Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99440 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pada skripsi ini dibahas antenna mikrostrip bentuk lingkaran tunggal elemen dengan menggunakan model cavity serta eksitasi polarisasi melingkar dengan metode perturbasi. Model cavity dipilih karena mempunyai keuntungan yaitu dapat digunakan untuk berbagai bentuk konfigurasi bidang radiasi antena mikrostrip. Untuk mengeksitasi polarisasi melingkar digunakan metode perturbasi yaitu suatu cara yang digunakan dengan menambahkan elemen perturbasi pada antena mikrostrip. Dengan menggunakan model cawi ydan dengan metode perturbasi ini kemudian dibuat program dengan menggunakan piranti lunak Matlab versi 4.2c .1. Dalam skripsi ini metode model cavity digunakan untuk menganalisis dan menentukan parameter-parameter antenna sehingga dapat dibuat program untuk menghitung parameter-parameter seperti bandwidth, faktor kualitas, efisiensi, impedansi masukan dan menampilkan grafiknya. Dengan program ini dapat mendesain antenna mikrostrip dengan bentuk lingkaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan perangkat lunak yang dibuat ini diharapkan dapat menganalisis karakteristik polarisasi melingkar yang dieksitasi dengan menggunakan metode perturbasi dan mendesain antena mikrostrip lingkaran dengan elemen perturbasi untuk polarisasi melingkar. Dalam program yang dibuat rumus-rumus yang digunakan adalah rumus antena mikrostrip lingkaran dengan mode dominan yaitu mode TM,,, sehingga nilai-nilai yang digunakan merupakan nilai-nilai untuk mode ini."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Darsono
"Antena array mikrostrip dengan polarisasi lingkaran dirancang untuk mendukung generasi masa depan dari sistem komunikasi satelit Quasi -Zenith pada orbit satelit geosynchronous yang akan diluncurkan pada tahun 2008 oleh negara Jepang. Untuk memperoleh nilai gain tinggi antena dibuat terdiri dari empat elemen dengan bentuk patch radiator segitiga samasisi identik yang disusun seri dengan menggunakan sistem pencatu array linier.
Pada penelitian ini substrat yang digunakan TLY-5-0310-CH/CH dengan ketebalan 0,8 mm dan konstanta dielektrik 2,2. Antena dirancang untuk bekerja pada frekuensi quasi zenith, sedangkan untuk merancang ukuran patch radiator model segitiga sama sisi menggunakan analisis teori Cavity Model dengan frekuensi resonansi 2,62 GHz. Untuk sistem pencatuan pada perancangan antena elemen tunggal menggunakan catu coupler hybrid.Konsep antena array merupakan pengembangan dari antena elemen tunggal patch radiator segitiga samasisi dengan hasil polarisasi lingkaran ke arah kiri atau LHCP ( Left Handed Circular Polarized ). Untuk sistem pencatu antena array menggunakan catu tunggal array linier. Antena dirancang melalui proses simulasi dan pengukuran setelah proses pabrikasi.
Hasil simulasi dan pengukuran untuk perancangan antenna elemen tunggal diperoleh pergeseran nilai, antara lain : bandwidth return loss sebesar 2,56% , bandwidth VSWR sebesar 0,16% dan bandwidth axial ratio sebesar 0,3% , tetapi masih bekerja pada frekuensi quasi zenith. Untuk perancangan antenna array linier dengan empat elemen hasil simulasi dan pengukuran mengalami pergeseran nilai juga. Hasil simulasi dan pengukuran Bandwidth return loss sebesar 2,87% , bandwidth VSWR sebesar 0,46 % dan bandwidth axial ratio sebesar 0,6 %. Hasil pengukuran parameter gain antenna array diperoleh 10,6 dB mengalami peningkatan sebesar 75 % terhadap antenna alemen tunggal.

Array microstrip antenna with designed circular polarization to support next generation from Quasi Zenith communication satellite system on geosynchronous orbit to be launched in the year 2008 by Japan. Antenna consisted of four element with form equilateral triangular patch radiator of equal composed by series with using system feeding of linear array.
At this research to use TLY-5-0310-CH/CH substrate type has thickness 0,8 mm and dielectrical canstant 2,2. Antenna by design in operation frequency range quasi zenith, for size measure of patch radiator use analysis of theory of Cavity Model. with resonance frequency 2,62 GHz. For the feeding system in design single element antenna with using coupler hybrid. The Concept of array antenna represent development from single element of trilateral patch radiator antenna with result of circular polarization up at left or LHCP ( Left Handed Circular Polarized ). At array antenna using the fed system of array linear. Antenna designed by through process of simulation and measurement after manufacturing process.
Result of simulation and measurement for the design single element antenna by obtain the shift value for : return loss bandwidth 2,56% , VSWR bandwidth 0,16% , and axial ratio bandwidth 0,3%, but its operation frequency range in quasi zenith. For the design of array linear antenna of four element having shift value ,too. Result of simulation and measurement for : return loss bandwidth 2,87% , VSWR bandwidth 0,46 % and axial ratio bandwidth 0,6 %. The result measurement of gain parameter of array antenna by obtain 10,6 dB, it's ascended on single element antenna 75%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Oka Saputra
"Antena mikrostrip sangat banyak diaplikasikan pada dunia telekomunikasi karena memiliki bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Salah satu karakteristik yang diperlukan dari antena mikrostrip adalah karakteristik polarisasi lingkaran. Bandwidth polarisasi lingkaran pada suatu antena mikrostrip biasanya sangat sempit. Sequential, rotation adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran suatu antena mikrostrip.
Antena yang dirancang disini adalah antena array dengan dua buah elemen yang masing-masing elemennya adalah antena mikrostrip segitiga sama sisi yang memiliki polarisasi lingkaran dengan catu tungggal mikrostrip Iine disertai dengan penambahan slot untuk mendapatkan karakteristik polarisasi lingkarannya.
Antena array dengan metode Sequentiall rotation adalah salah satu metode untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran dan sebuah antena mikrostrip dengan merotasi salah satu elemen penyusun array sebesar 90 derajat kemudian memberikan perbedaan eksitasi phasa sebesar 90 derajat diantara masing-masing elemen dengan cara memperpanjang salah satu saluran catu elemen penyusunnya sebesar seperempat lamda.
Antena array sequentiall rotation bekerja pada frekuensi 2.7 GHz dengan polarisasi lingkaran. Dan hasil pengukuran diperoleh polarisasi lingkaran dengan axial ratio bandwidth sebesar 40 MHz atau sebesar 1.48%. Gain antena mikrostrip Sequentiall rotation diperoleh sebesar 7.86 dB pada frekuensi 2.71 GHz dan Beamwidth polarisasi lingkaran diperoleh sebesar 150°. Antena array sequentiall rotation bisa memberikan peningkatan bandwidth polarisasi lingkaran sebesar 16.6 MHz dibandingkan antena segitiga sama sisi elemen tunggal dan 11.2 MHz jika dibandingkan dengan antena array linier.

Microstrip Antenna has been widely used in telecommunication because of its practical shape, light, and eases to fabricate. Either one of the microstrip antenna characteristic is circular polarization. Circular polarization bandwidth of microstrip antenna is generally narrow. Sequentiall rotation is a technique that used to enhance circular polarization bandwidth of antenna microstrip.
Design antenna in this thesis is an array antenna with two elements which each of it is circularly polarized equilateral-triangular patch with single feed microstrip line and added slot to create its circular polarization characteristic.
Array antenna with sequentiall rotation technique is one of the method to enhance circular polarization bandwidth from antenna microstrip by simply rotate sequentially either one of the elements 90 degree and then create 90 degree phase different between the two elements by arrange the length of the feed line and create one fourth lambda feed line different from the two elements.
Sequentiall rotation array antenna work at 2.7 GHz with left hand circular polarization. The result of the design shows circular polarization bandwidth from its axial ratio is 40 MHz. Gain of the sequentiall rotation array antenna is 7.86 dB at 2.71 GHz and circular polarization beamwidth is 150 ° . From that design shows sequentiall rotation has successfully enhance the circular polarization bandwidth in the amount of 16.2 MHz from the equilateral-triangular single elements and 11.2 MHz from the array littler.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juardhan Akbar Harun
"Karakteristik antena mikrostrip patch segitiga sama sisi telah dikaji oleh Dahele dan Lee [14]. Dalam penelitiannya telah dihasilkan suatu formula untuk menghitung frekuensi resonansi dari antena mokrostrip patch segitiga sama sisi berdasarkan model cavity. Penelitian untuk membangkitkan polarisasi melingkar pada antena segitiga telah dilakukan oleh Misao Haneishi dan Kazuhiro Hirasawa [13], yaitu dengan mengatur posisi pencatuan pada patch segitiga. Namun hingga saat ini belum ada paper yang menjelaskan bagaimana cara membangkitkan polarisasi melingkar untuk patch segitiga sama sisi.
Salah satu teknik menghasilkan polarisasi melingkar, yaitu dengan menggunakan teknik pencatuan ganda. Antena rancangan merupakan suatu desain antena mikrostrip patch segitiga sama sisi yang menggunakan teknik pencatuan ganda dan terkopel secara elektromagnetik. Antena bekerja pada frekuensi sekitar 2.6 GHz dengan polarisasi melingkar. Lebar saluran catu yang digunakan pada rancangan antena sebesar 0.27 cm dan panjang sisi antena sebesar 5 cm.
Dari hasil pengukuran diperoleh polarisasi melingkar dengan axial ratio bandwidth sebesar 250 MHz atau sebesar 9.17 %. Dimana axial ratio adalah perbandingan antara daya penerima antena pada bidang E dengan daya penerima antena pada bidang H. Gain antena mikrostrip patch segitiga sama sisi sebesar 6.10 dB pada frekuensi 2.65 GHz. Berkas utama antena mikrostrip patch segitiga sama sisi pada bidang E berada pada arah 10 derajat polarisasi melingkar terjadi pada rentang arah dari 310 derajat hingga 60 derajat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohadig Widha R.
"Pada skripsi ini dibuat antena mikrostrip segi empat yang dicatu dengan dua saluran pencatu coplanar waveguide (CPW), masing-masing dengan beda panjang 1/4 lmtuk saluran pencatunya agar menghasilkan polarisasi melingkar. Polarisasi melingkar bertujuan untuk mengatasi beberapa faktor yang mempengaruhi propagasi sehingga menyebabkan perubahan polarisasi. Faktor tersebut seperti: refleksi maupun refraksi, jalur yang melalui medan magnetik (Mzraday rolalion) dan salellile rolling merupakan masalah yang serius dalam perkembangan teknologi antena mikrostrip. Polarlsasi gelombang UHF dan SHP sering terjadi secara acak, sehingga sebuah MSA (microszrip antenna) yang mampu menerima berbagai polarisasi menjadi sanat berguna disini.
Antena rancangan merupakan suatu desain antena yang bekerja pada frekuensi di sekitar 4,1 GHz. Penggunaan dua pencatu CPW yang saling ,orthogonal akan menghasilkan polarisasi melingkar pada frekuensi sekitar 4,185 GHz dengan return loss-16,45 dB dan VSWR 1,3574 pada frekuensi tersebut. Persentase axial-ralio bandwidth sekitar 6,92 %, dengan tingkat keelipsan terbaik pada Eekuensi 4,185 GI-Iz. Gain yang diperoleh pada rentang axial-mfio bandwidl/1 sekitar 6,7-7,3 dB. Berkas utama pola radiasi berada pada arah O" untuk kedua bidang pada frekuensi 4,185 GHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Martin
"Antena mikrostrip merupakan salah satu antena yang sangat cocok untuk digunakan dalam sebuah komunikasi satelit. Perkembangan teknologi saat ini mengarah kepada komunikasi nirkabel. Antena mikrostrip merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung komunikasi ini. Dalam sebuah komunikasi satelit diperlukan antena yang memiliki gain yang cukup besar dan memiliki polarisasi melingkar.
Pada penelitian ini digunakan patch yang memiliki bentuk segitiga. Alasannya adalah efisiensi bahan, selain itu dengan bentuk segitiga dapat diperoleh hasil yang sama baik dengan atau lebih dari bentuk segiempat. Untuk membangkitkan polarisasi melingkar, maka penulis menggurakan sebuah teknik, yang disebut dengan teknik slot. Pencatuan yang digunakan pada penelitian ini adalah pencatuan tunggal secara langsung. Untuk memenuhi syarat komunikasi satelit adalah VSWR< 2 , axial ratio < 3dB dan polarisasi melingkar. Dalam upaya memperoleh gain yang cukup besar maka akan dibuat sebuah antena linear array.
Pada skripsi ini dirancang Antena mikrostrip linear array dengan gain maksimal 11,769 dB pada frekuensi 2,624 GHz. Impedance bandwidth sebesar 67,948 (2,625%) MHz. Axial Ratio Bandwidth sebesar 15 MHz (0,574%) . Selain itu dengan antena array juga diharapkan akan diperoleh keterarahan yang lebih tinggi. Pada skripsi ini juga diperoleh keterarahan antena ke sudut 40_."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S39253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarto
"Salah satu aplikasi dari antena mikrostrip adalah antena untuk komunikasi suara (sound broadcasting) menggunakan satelit Quasi Zenith yang bekerja pada pita frekuensi 2,6 GHz (2605 -2630 MHz) [3]. Selain hams mempunyai karakteristik sebagai sebuah antena yang baik ( VSWR lebih kecil atau sama dengan 2, return loss lebih kecil atau sama dengan -9,54 dB), antena untuk aplikasi ini juga harus menghasilkan polarisasi melingkar karena digunakan untuk komunikasi bergerak menggunakan satelit yang jaraknya sangat jauh. Dengan polarisasi melingkar, maka tidak diperlukan penyesuaian (tracking) polarisasi antara antena pengirim dan penerima.
Pada skripsi ini, diajukan antena yang memenuhi kriteria di atas yaitu antena mikrostrip patch segitiga samasisi dengan teknik pencatuan tunggal secara langsung untuk menghasilkan polarisasi melingkar pada frekuensi 2605 - 2630 MHz. Patch segitiga dipilih karena dapat menghasilkan karakteristik yang sama dengan patch segi empat dengan luas yang lebih kecil [2]. Jenis segitiga samasisi dipilih karena telah banyak dipelajari dan digunakan dibandingkan jenis segitiga yang lain sehingga lebih mudah dalam analisanya [10],[11],[13]. Pencatuan tunggal (single feed) dipilih karena struktumya yang sederhana dan ringkas yang dapat memperkecil dimensi antena, sedangkan pencatuan langsung (direct feed) dipilih karena mudah dan dapat difabrikasi bersamaan dengan patch segitiga [2].
Berdasarkan simulasi dan pengukuran hasil fabrikasi antena yang dilakukan pada skripsi ini, untuk menghasilkan polarisasi melingkar dengan teknik pencatuan tunggal secara langsung, tinggi patch segitiga samasisi harus sedikit dikurangi sehingga sisi miring (b) dan sisi alas (a) mempunyai perbandingan b/a sebesar 0,97. Dengan demikian, untuk sisi alas sisi alas 50,6 mm, patch segitiga mempunyai sisi miring 49,1 mm. Untuk menghasilkan Left Hand Circular Polarization (LHCP), patch segitiga dicatu pada titik sejauh 16 mm dari sudut sebelah kiri sedangkan untuk menghasilkan Right Hand Circular Polarization (RHCP), patch segitiga dicatu pada titik sejauh 16 mm dari sudut sebelah kanan. Untuk mencapai kondisi matching maka digunakan teknik single stub impedance matching.
Dari hasil pengukuran diperoleh polarisasi melingkar dengan axial ratio Bandwidth 29 MHz ( 2604 - 2633 MHz) atau sebesar 1,1 %. Berkas utama radiasi antena yang terukur berada pada sudut 0 dan polarisasi melingkar teriadi pada rentang sudut 330_ sampai 50_. Bandwidth VSWR yang diperoleh sebesar 65 MHz (2578 - 2643 MHz) atau sebesar 2,48 %. Untuk rentang frekuensi dari 2605-2630 MHz diperoleh VSWR yang sangat kecil yaitu di bawah 1,45. Sementara itu, gain antena yang diukur pada arah intensitas radiasi maksimum (0_) sebesar ~ 6 dB. Dari hasil ini terlihat bahwa rancangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Yuli Zulkifli
"Dalam sistem komunikasi, antena memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, antena harus memenuhi beberapa persyaratan seperti: gain yang tinggi, polarisasi melingkar dan keterarahan yang baik. Dalam makalah ini, telah didesain sebuah an tena susun microstrip secara linear yang terdiri dari empat elemen berbentuk patch segitiga dengan slot berbentuk silang untuk sistem satelit Quasi-Zenith. Penelitian secara simulasi maupun eksperimen telah dilakukan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa 3 dB axial ratio bandwidth diperoleh sebesar 87 MHz (2,569-2,656 GHz) dan melalui hasil pengukuran diperoleh sebesar 96 MHz (2,556-2,652 GHz). Antena susun linear 4 elemen menghasilkan gain sebesar 13,73 dB dan pola radiasi maksimum pada sudut 40 °and -40°. Baik hasil simulasi maupun pengukuran memperlihatkan bahwa kinerja antena telah memenuhi spesifikasi yang diperlukan untuk sistem satelit Quasi-Zenith.

In satellite communication system, antenna plays an important role. Therefore, the antenna must meet some requirements, such as high gain, circular polarization, and good directivity. In this paper, a four element linear array triangular patch microstrip antenna with cross slot is designed to be used for Quasi-Zenith satellite system. A simulation study as well as experimental study was carried out. The simulation showed that the 3 dB axial ratio bandwidth of 87 MHz (2.569-2.656 GHz) is achieved while the measured results showed 96 MH z (2.556-2.652 GHz). The linear array of 4 element antenna has a gain of 13.73 dB and maximum radiation pattern at 40° and -40°. Simulation and experiment results show that this antenna has met the characteristic requirements of Quasi-Zenith satellite."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haekal
"Teknologi nirkabel sangat berkembang sekarang ini dan salah satu elemen terpenting adalah antena. Pada umumnya antena di sisi pengguna berdimensi kecil dan diharapkan memiliki nilai gain tinggi. Dengan menggunakan struktur High Impedance Surface (HIS) sebagai substrat maka gain dapat meningkat tanpa menambahkan dimensi antena.
Pada penelitian ini, struktur HIS berbentuk planar rectangular diimplementasikan sebagai substrat antena mikrostrip dengan dua feedline yang bekerja di frekuensi 2,445 GHz dengan bandwidth 85 MHz. Unit cell HIS dirancang dan disimulasikan untuk melihat daerah frekuensi kerja dengan memperhatikan reflection phase diagram. Unit cell dengan susunan 1x2 elemen diimplementasikan pada antena mikrostrip patch lingkaran yang dicatu dengan teknik elektromagnetik kopel. Antena ini terdiri dari dua lapisan substrat. Lapisan pertama terdiri dari patch berbentuk lingkaran dan lapisan kedua terdiri dari dua feeding line bersama unit cell HIS.
Hasil simulasi menunjukan di port 1 bandwidth bernilai 150 MHz dan gain sebesar 7,85 dB. Untuk port 2, menunjukan bandwidth 160 MHz dan gain 7,98 dB. Pengukuran dilakukan dan menunjukan hasil untuk port 1 memiliki bandwidth 160 MHz dan gain 7,92 dB. Sedangkan untuk port 2, bandwidth bernilai 170 MHz dan gain sebesar 7,12 dB.

Wireless technology is developing nowadays and one of the most important elements in wireless technology is the antenna. For the user, antenna usually has compact size and considers having high gain. By using High Impedance Surface structure as the substrate, it can enhance gain performance without increase dimension of antenna.
In this research, planar rectangular HIS structure has been implemented as substrate of microstrip antenna with dual feeding line. The resonant frequency is 2,445 GHz with 85 MHz bandwidth. HIS unit cell is designed and simulated to obtain the resonant frequency as shown in its reflection phase diagram. The unit cell consists of 1x2 planar array configuration is implemented in circular patch microstrip antenna using electromagnetic coupled feeding method. The antenna consists of two substrate layers. The first layer consists of circular patch and the second substrate consists of two feed lines with HIS unit cell.
Based on simulation results, in port 1 shows bandwidth of 150 MHz and 7,85 dB gain. For port 2, the bandwidth is 160 MHz with 7,98 dB gain. To validate the simulation result, measurement has been conducted. Measurement results show 160 MHz bandwidth and 7,92 dB gain in port 1, meanwhile, in port 2, shows 170 MHz bandwidth and 7,12 dB gain.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>