Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam suatu pengiriman pesan melalui media komputer, dapat terjadi gangguan yang menyebabkan adanya error dalam pesan yang diterima. Untuk mengatasi error tersebut, digunakan suatu kode yang disebut errorcorrecting code. Salah satu contoh error-correcting code yang sederhana adalah kode Hamming.
Kode Hamming merupakan himpunan error-correcting code yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengoreksi bit error yang dapat terjadi saat data komputer dipindahkan atau disimpan. Kode Hamming yang paling sering digunakan adalah kode Hamming (7,4) dan kode Hamming (8,4). Kode Hamming (7,4) adalah kode yang menyandikan 4 data bit menjadi 7 bit dengan menambahkan 3 parity bits. Dan kode Hamming (8,4) merupakan perluasan dari kode Hamming (7,4), yaitu dengan menambahkan satu parity bit lagi, sehingga kode ini menyandikan 4 data bit menjadi 8 bit dengan menambahkan 4 parity bits.
Kode Hamming (7,4) hanya dapat digunakan untuk mengoreksi 1-error, sementara kode Hamming (8,4) dapat digunakan untuk mengoreksi 1-error dan mendeteksi 2-error."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suryanegara
"Rangkaian Concatenared Code terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Seria! Concatenated Code (SCC) dan Paralel Concatenated Code (PCC)- Dengan menetapkan mekanisme iterasi pada decoder, kedua jenis rangkaian ini dapat mencapai harga Probability of error minimum untuk SNR yang rendah. Rangkaian PCC melakukan proses encoding dengan cepat tetapi membutuhkan desain interleaver yang khusus. Sebaliknya SCC memiliki waktu proses encoding yang lebih lama tetapi dapat menggunakan random interleaver biasa. Oleh karena itu, untuk mengurangi waktu proses encoding, rangkaian SCC dapat disusun menjadi 3 (tiga) konfigurasi, yaitu konfigurasi Seri, konfigurasi Paralel dan konfigurasi Seri-Paralel.
Skripsi ini akan mensimulasikan ketiga konfigurasi rangkaian SCC pada bahasa komputasi teknis SIMULINK MATLAB versi 6.l. Ketiga kontigurasi tersebut menggunakan encoder Convolurional code dan APP Decoder dengan algoritma SISO-MAP. Analisa diiakukan untuk mendapatkan performa dari tiap kongurasi berdasarkan parameter Probability of error, waktu proses, jumlah itelasi dan jumlah tools yang terkait Iangsung dengan biaya (cost).
Analisa hasil simulasi menunjukkan jika dibandingkan dengan koniigurasi Seri dan koniigurasi Seri-Paralel, maka konfigurasi Paralel memiliki perfomma yang paling optimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deviana Nur Indrawati
"Sistem boiler pada pembahasan tesis ini merupakan sistem mutivariabel, yang mempunyai empat variabel keadaan, dua variabel masukan dan dua variabel keluaran. Dengan variabel pengendali adalah tekanan drum (drum pressure) (y1) dan selisih tingkat air/level air didalam drum (drum water level) (y3 ), sedangkan variabel yang dimanipulasi adalah laju aliran bahan bakar (fuel flow rate) ( u1 ) dan laju aliran air pengisi drum (feedwater flow rate) (u3).
Tujuan dari sistem pengendalian boiler adalah untuk mengatur tekanan uap (drum pressure) (y1) disekitar 320 psi dan level air di dalam drum (drum water level) (y3) disekitar 0 inch terhadap perubahan beban uap. Salah satu pengendalian sistem boiler adalah pengendali PI. Pengendali PI ini akan mengendalikan boiler agar boiler mampu memiliki kinerja yang baik karena pengendali PI dapat mempercepat respon sistem menuju setpoint dan dapat menghilangkan offset atau error steady state.
Pada pembahasan tesis ini pengendalian sistem boiler akan melakukan penalaan parameter pengendali PI berbasis algoritma genetika untuk mendapatkan nilai parameter yang optimal.
Hasil yang diperoleh dari penalaan PI berbasis algoritma genetika pada pembahasan tesis ini sudah dapat mencapai kriteria yang diinginkan seperti overshoot, rise time dan settling time. Dan respon keluaran dari pengendali PI yang ditala dengan algoritma genetika ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan respon keluaran dari pengendali PI yang ditala dengan cara trial error seperti pada acuan [2] dan [3].

Boiler system described in this thesis is multivariable system, which have four state variable, two input and two output variable. Where variable control is drum pressure (y1) and delta drum water level (y3), whereas the manipulated variable is fuel flow rate (u1 ) and feedwater flow rate (u3 ).
The purpose in this boiler control is to make the drum pressure (y1) around 320 psi and drum water level (y3) around 0 inch towards the changes of steam load. One of boiler system control is PI controller. PI controller will control the boiler to make the boiler have a good performance, because PI controller can enforce system response more quicker into the set point and can eliminate offset or error steady state.
In this thesis a boiler system controller will do a tunning parameter on PI controller based on Genetic Algoritms to produce optimal parameter value.
The result from PI tunning based on Genetic Algorithm in this thesis already fulfill the criteria like overshoot, rise time, and settling time. And output respons from PI controller that have been tunning with genetic algoritms shows the better result when compares with output response from PI controller which tunning with trial error method [2] , [3].
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T25065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radita Arindya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA3301
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Adelaide
"ABSTRAK
Saat ini, perusahaan minyak di Indonesia secara bertahap menjadi lebih fokus pada pengoptimalan logistik hulu mereka. Salah satu sumber daya tertinggi yang digunakan dalam logistik hulu adalah kapal ldquo;Offshore Supply Vessel rdquo;. Kapal ldquo;Offshore Supply Vessel rdquo; digunakan untuk melaksanakan fungsi pasokan reguler ke instalasi lepas pantai secara berkala dari basis pasokan darat. Perencanaan efisien operasi kapal sangat penting karena keputusan tentang ukuran armada kapal dan pemanfaatannya memiliki efek ekonomi yang kuat karena biaya kapal yang mahal.Data untuk penelitian ini disediakan oleh salah satu perusahaan minyak dan gas di Indonesia. Perusahaan ini tidak memiliki kapal pasokan lepas pantai, mereka disewa dari perusahaan pelayaran. Dalam penelitian ini, kami menyajikan Genetic Algorithm GA sebagai metode untuk menentukan jumlah kapal pasokan lepas pantai yang disewa untuk melakukan operasi, menentukan komposisi armada kapal pasokan lepas pantai yang optimal dan penugasan mereka sesuai jadwal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model optimasi untuk ukuran armada dan masalah penugasan dalam operasi kapal suplai lepas pantai di Indonesia. Hasil dari penelitian ini jumlah armada ldquo;Offshore Supply Vessel rdquo; yang beroperasi dapat dikurangi sehingga total biaya operasional dan sewa kapal dapat dikurangi.

ABSTRACT
Nowadays, oil companies in Indonesia are gradually becoming more focused on optimizing their upstream logistics. One of the most costly resources used in upstream logistics are offshore supply vessels. Offshore supply vessels are used to carry out regular supply function to offshore installation on periodic basis from onshore supply bases. The efficient planning of supply vessel operation is extremely important since the decision on the size of the supply vessel fleet and its utilization has a strong economic effect as the vessel cost are rather expensive. The data for this research was provided by one of oil and gas company in Indonesia. This company does not own offshore supply vessels, they are hired from the shipping company. In this research, we present Genetic Algorithm GA as method to decide the number of offshore supply vessels hired to perform the operation, determine the optimal fleet composition of offshore supply vessel and their assignment as per schedules. The objective of this research is to design an optimization model for fleet sizing and assignment problem in offshore supply vessel operations in Indonesia. The result of the research is the number of offshore supply vessel can be reduced and impacted the overall operational cost and rest cost. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervita Indah Pratiwi
"Pengiriman barang dari depot terakhir menuju ke lokasi pelanggan adalah pengiriman last mile. Pengiriman last mile sering dianggap sebagai tahap yang paling mahal dan kurang efisien. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengiriman last mile adalah biaya yang tinggi, waktu pengiriman yang lama, dan kemungkinan barang rusak. Penggunaan sistem kendaraan truck-drone dalam pengiriman last mile dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan dalam last mile. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan rute pengiriman barang yang meminimalkan biaya pengiriman dengan menggunakan sistem truck-drone dalam last mile. Pendekatan yang diusulkan untuk mencari rute optimal terdiri dari dua fase yaitu fase clustering dan routing. Dalam fase clustering menggunakan mean shift clustering untuk mengelompokkan lokasi pelanggan dan mencari lokasi parkir (pusat cluster). Dalam fase routing menggunakan algoritma genetika untuk menemukan rute optimal. Implementasi pada 90 pelanggan didapatkan penggunaan metode mean shift clustering diikuti oleh algoritma genetika, dapat menghasilkan rute optimal yang meminimalkan total biaya. Hal ini ditunjukkan dari penurunan biaya pada rute mean shift clustering mencapai 3,51% dibandingkan clustering dengan metode intuitif. Selain itu, analisis hasil juga mencerminkan bahwa penerapan mean shift clustering mampu mengurangi total jarak sebesar 27,93 % dan waktu tempuh sebesar 25,83 % delivery.

Last-mile delivery is often considered the most expensive and less efficient stage. Some challenges in last-mile delivery include high costs, long delivery times, and the possibility of damaged goods. The use of a truck-drone system in last-mile delivery can be a solution to address these challenges. The objective of this research is to find delivery routes that minimize delivery costs using a truck-drone system in the last mile. The proposed approach to finding optimal routes consists of two phases: clustering and routing. In the clustering phase, mean shift clustering is used to group customer locations and identify parking locations (cluster centers). In the routing phase, a genetic algorithm is employed to find the optimal routes. The implementation on 90 customers showed that the use of mean shift clustering followed by a genetic algorithm could generate optimal routes that minimize the total cost. This is evident from the cost reduction in mean shift clustering routes by 3,51% compared to the initial clustering solution with intuitif method. Furthermore, the results analysis also reflects that the implementation of Mean Shift Clustering can reduce the total distance by 27.93% and travel time by 25.83%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhadi
"Pencarian dan penentuan rute optimal (satu atau sekelompok rute terbaik) dalam jaringan transportasi bukan merupakan masalah yang sederhana terutama yang menyangkut jaringan yang berskala besar dan kompleks. Secara manual penyelesaian masalah ini seringkali sulit dijalankan, sedangkan secara komputer biasanya membutuhkan waktu operasi yang sangat panjang. Menjadi tantangan bagi dunia teknik transportasi untuk mencari metode optimasi rute transportasi yang ampuh dan efisien, terutama metode yang berprospek bagi implementasi komputer berkinerja tinggi.
Metode yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah metode GTE, yaitu metode yang mampu menjadi model untuk dapat melengkapi pengembangan model pemilihan rute yang mengarah kepada model keseimbangan dengan pembebanan yang bersifat stokastik pada jaringan rute yang besar dan kompleks.
Usaha yang dilakukan dalam studi ini adalah pengembangan model yang menjadi alternatif bagi model yang sudah ada, dan diharapkan model ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk keperluan tertentu (untuk penyelesaian kasus tertentu).
Proses pengembangan model ini di bagi kepada penggunaan analisis jaringan secara rute (path) mulai dari tahap awal sampai akhir proses perhitungan. Permasalahan penentu sejumlah rute pilihan dalam jaringan yang besar dapat diatasi dengan melakukan pendekatan-pendekatan konsep reliabilitas dan probabilitas dari suatu distribusi normal. Model stokastik yang digunakan dalam penyelesaian keseimbangan jaringan adalah model logit dengan menggunakan fungsi multinomial logit path.
Untuk melihat penggunaan yang lebih luas, model optimasi jaringan stokastik multinomial logit path assignment dikembangkan juga dengan menggunakan model angkutan umum dengan rute tetap dengan waktu yang memperhitungkan waktu transfer pada setiap lebih perhentiannya.
Untuk melihat perbandingan perhitungan model tersebut dalam aplikasi model dengan beberapa contoh jaringan, baik jaringan yang sederhana rnaupun jaringan yang relatif cukup besar. Dan hasil perhitungan di peroleh kesimpulan bahwa walaupun secara komputasi model dengan algoritma GTE masih relatif lebih lambat dari model konvensional yang dalam hal ini model CCM dengan algoritma label correcting, tetapi secara jumlah iterasi relatif lebih kecil, lebih fleksibel dan lebih dapat merepresentasikan perilaku pengguna jalan secara realistis. Dan model ini lebih dapat digunakan pada model stokastik yang dalam perkembangannya dapat menjembatani pengembangan analis secara dinamis terhadap penyelesaian jaringan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ian Yosef Matheus Edward
"ABSTRAK
Biasanya dalam jaringan telekomunikasi yang besar, protokol yang digunakan
beraneka ragam. Oleh karena itu dibutuhkan suatu mediation device yang memiliki fungsi
untuk memetakan protokol yang heterogen menjadi sebuah framework definisi.
Framework ini diberi code name Hanuman framework. Pada framework ini diperkenalkan
metoda minimalisasi invocation delay dengan menggunakan local interface pada Java
Virtual Machine (JVM) container tunggal dan metode bulk read pada pengaksesan atribut
entity bean secara berulang. Simulasi menunjukkan perbandingan invocalion delay untuk
local interface vs. remote interface adalah 60,44% dan perbandingan waktu transaksi bulk
read vs. single read adalah 26,91% untuk pernbacaan 320 atribut.
Gangguan yang terjadi dalam jaringan telekomunikasi dapat mengakibatkan
rambatan masalah, oleh karena itu sumber penyebab gangguan harus dapat dideteksi dan
dikoreksi. Penyebab gangguan diberi nama problem dan akibat gangguan tersebut akan
memberikan alarm yang diberi nama symptom. Dalam penelitian ini diperkenalkan pula
metoda inverse symptom dengan pendekatan Humming Distance, yaitu symptom dan
inversinya, secara teoritis akan memiliki kemampuan yang sama untuk menentukan
problem yang sebenamya, sehingga dapat direduksi. Hasil simulasi menunjukkan metoda
ini dapat mereduksi symptom hingga 56,94%. Posisi gangguan yang terjadi di suatu
jaringan dapat diketahui dengan menghitung tingkat korelasi antara problem dengan
symptom. Dalam disertasi ini digunakan Bayesian Expectation Maximization (BEM), yaitu
suatu teknik estimasi likelihood untuk mengatasi informasi yang tidak lengkap, hilang, atau
rusak pada saat observasi pembentukan knowledge base. Hasil simulasi dengan sample
data 1000 buah dan missing data sekitar 70% menunjukkan bahwa metoda ini masih
mampu untuk membentuk knowledge based, dan mencari root of fault.

ABSTRACT
In a large telecommunication network, there are various of protocols that available.
Hence there is a need for a mediation device that maps protocols with similar function of
purpose to be as a definition homework. The framework?s code name is ?Hanuman?
framework. This framework introduces invocation delay minimization method a local
interface method on Java Virtual Machine (JVM) single container and bulk reading
method in accessing entitiy bean attribute continuously. The simulation shows that the
comparison of invocation delay gives local interface vs. Remote interface is 60.44% and
the transaction time of bulk read vs. Single read is 26. 91 % for the 320 attributes reading.
A fault in a network can propagate to the other side of the network that generate
signyicant symptoms. The source of faults that occur in a communication network should
be detected and corrected The cause of these faults is called problem' and those faults
will generate alarms which named ?symptom ?. This research also introduces inverse
symptom method with Hamming distance approach. This method states that symptoms and
their inverses theoretically have the same meaning and therefore they can be reduced. The
simulation shows that the reduction of symptoms number due to symptom propagation,
and the used inverse symptom method will increase up to 56. 94%. Location of faults that
occure in a network can be determinted by calculating the correlation level between
problems that cause the problem and symptoms, which is event detected in fault locator
device. This dissertation use Bayesian Expectation Maximization (BEM) that is likelihood
estimation method to be used for overcome hidden information, missing data, or broken
data during observation in knowledge base development. Simulation result with 1000
sample data and around 70% missing data shows that the method is capable to develop
knowledge based and to find the root of fault.
"
2007
D1201
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S26962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>