Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Paris
"Teknologi telemedik mempunyai dua proses penting, yaitu proses transmisi citra yang mencakup proses kompresi dan juga proses identifikasi sel penyakit. Untuk proses kompresi, berbagai jenis transformasi diterapkan untuk memperoleh hasil yang memuaskan baik dari tingkat kompresi maupun kecepatan transformasi. Transformasi wavelet dipilih karena ketika melakukan proses kompresi, "keaslian" citra tetap dijaga dengan mehaikkan PSNR (peak-to-signal ratio)-nya.
Karena banyaknya jenis-jenis transformasi wavelet, pada skripsi ini akan dilakukan simulasi-simulasi untuk menentukan wavelet mana yang terbaik serta cocok untuk diterapkan pada citra mammografi. Pada proses identifikasi, digunakan Jaringan Saraf Tiruan topologi Teori Resonansi Adaptif-2, karena teori ini memiliki keunggulan yaitu dalam hal kecepatan pola dan pemanggilan kembali pola yang sudah dikenal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Pattas P.
"Penanganan vaksin dalam transportasi maupun penyimpanannya untuk mencapai lapisan masyarakat terbawah di lapangan memerlukan suatu alat portabel yang memiliki kapasitas yang cukup dan teknolngi pendinginan yang maju untuk menjaga vaksin pada temperatur 2 °C - 8 °C, agar tidak rusak oleh panas yang berlebihan atau pembekuan sesampainya di tujuan. Selama ini di Indonesia alat terkecil yang digunakan untuk membawa vaksin ke lapangan (posyandu) adalah vaccine carrier dan tennos yang menggunakan ice pack atau es batu sebagai media pendingin di dalamnya. Kemajuan teknologi termoelektrik terbukti telah berkembang pesat dengan adanya produk-produk modul termoelektrik yang juga dikenal sebagai elemen peltier yang sudah mulai bisa ditemukan di pasaran. Banyak juga produk-produk pendingin portabel yang menggunakan teknologi termoelektrik. Elemen peltier sebagai media pendingin memiliki dimensi yang sangat kecil jika dibandingkan dengan ice pack, hal ini memungkinkan kapasitas ruang yang lebih besar untuk penyimpanan vaksin. Di samping itu penggunaan elemen peltier memungkinkan pengaluran temperatur di dalam alat portabel yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengcnali elemen peltier dari segi karakteristiknya, baik daya listrik yang dibutuhkan, kemampuan pendinginannya maupun teknologi praktis yang dibutuhkan untuk membuat suatu sistem pendingin termoelektrik. Dalam tugas ini digunakan heat exchanger yang menggunakan air sebagai media pendingin pada sisi elemen peltier yang panas untuk menjaga temperatur operasi dari elemen peltier, sekaligus untuk mengamati pengaruhnya terhadap proses pendinginan pada sisi dingin peltier dengan rnengambil data-data temperatur pada bagian-bagian tenentu dalam sistem tersebut. Dengan menganalisa hasil pengamatan tersebut tentunya akan dapat dibuat suatu sistem pendingin termoelektrik yang baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fvera Melliana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepuasan antara klien pengguna kartu askes dan non askes dalam pelayanan kesehatan. Lahan penelitian bertempat di ruang perawalan Rumah Sakit Pelni Jakarta dan mengambil sampel 54 orang yang terdiri dari 27 klien pengguna karlu askes dan 27 klien non askes.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif perbandingan dengan menggunakan uji statistik unpaired t-test. Untuk menguji apakah ada perbedaan yang bermakna dilakukan perbandingan nilai t pada uji 2 arah dengan derajat kemaknaan 0,05 dan df 52 (n1+n2- 2).
Hasil penelitian menunjukkan klien yang menggunakan kartu askes lebih puas dibandingkan non askes. Dari hasil uji dengan unpaired t-test diperoleh kesimpulan tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan yang signifikan antara klien pengguna kartu askes dengan non askes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5687
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andries, Willem Thomas
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiati Nadjib
"Utilisasi pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti geografi , sosio-ekonomi, jender, budaya, dan mutu pelayanan. Studi ini berguna untuk memformulasikan kebijakan yang memihak orang miskin. Studi ini menggunakan data Susenas 1998 yang mencakup 205.000 rumah-tangga. Analisis data dilakukan untuk merespon isu equity di Indonesia, dengan penekanan khusus pada keadilan dalam akses.
Studi menemukan 88,8% penduduk perkotaan dan 94,3% penduduk perdesaan membayar biaya pelayanan kesehatan secara tunai. Pengeluaran rumah-tangga untuk kesehatan pada kelompok yang paling miskin di perkotaan mencapai 13% dari pengeluaran non-makanan dan di perdesaan 12%. Sementara, pada kelompok sosio-ekonomi paling kaya, angkanya adalah 10% di perkotaan dan 14% di perdesaan. Sebagian besar penduduk miskin (hampir 90%) mengeluarkan kurang dari seperempat (25%) porsi pengeluaran non-makanannya untuk kesehatan.
Secara umum, rumah-tangga menghabiskan antara 6-15% dan 20-71% dari pengeluaran non-makanannya, berturut-turut untuk biaya rawat jalan dan biaya rawat inap. Rumah-tangga yang membelanjakan lebih dari 50% pengeluaran non-makanan untuk rawat jalan adalah 3,63% di perkotaan dan 4,31% di perdesaan. Data ini menunjukkan bahwa jumlah rumah-tangga yang mengalami pengeluaran katastropik untuk rawat jalan relatif sedikit. Namun untuk biaya rawat inap, hampir 77% rumah-tangga mengeluarkan lebih dari separuh (>50%) pengeluaran non-makanan sebulan. Pengeluaran katastropik ini mempengaruhi 72,88% rumah-tangga di perkotaan dan 80,98% di perdesaan. Jelas bahwa penduduk memiliki risiko fi nansial sangat tinggi dalam menghadapi kemungkinan kerugian karena sakit. Oleh karena sebagian besar penduduk Indonesia tidak terjamin, gejala ini akan menjadi beban bagi mereka.

Health expenditure patterns by marginal and vulnerable groups. Utilization of health care is infl uenced by many factors. Most important are geography, socioeconomic, gender inequality, culture, and quality of care. This study aimed at providing policy formulations evidence based in formation for RRO poor, The study is a cross sectional study using National Socioeconomic Survey data set of 1998 representing about 205.000 households. This analysis is conducted to respond the equity issue in Indonesia, with particular emphasize to equity of access (health services use).
The study revealed that in urban areas 88.8% of the people pay the outpatient services from their out-of-pocket, while in rural the fi gure is 94.3%. The data shows that in urban areas, among the lowest group, expenditure for health placed about 13% of non-food expenditure. In rural areas the health expenditure accounted to around an average of 12% non-food expenditure. For the highest group of socioeconomic status, expenses on health reached only 10% of non-food expenditure. In rural areas, the highest group has spent for health about 14% of their non-food expenses. Most of the poor (almost 90%) have spent for health below a quarter of non-food expenses.
In general, households have spent about 6-15% and 20-71% of their non-food expenses for outpatient and in-patient respectively. Those who spent more than 50% of their non-food expenditure for outpatient is accounted to 3.63% of the households in urban and 4.31% in rural areas. A relatively small percentage of the households in urban and rural areas used a catastrophic spending for outpatient care. Nevertheless, almost 77% of them in urban and rural areas have spent more than 50% of their non-food expenditures per month for inpatient care. This catastrophic spending has affected 72.88% of the households in the urban area and 80.98% in rural areas. Apparently the fi nancial risk is very high for the people in responding the probability of loss due to sickness. Since most Indonesian people are not insured, this phenomenon will become a burden for them."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ch. M. Kristanti
"ABSTRAK
Dilakukan analisis regresi linier pada data sekunder hasil penelitian kesegaran jasmani pelajar SLTA Jakarta, 1990 yang merupakan studi Cross Sectional.
Tujuan penelitian untuk mengetahui daya tahan kardiorespirasi pelajar SLTA Jakarta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini nilai VO2 max menggambarkan daya tahan kardiorespirasi seseorang.
Sebesar 52,4% pelajar SLTA Jakarta mempunyai daya tahan kardiorespirasi dalam kondisi ?kurang?. Ni1ai V02 max. dipengaruhi oleh seks, umur, BMI, kegiatan olahraga dankadar Hb. Nilai V02 max pada laki-laki lebih besar 700/kg BB/mt dibandingkan dengan perempuan. BMI (body mass index) berpengaruh terhadap kesegaran jasmani, setiap kenaikan BMI 1 kg/meter diikuti dengan penurunan V02 max sebesar1,05 ml/kg BB/menit. Kegiatan olahraga berpengaruh terhadap V02 max, setiap kenaikan kegiatan olahraga 1 jam per bulan efektif diikuti dengan kenaikan V02 max sebesar 0,02 ml/kg BB/menit. Dalam penelitian ini Hb berpengaruh terhadap V02 max, setiap kenaikan kadar Hb 1 gr/dl diikuti dengan penurunan VO2 max sebesar 0,31 ml/kg BB/mt. Garis regresi hanya dapat menerangkan 25% dari variasi V02 max.
Untuk mengetahui pengaruh berbagai variasi terhadap nilai V02 max, perlu pengukuran V02 max secara langsung tanpa melalui faktor koreksi."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Syifa Suaidah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang gambaran remaja yang mengakses pornografi dan alasannya
mengakses pornografi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan praktek
mengakses pornografi pada siswa SMK Yayasan Padindi. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada
hubungan antara umur, jenis kelamin, penghasilan orang hta, sikap dan niat dengan praktek
mengakses pornografi pada siswa SMK Yayasan Padindi tahun 20tr3.

ABSTRACT
This thesis discusses an overview teenagers accessing pomography and why accessing
pornography. This research is a quantitative sfudy with cross-sectional design. The purpose ofthis
study is to investigate various matters relating to the practice of vocational sfudents accessing
pornography on Padindi Foundation in 2013. The results showed that there was a relationship
between age, sex, parental income, attitudes and intentions to practice vocational students
accessing pornography on Padindi Foundation."
Universitas Indonesia, 2014
S53535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buzan, Tony
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
362.1 BUZ pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Politeknik Kesehatan Depkes Jakarta II,
610 BDN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Kusmana
"Di alam jagat raya (angkasa/space) dikenal partikel elektron yang bergerak secara teratur yang dapat diamati, lebih tepat disebut Space Resonance (resonansi semesta, getaran jagat raya). Partikel elektron (positron) dapat digambarkan sebagai sepasang persimpangan dan pertemuan gelombang skalar sperikal (spherical scalar waves) pada pusatnya. Struktur dasar positron menjadi hukum-hukum dasar fisika yang asli, termasuk teori kuantum, teori relativitas, inertia, muatan dan elektromagnetis. Salah satu asumsi yang disepakati adalah teori Wave equation (persamaan gelombang), yang melukiskan struktur partikel elektron bermuatan berbentuk gelombang simetris dan speris (lonjong).
Setiap partikel elektron mempunyai dua gelombang, satu yang masuk (In-going wave) dan satu yang keluar (Out-going waver (Gambar 1).
Resonansi Semesta terus menerus menggetarkan alam semesta yang abadi, yang menyebar dan berinteraksi dengan gelombang-gelombang lainnya. Dengan perantaraan gelombang itu pula terjadi komunikasi antar partikel. Partikel yang lebih besar (atom) berkomunikasi, seperti atom C (karbon) dengan atom C atau dengan atom 0 (oksigen) atau dengan atom H (hidrogen). Atom C menjelma di arang (karbon tanah), tetapi juga di intan.
Segala sesuatu di alam semesta selalu saling tergantung satu sama lain. Setiap partikel atau materi berkomunikasi dengan gelombang kuantum dari materi lainnya, sehingga pertukaran energi dan hokum-hukum fisika merupakan suatu simponi alat semesta. Terdapat dua dunia nyata dan paralel yang ambil bagian dalam perangai materi (Prinsip Mach). Dunia pertama yang telah kita kenal, dikuasai oleh hukum alam dan diobservasi menggunakan panca indera serta instrumen laboratorium. Dunia kedua berbentuk skalar gelombang partikel (elektron, proton, neutron dan ether) yang tidak terlihat oleh mata kita, dan hanya dikenal bila terjadi pertukaran energi (frekuensi).
Dunia yang kita tempati bergerak secara teratur dan bentuknya tidak bulat penuh tetapi berbentuk lonjong, serta lintasannya berbentuk speris. Demikian juga partikel yang ada di jagat raya juga bergerak secara speris."
Jakarta: UI-Press, 2003
PGB 0149
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>