Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77331 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Purwanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tribuana Tungga Dewi
"Berita dalam industri penyiaran adalah program yang semestinya independen dan ada dengan tujuan menjadi media bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta yang sebenarnya. Tetapi, sejak berubahnya struktur industri pertelevisian di Indonesia, peran negara yang sebelumnya sangat dominan menjadi melemah. Bagi sebagian orang perubahan struktur ini dianggap sebagai hal positif. Tetapi nyatanya apa yang kita saksikan di layar kaca, terutama televisi swasta, tak ubahnya sebagai produk dan perpindahan dominasi. Jika sebelumnya dominasi berada di tangan pemerintah, maka saat ini dominasi tersebut beralih ke tangan industri periklanan.
Kehadiran televisi-televisi baru di Indonesia pasca orde baru, membawa angin segar bagi pemirsa dan pengamat media. Dalam suasana reformasi diharapkan akan muncul kebebasan dari kungkungan penguasa yang akhirnya akan membebaskan media untuk menyalurkan informasi ke khalayaknya. Untuk itulah menjadi menarik mengamati keberadaan program berita di stasiun televisi Trans TV, salah satu stasiun televisi yang muncul pasca orde baru. Benarkah angin segar akan bertiup dalam dunia pemberitaan pada khususnya dan dunia pertelevisian pada umumnya?
Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa wacana kritis, yaitu tipe penelitian analisa wacana yang terutama mempelajari bagaimana penyalahgunaan kekuatan sosial, dominasi, dan ketidakadilan (inequality) muncul, direproduksi, dan dikonfrontasikan melalui teks dan pembicaraan dalam konteks sosial-politik. Pada tingkatan teks, peneliti akan melakukan analisa isi dari beberapa tayangan berita Trans TV, pada dimensi discourse practice pengumpulan data akan dilakukan dengan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan tim redaksi Berita Trans Petang selama beberapa waktu. Sedangkan dalam dimensi sosiokultural, peneliti akan melakukan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa apa yang terjadi dalam ruang redaksi televisi swasta baru, dan dalam skala yang lebih luas, yaitu konteks sosiokultural tidaklah semenyegarkan yang diprediksi banyak orang. Usaha mengejar rating yang lebih tinggi adalah motivasi utama proses pengemasan produk pemberitaan. Di samping itu, masalah kejaran tengat waktu, rutinitas organisasi, dan dominasi kelas penguasa tetaplah menjadi penentu proses produksi pemberitaan yang hasilnya dapat kita saksikan di layar kaca. Hanya saja jika dahulu pemerintahlah yang memegang kendali, saat ini industri periklananlah yang mengontrol apa yang layak dan tidak layak ditayangkan. Batas-batas antar divisi dalam organisasi televisi makin mengabur, ini menyebabkan divisi pemberitaan bukanlah lagi -suatu divisi independen yang memberikan fakta dan informasi umum bagi khalayaknya. Melainkan sekedar kepanjangan tangan dari usaha pemenuhan kebutuhan khalayak yang diasumsikan sebagai khalayak potensial oleh industri periklanan.
Jika khalayak tidak menyukai idealisme pemberitaan yang dianut maka dengan mudahnya mereka dapat memindahkan saluran ke stasiun lain. Dengan demikian tak heran jika rating adalah yang paling penting untuk industri pertelevisian saat ini. Oleh sebab itu, setiap tayangan berita wajib dibuat untuk memenuhi kegemaran pemirsa yang dianggap sebagai pembeli potensial oleh pengiklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naratama
Jakarta: Grasindo, 2004
384.55 NAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Permadi Indrajaya
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
384.55 DOD b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Armando
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia; Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta, 2014
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Syafruddin
"Penelitian dalam tesis ini membahas mengenai inisiatif dari masyarakat pemirsa televisi untuk melakukan pengawasan terhadap materi siaran televisi. Sebagaimana diketahui dunia pertelevisian Indonesia sampai saat ini belumlah memiliki peraturan perundangan yang pasti. Pedoman-pedoman yang ada sementara ini antara lain beberapa Surat Keputusan Menteri Penerangan RI, tidak hanya membingungkan pemirsa, tetapi juga dianggap "kabur" dan "meraba-raba" oleh para pengelola stasiun televisi dan praktisi media profesional. Situasi seperti ini dikhawatirkan dapat membawa akibat paling merugikan bagi pemirsa, sebagai pihak yang posisinya "paling lemah", karena diasumsikan hanya menerima saja apa yang disajikan media.
Ternyata melalui penelitian ini dapat terbukti bahwa pemirsa televisi cukup perduli terhadap kegiatan ekspos media komunikasinya. Pemirsa televisi tentu saja menginterpretasikan simbol-simbol yang muncul pada tayangan televisinya. Makna dari interpretasinya itu kemudian menghantarkannya untuk memberikan tanggapan terhadap pengelola stasiun atau praktisi media,- antara lain dengan cara mengirim surat pembaca ke media cetak. Dan bisa pula melalui ungkapan pendapat mereka ketika media cetak misalnya mewawancarai atau mencari pendapat pemirsa.
Sesuai dengan pendekatan interaksionisme simbolik yang dipilih dalam penelitian ini, unit analisis yang dilakukan adalah melalui "Analisis Tema Fantasi" yang semula dikembangkan Robert Bale dan Ernest Borman, serta "Analisis Dramaturgi" Keneth Burke; mencakup pemeriksaan terhadap serangkaian unsur: karakter dramatislagent, aksilplot, scene (setting, properti, sosiokultural), dan agen-agen "sanctioning'%"agency". Peneliti memeriksa tema fantasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam kasus tertentu, dengan metode kualitatif, serta melakukan perbandingan pula dengan implementasi peraturan etika yang ada seperti berbagai Kode Etik yang berlaku sementara ini di Indonesia dan berbagai belahan dunia lain (sebagai bagian dari agen "sanctioning, atau "agency").
Penemuan utama dari tesis adalah kenyataan bahwa dalam banyak hal pengawasan media yang disampaikan oleh pemirsa dalam bentuk feedback di media cetak telah mampu menyadarkan atau membuka peluang bagi pihak-pihak lain untuk menyadari unsur-unsur dramaturgi dan tema-tema fantasi yang barangkali selama ini membawa makna yang berbeda bagi mereka atau cenderung mereka abaikan. Ini membuktikan bahwa pengawasan itu sendiri pada hakikatnya bernilai efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Armando
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anastasia Praditha A.
"[Bagian 1 Analisis Situasi
Kelompok usia dewasa muda (17-25 tahun) dituntut untuk mengisi perannya di masyarakat dengan menentukan dan mempersiapkan karirnya. Informasi yang terbatas mengenai ragam profesi menjadi penghambat bagi dewasa muda di Indonesia untuk mempersiapkan karirnya. Program televisi edutainment "DUA SISI" hadir memberikan informasi, referensi, motivasi dan inspirasi bagi dewasa muda mengenai ragam profesi yang ada, agar dapat menentukan dan mempersiapkan masa depannya sedini mungkin.
Bagian 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot
Manfaat bagi khalayak: Memberikan referensi mengenai beragam profesi yang di masyarakat pada dewasa muda. Manfaat bagi pengelola: Memberikan citra positif bagi stasiun televisi karena menyajikan tayangan televisi bermutu dan mengedukasi dewasa muda untuk dapat meraih profesi yang diharapkan.
Tujuan sosial: Mengajak dewasa muda untuk lebih peduli dengan masa depannya selepas bangku kuliah
Tujuan ekonomi: Program televisi "DUA SISI" bertujuan untuk memberikan keuntungan finansial kepada stasiun televisi yang menayangkan program ini, yakni NET.
Bagian 3 Pilot yang Dikembangkan
Program ini berjudul "DUA SISI" dengan format TV Dokumenter Cinema Verite. Program ini mengangkat seputar profesi yang ada di masyarakat. Rencana tayang di NET setiap hari Minggu pukul 16.00 WIB. Durasi program 30 menit. Target khalayak adalah dewasa muda usia 17-25 tahun dari keluarga SES A-B.
Bagian 4 Evaluasi
Pre-Test dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD)
Evaluasi dilakukan setelah penayangan program. Metode yang digunakan antara lain, evaluasi internal (tim produksi) dan evaluasi eksternal (khalayak).
Bagian 5 Anggaran
Jumlah total anggaran pembuatan pilot Rp 6.200.000,-
Jumlah total anggaran pembuatan program
Jabodetabek Rp 2.550.000,-
Luar Jabodetabek Rp 15.500.000,-
Jumlah perkiraan pendapatan (slot iklan) per episode Rp 237.000.000,- (Jabodetabek) 224.500.000,- (luar Jabodetabek)
Jumlah anggaran evaluasi Rp 1.160.000,-

Part 1 Situation Analysis
Young adult age group (17-25 years) are required to fill their role in society to determine and prepare his career. Limited information about professions become a barrier for young adults in Indonesia to prepare their career path.
"DUA SISI" edutainment program will talk about information, set an example, motivate and inspire teenagers about several types of professions. This program will help teenagers to discover and learn about valuable information regarding their profession of choice as early as possible.
Part 2 Advantages and Purposes of Pilot Development
Advantage for society : to give example about different profession.
Benefit for developer : to build a positive image for this TV station.
Social purpose : to make students more aware and interested to discover what they want to do and achieve in the future.
Economic objective : to provide more benefits for TV station.
Part 3 Developing Pilot
This program is called "DUA SISI", an edutainment TV program. It talks about different professions. Planned to be broadcasted on NET every Sunday at 04.00 PM. The program runs for 30 minutes. The target audience are teenager between 17-25 years old.
Part 4 Evaluation
Pre-test is conducted by the Focus Group Discussion (FGD)
Evaluation is conducted after the proram is aired. The methods is internal evaluation (production team) and external evaluation (audience).
Part 5 Budgeting
Budget for pilot development : Rp 6.200.000,-
Budget for production cost
Jabodetabek Rp 2.550.000,-
Outside Jabodetabek Rp 15.500.000,-
Estimated total income per episode (TVC) Rp 237.000.000,- (Jabodetabek) 224.500.000,- (outside Jabodetabek)
Budget of evaluation Rp 1.160.000,-;, Part 1Situation Analysis Young adult age group 17 25 years are required to fill their role in society to determine and prepare his career Limited information about professions become a barrier for young adults in Indonesia to prepare their career path ldquo DUA SISI rdquo edutainment program will talk about information set an example motivate and inspire teenagers about several types of professions This program will help teenagers to discover and learn about valuable information regarding their profession of choice as early as possible Part 2Advantages and Purposes of Pilot DevelopmentAdvantage for society to give example about different profession Benefit for developer to build a positive image for this TV station Social purpose to make students more aware and interested to discover what they want to do and achieve in the future Economic objective to provide more benefits for TV station Part 3Developing PilotThis program is called ldquo DUA SISI rdquo an edutainment TV program It talks about different professions Planned to be broadcasted on NET every Sunday at 04 00 PM The program runs for 30 minutes The target audience are teenager between 17 25 years old Part 4EvaluationPre test is conducted by the Focus Group Discussion FGD Evaluation is conducted after the proram is aired The methods is internal evaluation production team and external evaluation audience Part 5BudgetingBudget for pilot development Rp 6 200 000 Budget for production costJabodetabek Rp 2 550 000 Outside Jabodetabek Rp 15 500 000 Estimated total income per episode TVC Rp 237 000 000 Jabodetabek 224 500 000 outside Jabodetabek Budget of evaluation Rp 1 160 000 ]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhablisyah
"Fenomena TV religius adalah hal yang baru sejak Ar Rahman Channel memulai siaran perdananya pada Bulan Agustus 2002. Hal yang menarik dalam proses siaran TV ini adalah karena Ar Rahman Channel merupakan TV satelit yang dapat ditangkap hanya dengan menggunakan parabola tanpa dipungut iuran apapun. Di satu sisi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebagai TV komersial namun sisi lain adalah kewajiban moral untuk melayani masyarakat muslim Indonesia ( sebagai TV komunitas).
Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan pendekatan Studi kasus dan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi berperan serta selama kurang lebih 1 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pra-produksi Program OBSESI di Ar Rahman Channel, dengan menggunakan konsep Rutinitas Media seperti yang dikemukakan oleh Shoemaker dan Reese.
OBSESI merupakan salah satu program yang akan diproduksi oleh Ar Rahman Channel. Program ini merupakan hasil diskusi dari kru produksi dengan manajemen. Di dalam setiap diskusi untuk membahas program ini, orang-orang yang terlibat saling memberikan pandangannya. Interaksi diantara kru menjadi menarik mengingat setiap kru memiliki latar belakang yang berbeda dilihat dari latar belakang agama, budaya, pengalaman setiap anggota.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan Undang-undang Penyiaran No. 32 tahun 2002, dimana sebuah TV religius seharusnya masuk dalam kategori TV Komunitas. Jika pada kenyataannya mengandalkan pemasukan dari iklan maka stasiun TV yang bersangkutan bisa memilih untuk menjadi TV berlangganan.
Rutinitas yang diterapkan Ar Rahman Channel selama ini belum memiliki prosedur yang baku. Kegiatan operasional dilakukan tanpa adanya pereneanaan yang jelas, umumnya pekerjaan dilakukan secara mendadak. Konflik dalam perencanaan program ini kerap terjadi ketika ide-ide dari kru produksi berbenturan dengan kepentingan perusahaan lain, terutama masalah finansial dan manajemen yang tidak transparan.

Religious television phenomenon is the latest thing happened in this country since Ar Rahman Channel begun to broadcast in May 2002. The most interesting part of this event is the system not being included in the newest convention. Ar Rahman channel is satellite television which broadcast their program through satellite, people could freely received the program by using the satellite and digital receiver. Surprisingly, they don't have to pay anything but the antenna.
The event don?t suite to the Indonesia broadcasting law, No. 32/2002. As a religious TV Ar Rahman shouldn't taking any advantages by they?re broadcast by selling the advertising, this regulation automatically different with Ar Rahman Channel marketing system.
This research is using Qualitative methods and using descriptive case study approach. All the information had gathered for a year by participant observatory. The aim of the research is to describe about the process of pre-production of OBSESI - Program by using Media Routinely Concept (Shoemaker and Reese)
OBSESI is one of the programs, which will be produced by Ar Rahman Channel. This program basically came from production and programming discussion. In every situation all crew have been involved to express their mind. Obviously their idea is being influenced by their experienced, educational and cultural background, religious background, etc.
The result of the research shows that Ar Rahman had broke the rules of Indonesian Broadcast Regulation (W NO. 321 2002), which as a religious broadcast Ar Rahman could choose to be a community or cable television.
Ar Rahman Channel Routinely activities have not been implemented legally trough organization regulation. The operational activity was done without a well planning decision. Conflicts in producing this program often occur since the production team no Ionger trust the management, especially in financial system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>