Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Hembang Untjok
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarto
"Penelitian ini mengajukan rancang bangun antena slot microstrip multiband pada frekuensi 924 MHz, 1800 MHz, 2450 MHz dan 5800 MHz untuk Aplikasi RFID dan komunikasi pita lebar. Antena dirancang menggunakan perangkat lunak berbasis Finite Integration Technique (FIT), dengan teknik pencatuan saluran mikrostrip 50 Ω. Antena dibuat pada substrate FR4 dengan ukuran 95 x 85 x 1.6 mm3. Pada perancangan ini antena dibentuk dari slot persegi panjang dikombinasikan dengan strip bentuk U dan L pada sebuah patch persegi panjang agar dapat menghasilkan empat pita frekuensi. Prototipe antena ini telah difabrikasi untuk dilakukan validasi melalui pengukuran.
Hasil pengukuran menunjukkan karakteristik multiband pada pita frekuensi 924 MHz, 1800 MHz, 2450 MHz dan 5800 MHz. Pada standar bandwidth di S11 = -10 dB, antena menghasilkan bandwidth antara 923 s.d. 925 MHz pada frekuensi resonansi 924 MHz, antara 1700 s.d. 1900 MHz pada frekuensi resonansi 1800 MHz, antara 2400 s.d 2485 MHz pada frekuensi resonansi 2450 Mhz dan antara 5725 s.d 5875 MHz pada frekuensi resonansi 5800 Mhz. Hasil pengukuran antena menunjukkan karakteristik pola radiasi menyerupai hasil simulasi pada empat pita frekuensi yang diajukan pada perancangan antena ini.

This research proposes design of multiband microstrip slot antenna at the frequency of 924 MHz, 1800 MHz, 2450 MHz and 5800 MHz aiming at RFID applications and broadband communications. The antenna is designed by using a commercial software based on the Finite Integration Tecnique (FIT), with 50 Ω microstrip line feeding technique. The antenna is designed on FR4 substrate with the size of 95 x 85 x 1.6 mm3. In this design, the slot antenna is formed by rectangular slots combined with U and L shape strip combination on a rectangular patch in order to obtain four frequency bands. The prototype antenna has been fabricated for basic validation by conducting measurement.
The measurement results show that the multiband characteristics occur at the frequency bands 924 MHz, 1800 MHz, 2450 MHz and 5800 MHz. As for the standard -10 dB impedance bandwidth, the antenna provides bandwidth between 923 to 925 MHz at 924 MHz resonant frequency, between 1700 to 1900 MHz at 1800 MHz resonant frequency, between 2400 to 2485 MHz at 2450 MHz resonant frequency and between 5725 up to 5875 MHz at 5800 MHz resonant frequency. The measurement results show that the antenna radiation patterns agree with the simulation results at each frequency band as it has been proposed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saad abdurrahman Fakhry
"Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) adalah teknologi telekomunikasi nirkabel yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik frekuensi radio untuk mendeteksi sebuah tag khusus untuk mengirim dan menerima data tanpa bersentuhan. RFID dapat digunakan dalam aplikasi sistem monitoring pasien secara jarak jauh dan real time. Untuk itu dirancang sebuah antena tag RFID yang dapat berkomunikasi pada frekuensi yang dialokasikan untuk RFID di Indonesia yaitu 924 MHz. Antena ini akan diimplan kedalam lengan pasien diantara lapisan kulit dan lemak. Antena yang dirancang berbentuk dipole dengan kombinasi bentuk helical dan folded. Antena kemudian diinsulasi menggunakan silicone untuk mengurangi Specific Absorption Rasio (SAR) dan diimplan ketubuh pasien. Untuk mengetahui karakteristik dan parameter-parameter maka antena disimulasi dengan menggunakan model lengan manusia dengan tipe phantom homogen di frekuensi 924 MHz dan dilakukan fabrikasi antena dan pengukuran menggunakan model phantom liquid di frekuensi 924 MHz. Simulasi dilakukan menggunakan software CST. Setelah disimulasikan didapat bahwa Antena memiliki gain sebesar -15.92 dB dan dengan bandwidth 852.44 MHz – 1006,8 MHz sebesar 154.36 MHz. Dan setelah antena difabrikasi dan diukur didapat bandwidth 844 – 964 MHz. sebesar 120 MHz.

Radio Frequency Identification (RFID) is a wireless telecommunication technology that utilizes electromagnetic waves (EM) at a radio frequency to detect a special tag to transmit and receive data without touching. RFID can be applied in long-distance and real-time patient monitoring system. For this reason, an RFID tag antenna is designed that can communicate at the allocated frequency for RFID in Indonesia at 924 MHz. This antenna will be implanted into the patient’s arm between the skin layer and the fat layer. The designed antenna is a dipole antenna with combination of helical and folded antenna. The Antenna then insulated using silicone to reduce Specific Absorption Ratio (SAR) and implanted in patient’s body. To find out characteristics and parameters of the designed antenna, the antenna is simulated using a human arm model with homogenous phantom at a frequency of 924 MHz and the antenna is fabricated and measured using a tissue equivalent liquid phantom at a frequency of 924 MHz. The simulation is done using CST software. After simulation, it is found that the antenna has a gain of -15.92 dB and a bandwidth of 154.36 MHz from 852.44 MHz to 1006.8 MHz. After fabrication and measurement, it is found that the antenna has a bandwidth of 120 MHz from 844 – 964 MHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan dunia telekomunikasi dalam beberapa dekade terakhir telah mengarah kepada penggunaan komunikasi bergerak, khususnya komunikasi satelit. Keberadaan komunikasi satelit menjadikan kita tidak lagi harus khawatir dengan daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jenis komunikasi terrestrial ataupun daerah perkotaan yang dihalangi oleh gedung-gedung bertingkat. Untuk mendukung perkembangan teknologi komunikasi satelit ini, antena memegang peran yang cukup penting, sehingga banyak ilmuwan yang melakukan riset di bidang perancangan antena, khususnya jenis antena mikrostrip. Dipilihnya jenis antena mikrostrip ini karena bentuknya yang kecil, relatif murah dan mudah dalam pembuatannya. Untuk dapat digunakan pada komunikasi satelit, diperlukan antena dengan gain yang tinggi serta polarisasinya melingkar. Gain yang tinggi dibutuhkan untuk komunikasi satelit yang jaraknya relatif sangat jauh, sedangkan polarisasi melingkar dibutuhkan untuk komunikasi bergerak, sehingga tidak diperlukan penyesuaian (tracking) antara antena pengirim dengan penerima. Pada skripsi ini, diajukan sebuah perancangan antena mikrostrip untuk aplikasi Quasi-Zenith Satellite. Antena ini memiliki frekuensi kerja pada 2,6 GHz (2605-2630 MHz), selain itu juga harus memenuhi kriteria dari sebuah antena yang baik (VSWR ? 2,0 dan axial ratio < 3 dB). Untuk memenuhi spesifikasi tersebut, maka digunakan antena mikrostrip jenis segitiga sama sisi dengan teknik pencatuan tunggal secara langsung (direct feed) dan pemberian slot pada bagian patchnya dengan penggunaan stub untuk memperoleh impedansi matchingnya. Dengan menggunakan antena segitiga sama sisi, akan diperoleh karakteristik yang sama pada patch segi empat (rectangular) yang dapat menghasilkan bentuk patch yang lebih kecil. Pemberian slot digunakan untuk membangkitkan polarisasi melingkar, sedangkan dipilihnya pencatuan tunggal secara langsung, selain karena bentuknya yang sederhana, juga dapat dilakukan fabrikasi secara langsung dengan bagian patch antena. Berdasarkan hasil simulasi dan pengukuran, diperoleh polarisasi melingkar dengan axia] ratio minimum sebesar 0,86 dB dicapai pada frekuensi 2605 MHz dengan bandwidth mencapai 23 MHz(2601 MHz - 2623 MHz) atau sebesar 0,88% diukur dari frekuensi tengah axial rafkmya (2612 MHz).. Berkas utama radiasi antena yang terukur berada pada sudut 0_ dan polarisasi melingkar terjadi pada rentang frekuensi 300_ - 80_(1400). Nilai bandwidth VSWR dan return loss dari pengukuran antena adalah 55 MHz (2581 MHz - 2636 MHz) atau sebesar 2,1 % terhadap frekuensi kerja antena (2615 MHz). Gain antena yang dihasilkan antara 7,1 dB - 8,4 dB, dan dapat dikategorikan antena ini memiliki gain yang tinggi untuk jenis patch tunggal. Dari hasil ini terlihat bahwa rancangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik yang diinginkan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarto
"Salah satu aplikasi dari antena mikrostrip adalah antena untuk komunikasi suara (sound broadcasting) menggunakan satelit Quasi Zenith yang bekerja pada pita frekuensi 2,6 GHz (2605 -2630 MHz) [3]. Selain hams mempunyai karakteristik sebagai sebuah antena yang baik ( VSWR lebih kecil atau sama dengan 2, return loss lebih kecil atau sama dengan -9,54 dB), antena untuk aplikasi ini juga harus menghasilkan polarisasi melingkar karena digunakan untuk komunikasi bergerak menggunakan satelit yang jaraknya sangat jauh. Dengan polarisasi melingkar, maka tidak diperlukan penyesuaian (tracking) polarisasi antara antena pengirim dan penerima.
Pada skripsi ini, diajukan antena yang memenuhi kriteria di atas yaitu antena mikrostrip patch segitiga samasisi dengan teknik pencatuan tunggal secara langsung untuk menghasilkan polarisasi melingkar pada frekuensi 2605 - 2630 MHz. Patch segitiga dipilih karena dapat menghasilkan karakteristik yang sama dengan patch segi empat dengan luas yang lebih kecil [2]. Jenis segitiga samasisi dipilih karena telah banyak dipelajari dan digunakan dibandingkan jenis segitiga yang lain sehingga lebih mudah dalam analisanya [10],[11],[13]. Pencatuan tunggal (single feed) dipilih karena struktumya yang sederhana dan ringkas yang dapat memperkecil dimensi antena, sedangkan pencatuan langsung (direct feed) dipilih karena mudah dan dapat difabrikasi bersamaan dengan patch segitiga [2].
Berdasarkan simulasi dan pengukuran hasil fabrikasi antena yang dilakukan pada skripsi ini, untuk menghasilkan polarisasi melingkar dengan teknik pencatuan tunggal secara langsung, tinggi patch segitiga samasisi harus sedikit dikurangi sehingga sisi miring (b) dan sisi alas (a) mempunyai perbandingan b/a sebesar 0,97. Dengan demikian, untuk sisi alas sisi alas 50,6 mm, patch segitiga mempunyai sisi miring 49,1 mm. Untuk menghasilkan Left Hand Circular Polarization (LHCP), patch segitiga dicatu pada titik sejauh 16 mm dari sudut sebelah kiri sedangkan untuk menghasilkan Right Hand Circular Polarization (RHCP), patch segitiga dicatu pada titik sejauh 16 mm dari sudut sebelah kanan. Untuk mencapai kondisi matching maka digunakan teknik single stub impedance matching.
Dari hasil pengukuran diperoleh polarisasi melingkar dengan axial ratio Bandwidth 29 MHz ( 2604 - 2633 MHz) atau sebesar 1,1 %. Berkas utama radiasi antena yang terukur berada pada sudut 0 dan polarisasi melingkar teriadi pada rentang sudut 330_ sampai 50_. Bandwidth VSWR yang diperoleh sebesar 65 MHz (2578 - 2643 MHz) atau sebesar 2,48 %. Untuk rentang frekuensi dari 2605-2630 MHz diperoleh VSWR yang sangat kecil yaitu di bawah 1,45. Sementara itu, gain antena yang diukur pada arah intensitas radiasi maksimum (0_) sebesar ~ 6 dB. Dari hasil ini terlihat bahwa rancangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anshari Akbar
"Pengembangan satelit saat ini mengarah pada pengembangan satelit kecil. Jumlah misi luar angkasa yang menggunakan satelit kecil dengan ukuran berbeda terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini LAPAN mengembangkan satelit mikro LAPAN-A4 dengan misi pengamatan bumi sumber daya alam, pemantauan maritim dan misi riset. Kapasitas data yang besar memerlukan sistem transmisi kecepatan tinggi untuk mengirimkan data hasil observasi ke stasiun bumi. Salah satu cara yg dapat dilakukan yaitu dengan peningkatan bandwidth. Dalam penelitian tesis ini antena didesain pada frekuensi 2220 MHz dengan metode DGS (defected ground structure). Metode ini mampu meningkatkan bandwidth antena dan memiliki efek miniaturisasi sehingga cocok untuk desain untuk aplikasi satelit. Antena dirancang dengan polarisasi melingkar untuk mengatasi loss polarisasi yang besar dalam mentransmisikan data payload satelit ke stasiun bumi.
Untuk meningkatkan bandwidth antena, digunakan metode DGS dengan pola dual slot yang berbentuk huruf X. Dimensi DGS seperti panjang slot (Ls), Lebar slot (Ws), dan jarak antar slot (d) DGS dioptimasi untuk mendapatkan bandwidth yang lebih lebar dengan melakukan simulasi pada software CST. Antena didesain pada dua jenis bahan yang berbeda yaitu bahan Roger 5880 dan Roger 4350 untuk mendapatkan efek miniaturisasi dan peningkatan beamwidth. Antena dipabrikasi menggunakan mesin CNC (computer numeric control).
Dari hasil pengukuran pada bahan Roger 4350 dengan permittifitas (r=3.4) diperoleh bandwidth antena sebesar 97 MHz atau sebesar 4.3% dengan rentang frekuensi antena diperoleh dari 2157 – 2254 MHz. Gain antena sebesar 3.63 dB pada frekuensi 2220 MHz dan beamwidth sebesar 90 derajat. Sementara hasil pengukuran menggunakan radom diperoleh bandwidth 107 MHz dari 2146 – 2253 MHz, dengan gain sebesar 3.28, dan beamwidth sebesar 80 derajat. Hasil pengukuran antena dengan bahan Roger 5880 dengan permitifitas (r=2.2) diperoleh bandwidth sebesar 92 MHz atau sebesar 4.1%. Rentang frekuensi dari 2171-2262 MHz. Gain antena diperoleh sebesar 5.85 dB pada frekuensi 2220 MHz dan beamwidth sebesar 85 derajat. Sedangkan pada antena menggunakan radom diperoleh bandwidth 105 MHz, dari 2160-2265 MHz, gain sebesar 4.94 dB dan beamwidth sebesar 75 derajat. Antena dengan bahan Roger 4350 memiliki efek miniaturisasi 35.3% terhadap bahan Roger 5880. Sedangkan dengan penggunaan DGS pada bahan Roger 4350 efek reduksi yang dihasilkan 4.8% dan bahan Roger 5880 efek reduksi sebesar 1.84%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan metode DGS dengan pola dual slot berbentuk huruf X mampu meningkatkan bandwidth antena. Sedangkan efek miniaturisasi yang dihasilkan masih relatif kecil.

Currently satellite development has led to the development of small satellites. Number of space missions using small satellites of different sizes continues increase every year. Currently LAPAN is developing the LAPAN-A4 micro satellite with missions of earth observation of natural resources, maritime monitoring and research missions. Large data capacities require high speed transmission systems to transmit observational data to earth stations. One way that can be done is by increasing bandwidth. In this study, the antenna is designed at a frequency of 2220 MHz using the DGS method. This method is able to increase the antenna bandwidth and has a miniaturization effect making it suitable for the design of satellite applications. The antenna is designed with circular polarization to overcome polarization losses in transmitting satellite payload data to earth stations.
To increase the antenna bandwidth, the DGS (defected ground structure) method is used with X shape dual slot. DGS dimensions such as slot length (Ls), slot width (Ws), and distance between slots (d) DGS are optimized to obtain wider bandwidth by simulating in CST software. The antenna is designed on two different types of materials, namely Roger 5880 and Roger 4350 to obtain a miniaturization effect and an increase in beamwidth. The antenna is manufactured using a CNC (computer numeric control) machine.
From the antenna measurement results of Roger 4350 material with permittivity (r = 3.4) obtained 97 MHz bandwidth or 4.3% with frequency range from 2157 - 2254 MHz. The antenna gain is 3.63 dB at 2220 MHz frequency and 90 degrees beamwidth. The results of antenna measurements using radom obtained 107 MHz of bandwidth from 2146 to 2253 MHz, with 3.28 dB of gain, and 80 degrees of beamwidth. The result of antenna fabrication with Roger 5880 material and permitivity (r = 2.2) obtained bandwidth of 92 MHz or 4.1%. frequency range from 2171 to 2262 MHz. The antenna gain is 5.85 dB at2220 MHz frequency and 85 degrees of beamwidth. Meanwhile, when antenna using the radom, 105 MHz of bandwidth is obtained, from 2160 to 2265 MHz, gain 4.94 dB and beamwidth 75 degrees. The antenna with the Roger 4350 material has a miniaturization effect of 35.3% against the Roger 5880 material. Whereas with the use of DGS on the Roger 4350 material reduction effect obtained is 4.8% and the Roger 5880 material has 1.84% reduction effect. The results obtained indicate that the DGS method with a dual slot with X shape pattern is able to increase the antenna bandwidth. Meanwhile, the miniaturization effect obtained is relatively small.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Mufti Hakiki
"Karakteristik antena mikrostrip Yagi-Uda array telah dikaji oleh Huang dan Densmore [2]. Dengan menggunakan dua buah probe koaksial sebagai pencatuannya dihasilkan polarisasi melingkar. Dalam paper tersebut terlihat bahwa bandwidth dari antena yang dihasilkan sangat sempit Bandwidth yang sempit merupakan salah satu masalah yang serius dalam perkembangan termologi antena mikrostrip. Pozar [5] mengusulkan berbagai macam teknik untuk meningkatkan bandwidth, Salah satu teknik menghasilkan polarisasi melingkar, yaitu dengan memberi perturbasi pada ujung pacth aktif Untuk meningkatkan bandwidth digunakan teknik pencatuan terkopel secara elektromagnetik. Antena rancangan merupakan suatu desain antena mikrostrip Yagi-Uda yang bekerja pada frekuensi sekitar 4,5 GHz dengan polarisasi melingkar. Perturbasi diberikan pada kedua ujung patch segi empat aktif sebesar 0,3 cm untuk memperoleh polarisasi melingkar. Patch dicatu dengan menggunakan teknik pencatuan terkopel secara elektromagnetik. Dari hasil pengukuran diperoleh polarisasi melingkar dengan axial ratio bandwidth sebesar 150 MHz atau sebesar 3,39 %. Gain antena mikroslrip Yagi-Uda sebesar 10,5 dB pada frekuensi 4,5 GHz. Berkas utama antena rnikrostrip Yagi-Uda pada bidang E berada pada arah 40° dimana polarisasi melingkar terjadi pada rentang arnh dari 30° hingga 60°."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waldemar Banurea
"
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan mendesain dan merealisasikan sebuah partotipe antena LPDA sambungan coaxial pada rentang frekuensi 400-890 Mhz, memberikan metode mengukur parameter-parameter antena seperti pola radiasi, direktivitas, gain, efisiensi total antena. Oleh karena antena LPDA didesain untuk pita lebar maka efesiensi total antena akan menurun dengan kenaikan frekuensi, untuk mengatasi penurunan efisiensi tersebut maka bentuk konstruksi dan perhitungan dimensi-dimensi fisik antena LPDA diaplikasikan cara menaikkan sudut puncak. Pada direktivitas tertentu yang didesain semakin lebar rentang frekuensi yang diinginkan maka panjang total dari struktur antena LPDA juga semakin panjang yang tentu saja menambah rugi-rugi ohmic yang diserap antena dan akan menurunkan efisiensi antena. Dari hasil pengukuran, bahwa antena dapat beroperasi pada rentang frekuensi 400 Mhz hingga 890 Mhz, untuk sudut a = 10 derajat menunjukkan efisiensi total antena lebih besar dari pada 90% untuk seluruh rentang frekuensi 400 Mhz hingga 90 Mhz dan untuk sudut a = 20 derajat menunjukkan afisiensi total antena lebih besar dari pada 400% untuk seluruh rentang frekuensi 400 Mhz hingga 890 Mhz."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ferri Julianto,author
"Pada penelitian ini dirancang High efficiency Concurent Multiband RF Power Amplifier Class-E dengan teknologi CMOS 0.18um type N, yang beroperasi pada frekuensi GSM 900 MHz, GSM 1800 MHz, WIMAX 2300 Mhz, dan LTE 2600 Mhz, dengan menggunakan dua metode perancangan. Rancangan pertama menggunakan metode multiband Class-E Power Amplifier yang konvensional, dan perancangan kedua dengan menambahkan rangkaian Driver Stage untuk menghasilkan Insertion loss yang lebih besar. input matching dan output matching dirancang dengan menggunakan komponen lumped.
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mencapai Insertion loss (S21) bernilai lebih besar dari 15 dB dan Return loss (S11) dibawah -15 dB, Tegangan supply 5 Volt, memenuhi standar kestabilan (K > 1), dan Power Added Efficiency >50%, Rancangan ini disimulasikan menggunakan program Advanced Design System (ADS).
Hasil simulasi perancangan dengan metode rangkaian driver stage mempunyai nilai S21 sebesar 21.934 dB, 25.581 dB, 21.798 dB, dan 19.997 dB pada frekuensi 900MHz, 1800MHz, 2300MHz, dan 2600MHz. Serta nilai S11 sebesar -15.270 dB, -24.404 dB, -19.974 dB, dan -16.584 dB pada frekuensi 900MHz, 1800MHz, 2300MHz, dan 2600MHz. Dan nilai maksimum PAE sebesar 52.98% pada frekuensi-frekuensi tersebut.

In this research is designed High efficiency Concurent Multiband RF Power Amplifier Class-E with 0.18𝜇m CMOS type N, which operates at GSM 900 MHz, GSM 1800 MHz, WIMAX 2300 MHz, and LTE 2600 MHz, using two method of design. First design is using a Conventional Multiband Power Amplifier Class-E and the second design is by adding a Driver Stage to the circuit to achieve much higher Insertion loss. The input matching and output matching is design using lumped component.
The aim of this design is to achieve result of Insertion loss) above 15 dB and Return loss below -15 dB, supply voltage 5 V, power added efficiency above 50%, this design is simulated using Advanced Design System (ADS).
The simulation results using a driver stage circuit shows that S21 of 21.934 dB, 25.581 dB, 21.798 dB, dan 19.997 dB was obtained at 900MHz, 1800MHz, 2300MHz, and 2600MHz. And S11 of -15.270 dB, -24.404 dB, -19.974 dB, and -16.584 dB was obtained at 900MHz, 1800MHz, 2300MHz, and 2600MHz. In terms of maximum PAE was obtain 52.98% at those frequencies.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42668
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Reza Hamami Syah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S28748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>