Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48434 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Edison
"Asynchronous Transfer Mode adalah suahi teknolog i yang didumium pada bandwidth yang tinggi dan delay yang rendah. Banyak care yang dipergunaksn untuk mengalokasiken bandwidth pada jwingan ATM. Salah sate cara yang dapat dipergunaloau adalah mempergunaksa teknik yang disebut Algoritrna Genetika Algoritma Genetika. sesuai dengan namanya mempunyai seperangkat teknik yang menyerupai teori genetik, eeperti crossover(persilangan), mite i den reproduksi. Dalam setiap reproduksi baik itu melalui crossover maupun mutasi akan didapat lndlvidu (dalam hal ini adalah konfigurasi jaringam yang memiliki pegplokasian bandwidth tertentu) dengan delay tedentu. Semakin besar delay maka semakin kecil kemungkinan konfigurasi jaringan itu, diikut sertakan pada tahap reproduksi berikutya. Pada skripsi ini akan dianalisa pengalokasian bandwidth pada jaringau ATM dengan metoda algoritma genetika. Penganalisaan dilakukan dengan memperunakan hasil dari simulasi. Pada skripsi ini juga akan dijelaskau tentang pembuatan program simulasi penggalokasian bandwidth jariagan ATM dengan mempergunakan algoritma genetika. Penglokasian bandwidth pada jaringan ATM juga akan mempengaruhi routing jaringan ATM itu sendiri. Routing pada program simulasi ini diperoleh dengan cara mencarii semua path dari setiap koneksi. Jadi pada program simulasi yang akan dikembangkan, selain algoritma genetika juga akan akan cara untuk mencari path setiap koneksi. Cara mencari path pada yang diperguaskan pada Program simulasi disebut teknik carian Depth First. Sedangken path yang mane yang akan dipergunalm akan ditentvlcan melalui proses algoritma genetika yang skan dilsm oleh program simalasi. Hasil program simulasi alm membuddiksn bahwa dengan mempergunakan algoritma genetika maim delay yang tedadi dapat diperkecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harimukti S.
"Pengaiokasian bandwidth virtual path merupakan saiah satu faktor yang periu dipertimbangkan dalam menciptakan jaringan ATM dengan utilisasi jaringan yang tinggi dengan tetap mempertahankan mutu pelayanan.
Pada skripsi ini dibuat suatu perangkat lunak dari dua algoritma pengalokasian bandwidth, yaitu algoritma upper bound of cell loss probability dan algoritma peak rate allocation. Unjuk kerja kedua algoritma ini dilihat dengan membandingkan seberapa besar bandwidth virtual path yang dibutuhkan oleh masing-masing algoritma bila beberapa virtual channel connection dikelompokan ke dalam satu virtual path.
Parameter input yang digunakan pada pengujian kedua algoritma ini adalah :jumlah VCC, peak cell rate, average cell rate, batas atas probabilitas sel hilang. Sernua parameter ini merupakan variabei bebas yang dapat dirubah harganya. Adapun parameter output yang digunakan untuk mengukur unjuk kerja masing-masing algoritma adalah besar bandwidth yang dihasilkan oleh masing-masing algoritma dan a iisiensi algoritma satu terhadap algoritma lainnya.
Hasil simulasi menunjukan bahwa algoritma upper bound of cell loss probability dapat mengalokasikan bandwidth secara iebih efisien dibandiingkan algoritma peak rate allocation dengan kondisi input yang diubah-ubah. Adapun perubahan kondisi input yang dimaksud adalah perubahan jumlah VCC, perubahan burstiness (peak cell rate dibagi average cell rate), dan perubahan batas atas probabilitas hilang set."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cholik Kurniawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3128
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anshari
"Bandwidth merupakan salah satu sumber daya jaringan yang sangat penting, sebab ketersediaannya sangat terbatas dan digunakan untuk mefayani seluruh aplikasi yang akan dioperasikan di jaringan. Pengaturan/pengalokasian bandwidth untuk aplikasi multimedia (misalnya video on demand, videoconfrence, dsb) merupakan masalah utama sebab karakteristik trafik dari sumber yang sulit untuk diprediksi [201.
Pengalokasian bandwidth secara on-line merupakan salah satu metode untuk mengatasi masalah di atas, dimana dengan metode ini pengalokasian bandwidth untuk suatu aplikasi dapat dengan tepat dan optimal, sehingga dapat menghemat bandwidth yang tersedia dengan tetap menjaga kualitas layanan (QoS) yang diinginkan dari aplikasi yang diterapkan.
Pada skripsi ditunjukkan bahwa pengalokasian bandwidth secara on-line dengan menggunakan algoritma DSA+ menunjukan performansi yang lebih balk dalam mengalokasikan bandwidth, mengurangi banyaknya proses renegotiation dan mampu menjamin kualitas layanan (QoS) untuk sumber trafik MPEG compressed video daripada algoritma REQS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Agustian
"Manajemen bandtividth menjadi hal yang mutlak diperlukan bagi jaringan multi layanan, semakin banyak dan bervariasinya aplikasi yang dapat dilayani oleh suatu jaringan berpengaruh pada penggunaan link dalam jaringan tersebut. Link-link yang ada hares mampu menangam kebutuhan user akan aplikasi tersebut bahkan dalam keadaan kemacetan sekalipun, harus ada suatu ja.minan bahwa link tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya walaupun ter adi ledakan permintaan aplikasi. Manajemen bandwidth memegang peranan penting dalam mengatur jenis aplikasi yang bisa mengakses link yang ada, selain itu manajemen bandwidth mampu memberikan garansi kepada aplikasi yang mendapat alokasi bandwidth untuk terns mengirimkan data sesuai dengan alokasinya sekalipun terjadi kemacetan dalam jaringan bahkan dalam keadaan tertentu ketika alokasi bandwidth yang dimiliki oleh suatu aplikasi/layanan tidak digunakan, maka oleh Bandividth Manager alokasi bandtividih yang idle tersebut dapat dialihkan sementara Nvaktu kepada kelas yang sedang mengalami backlog/timbunan antrian, hal ini memberikan keuntungan mempercepat hilangnya backlog suatu kelas sekaligus mengoptimalkan penggunaan link yang ada. Hierarchical Token Bucket (HTB) dan Class Based Queuing (CBQ) sebagai implementator manajemen bandwidth yang tersedia secara gratis dan dapat dijalankan diatas platform Sistem Operasi LINUX merupakan Bandtividth Manager yang layak dianalisa keunggulan dan kelemahannya, diharapkan penggunaannya yang tepat dan akurat akan membuat jaringan yang menerapkan Bandwidth Mrmajer ini bekerja secara optimal. Pada hasil analisa tugas akhir ini, akan dibandingkan Bandwidth Manager FITB maupun CBQ dengan parameter throughput, Nvaktu proses, jitter dan response time dengan berbagai skenario mulai dari pembedaan pembagian pada kapasitas bandwidth, no port dan alamat IP address, sehingga akan didapatkan bandwidth manager yang lebih baik dan optimal diantara keduanya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Meliza Musa
"ABSTRAK
Teknologi Asynchronous Transfer Mode (A TM) dapat diandalkan sebagai tulang punggung (backbone) hubungan antar jaringan lokal (LAN) untuk memenuhi permintaan kebutuhan kapasitas bandwidth yang besar dan kecepatan yang tinggi. Namun terdapat kesulitan di dalam melakukan interkoneksi antara LAN dengan jaringan ATM, yaitu pada saat antar muka (interfacing) antara LAN yang bersifat connectioniess dan jaringan ATM yang bersifat connection-oriented. Di dalam jaringan ATM, kapasitas bandwidth yang diperiukan dalam proses connection setup untuk mengirim data antar LAN tidak diketahui karena data tersebut bersifat connectionless. Untuk mengatasi hal ini dipedukan suatu metode manajemen bandwidth yang tidak memedukan connection setup. Salah satu metode ini adalah bandwidth advertising. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengamati unjuk keda dari jaringan ATM yang menggunakan metode bandwidth advertising. Pada tugas akhir ini akan dibuat simulasi unjuk keda berupa transmisi paket antar host LAN melalui sebuah titik switching pada jaringan ATM dan analisa perhitungan sebagai perbandingannya. Karaktehstik unjuk keda jaringan yang diamati adalah probabilitas sel hilang dan probabilitas paket hilang. Unjuk keda ini diukur sebagai pengaruh dari jumlah host, panjang paket rata-rata, laju bit pengiriman dan burstiness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S39619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama M. Sukaton
"Dalam teori graf, masalah jalur terpendek merupakan suatu masalah pencarian jalur antara dua verteks sedemikian sehingga jumlah bobot dari busur penyusunnya adalah minimum. Masalah jalur terpendek ini salah satunya dapat ditemui pada jaringan data, yakni proses routing pada saat pengiriman data dari node sumber ke node tujuan. Terdapat beberapa algoritma atau metode yang dapat memecahkan masalah jalur terpendek ini, pada skripsi ini akan dibahas penerapan algoritma genetika yang didasarkan prinsip evolusi biologi dalam penyelesaian jalur terpendek. Operator dasar yang digunakan pada skripsi ini adalah roda roulette untuk reproduksi, order crossover untuk crossover, dan insertion mutation untuk mutasi. Kinerja algoritma genetika akan diuji dengan menggunakan data dari OR-Library. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa algoritma genetika cukup baik untuk digunakan dalam penyelesaian masalah jalur terpendek. Selain itu, ditunjukkan bahwa perubahan nilai parameter algoritma genetika ternyata mempengaruhi kinerja algoritma genetika dalam memperoleh solusi.

In graph theory, shortest path problem is a problem of finding a path between two vertices such that the total cost of the constituent edges is minimum. Shortest path problem can be found in data networks, namely routing process, when transmitting data from a source node to a destination node. There are several algorithms or methods that can solve this problem. In this final project, genetic algorithm based on principles of evolutionary biology is used to solve it. The basic operator for the genetic algorithm that used are the roulette-wheel for reproduction, order crossover, and insertion mutation. The performance of the genetic algorithm will be applied by using data from OR-Library. Based on the experiment result, the genetic algorithm is good enough to solve the shortest path problem. In addition, changes in values of parameters will affect the performance of the genetic algorithm in obtaining a solution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S102
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>