Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmad Hidayat
"
ABSTRAK
Teknologi jaringan lokal tanpa kabel (wireless LAM adalah salah satu bentuk wujud dad kemajuan teknologi jaringan komputer (computer network) yang saat ini sedang marak pemakaiannya. Timbulnya teknologi ini ditujukan untuk memberikan aftematif solusi bagi kebutuhan pemakai komputer yang memiliki tingkat mobilitas yang relatif tinggi pokal) dan pertimbangan ekonomis dalam penggunaan kabel (dalam kondisi yang sering berubah). Dengan teknologi ini memungkinkan Para pemakai (user) dapat mengakses jaringan komputer tanpa harus disibukkan dengan masalah pengkabelan (wiring). Sehingga dalam proses pengaksesan tidak harus dilakukan dad satu tempat melainkan dapat berpindah-pindah tanpa hares terganggu selama masih dalam cakupan base station.
Di sisi lain kampus sebagai wahana pendidikan selayaknya dapat mengakses perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir dengan mudah. Intemet sebagai salah satu tempat (site) penyedia yang real time akan kebutuhan informasi tersebut selayaknya menjadi bagian penting dalam aktivitas akademik. ini semua dapat terwujud jika infrastruktur untuk berkoneksi dengan Intemet dapat dipenuhi dengan mengingat kondisi masyarakat kampus yang memiliki mobilitas yang relatif tinggi.
Dalam Skripsi ini akan diajukan satu solusi altematif untuk menciptakan infrastruktur yang mudah dibangun dengan biaya (cost) yang relatif murah dibarndingkan dengan manfaat yang didapatkan. Solusi yang ingin diajukan adalah membangun LAN wireless pada setiap fakultas. Akan tetapi sebelum itu uji coba keandalan pertu dilakukan. Uji coba tersebut dalam interkoneksi dengan Intemet yang dilakukan di Jurusan Elektro Fakultas Teknik melalui safah satu ISP (intemet service provider) yang ada di Jakarta.
Pada Skdpsi ini, akan dipaparkan tiga tahapan proses. Proses pertama adalah membangun infrastruktur dengan membangun LAN wireless. Proses kedua menginterkoneksikan dengan Intemet. Proses terakhir adalah uji coba terhadap LAN wireless yang telah terinterkoneksi dengan Intemet dengan melakukan beberapa aplikasi seperti download file misainya. Perangkat keras yang dipergunakan adalah IBM Wireless LAN dan perangkat lunaknya berupa intemet browser seperti Netscape Navigator 3.0 dan program aplikasi yang mendukung uji coba ini seperti FTP, Telnet dan sebagainya.
Setelah interkoneksi terjadi, maka proses pengaksesan informasi dari intemet dapat dilakukan dengan cara mengunjungi site yang menyediakan informasi yang dibutuhkan.
"
1997
S38872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Abdi Nugroho
"ABSTRAK
Rogue Access Point (RAP) menjadi salah satu ancaman dalam keamanan jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) . RAP merupakan perangkat yang menciptakan sebuah jaringan wireless yang tidak dilegitimasi oleh network admin jaringan tersebut. Beberapa metode digunakan untuk mendeteksi RAP, yaitu berbasis hardware misalnya : perangkat sensor khusus untuk mendeteksi keberadaan RAP dan berbasis software, misalnya dibuatnya sistem berbasis aplikasi yang mampu mendeteksi RAP seperti sistem aplikasi berbasis web ini. Ada 2 bentuk model yang dapat terciptanya perangkat RAP yaitu RAP Unauthorized AP, RAP Bridging Connection.
Sistem ini menggunakan 3 parameter yaitu IP, MAC Address dan Round Trip Time (RTT). Parameter ini menjadi penentu terdeteksinya suatu perangkat palsu yang termasuk RAP dalam skala satu jaringan. ketiga parameter itu akan diukur dengan cara membandingkan antara legal dan illegal. Perangkat yang legal telah didaftarkan oleh network admin kemudian melakukan deteksi terhadap jaringan tersebut, setelah itu dilakukan komparasi antara kedua data tersebut, perangkat yang tidak terdifinisikan dalam database merupakan perangkat yang ilegal. Sistem akan memberikan output berupa alarm dalam website. Dari hasil pengujian bahwa, waktu rata-rata Load Time yang dibutuhkan 5213.5569 milidetik untuk mendeteksi satu jaringan. Selain itu, juga diketahui bahwa tingkat akurasi sistem untuk model unauthorized AP sebesar 53,3% , sedangkan model Bridging Connection sebesar 90% mampu mendeteksi secara sempurna.

Abstrak
Rogue Access Point (RAP) is one network security threat in Wireless Local Area Network (WLAN). RAP is a device that creates a wireless network that is not legitimized by admin network. Some of the methods used to detect RAP, which is based on hardware such as sensor devices for detecting and RAP-based on software, for example detection system that can detect RAP applications such as web-based application systems. There are two model that RAP-Unauthorized AP and RAP-Bridging Connection.
This system uses three parameters, IP, MAC Address and Round Trip Time (RTT). This parameter determines the detection of a prosthetic device that includes a RAP-scale networks. All parameter will be compare between legal and illegal device. Legal devices that have been registered by the network admin and then perform detection on the network, after that, it carried out a comparison between the data, the device is not in the database, It mean that an illegal device. The system will give alarm output from the website. From the results of that testing, the average time needed 5213.5569 milliseconds Load Time to detect a network. In addition, it is also known that the accuracy of a model system for unauthorized APs of 53.3%, while the Connection Bridging the model is able to detect 90% perfectly.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Contents :
- Table of Contents by Author
- On the Selection of the Optimum Emerging Wireless Broadband
Technology by a Mobile Operator
- Fiber Optics for Wireless Telecommunications
- Emerging Wireless Technologies
- Integration of Wireless Access with Wireline Networks:OAM&P Support
Architecture with ITU-tML Technology
- How to Make Money in Broadband Wireless
- Converged Public and Enterprise Wireless Networks
- 4G Mobile IP Will Become a Disruptive Technology
- An Overview of Wireless Fixed and Mobile Access Technologies
- 802.16 Broadband Access:Evolving from Fixed to Mobile Operation
- IP Data Communication over the Wireless Network
- WiMAX
- The Application of WiMAX Technologies in Rural Montana
- Will WiMAX Work?
- WiMAX, NLOS, and Broadband Wireless Access (Sub-11Ghz)Worldwide
Market Analysis 2004-2008
- WiMAX versus Wi-Fi
- A Business Justification:WiMAX Service Providers and Security
Investments
- WiMAX: The Next Generation of Wireless Communication?
- WiMAX Promises a New Era in Telecom
- WiMAX: Outlining Business Strategies
- WiMAX: Final Destination or Path
- Simulation of 802.16a Deployment Scenarios and Their Performance
Analysis
- Wireless Networks for Real-Time Multimedia Communications
- Cellular and WLAN Convergence
- Adaptive Antenna Arrays for WLAN Communication Systems
- Wireless LAN: Security,Reliability, and Scalability
- Wi-Fi Networks: A Discussion from the Carrier Perspective
- Operations Support System(OSS) Requirements and Solutions for
Carrier-Grade Wireless LAN Services
- Case Study: The City Of Fredericton Free Wi-Fi Zone
- Wi-Fi Hotspots Deployment in a Next-Generation Network Environment
- 3G UMTS:IEEE 802.11b WLAN Internetworking for VoIP Services
- IP Multimedia Subsystem(IMS)
- From Voice to Data:The 3G Mass-Market Challenge
- UMTS 3G Technology in Broadband Wireless Applications
- A Mobility-Management Scheme in All IP Integrated Network
- Impact of the Interference from Intermodulation Products on the Load
Factor and Capacity of Cellular CDMA2000 and WCDMA Systems and
Mitigation with Interference Suppression
- TD CDMA:Fusion of Broadband and Mobility
- Understanding MAC Protocol Architectural Implications of 802.11 QoS
Amendments
- Quality of Service in Broadband Wireless Networks
- Bringing Quality in the 802.11 Wireless Arena
- Managing Key Performance Indicators for Wireless Services
- Authentication in Wireless LANs
- A Novel Broadband/Wireless Routing Algorithm
- Acronym Guide "
Chicago: International Engineering Consortium, 2004
e20451431
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Azmi
"Wireless LAN adalah teknologi jaringan tanpa kabel yang terus berkembang hingga saat ini. Teknologi ini memberikan solusi alternatif yang dapat memberikan kemudahan khususnya bagi pengguna yang bergerak dalam pemenuhan akses ke internet. Namun dalam perkembangannya isu keamanan sering menjadi kendala dalam pemanfaatan teknologi ini. Kemudahannya yang tanpa kabel justru juga memudahkan para hacker dan para pengguna ilegal untuk mencuri data ataupun menumpang akses koneksi ke internet. Permasalahannya adalah keterbatasan access point sebagai penghubung dalam mengatur tiap-tiap perangkat wireless yang digunakan. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai optimalisasi dan implementasi serta solusi untuk permasalahan tersebut, mulai dari membangun infrastruktur wireless LAN yang optimal dalam pemilihan perangkat, lokasi yang tepat dalam menempatkan access point, mengkonfigurasi, menginstalasi dan bagaimana mengintegrasikan wireless LAN dengan perangkat lunak untuk meningkatkan faktor keamanan. Perangkat lunak tersebut juga digunakan sebagai media untuk menggontrol pengguna yang akan berselancar di internet. Dengan penyesuaian perangkat yang tepat dan pengintegrasian antara perangkat keras access point dengan perangkat lunak Wingate maka solusi terhadap celah keamanan yang menjadi kendala pada wireless telah terwujud."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaki Baihaki
"Jaringan internet merupakan sarana transport informasi yang bersifat global dan dapat diakses dimana saja dengan menggunakan jaringan telepon sebagai akses jaringan internet ke pusat-pusat informasi. Jaringan telepon yang digunakan untuk internet secara dial-up mempunyai kelemahan dengan kecepatan pengiriman informasi yaitu sekitar 56 kbps. Untuk itulah diperlukan suatu alternatif teknologi yang dapat mengirimkan informasi dengan kecepatan tinggi, salah satunya dengan menggunakan teknologi wireless internet yang bekerja di frekuensi 2,4 GHz. Teknologi wireless ini dapat digunakan oleh ISP sebagai salah satu alternatif teknologi dalam mengembangkan bisnisnya. Sebelum diimplementasikan oleh ISP, maka perlu dilakukan penelitian dan pengkajian secara mendalam mengenai pemanfaatan teknologi, pasar dan pemasaran serta aspek finansialnya. Tujuan dari penelitian dan pengkajian tersebut untuk mengetahui kelayakan dari teknologi wireless untuk diterapkan oleh ISP.
Dari hasil analisa teknologi, pasar dan finansial diperoleh kesimpulan bahwa teknologi wireless ini layak diimplementasikan pada ISP dengan lamanya payback period diperkirakan 2 tahun 2 bulan. Untuk jangka pendeknya target pasarnya warnet dan perkantoran, sedangkan jangka panjangnya teknoiogi wireless dapat diimplentasikan untuk perumahan. Untuk mencapai target yang diinginkan maka dipergunakan strategi pemasaran terpusat dan penentuan tarif berdasarkan cost-based pricing.

Internet network is global information which is accessible everywhere with used telephony network as internet network access to center information. Telephony network have a weakness on speed of transferring information. Wireless technology is once of another technology can be used to ISP for development of business and that technology work at 2,4 GHz frequency. Before to be implemented by ISP, that need research about technology, market & marketing and financial aspect. The purpose of the research is suitable from wireless technology before to be used by ISP.
The result of analysis, wireless technology can be implemented to ISP with payback period about 2 years and 2 months. For short term market target is it can be implemented for warnets and offices, and long term for residential. Concentrated marketing strategy and cost based pricing for tariff are the way to get targets.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Ichwan
"Semakin besarnya tingkat mobilitas masyarakat menjadikan teknologi nirkabel sangat dibutuhkan saat ini. Salah satu teknologi yang berkembang saat ini adalah teknologi wireless LAN. Teknologi wireless LAN (WLAN) ini memungkinkan koneksi jaringan internet tanpa terkoneksi dengan kabel. Teknologi wireless LAN dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu direct sequence spread spectrum (DSSS), frequency hopping spread spectrum (FHSS), dan infrared (IR). Wireless LAN dapat digunakan untuk penggunaan indoor maupun outdoor. Kendala yang dihadapi dari teknologi ini adalah penggunaan frekuensi 2,4 GHz yang digunakan. Frekuensi ini merupakan frekuensi bebas yang banyak digunakan, akibatnya dapat terjadi banyak interferensi yang menyebabkan berkurangnya kinerja dari WLAN. Masalah lain yang timbul dalam penggunaan WLAN terutama untuk penggunaan outdoor adalah adanya multipath dan masalah hidden node. Dalam skripsi ini akan dilihat fenomena path loss pada propagasi outdoor untuk frekuensi 2,4 GHz dan kinerja dari wireless LAN 802.1 Ib outdoor. Kinerja yang akan dilihat adalah signal strength, throughput, response time, dan SNR. Kinerja WLAN akan dilihat pada kondisi dengan kepadatan pemakaian frekuensi 2,4 GHz yang berbeda. Hal ini berguna untuk mengetahui pengaruh interferensi terhadap kinerja WLAN dan jangkauan terjauh yang dapat dihasilkan. Hasil perhitungan dan pengolahan data pada skripsi ini menunjukkan bahwa pengaruh dari kepadatan pemakaian frekuensi 2,4 GHz mempengaruhi besarnya path loss danjuga kinerja dari WLAN. Dengan demikian jangkauan terjauh yang dapat dihasilkan untuk tiap lokasi akan berbeda-beda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Pahlawan
"Saat ini, popularitas WLAN kian meroket. Di Indonesia, banyak perangkat WLAN outdoor yang menggunakan pita 2.4 GHz yang bebas lisensi, dan 802.1 Ib-lah yang paling banyak digunakan. Meskipun sudah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan KM No.2 Th 2005, ternyata masih banyak pelanggaran yang terjadi yaitu penggunaan TX power yang berlebihan. Namun, pengaruh TX power terhadap kinerja WLAN itu sendiri hingga saat ini, belum ada penelitian yang membahasnya. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan TX power terhadap kinerja WLAN 802. lib outdoor. Parameter kinerja yang diukur adalah signal strength. Signal To Noise Ratio (SNR), throughput, dan response time. Kinerja sistem ditinjau dengan melakukan variasi TX power, jarak AP-Mobile Station (MS) client, besar data yang ditransfer, dan lokasi dengan karakteristik yang berbeda. Dari data pengukuran secara empiris diperoleh hasil bahwa peningkatan TX power akan mengakibatkan peningkatan kinerja WLANS02.1 Ib outdoor (SNR dan throughput semakin meningkat, dan response time semakin menurun) di tempat yang jumlah AP-nya sebanyak 10 (Tangerang). Di tempat yang jumlah AP-nya sebanyak 17 dan 20 (Rawamangun dan Gajah Mada), peningkatan nilai TX power justru tidak memberikan banyak manfaat, melainkan nilai ini perlu dibatasi di titik tertentu agar tidak melanggar KM No. 2 Th. 2005 dan agar koneksi tetap stabil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia
"Salah satu jaringan akses ke Internet yang paling populer saat ini adalah Wireless Local Area Network (WLAN), yang terdiri dari dua konfigurasi: adhoc dan infrastruktur. Karakteristik saluran pada WLAN ditentukan oleh available bandwidth (ABW). Kanal pada jaringan WLAN merupakan sebuah medium untuk berbagi akses. ABW akan berubah tergantung padajumlah host/node yang menduduki kanal.
Tugas Akhir ini adalah pengembangan dari penelitian Wu Xiuchou dari Universitas Nasional Singapore [1], tentang mekanisme untuk mengestimasi karakteristik saluran WLAN berdasarkan pada standar IEEE 802.11 dengan fungsi koordinasi Distribution Coordinat Function (DCF). Mekanismenya ditentukan oleh kualitas saluran nirkabel yang direpresentasikan oleh Signal to Noise Ratio (SNR) pada saat kanal WLAN diduduki oleh node-node yang mengalami saturasi maupun yang tidak.
Tugas Akhir ini memanfaatkan Network Simulator (Ns) versi 2.26 dengan ekstensi yang dikembangkan oleh Wu Xiuchou [1] untuk mensimulasikan karakteristik saluran WLAN dengan konfigurasi infrastruktur. Pada Tugas Akhir ini telah berhasil disimutasikan karakteristik saluran pada jaringan infrastuktur WLAN antara node dan Access Point (AP) dengan menggunakan tiga skenario. Seluruh node yang disimulasikan bertindak sebagai pengirim yang terdiri dari node yang mengalami saturasi dan yang tidak. Node yang saturasi bergerak mendekati AP sedangkan node yang tidak mengalami saturasi bergerak menjauhi AP.
Hasil analisa kejadian yang dialami oleh node 1 menunjukkan bahwa rata-rata ABW dan jumlah node menghasilkan hubungan yang tidak linier yaitu: untuk 1 buah node yang saturasi rata-rata ABW adaiah 4,037 Mbps, untuk 3 buah node adalah 2,028 Mbps, dan untuk 5 buah node adalah 1,413 Mbps. Dan dari ketiga skenario, rata-rata SNR yang dialami oleh node 1 cenderung mengalami pengurangan yaitu pada skenario pertama rata-rata SNR yang dialami oleh node 1 adalah 34,189 dBm, sedangkan pada skenario kedua dan ketiga berkurang sebesar 0.711 %, dan 1,027 % terhadap skenario pertama."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book is a collection of papers from international experts presented at International Conference on NextGen Electronic Technologies (ICNETS2-2016). ICNETS2 encompassed six symposia covering all aspects of electronics and communications domains, including relevant nano/micro materials and devices. Presenting recent research on wireless communication networks and Internet of Things, the book will prove useful to researchers, professionals and students working in the core areas of electronics and their applications, especially in signal processing, embedded systems and networking."
Singapore: Springer Nature Singapore, 2019
e20518704
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Many organisations are transforming their businesses through the development of information and communications technologies. The security of this e-commerce is now a key enabler for businesses and this book presents an overview of current and future infrastructures for e-business including XML security mechanisms and next generation Public Key Infrastructures (PKI), as well as digital archiving and wireless security which is set to be a huge growth area with the full rollout of 3G mobile networks. TETRA security, firewalls and Virtual Private Network (VPN) technologies are all discussed to provide business solutions for end-to-end secure networking. This book is essential reading for IT and security professionals as well managers involved in the implementation of e-businesses."
London: Institution of Engineering and Technology, 2002
e20451710
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>