whole network performance in order to satisfy the subscriber. Operator needs to forecast the traffic demand for next period and then use the traffic demand to calculate the number of traffic channels. This trunk calculation should be carried out so that the specified grade of service(GoS) is still maintained at the end of the planning period. The model was formed as a relationship between Mobile Services Switching Center(MSC) traffic types with trunk group?s traffic types. The formation of the model used the traffic historical data in busy hour. With this traffic equation, the information about proportion of each MSC?s traffic passed trunk group in the busy hour condition could be found. Calculation with linear programming method could give maximum value of traffic proportion that seized the trunk group. The forecasting for MSC traffic demand in busy hour was calculated using the linear regression method. Then, based on the model, we calculated traffic demand in trunk group. According to trunk group traffic demand in busy hour and grade of service(GoS) specified, the traffic channels needed could be carried out. Analysis showed that some trunk group connection between observed MSC with it?s element, require certain addition of traffic channel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Santoso Tamsir
"ABSTRAK
Perencanaan dan pembangunan suatu proyek tidak dapat dilepaskan dari pertimbangan ekonomis proyek itu sendiri. Berdasarkan pertimbangan ekonomis pula direncanakan ukuran proyek serta pemilihan teknologi yang dipergunakan sehingga dapat diperkirakan besarnya investasi yang ditanamkan dan tingginya laju pengembalian modal. Demikian juga dalam perencanaan pengembangan sebuah sentral telepon, perlu dipertimbangkan besarnya kapasitas sentral sesuai dengan jumlah pelanggan yang melakukan percakapan melalui sentral tersebut. Berdasarkan grade of service yang diinginkan, dapat dilakukan optimasi jumlah trunk sesuai dengan jumlah percakapan yang harus dilayani sentral tersebut Metode optimasi yang dipergunakan dapat dipilih tergantung pada distribusi trafik di sentral tersebut. Untuk sentral STKB pada tahun 1993, kondisi trafik tersebut diasumsikan random sehingg dapat dianalisa dengan menggunakan ErIang-B Formulla. Berdasarkan perhitungan data-data tersebut dapat diketahui jumlah trunk yang paling optimal bagi sentral tersebut agar sentral dapat melayani percakapan pelanggan tanpa melakukan pemborosan sumber daya (trunk) yang berlebihan. Penentuan trafik optimal dilakukan berdagarkan Bouncing Busy Hour dan diperoleh berdasarkan analisa data grup CA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Irwanda Syafiudin
"Skripsi ini membahas tentang suatu analisis yang dilakukan pada BTS CDMA yang memiliki tingkat occupancy (kepadatan) trafik pembicaraan cukup tinggi yang telah melewati standar yang telah ditetapkan oleh operator telekomunikasi yaitu sebesar 70%. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas pelayanan karena akan terjadi kegagalan dalam melakukan komunikasi. Langkah yang dilakukan untuk melakukan optimasi occupancy pada BTS tersebut adalah dengan melakukan penambahan kanal trafik. Pada tulisan ini dibahas tentang kondisi BTS pada saat sebelum dan sesudah dilakukan penambahan kanal trafik dan penentuan jumlah kanal trafik yang perlu ditambahkan berdasarkan hasil perhitungan datadata yang ada.

This thesis discussed the analysis of CDMA BTS that have high level traffic occupancy that has over the standard level those set by the telecommunication operator which is 70%. This can be caused quality of service dropped, because of communication attempt failure. The action that can be done to optimize the occupancy of that BTS is to upgrade the traffic channel of the BTS. In this thesis discussed the condition of the BTS before upgrade the traffic channel and after upgrade the traffic channel, and act of determining amount of traffic channel that need to upgrade based on at hand data calculating."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51157
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Paramita Khairunnisa
"ABSTRAK
Latar Belakang
Industri informal pot keramik merupakan salah satu industri yang masih menggunakan peralatan tradisional. Pada proses pembuatan pot keramik, pengrajin umumnya bekerja dengan postur kerja membungkuk dan adanya punggung miring kesamping. Tentunya kondisi ini berpotensi menimbulkan kelelahan akut yang dapat menimbulkan turunnya produktivitas kerja serta meningkatkan risiko penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui insidens kelelahan akut pada ke dua kelompok kerja,mengetahui pengaruh postur kerja membungkuk dan postur kerja membungkuk punggung miring serta pengaruh faktor risiko lainnya terhadap terjadinya kelelahan akut.
Metode
Desain penelitian adalah Kohort, besar sampel 103 orang diambil secara consecutive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2016 di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Purwakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, rekam video, Lakassidaya dan kursi antropometri. Variabel yang diteliti adalah kelelahan akut, usia, masa kerja, indeks masa tubuh, kebiasaan olahraga, riwayat merokok, waktu tidur, postur kerja, lama kerja, pencahayaan, tinggi meja dan kursi kerja.
Hasil
Insidens kelelahan kelompok postur kerja membungkuk 26,7%, dan kelompok postur kerja membungkuk punggung miring 73,3%. Analisis bertingkat menunjukkan kelompok postur bungkuk miring pada bagian pembentukkan berisiko 6,3 kali lebih tinggi terhadap kelelahan akut (p 0,024 RR 6,33 IK95% 1,32-30,39), kelompok postur membungkuk pada bagian pembentukkan berisiko 1.6 kali terhadap kelelahan akut (p 0,04 RR 1,69 IK95% 0,96-2,97) dan pencahayaan < 200 lux pada kelompok membungkuk berisiko 1,5 kali lebih besar terhadap kelelahan akut (p 0,04 RR 1,5 IK95% 1,13-2,01). Analisis multivariat regresi cox menunjukkan postur kerja bungkuk miring berisiko 2,3 kali lebih besar terhadap kelelahan akut (p 0,03 RRa 2,06 IK95% 1,06-4,01).
Pembahasan
Insidens kelelahan akut terbanyak pada kelompok bungkuk miring. Pada kelompok bungkuk miring yang bermakna terhadap kelelahan akut adalah bagian pembentukan sedangkan pada kelompok membungkuk adalah bagian pembentukkan dan pencahayaan. Faktor risiko dominan terhadap kelelahan akut adalah postur kerja membungkuk punggung miring. Perlu dilakukan edukasi sikap kerja dan peregangan otot saat bekerja untuk mengurangi rasa lelah

ABSTRACT
Background
Decorative ceramic pots is an blue collar industry that is using traditional equipment in the manufacturing process . In the process of making the ceramic pot,a craftsman works with flexion trunk and sideway trunk working posture. This condition could potentially cause acute fatigue which can lead to the decline in work productivity and increase the risk of occupational diseases and accidents . This study aims to describe the incidence of work fatigue among worker with flexion trunk posture and flexion with sideway trunk posture, the effect of flexion trunk work posture and flexion with sideway trunk posture among the workers and the effect of other risk factors on the occurrence of acute fatigue.
Method
This study used cohort design, with 103 subjects taken by consecutive sampling. The study was conducted in June to July 2016 in Anjun village, Plered subdistrict,Purwakarta district. Data were obtained by interview, physical examination, video recording,lakassidaya and anthropometri chair.The variables studied were acute fatigue, age, year of work, body mass index, exercise habit, smoking history, sleeptime, work posture, length of work, lighting, and workstation.
Results
We detected 26,7% acute fatigue among workers with flexed trunk working posture and 73,3% among workers with flexed and sideway trunk posture. Stratified analysis showed formation part in the group of flexed with sideway trunk is 6.3 times higher to acute fatigue (p 0,024 RR 6,33 IK95% 1,32-30,39), whereas the group of flexed trunk is 1.6 times higher (p 0,04 RR 1,69 IK95% 0,96-2,97) and lighting < 200 lux is 1.5 times the risk against acute fatigue in flexed trunk grup (p 0,04 RR 1,5 IK95% 1,13-2,0). Multivariat analysis showed that flexion with sideway trunk significantly affected fatigue 2,3 times higher compare to flexed trunk working posture (p 0,032 RRa 2,06 IK95% 1,06-4,01 ).
Discussion
The Incidence of acute fatigue mostly happened in flexed and sideway trunk working posture grup. Working part significantly affected acute fatigue in flexed trunk with sideway grup. Lightining and working part also significantly affected acute fatigue in flexed trunk grup. Working posture is the most significant factor that cause acute fatigue among ceramic workers. It?simportant to educate the workers about proper body position while working and do the stretching regularly to prevent acute fatigue while working."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Interkoneksi antara jaringan GSM Satelindo dengan jaringan PSTN Telkom meliputi aspek-aspek teknis dan non teknis. Untuk menjamin kuahtas teknis pelayanan antarpenyelenggara, masing-masing penyelenggara harus mengacu kepada Fundamental Technical Plan (FTP) yang telah disusun oleh pemerintah, dalam hat ini adalah Dir.Jen ParPosTel. Sedangkan aspek yang bersifat non teknis, yang menjadi pennasalahan cukup dominan dalam interkoneksi seperti tarif jasa telekomunikasi dan pembagian pendapatan interkoneksi diatur oleh pemerintah. Pengaturan dari pemerintah diperlukan untuk menjembatani kesenjangan bargaining power antarpenyeienggara yang berinterkoneksi, dalam rangka mengembangkan kompetisi yang sehat secepat mungkin. Hingga saat ini proses interkoneksi di Indonesia telah berjalan baik. Namun beberapa aturan interkoneksi perlu ditinjau kembali , agar proses kompetisi dapat berlangsung secara sehat. Sehingga penyeleaggara jasa telekomunikasi di Indonesia menjadi lebih slap dalam menyambut pasar bebas yang akan datang."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananggadipa Prabowo
"Untuk mengetahui karakteristik jaringan, maka perlu diketahui persamaan yang menunjukkan hubungan antara traffic yang melewati Mobile Services Switching Center (MSC) dengan trunk group yang tersedia. Dengan adanya persamaan tersebut, maka dapat diketahui besar proporsi dari setiap jenis traffic pada MSC dalam menempati trunk group. Proporsi ini menunjukkan nilai traffic optimal yang dapat melewati masing-masing trunk group sehingga dapat menunjukkan karakteristik dari jaringan telekomunikasi. Pembentukan persamaan dilakukan dengan menggunakan data jenis traffic pada MSC dan parameter-parameter yang terdapat dalam trunk group. Dalam tiap trunk group terbagi menjadi dua arah, yaitu arah incoming dan arah outgoing. Masing-masing trunk group tersebut akan ditempati oleh traffic MSC yang berbeda. Perhitungan dengan metode linear programming akan memberikan nilai maksimum traffic yang akan melewati trunk group, dimana variabel berupa proporsi dari jenis traffic MSC dapat ditentukan dengan metode yang sama. Pada penelitian ini diharapkan dengan adanya analisa pada masing-masing trunk group dapat diketahui karakteristik dan solusi yang diterapkan pada jaringan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada koneksi MSC 1 dengan 4 BSC dalam daerahnya, BSC 2 dan BSC 3 memiliki traffic yang cukup tinggi pada jam sibuk. Berdasarkan persamaan traffic trunk group antara MSC 1 dengan gateway, traffic paling besar tercatat pada trunk group antara MSC 1 dengan gateway 2 sehingga trunk group tersebut dapat dianggap sebagai rute utama. Pada MSC 2, persamaan traffic trunk group memperlihatkan lebih dari 50 % dari total traffic melewati trunk group antara MSC 2 dengan BSC 5 (Sigli), sehingga dapat dikatakan panggilan lebih banyak dilakukan menuju BSC 5 dibandingkan BSC 6.

Within the purpose in getting information about network?s characteristics, The equation that shown relationship between traffic in Mobile Services Switching Center (MSC) and existing trunk group should be known. Having this traffic equation, the information about proportion of each MSC?s traffic in trunk group will be known. This proportion is related to the amount of optimum traffic which is passing in each trunk group so that the characteristics of telecommunication network can be shown. Formating the equation, the data of various traffic in MSC and parameters within the trunk group will be used. The trunk group is divided into two ways which are, incoming and outgoing. Each trunk group will be seized by various MSC?s traffic. The calculation with linear programming method could give maximum value of traffic that could seize the trunk group. The proportion of each MSC?s traffic is shown as variable which could be solved by the same method. Having this analysis result on each trunk group, we could get information about the network?s characteristic and solution of its network. Based on analysis result, it is known that the connection between MSC 1 and 4 BSC?s in its coverage, BSC 2 and BSC 3 have the highest traffic on busy hour. Based on the traffic trunk group equation between MSC 1 and gateway, it is shown that the biggest traffic in the trunk group is stated between MSC 1 and gateway, therefore that trunk group is known as the main route. It is known that the equation of the traffic trunk group in MSC 2 shows that more than 50 % of total traffic passed through the trunk group between MSC 2 and BSC 5 (Sigli), therefore that mostly calls attempted have been done to BSC 6 rather than calls attempted to BSC 6."
Depok: [Universitas Indonesia, ], 2007
S40369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikky Chandra
"Pelanggan telekomunikasi akan bertambah dari hari ke hari. Lonjakan jumlah pelanggan ini tentu menggembirakan pelaku industri telepon seluler. Namun penambahan jumlah pelanggan juga membawa konsekuensi serius bagi operator, yaitu kapasitas jaringan untuk menjamin konektifitas pelanggannya. Dengan menggunakan data periode dari tahun 2008 dan metode linier least square untuk melakukan prediksi trafik di tahun 2010. Perhitungan dan prediksi dilakukan untuk mendapatkan komponen nilai growth factor, high season factor, trafik akhir 2010, prediksi pelanggan akhir 2010, program ekspansi jaringan 3G khususnya tentang kebutuhan High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) , capex dan juga opex guna untuk keputusan analisa investasi.
Subscriber HSDPA di Bali diperkirakan meningkat sebesar 160% di tahun 2010, sedangkan Tren Average of Concurrent User Tahun 2010 diprediksikan akan mengalami kenaikan sekitar 206 %. Peningkatan jumlah pelanggan HSDPA diatasi dengan penambahan kapasitas jaringan baik disisi ekspansi maupun new collocated. Dengan IRR berkisar antara 30,353% dan NPV > 0, maka proyek ini layak untuk dijalankan.

Telecommunications customers will increase from day by day. Jump in the number of subscribers is certainly encouraging mobile phone industry. However, the number of customer additions also bring serious consequences for the operator, the network capacity to ensure connectivity customers. The data period collected from 2008 and linear method least square is used to carry out the prediction of the traffic for 2010. The calculation and the prediction was done to get the component thought growth factor, high season factor, also end of year traffic 2010, the prediction of the end subscriber 2010, the total expansion for 3G networks in particular High Speed Downlink Packet Access (HSDPA), capex and Opex furthermore those parameter will be used for investment analysis.
Subscriber HSDPA in Bali is expected to increase by 160% in the year 2010, while the trend of Concurrent Users Average year 2010 is predicted to increase approximately 206%. An increasing number of HSDPA overcome by the addition of either side of the network capacity expansion and new collocated. With IRR ranged between 30.353% and the NPV> 0, means this program is recommended to be done."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27485
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Warfel, John H.
Philadelphia: Lea & Febiger , 1985
611.73 WAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Broadbrand Integrated Service Digital Network (B-ISDN) merupakan infrastruktur layanan kecepatan tinggi untuk mendukung kecepatan aplikasi komunikasi suara, data, video dan aplikasi lain. Model kedatangan trafik yang digunakan adalah model markuv termodulasi proces pission ( Markov modulated possion process/MMPP)."
384 JURTEL 10:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>