Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siswanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rois Ahmad Hanafi
"Di Indonesia, bidang industri termasuk pertambangan batubara merupakan konsumen energi listrik yang besar karena menggunakan lebih kurang 30% energi listrik yang dibangkitkan. Industri pengolahan batubara menjadi konsumen listrik layaknya industri lain, namun di pihak lain industri batu bara juga merupakan pemasok bahan bakar sumber energi bagi pembangkit listrik. Dalam menjalankan dua peran tersebut, industri ini tentunya mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas terutama dalam hal penggunaan daya listrik yang besar yang akan mempengaruhi biaya produksi. Konservasi energi listrik adalah pemanfaatan energi listrik seefektif dan seefisien mungkin dengan cara mengurangi rugi-rugi energi listrik.
Skripsi ini membahas peluang konservasi energi listrik pada pertambangan batubara. Data-data skripsi ini diperoleh dari pengukuran di PT Indominco Mandiri. Metode konservasi energi listrik yang digunakan berupa perbaikan faktor daya dengan cara memasang kapasitor bank sehingga rugi-rugi jaringan dapat direduksi. Perhitungan penghematan biaya secara ekonomis dianalisa dengan menggunakan metode Life-Cycle Cost. Hasilnya, konsumsi bahan bakar genset dapat dihemat dan pemasangan kapasitor bank dapat diimplementasikan dari pertimbangan teknis dan ekonomis.

In Indonesia, industry sectors, including coal minings, are large electrical energy consumers. They consume about 30% of electrical energy that are generated. Coal minings are electrical energy consumer likes another industry. In the other hand, coal minings are fuel produsen for the generator. So, these indutries should consider the efficiency and effectiveness on the used of electrical energy that affect the production cost. Electrical energy conservation is electric energy usage that as effective and efficient as possible by reducing the energy losses.
This paper discusse about the opportunity of electical energy conservation on the coal mining. The data in this paper was collected from the measurement at PT Indominco Mandiri. The method of electrical energy conservation is power factor correction by installing capacitor bank with the result that the power losses can be reduced. Cost saving calculation is economically analyzed by using Life-Cycle Cost method. As the result, genset fuel consumption can be reduced and capacitor bank installation can be implemented from technical and economical consideration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51373
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Prasetio
"Konservasi energi dalam dunia industri otomotif belum menjadi aktivitas yang dijalankan dengan konsisten sebagai tindakan praktis dalam usaha menekan rugirugi dan penghematan energi listrik serta mengurangi biaya produksi. Dalam proses produksinya, pelaku sektor industri masih menggunakan energi listrik tanpa terlalu memperhatikan peluang-peluang penghematannya. Penelitian ini membahas aktivitas-aktivitas pelaksanaan konservasi energi listrik di industri otomotif yang meliputi audit energi serta peluang penghematan energi dengan menerapkan teknologi yang lebih efisien baik secara teknis maupun ekonomis.
Konservasi energi listrik adalah penggunaan energi listrik secara efisiensi tinggi melalui langkah-langkah penurunan berbagai kehilangan (loss) energi listrik pada semua taraf pengelolaan, mulai dari pembangkitan, pengiriman (transmisi), sampai dengan pemanfaatan. Fase-fase yang lengkap untuk melakukan manajemen energi ada tiga tahapan, yaitu: fase pendahuluan, fase audit dan analisis, serta fase pelaksanaan.
PT.ADM PP, yang memproduksi body kendaraan bermotor, pasokan energi listriknya berasal gardu distribusi PK 87 dan PK 79 yang memiliki kapasitas masing-masing 3895 kVA serta genset 1000 kVA dan 500 kVA sebagai suplai listrik cadangan. Sistem distribusinya terbagi ke tujuh LVMDP untuk memberi energi ke fasilitas-fasilitas utama produksi yakni shearing line, press line, welding line, die maintenance facility, finish parts warehouse, dan inline packing.
Konservasi energi listrik dilakukan dengan optimalisasi kapasitas daya terpasang, perbaikan faktor daya, serta reduksi distorsi harmonik arus pada sistem distribusi PT.ADM PP. Penurunan kapasitas langganan PLN pada PK 87 menjadi 3500 kVA dan PK 79 menjadi 3700 kVA. Perbaikan faktor daya direncanakan menggunakan bank kapasitor untuk meningkatkan faktor daya sistem yang pada awalnya di bawah 0,85 menjadi 0,95. Kemudian reduksi distorsi harmonik arus menggunakan filter harmonik akan menurunkan nilai THD arus awal yang besarnya di atas 20% menjadi 2,5%.
Potensi penghematan energi dan pengurangan biaya yang diperoleh dari aktivitas konservasi energi listrik adalah sebesar Rp.17.405.000 per bulan dari penurunan kapasitas langganan listrik kemudian penghematan energi sebesar 2,40% per bulan dari perbaikan faktor daya dan 1,58% per bulan dari reduksi distorsi harmonik arus. Konsumsi energi spesifik PT.ADM PP turun 3,98% dari nilai awal sebesar 62,12 kWH/unit menjadi 59,65 kWH/unit.

The energy conservation has not become a consistently-done activity in automotive industry as a concrete effort to reduce losses and to save electrical energy and also to reduce the production cost. In the production process, the industrial sector stakeholders still use the electrical energy without concerning the electrical energy saving opportunities. This research investigates about the activities of electrical energy conservation in the automotive industry which consist of energy audit and energy saving opportunities through implementation of more efficient technology by considering the technical and economical aspects.
Electrical energy conservation is to utilize the electrical energy with high efficiency through steps of electrical losses reductions in all of management levels, starting from the electrical generation, electrical transmission, until its utilization. Complete phases of energy management are consisting of preliminary phase, audit and analysis phase, and implementation phase.
PT.ADM PP produces body components of automobiles. Its electrical energy supply comes from two electrical sub stations i.e. PK 87 and PK 79. The power capacity of each electrical sub stations is 3895 kVA. There are also 1000 kVA and 500 kVA generator sets as emergency electrical supply for PT.ADM PP. The distribution system consist of seven low voltage main distribution panels to supply energy for the main production facilities such as shearing line, press line, welding line, die maintenance facility, finish parts warehouse, and inline packing.
Electrical energy conservation is done by optimizing the existing electrical power capacity, power factor correction, and reducing the total harmonic distortion of electrical current in the electrical distribution system of PT.ADM PP. The electrical power capacity of PK 87 is reduced to 3500 kVA and PK 79 is reduced to 3700 kVA. Power factor correction by installing capacitor banks increases the electrical power factor from under 0.85 to become 0.95. The total harmonic distortion of electrical current reduction using harmonic filters will reduce the THD from above 20% to 2.5%.
The electrical energy saving and cost reduction which resulting from electrical energy conservation activities is as much as Rp.17,405,000 per month from the electrical power capacity reduction, then the energy saving from the power factor correction is 2.40% per month, and electrical current THD reduction has 1.58% power saving per month. Specific energy consumption is reduced from beginning value of 62.12 kWH/unit to 59.65 kWH/unit, equals to 3.98% reduction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52315
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Agustian
"Metode manajemen energi untuk konservasi energi Listrik menghasilkan program. pengoperasian sistem yang efisien. Hanya pada kenyataannya, keberhasilan pelaksanaan manajemen energi sangat tergantung pada perilaku manusia. Sehingga program pengoperasian sistem yang efisien tidak mencapai sasaran yang diinginkan. Perangkat manajemen energi berupa sistem otomatisasi dari sistem komsumsi energi listrik akan melengkapi matode manajemen energi untuk memperolehhasil optimum. Perangkat ini menggantikan peran manusia dan mengurangi aspek perilaku manusia dalam melaksanakan program pengoperasian sistem yang efisien.
Perangkat manajemen energi terdiri perangkat keras berupa koordinasi antara sensor, kontrol dan aktuator, serta perangkat lunak yang menentukan kerja dari perangkat keras. Perangkat lunak terdiri dari beberapa program yang berdiri sendiri, seperti program enthalpi untuk mengatur temperatur dan kelembaban ruangan, program start dan stop yang optimum dan lainnya. Sinyal masukan dan keluaran akan diterima dan dikirim ke sensor dan aktuator dari perangkat keras. Pada gedung pekantoran, sistem tata udara dan sistem penerangan mengkonsumsi sekitar 60 dan B5 persen dari seluruh konsumsi energi listrik. Sehingga dengan menggunakan perangkat manajemen energi pada kedua sistem konsumsi energi listrik diatas akan menghasilkan penghematan yang besar, Studi lapangan pada gedung Bank BNI-46 memberikan contoh pemakaian metode dan perangkat manajemen energi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Hanif Jufri
"Konservasi energi listrik adalah penggunaan energi listrik dengan efisiensi tinggi melalui langkah-langkah penurunan berbagai kehilangan (loss) energi listrik pada semua taraf pengelolaan, mulai dari pembangkitan, pengiriman (transmisi), sampai dengan pemanfaatan.
Di Indonesia, bidang industri termasuk industri baja merupakan konsumen energi listrik yang besar karena menggunakan lebih kurang 30% energi listrik yang dibangkitkan. Oleh karena jumlah sektor industri yang relatif sedikit, konservasi energi listrik pada sektor industri lebih mudah dilakukan dan memberikan peran yang cukup signifikan sebagai usaha penghematan energi. Efisiensi penggunaan energi pada industri baja dapat dilihat dari nilai Konsumsi Energi Spesifik (KES) untuk energi listrik, yaitu perbandingan antara konsumsi energi listrik per hasil produksi.
Skripsi ini meneliti peluang-peluang konservasi energi listrik pada sisi konsumen (industri baja). Data-data pada skripsi ini diperoleh dari survey lapangan pada tiga pabrik baja yang ada di Indonesia, yaitu, PT X, PT Y dan PT Z. Kemudian dilakukan analisa untuk mencari peluang-peluang peningkatan efisiensi dan peningkatan kualitas daya listrik sebagai usaha konservasi energi listrik. Peluangpeluang yang dihasilkan disertai dengan studi kelayakan dari segi ekonomi dengan menggukanan Life-Cycle Costing Analysis sehingga konservasi yang membutuhkan biaya tinggi atau investasi dapat diketahui waktu balik modalnya. Dengan melakukan konservasi energi listrik, maka dapat dihasilkan penurunan KES sakitar 7%-13%.

Electrical energy conservation is electric energy usage with high efficiency by minimize losses at all production process, start from generation, transmission, distribution, and consumption.
In Indonesia, industry sectors included steel industries are large electrical energy consumers because use about 30% electrical energy generated. Because of industry sectors consist of with a small number, electrical energy conservation easier to do and give a significant role to thrift electrical energy. Electrical energy efficiency on steel industries is showed by Specific Energy Consumption (SEC) for electrical energy, which meant ratio between electrical energy consumption to total product yield.
This paper did some research for electrical energy conservation on demand side, focused on steel industries. The data get from survey at three steel industries, that is PT X, PT Y, and PT Z. Then, the data were analyzed to find some opportunity for increasing efficiency and electrical power quality as the efforts to conserve electrical energy. The opportunities obtained were followed by feasibility study from economical side using Life-Cycle Costing Analysis so that pay back period from conservation with high investment could be known. The result is that SEC can be decreased about 7%-13% by doing electrical energy conservation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40421
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ardian C. Koesbandoro
"ABSTRAK
Pada saat ini Bangsa Indonesia dan negara di ASEAN dihadapkan pada suatu
kondisi yang tidak menguntungkan yaitu krisis ekonomi. Krisis yang melanda
Indonesia selama Iebih dari dua tahun ini telah merontokkan hampir seluruh sendi
sendi kehidupan di Indonesia.
Gejolak mata uang yang disebabkan krisis moneter mempunyai dampak
negatif bagi sektor rill yang memiliki komponen barang modalnya dari Import dan
mendanai proyek dengan hutang luar negeri jangka pendek (foreign currency) untuk
menghasilkan mata uang kawasan (home currency).
Krisis moneter yang menyebabkan krisis ekonomi berdampak pula pada
struktur industri kelistrikan PT PLN (Persero) saat ini, krisis ini secara significant
berpengaruh pada harga beli tenaga listrik dan IPP?s sebesar 0.8 USD jauh melebihi
harga jual tenaga listrik ke konsumen (rakyat Indonesia) yang hanya sebesar 0.2
USD (kurs 1USD Rp. 7000), ditambah dengan tidak jelasnya akuntabilitas tiap
unit pada vertikal integrasi bisnis PLN serta inefisiensi dalam bisnis proses PT PLN
(laporan audit Arthur andersen). Dalam kondisi saat ini PT PLN (Persero)
mengalami kerugian yang sangat besar.
Ketiga hal tersebut hanyalah sebagian dari masalah yang dialami PLN tetapi
mempunyai andiI cukup besar dari total kerugian tersebut. PT PLN (Persero) di tuntut
untuk melakukan antisipasi akan kerugian yang dialaminya, pendekatan yang salah
akan berpengaruh besar pada distorsi makro ekonomi, penyesuaian terhadap harga
beli dengan menaikan harga jual listrik akan berdampak bertambah tingginya biaya
produksi di semua sektor dan secara otomatis akan memacu tingkat inflasi yang lebih
tinggi.
Untuk mengatasi hal tersebut dalam Restrukturisasi sektor ketenagalistrikan
(Kebijakan Restrukturisasi Sekior Ketenagalistrikan ?White Paper?s Agustus 1998)
dimana akan merubah struktur industri kelistrikan dengan sasaran antara lain
terciptanya pasar listrik yang kompetitif di wilayah Jawa-Bali pada 2003, Maka
ditawarkan suatu pendekatan melalui Bursa Energi Listrik : Suatu Tinjauan Alternatif
Restrukturisasi Industri Kelistrikan Di Indonesia dengan Penciptaan suatu mekanisme
keseimbangan pasar antara harga yang ditawarkan produsen dengan harga yang
diinginkan konsumen sehingga tercapai harga yang wajar dan transparan dalam
industri kelistrikan.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan Ramadhani
"Energi memiliki peran penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Energi merupakan sumber daya yang dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan, Namun sumber energi fosil terbatas khususnya minyak, karena itu penting untuk memanfaatkan sumber energi secara optimal. Dalam rangka mengoptimalkan pendayagunaan energi, pemerintah Indonesia telah menerbitkan kebijakan energi meliputi diversifikasi energi, intensifikasi energi, konservasi energi, harga energi, dan mengurangi dampak lingkungan dari pemanfaatan energy. Industri tekstil merupakan salah satu industri yang potensial untuk menerapkan program konservasi energy. Banyak study tentang konservasi energy yang menguntungkan dapat dianalisa pada industry textile. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara teknis ada lebih banyak alternatif untuk menerapkan program konservasi energy. Alternatif - alternative ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam hal biaya efektif sebelum diterapkan pada industri.

Energi has an important role to drive the economic growth in indonesia. Energi resource should be exploited to meet the demand. However fossil energy resource is limited especiaplly oil, therefore its important to utilize the energy resource optimally. In order optimize utillzation of energy, government of indonesia has published energy policy covering energy diversification, energy intensification, energy conservation, energi pricing, and reducing environtment impact from energy utilization. Textile industry is one of a potential industry to apply energy conversation program. These studies analiyze the energy conservation oppourtunities in the textile industry case study. Result of analysis indicate that technically there are more alternative to apply energy conservation program. This alternative needs to study further in term of cost effectively before its applied."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51279
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teten Derichar
"Meskipun diklasifikasikan sebagai teknologi berbiaya tinggi, udara bertekanan diterapkan dalam berbagai aplikasi industri. Sebagian besar penggunanya memiliki pengetahuan yang kurang tentang efisiensi sistem udara bertekanan, Tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan konservasi energi pada sistem udara tekan di industri menufaktur dengan menyajikan perhitungan keekonomian peluang konservasi energi yang dapat dilakukan dan membandingkannya dengan penghematan berdasarkan hasil pengukuran setelah pelaksanaan pekerjaan konservasi energi dilaksanakan.
Dengan menyajikan perhitungan penghematan yang dapat diperoleh, pengguna udara tekan akan lebih meyakini bahwa program konservasi energi yang dilakukan akan menguntungkan mereka dan dapat memicu mereka melakukan investasi untuk pelaksanaan program konservasi energi, sehingga program konservasi energi dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Kebocoran udara yang berlebihan dan pipa distribusi udara tekan yang tidak efisien adalah salah satu penyebab meningkatnya biaya energi. Memperbaiki masalah ini akan mengurangi biaya konsumsi listrik kompresor secara signifikan. Dari hasil pengukuran diperoleh data bahwa dengan perbaikan kedua hal tersebut konsumsi energi dapat berkurang sebesar 25%. Deviasi antara hasil perhitungan dan hasil pengukuran setelah perbaikan adalah sebesar 2,75 %.

Although classified as a high-cost technology, compressed air is applied in a wide range of industrial applications. Most of its users have insufficient knowledge of the efficiency of compressed air sistems, this paper aims to improve the energy conservation program in compressed air sistems in the manufacturing industry by calculating the savings from energy conservation opportunities that can be done and comparing them with savings from measurement results taken after the implementation of energy conservation work is carried out.
By presenting the calculation of the savings that can be obtained, compressed air users will be more confident that the energy conservation program to be carried out will benefit them, thereby triggering them to make investments for the implementation of energy conservation programs, so that energy conservation programs can be implemented better.
Excessive air leakage and inefficient of compressed air distribution pipes are some of the causes of rising energy costs. Fixing this problem will significantly reduce the cost of compressor electricity consumption. From the results of measurements after improvement, data were obtained that with the improvement of both factors, energy consumption can be reduced by 25 percent. The deviation between the results of the calculation of savings and the results of measurements after improvement is 2.75 percent
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>