Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Yan A.
"Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan merupakan hak semua orang, termasuk anak tunanetra. Sarana yang digunakan dalam pendidikan bagi anak tunanelra adalah huruf Braille. Diperlukan jari yang kuat dan fleksibel agar anak lebih mudah belajar huruf Braille. khususnya untuk menulis. Akan tetapi lanpa penglihatan. perkembangan motorik anak lunanctra cenderung mengalami keterlambaran. Mendorong anak tunanctra untuk terlibal aklif dalam kegiatan schari-hari dapat membantunya untuk mengcmbangkan kekuazan dan lieksibilitas tangan dan jarinya. Program pengajaran individual ini bertujuan meningkatkan kemampuan psikomotor untuk mendukung mcnulis lauruf Braille pada anak tunanctra total. Program pengajaran individual ini dirancang berdasarkan Model Rumah kemampuan mororik halus yang terbagi menjadi tiga tahap (Bruni. 2006). Tahap perlama adalah stabilitas, koordinasi bilateral, dan sensasi. Tahap kedua adalah keterampilan dalam menggunakan tangan. Tahap ketiga adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas sehri-hari, yaitu menggunakan riglet dan stilus untuk menulis. Penguatan yang diberikan adalah penguatan sosial dan penguatan yang data dikonsumsi. Program pengajaran individual dilakukan di rumah subyck setelah pulang sekolah, terdiri dari 10 sesi ditambah l sesi evaluasi. Scsi I - lll meliputi kemampuan di tahap pertama. scsi IV - Vll di tahap kedua, dan sesi Vlll - X di tahap ketiga. Sesi evaluasi diberikan untuk melihat seiauh mana subyck dapat menerapkan kcmampuan psikomotor dalam menulis huruf Braille. scrta melakukan pcnutupan dari program pengajaran individual. Hasilnya adalah terdapat peningkatan kemampuan psikomolor dan bertumbuhnya motivasi menulis dalam diri subyek. meskipun subyek belum mam pu mcnulis mandiri
The chance to get education is everybocly?s right, including blind children. Aids used for blind children education is Braille alphabet. Strong and flexibel fingers are needed to ease a child in learning Braille alphabet, especially for writing. However, without sights, blind children tend to have delayed motor development. Encouraging blind children to actively engaged in daily activities may help to develop strength and flexibility of their hands and fingers. The purpose of this individualized educational program is to improve psychomotor skills to support writing ability in totally blind children. This individualized educational program is designed based on House Model of fine motor skills, that is divided in three stages {Bruni, 2006). First stage is stability, bilateral coordination, and sensation. Second stage is dexterity. Third stage is the ability to do daily activities, which is to use riglet and stylus to write. Reinforcement given are social reinforcement and consumable reinforcement. Individualized educational program held on subject?s home after school, consist of 10 sessions plus l evaluation session. Session I- III consist of ability in first stage, session IV - VII on second stage, and session VIII - X on the third stage. Evaluation session given to ses how far subject has implemented psychomotor skills in Braille alphabet writing, also to close the individualized education program. Result shows improvement in psychomotor skills and developing self-motivation in writing, although subject hasn't been able to write independently."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Primarini
"Program ini bertujuan umuk mengembangkan kcmampuan motorik halus anak dalam rangka menunjang kematangan sekolah anak Sena mcngajarkan kemampuan menggunal-can mesin tik braille. Terdapat tiga teknik dasar modifikasi perilaku yang digunakan pada rancangan intcrvensi ini yaitu teknik shaping, fading, dan prompiing. Martin dan Pear (2003) mengatakan bahwa teknik fading dapat di gunakan untuk membentuk perilaku pada anak dengan gangguan perkembangan, autis, atau anak yang berusia sangat muda. Mrdiirgjuga sesuai digunakan umuk meningkatkan keahlian yang belum dikuasai oleh anak seperti misalnya melatih jan dalam mengetik (Vcnkatesan, 2006).
Program terdiri atas tujuh tahap dan menggunakan beberapa alat bantu yang disesuaikan dengan masing-masing tahapan. Mulai dan tahapan pendahuluan 1 dimana anak diperkenalkan dengan kantung biji-bijian, pendahuluan IJ saat fasilitator mengajak anak umuk bermain dengan adonan tepung atau lilin mainan, kelima tahap selanjumya fasilitator meminta anak untuk menekan tuts sesuai dengan alat bantu yang telah disiapkan yaitu tahap Ipianika, tahap II piano mainan, tahap ITI mesin tik Iistrik, tahap IV mesin tik manual dan tahap V mesin tik braille. Prosedur pelaksanaan intewcnsi dimulai dengan fasilitator memberikan pronnmiing pada subyek untuk mengawali dan mengarahkan respon kepada target perilaku yang dikendaki. Jika pcrilaku subyek sudah tampil konsislen, maka perlahan pemberian prompting akan dikurangi sampai subyek mampu menampilkan tingkahlaku yang dikendaki dan fasilitator tidak lagi memberikan prompting (Martin & Pear, 2003). Bentuk I'(:’flM)l'(.°(£I)l¢:‘l!f yang diberikan pada program ini adalah social reiijorcemenl yaiw dengan memberikan sentuhan, ciuman, dan pelukan. Evaluasi program dilakukan bcrdasarkan data wawancara dan juga perbandingan tabel hasil pelaksanaan kegiatan pendahuluan dan tahap terakhir.
Kesimpulan program intewensi ini adalah subyek menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menggunakan jan tangannya umuk menekan tuts mesin tik dengan teknik shaping, pronioring, danfading. Yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan program ini adalah perlunya tahap persiapan yang lebih matang dalam melatih kemandirian sebelurn mengajarkan anak untuk mengetik.

In order to enhance line motor skills for school readiness and in teaching using a type machine with Braille letters, blind children need support from their significant others. The methods used in this intervention program is shaping, prompting and fading. Shaping is a method to develop new behavior involving the used of reinforcement in the behavior that needs to be developed (Martin & Pear, 2003). Then, fading is a gradually process that have to be done step by step in order to eliminate the support that given whenever ones developing child’s new behavior, including teaching them how to type (Venkatesan, 2004).
This program consists of seven steps. The intervention uses a few tools which are conditioned with each step. In the first introductory step, child is introduced to two different kinds bag of seeds; in the second introdustory step, facilitator asks the child to play with wheat meal or clay; while in the next fifth steps facilitator asks child to click on tumbles designed according to the steps, namely in the first step pianica, in the second step playing piano, in the third electric type machine, in the fourth manual type machine and in the filth step, a Braille type machine. The procedure of this program starts whenever the facilitator give prompting to the child in order to build new target behavior. Ifthe behavior already consistenly shovtm then slowly facilitator fades the prompting to the child untill the child show the target behavior and the facilitator no longer give prompting (Martin & Pear, 2003). Social reinforcement is also given in the form of touch and embracement. Evaluation ofthe program is done based on intervention data and also comparison of evaluation table of the first introductory step with the last step.
In sum, the intervention program succeeded in enhancing subject’s use of fingers in typing with a type machine using the shaping, prompting and Riding technique. None the less, a few limitations are subject of improvement in the future, such as the urgently of prepring the first steps before the program is being held in order to develop the independence of child before they start. to leam how to type.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34073
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada skripsi ini dicari parameter-parameter untuk mencapai suatu untuk kerja yang optimum pada sistem koniunikasi MSAT multibeam dengan teknik akses CDMA, dengan menghitung link budget dan znencari banyaknya pemakai pada waktu yang sama dengan berbagai barga EIRP terninal bergerak, berbagai harga G/T terminal bergerak, lebar penyebaran bandlvidth dan berbagai laju informasi suara dijital . Dari perhitungan te:sebut dapat dilihat bahiva dengan laju informasi 13 Kbps dan EIRP terminal bergerak 1 dBW yang biasa digunakaii untuk handphone diperoleh kepadatan terminal sebesar 14.012 Ha/ pelanggan dimana luas satu beam adalah 21.000.000 Ha untuk EIRP satelit 65,8 dBW clan diameter antena satelit 12 m. Kepadatan terminal yang lebih tinggi yaitu sebesar 5 pelanggan /100 Ha (SDI' Telkom) dapat diperoleh dengan cars memperkeeil luas satu beans. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan satelit multibeam dengan orbit geostasioner. Cara lain vang dapat dilakukan adalah dengan memperkecil laju informasi suara dijital sampai sebesar 4,8 Kbps. Dengan Cara ini nzasih diperoleh kepadatan terminal yang lebih kecil dari 5 pelanggan / 100 Ha. Maka dapat disimpulkan bahNva teknik akses CDMA tidak sesuai bila digunakan untuk komunikasi bergerak untuk keperluan umum seperti sistem selular sekarang. Sistem ini hanya dapat digunakan untuk keperluan khusus seperti keperluan iniliter atau keperluan komunikasi pada alat transportasi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Susanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Soeseno
Jakarta: Gramedia, 1984
808.025 SLA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mimi Mariani Lusli
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1992
411 MIM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Hoga
"Ketidakseimbangan kapasitas antara kanal uplink dan kanal downlink pada pelapisan narrowband COMA dan wideband COMA dianalisa dengan menggunakan kontrol daya berbasis SIR. Kanal uplink dan kanal downlink tidak dioperasikan didalam suatu kondisi yang serupa maka kapasitas antara uplink dan downlink berbeda dan salah satu dari dua link menentukan keseluruhan kapasitas sistem. Link mana yang membatasi kapasitas sistem dan apa yang merupakan faktor pembatasan diselidiki. Uplink seringkali membatasi keseluruhan kapasitas jika kontrol daya downlink efektif. Aktifitas pengguna berperan paling utama didalam menentukan pembatasan link menyangkut kapasitas koneksi. Penggunaan bandwidth yang efisien akan membentuk layanan yang sedemikian rupa sehingga pertentangan keseluruhan aktifitas bisa dikurangi. Peningkatan kapasitas berhubungan erat dengan kontrol daya, bagaimanapun didalam sistem kontrol daya berb3sis SIR memelihara (Eb-Io) pada suatu level yang diinginkan. Kita menerapkan metoda kalkulasi yang berulang menyangkut mean dan variance dari interferensi yang dipertimbangkan untuk kontrol daya yang berbasis SIR. Kemudian hasil kapasitas transmisi dan kapasitas koneksi antara uplink dan downlink dengan penerapan kontrol daya SIR dibandingkan.

Capacity unbalance between uplink and downlink in spectrally overlaid narrow-band and wide-band COMA is analyzed by using SIR-based power control. Uplink and downlink channel are not operated in an identical condition, the capacity between uplink and downlink are unequal and either of links determines the whole system capacity. Which links limits the system capacity and what are the limiting factors. Uplink often limits the overall capacity if downlink power control is effective. The users activities plays the most important role in determining the limiting link of connection capacity. The efficiently utilize the bandwidth should devote their efforts to forming services so that the overall activity discrepancy could be mitigated. Increasing capacity has close relationship with power control, by the way in SIR-based power control keep (Eb-Io) in expected. We use calculation method the looping about mean and variance of interference that consider SIR-based power control. Than the result from transmission capacity and connection capacity between uplink and downlink by using power control SIR are compared.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Kahuripan
"Pada sistem komunikasi selular, teknik adaptive slotted ALOHA DS-CDMA adalah suatu teknik dengan melakukan penyelesaian tingkat kecepatan transmisi berdasarkan kondisi trafik yang ada, teknik ini digunakan untuk meningkatkan throughput teknik slotted ALOHA konvensional yang mengalami penurunan. Skripsi ini membahas mengenai adaptive slotted ALOHA DS-CDMA yang berbasis pada kode penyebaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan throughput dan mengurangi waktu tunda pengiriman pesan ketika kondisi trafik berada dalam keadaan saturasi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka digunakanlah algoritma yang mengatur tentang perubahan tingkat kecepatan transmisi yang akan digunakan user berdasarkan keadaan trafik yang terjadi. Algoritma tersebut menyatakan bahwa throughput maksimum dapat dicapai dengan menggunakan distribusi Markov chain, hal ini karena distribusi Markov chain dapat meningkatkan throughput dan mengurangi waktu tunda pengiriman pesan secara maksimum. Karena di dalam kanal adaptive slotted ALOHA DS-DCMA, kecepatan transmisi yang digunakan oleh user ditentukan dengan spreading gain. Dengan meningkatnya probabilitas sukses paket yang dikirimkan karena semakin besarnya nilai spreading gain maka akan semakin besar pula throughput. Akan tetapi hal tersebut mengurangi banyaknya bit yang terdapat pada paket yang dikirimkan sehingga efektif throughput yang diperoleh pun akan menurun. Untuk mengatasi menurunnya efektif throughput karena menurunnya jumlah bit yang terdapat pada paket yang dikirimkan, maka capture effect dapat mengatasi masalah ini karena dalam teknik slotted ALOHA, penerima pada BS dapat mengcapture sebuah paket secara sukses ketika banyak paket dikirimkan secara bersama-sama dalam satu slot. Sehingga efektif throughput bergantung pada capture probability dan probabilitas paket sukses yang dikirimkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Novianto
"Kehadiran teknologi WCDMA yang mampu memenuhi permintaan akan layanan multimedia dengan kecepatan tinggi dan bandwidth yang besar, tidak akan menghapus teknologi GSM yang telah hadir lebih dahulu. Teknologi WCDMA dan GSM diharapkan dapat saling mendukung dan menunjang kekurangan yang ada pada kedua teknologi tersebut. Sampai pada akhimya kedua teknologi tersebut dapat menjadi kesatuan yang utuh dalam rangka memenuhi kebutuhan komunikasi penggunanya yang semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan suatu interoperability antara Jaringan WCDMA dengan GSM.
Pada skripsi ini telah dilakukan pengambilan data dengan simulasi menggunakan software TEMS Investigation WCDMA 3.0 untuk melihat karakteristik interoperability antara Jaringan WCDMA dengan GSM. Simulasi dilakukan dengan cara drivetest untuk mengukur performansi sinyal WCDMA dan GSM, kemudian hasil simulasi tersebut dianalisa untuk dilihat karakteristik interoperability yang terjadi ketika simulasi. Adapun paramater-parameter yang dijadikan acuan untuk menganalisa interoperability tersebut adalah kekuatan dan kualitas sinyal dari WCDMA dan GSM. Bentuk interoperability yang terjadi pada simulasi berupa cell reselection.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebelum terjadinya interoperability dari WCDMA ke GSM, kualitas sinyal WCDMA menjadi semakin lemah (Ec/No = -14 dB) sampai di bawah ambang batas minimum (-13 dB) dan kekuatan sinyal WCDMA (RSCP) = -103 dBm, sedangkan kekuatan sinyal GSM (RxLevel = -82 dBm) di atas ambang batas minimum (-104 dBm). Delay pada cell reselection dari WCDMA ke GSM (3,5 - 4,4 detik) lebih besar dibandingkan delay pada cell reselection dari GSM ke WCDMA (1,1-1,2 detik)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>