Ditemukan 128094 dokumen yang sesuai dengan query
"Peningkatan poll kehidupan manusia disertai oleh peningkatan kebutuhan energi listrik. Mengingat keterbatasan energi listrik yang bersumber pada sumber energi fosil maka dilakukan usaha diversifikasi pemanfaatan sumber energi lain untuk mendapatkan energi listrik. Sumber energi yang dimanfaatkan adalah sumber energi bare dan terbarukan (EBT), salah satunya adalah sumber energi angin. Energi kinetik angin diubah menjadi energi listrik pada Pusat Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Penerapan PLTB pada suatu daerah harus memperhitungkan potensi angin daerah tersebut. Dengan mempertimbangkan potensi angin dan kondisi daerah, mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk menerppkan PLTB di desa Menia Kecamatan Sabu Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur.Chapter Pada skripsi ini akan dihitung besar potensi angin dan harga energi listrik jika diterapkan PLTB di desa Menia."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38757
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Dalam upaya mengatasi kebutuhan energi bstrik terutama di daerah pedesaan atau tempat-tempat terpencil yang jauh dari jangkauan jaringan listrik, sistem konversi energi angin ( SKEA ) merupakan salah satu alternatif dalam pengadaan sumber energi listrik. Universitas Indonesia sebagai sebuah lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan menaruh perhatian terhadap pengembangan pemanfaatan energi Baru dan terbarukan. Rencana untuk membangun studio alam untuk pemanfaatan energi baru dan terbarukan, dimana SKEA termasuk di dalamnya, telah menghasilkan suatu perhitungan potensi energi angin di kampus UI Depok. Setelah mendapatkan perliitungan awal mengenai potensi energi angin yang ada di kampus UI depok, maka usaha untuk mendapatkan jenis turbin angin yang sesuai haws dilakukan untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi. Energi angin, tidak seperti sumber energi terbarukan lainnya, tidak dapat diduga keberadaannya dan dengan cepat dapat berubah-ubah. Hal ini menyebabkan perlunya suatu analisis penentuan turbin angin yang mendalam. Di dalam melakukan penentuan turbin angin, dibutuhkan data-data mengenai potensi angin yang ada dan karaktedstik dari jenis jenis turbin angin. Efisiensi dari suatu SKEA juga sangat dipengaruhi dari penempatannya. Hal ini dikarenakan angin dipengaruhi dari keadaan tanah danwbangunan atau penghalang yang ada di sekitar turbin angin."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38894
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Gibran Khalil
"Energi angin adalah salah satu energi baru dan terbarukan yang sedang dikembangkan sebagai energi alternatif untuk mengatasi krisis energi yang akan dihadapi. Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah yang memiliki potensi angin yang cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Salah satu teknologi yang banyak digunakan untuk pemanfaatan energi menjadi pembangkit listrik adalah turbin angin. Dalam pembangunan turbin angin, terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi diantaranya yaitu kecepatan dan arah angin, kemiringan lereng, dan beberapa faktor lain seperti penggunaan tanah dan wilayah permukiman. Dengan kondisi angin di Nusa Tenggara Timur yang memiliki kecepatan rata-rata 3 m/s hingga 7 m/s maka jenis turbin angin skala menengah sangat cocok untuk dikembangkan. Sehingga hasil dari penelitian ini yaitu berupa gambaran mengenai potensi angin di Nusa Tenggara Timur serta wilayah yang berpotensi untuk pembangunan turbin angin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kebutuhan akan energi.
Wind energy is one of the new and renewable energy is being developed as an alternative energy to overcome the energy crisis to be faced. East Nusa Tenggara is a region that has a good enough wind potential to be used as a power plant. One of technology that is widely used for the utilization of energy into electricity generation is wind turbines. In the construction of wind turbines, there are several variables that affect them is the speed and direction of wind, slope, and several other factors such as the landuse and residential areas. With the wind conditions in East Nusa Tenggara which has an average speed of 3 m/s to 7 m/s the kind of medium scale wind turbine is suitable to be developed. So the results of this research in the form of an overview of the wind potential in East Nusa Tenggara and the region that have the potential for development of wind turbines to meet the needs of the community in need of energy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63396
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Wahyu Ashari
"Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah sumber energi yang bisa menjadi sumber energi alternatif ketika dunia mengalami kelangkaan sumber energi fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Saat ini PLTB belum menjadi sumber energi yang menjanjikan di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah karena efisiensi daya yang sangat rendah. Hal ini diakibatkan oleh efisiensi yang berubah-ubah seiring dengan perubahan kecepatan angin. Untuk meningkatkan efisiensi PLTB, pada skripsi ini dirancang sebuah pengendali berbasiskan jaringan syaraf tiruan (JST) yang dapat mengendalikan sudut dari blade pada turbin angin. Dari hasil simulasi didapatakan efisiensi turbin angin yang sudut blade-nya dikendalikan menggunakan JST lebih besar dibandingkan turbin angin yang sudut blade-nya konstan.
Wind Energy Convertion System (WECS) can become as one of alternative energy resources in the future that replaces fosil energy resources like Oil and Gas. However, nowadays Wind Energy Convertion System is not properly applied to be the primary energy resource in Indonesia yet, because the energy efficiency of wind turbine is low due to high dependency on wind velocity. In this paper, we design a neural network based controller to control the pitch of blade on wind turbine. From the simulation result, we verified thatbetter wind turbin efficiency has been achieved by using proposed neural network based controller."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S176
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Bagus Rizky Dewantoro
"Pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi terbarukan harus dilakukan dengan baik terutama untuk daerah-daerah yang belum dapat terjangkau oleh jaringan listrik Nasional. Pada penelitian ini pembuatan turbin angin menggunakan kayu lokal cepat tumbuh di Indonesia sebagai pemecahan masalah terhadap bahan baku turbin angin itu sendiri. Dari hasil uji fisik dan mekanik didapatkan bahwa kayu Jabon memiliki kriteria yang lebih baik sebagai bahan baku pembuatan turbin angin jika dibandingkan dengan kayu Balsa dan Sengon dengan nilai MOE 4615.56 mPa dan nilai densitas kayu 0.34 g/cm3, sedangkan airfoil NACA 4415 memiliki kestabilan nilai koefisien lift yang lebih baik jika dibandingkan dengan SG 6042 pada karakteristik angin Kampung Bungin. Pengujian terhadap sampel turbin angin dilakukan pada terowongan angin wind tunnel.
Hasil pengujian didapatkan bahwa nilai kebisingan yang dihasilkan oleh turbin angin masih dalam batas aman kebisingan dengan rotasi maksimum pada kecepatan angin tertinggi sebesar 680 rpm, pada pengukuran tekanan statis terjadi penurunan tekanan pada titik turbin angin dan daerah di belakang turbin angin yang menandai adanya energi yang di ekstraksi oleh turbin angin seiring dengan menurunnya kecepatan angin pada titik tersebut. Nilai TSR tertinggi terjadi pada kecepatan angin 2.61 m/s dan besarnya energi yang hilang oleh angin pada kecepatan angin maksimum terowongan angin adalah 18.74 watt. Profil kecepatan angin juga menunjukkan perbedaan energi yang digunakan untuk memutar turbin angin pada masing-masing kecepatan angin.
Utilization of wind energy as a renewable energy source should be done well especially for areas that have not been reached by the national electricity grid. In this research, wind turbine manufacture using local wood quickly grow in Indonesia as problem solving to wind turbine raw material itself. From the results of physical and mechanical tests it was found that Jabon wood has better criteria as raw material for wind turbine manufacture compared to Balsa and Sengon wood with MOE value 4615.56 mPa and wood density value 0.34 g cm3, while airfoil NACA 4415 has stability coefficient value elevators are better when compared to SG 6042 on the wind characteristics of Kampung Bungin. Tests on wind turbine samples are performed on wind tunnels. The test results show that the noise value generated by the wind turbine is still within the safe limits of noise with maximum rotation at a wind speed maximum at 680 rpm, on static pressure measurements there is a decrease in pressure at the point of the wind turbine and the area behind the wind turbine indicating energy extraction by wind turbines as the wind speed decreases at that point. The highest TSR value occurs at wind speed of 2.61 m s and the amount of energy lost by wind at a speed maximum wind tunnel is 18.74 watts. The wind velocity profile also shows the difference in the energy used to rotate wind turbines at each wind speed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51508
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nathanael Tristan Bramantyo
"Kebutuhan akan energi terbarukan akhir-akhir ini meningkat seiring dengan berkurangnya sumber energi tidak terbarukan, seperti minyak bumi, batu bara, uranium, minyak mentah, dan lain-lain. Salah satu energi terbarukan yang mulai dikembangkan teknologinya adalah tenaga angin (bayu), namun, tenaga bayu ini bukan alternatif sempurna untuk menjadi sumber energi terbarukan. Hal ini disebabkan fluktuasi dalam produksi energi angin pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Untuk mengukur potensi energi bayu dengan akurat, diperlukan sebuah model untuk meneliti dan memprediksi potensi daya angin yang dapat memprediksi pola intermittent daya angin yang dihasilkan. Metode deep learning menggunakan Triple Exponential Smoothing MLSTM (TES-MLSTM) mampu membaca pola intermittent yang sering berubah-ubah dan memiliki banyak variasi dengan baik dan mampu memprediksi dalam jangka pendek ke depan. Metode ini kemudian akan dibandingkan dengan salah satu metode deep learning lainnya yaitu LSTM Bayesian Network. Metode ini menggunakan basis LSTM yang sama dengan TES-MLSTM namun menggunakan Bayesian Network dan menggunakan Hyperparameter Tuning. Hyperparameter adalah ketika model parameter dipelajari dari data dan parameternya diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Hyperparameter yang sudah diatur ini kemudian akan dimasukan ke dalam Bayesian network, sebuah model grafik probabilitas yang merepresentasikan satu set variabel dan conditional dependenices dari data. Dari hasil percobaannya didapatkan nilai rata-rata kesalahan prediksi metode TES-MLSTM melalui nilai MSE percobaan mencapai 0.416 dan metode LSTM Bayesian Network mencapai kesalahan prediksi melalui nilai MSE sebesar 0.652. Nilai MSE di sini sendiri adalah sebuah parameter evaluasi kerja utama yang digunakan pada percobaan kedua metode. Nilai MSE melambangkan seberapa besar kesalahan prediksi dari kedua model yang dipakai. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, metode TES-MLSTM dapat memprediksi potensi daya angin dengan lebih akurat dibandingkan metode LSTM Bayesian Network.
The need for renewable energy has recently increased as non-renewable energy sources, such as petroleum, coal, uranium, crude oil, and others, decrease. One of the renewable energy that began to be developed technology is wind power; however, this wind power is not the perfect alternative to renewable energy. This is due to fluctuations in wind energy production at the Wind Power Plant. To accurately measure the energy potential of wind, a model is needed to examine and predict the potential of wind power that can predict the intermittent pattern of wind power produced. The deep learning method using Triple Exponential Smoothing MLSTM (TES-MLSTM) can read intermittent patterns that are often fickle and have many variations well and able to predict in the short term ahead. This method will then be compared with one of the other deep learning methods, the LSTM Bayesian Network. This method uses the same LSTM base as TES-MLSTM but uses the Bayesian Network and uses Hyperparameter Tuning. Hyperparameter is a parameter model that is studied from data, and its parameters are set in such a way as needed. This prearranged hyperparameter will then be inserted into the Bayesian network, a probability graph model representing a set of variables and conditional dependencies of the data. The experiment results obtained the average error predicted test-MLSTM method through the test MSE value reached 0.416, and the Bayesian Network LSTM method achieved a prediction error through the MSE value of 0.652. The MSE value here itself is a significant work evaluation parameter used in the second test method. The MSE value represents how much the predictive error of both models is used. It can be concluded that overall, the TES-MLSTM method can predict wind power potential more accurately than the LSTM Bayesian Network method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Valerian Pratama
"Energi terbaharukan telah menjadi salah satu topik yang didiskusikan secara global. Energi angin menjadi salah satu yang paling banyak dimanfaatkan untuk menggantikan penggunakan bahan bakar fosil yang semakin hari semakin menipis. Proses membuat profil dari potensi energi angin yang baik sangat penting untuk mendapat prospek perkembangan energi angin dari suatu daerah dan mengurangi kemungkinan kegagalan dalam perkembangannya. Hal penting yang perlu dikaji adalah beban listrik secara local, menganalisis keadaan angin secara local, menganalisis distribusi dan probabilitas angina, serta mengetahui pemilihan spesifikasi turbin angin yang sesuai di pasaran. Tujuannya adalah untuk menjadi pengetahuan dasar untuk membuat profil energi dan potensi angin yang baik, khususnya di Waingapu, Sumba Timur.
Hasil dari menggunakan fenomena Wind Shear dikasus Waingapu, Sumba Timus menunjukkan hasil yang signifikan dari total biaya pembelian awal untuk mengakomodasi beban listrk di jam pertama setiap harinya terbagi kepada turbin angin dan generator diesel. Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya tertinggi sebesar 952 Juta USD, dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turun menjadi 672 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 29.40 . Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya terendah adalah 19.8 Juta USD dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turub menjadi 11.2 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 43.36.
Renewable and sustainable energy generation systems have become one of the most discussed topic globally. Wind energy become one of the most applied and utilize source of sustainable energy to replace the conventional usage of fossil fuel that is depleting as time goes on. Proper profiling of wind energy potential of any area around the globe is important in order to have the best prospecting site and reduce the chance of failure on the development of the site. The main concerns are to discuss the load of the locals, analyzing the wind condition of the local area, distribution and probability analysis and also to use the appropriate specification of available wind turbine. The goal is to be the basic knowledge guide in order to create an appropriate wind energy profiling and potentials, especially in Waingapu, East Sumba as the case of iconic island. The result after applying wind shear phenomenon to the case of Waingapu East Sumba results in a significant increase on total initial purchasing cost of the first hourly load accommodation to wind turbine and diesel generator. Before the proposed idea, the most expensive cost is 952 Million USD compared to proposed idea it reduced to 672 Million USD with cost efficiency increased by 29.40 . Before the proposed idea, the cheapest cost is 19.8 Million USD compared to proposed idea it reduced to 11.2 Million USD with cost efficiency increased by 43.36. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66144
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alif Putra Alikha
"Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau yang tersebar di 34 provinsi, dan total jumlah penduduk di negara tersebut mencapai 278 juta jiwa. Populasi yang terus bertambah dan kemajuan teknologi mendorong tuntutan akan pemerataan akses terhadap listrik. Pemerintah masih berupaya menyediakan listrik yang merata bagi seluruh wilayah penduduk selama satu dekade terakhir, dan rasio elektrifikasi nasional saat ini mencapai 99,2%. Di sisi lain, pemanfaatan energi terbarukan masih belum optimal karena berpotensi meningkatkan angka rasio elektrifikasi nasional. Energi terbarukan juga merupakan salah satu solusi utama untuk memenuhi permintaan sekaligus memenuhi Target Nol Emisi Bersih Indonesia pada tahun 2060. Skripsi ini menggunakan HOMER Pro untuk menilai usulan solusi kinerja keuangan dan kelistrikan di salah satu wilayah 3T di Indonesia. Analisis tekno-ekonomi akan dilakukan untuk mengevaluasi sistem tenaga energi terbarukan berbasis angin. Dalam analisis ini, perbandingan utama dibuat mengenai keseluruhan biaya, ketergantungan, kelayakan, dan efektivitas. Berdasarkan hasil simulasi, konfigurasi hybrid terbukti menjadi solusi paling efektif dengan menghasilkan biaya produksi energi yang lebih rendah.
Based on the Central Statistics Agency (BPS) report, Indonesia consists of tens of thousands of islands spread across 34 provinces, and the total number of citizens in the country has reached up to 278 million people. This ever-growing population and the advancement of technology push the demand for equal access to electricity. The government is still trying to provide equal electricity to all populated areas over the last decade, and the national electrification ratio is currently summed up to 99.2%. On the other hand, the utilization of renewable energy is still not yet optimal knowing it has the potential to increase the number of national electrification ratios. Renewable energy is also one of the primary solutions to keep up with the demand while following Indonesia's Net Zero Emission Target by 2060. This thesis utilizes HOMER Pro to assess the proposed financial and electrical performance solutions in one of Indonesia's 3T areas. The techno-economic analysis will be carried out to evaluate the wind-based renewable energy power system. In this analysis, the primary comparisons are made regarding overall cost, dependability, feasibility, and effectiveness. According to the simulation results, hybrid configuration proved to be the most effective solution by resulting in a lower Cost of Energy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Suyuti
"
ABSTRAK
Angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang telah lama dikenal oleh manusta, antara lain untuk memutar kincir angin yang dapat digunakan untuk menumbuk gamlum atau memompa air, untuk mengeringkan air taut guna menghasilkan garam, umuk pelayaran dan sebagainya. Energi angm merupakan somber energi yang bersth, tidak menimbulkan pencenutran udara, terbaharui, dan potensi energi kinetik yang dikandungnya cukup besar, sehingga pemanaatannya terus ditingkatkan. Dalam rangka diversifikasi energi dan mengurangi ketergantungan dengan bahan-bakar minyak sebagai sumber energi pembangkit, maka pemanfaatan potensi energi angin untuk membangkitkan listrik adalah suatu pilihan yang perlu diperhitnngkan.
Desa Bungaiya, Kabupaten Selayar Sul-sel, adalah kasus perhitungan potensi energi angin yang meliputi kecepatan rata-rata angin dalam setahun, distribusi keeepatan dan durasi angin, daya spesifik tahunan (MW) dan energi spesifik tahunan (kWhm2) yang tersedia, serta perkiraan harga energi listrik dari sistem turbin angin 10 unit (@ 10 kW.
"
1997
S38886
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sembiring, Sinalsal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38513
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library