Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Analisis arus gangguan tidak seimbang pada suatu sistem tiga fasa dengan menggunakan komponen simetris telah diperkenalkan sejak tahun 1918 oleh Fontescue. Menurut Fontescue, apabila teriadi gangguan pada suatu sistem tiga fasa, maka sistem tersebut menjadi tidak seimbang.
Sistem tiga fasa yang tidak seimbang ini selalu terdiri dari komponen-komponen seimbang yang identik untuk tiap fasa. Komponen-komponen seimbang ini dinamakan komponen sirnetris, yang terdiri dari urutan positif, urutan negatif dan urutan nol [7]. Cara inilah yang seringkali dipakai untuk menganalisis gangguan tidak seimbang.
Selain cara diatas, ada cara Iain untuk menganalisis ganguan, yaitu dengan menggunakan cara Iangsung, dengan memakai tegangan fasa dan arus fasa sebagai analisis arus ganggan tidak seimbang pada suatu sistem tiga fasa. Pada prinsipnya, peridekatan Iangsung ini adalah dengan merepresentasikan sistem daya Re dalam konfigurasi sistem sesungguhnya dengan menghindari transformasi variable ke dalam komponen simetris. Dengan merepresentasikan persamaan sistem daya ke dalam koordinat fasa (phase-coordinates), berbagai jenis gangguan dapat dibuat modelnya dengan rhbdihkasi yang sederhana dari persamaan sistem daya, tergantung pada jenis gangguannya.
Tegangan fasa setelah gangguan dapat diperoleh dengan memecahkan n sistem persamaan untuk n nilai yang tidak diketahui, sehingga tidak diperlukan transformasi ke urutan positif, urutan negatif dan urutan nol. Oleh karena itu, metoda ini lebih mudah, Iebih ielas dan Iebih eksplisit daripada metoda sebelumnya Metoda ini dipakai untuk menghitung arus gangguan pada berbagai kondisi gangguan yang berbeda-beda dan hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan komponen simetris. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Mathcad 6.0 Plus."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kosasih
"Ketidakseimbangan kapasitas daya pembangkit dan daya beban pada sistem tenaga listrik terlihat dan perubahan frekuensi dari nilai nominal, berupa kenaikan atau penurunan. Penurunan frekuensi yang besar oleh lepasnya satu atau lebih unit pembangkit dari sistem bila tidak segera diatasi, akan menyebabkan lepasnya unit-unit pembangkit lain yang sensitif terhadap penurunan frekuensi seperti PLTU Suralaya dan PLTU Paiton pada sistem tenaga listrik Jawa-Bali. Bila terus tidak diatasi unit-unit pembangkit lain secara beruntun akan lepas dan sistem runtuh total. Untuk mencegah penurunan frekuensi yang besar, sejumlah beban perlu dilepas dengan menggunakan rele frekuensi kurang (under frequence relay) yang bekerja cepat.
Penerapan rele frekuensi kurang di sistem tenaga listrik Jawa-Bali adalah untuk melepas beban atau memisahkan jaringan subsistem, akibat adanya gangguan besar, dengan tujuan mengembalikan frekuensi ke normal serta menjaga keseimbangan kapasitas daya pembangkit dan daya beban.
Pelepasan beban bertahap akan dilakukan bila ada defisit daya besar secara mendadak sehingga frekuensi sistem turun dibawah batas tetapan rele frekuensi kurang. Mengingat dampak penurunan frekuensi akibat defisit daya tidak sama, maka pelepasan beban dibuat fleksibel dalam beberapa tahap. Dengan menurunnya frekuensi yang sangat cepat, koordinasi tetapan frekuensi untuk rele frekuensi kurang untuk masing masing area sangat menentukan agar sistem tidak tejadi gangguan total (black out). Program pelepasan beban ini dibuat dengan bahasa C builder versi 3.0.

The imbalance of generator power and load power capacity to the electric power system is shown by the changing of frequency from face value, in a form of increase or decrease. If this is not being overcome right away, a huge decrease in frequency by the release of one or more generator units from the system occurs and will cause the release of other generator unit, which are sensitive to the decrease of frequency such as PLTU Suralaya and PLTU Paiton to Java-Bali electric power system. If there is still no action in overcoming this problem, other generator units will release one after the other and the system will totally collapse. To avoid a huge decrease in frequency, some loads need to be shedding use under frequency relay which works fast.
The application of under frequency relay to Java-Bali electric power is to load shedding or to separate subsystem network, as a consequence of a big disruption existence, in order to return the frequency to normal, also to keep balance of generator power and load power capacity.
A gradual load shedding will be done if there is a sudden big power deficit so that the system decreases below under setting frequency relay. Considering the impact of the decrease of frequency because there is difference in power deficit, load shedding is made flexible in some stages. Program load shedding was made with C builder version 3.0.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro S.
"Dengan semakin meningkatnya biaya pembangkitan tenaga listrik karena meningkatnya biaya operasi sistem tenaga listrik, maka penyediaan tenaga listrik harus seoptimal mungkin Karena fungsi biaya dari suatu sistem sulit untuk diubah dan biaya operasi berbanding lurus dengan besarnya daya yang dibangkitkan, maka kernungkhm untuk menghindari besarnya biaya operasi sistem tenaga listrik juga sulit akibat terus meningkatnya permintaan terhadap energi listrik. Salah satu cars untuk mengurangi besarnya biaya operasi sistem tenaga lsitrik adalah dengan mengurangi pembangkitan listrik dari pembangkit dengan biaya operasi yang tinggi dan menggantikannya dengan pembangkit berbiaya operasi lebih rendah. PLTA Pompa adalah pembangkit dengan biaya operasi yang relatif rendah. Tetapi untuk pemompaan air yang yang kemudian digunakan untuk pembangkitan tenaga listrik, PLTA Pompa memerlukan energi listrik dari sistem. Jadi untuk memperoleh pengurangan biaya operasi maka biaya operasi dengan penjadwalan PLTA Pompa bares lebib rendah dibandingkan dengan tanpa penjadwalan dengan memperhatikan batasan teknis yaitu maksimal-minimal volume air pada kolam dan kendala ekonomis. Metoda Gradien digunakan untuk menentukan saat membangkitkan dan memompa pada PLTA Pompa dengan menganalWs gradien dari fungsi biaya pada setiap periodanya. Dengan memperhitungkan batasan teknis dan ekonomis, maka penjadwalan yang tepat dengan waktu pemompaan atau pembangkitan tertentu dapat diperoleh. Program komputer untuk menganalisis dan memperhitungkan optimalisasi biaya operasi sistem tenaga listrik menggunakan Watfor77 dengan editor Sidekick dilampirkan dalam skripsi ini untuk memudahkan penjadwalan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agam Y. Mufty
"Masalah kualitas tegangan akhir-akhir ini mendapat perhatian serius para ahli kelistrikan karena energi listrik yang berkualitas baik salah satunya ditentukan oleh kualitas tegangan. Kedip tegangan merupakan salah satu masalah yang menyebabkan tegangan memiliki kualitas yang kurang baik.
Gangguan hubung singkat, yang terjadi baik di tegangan tinggi, tegangan menengah, maupun tegangan rendah, tidak hanya menyebabkan timbulnya arus gangguan yang besar pada fasa-fasa yang mengalami gangguan. akan tetapi juga menyebabkan kedip tegangan di lokasi terjadinya gangguan secara langsung. Oleh karena itu, dengan mencegah terjadinya gangguan hubung singkat akan meminimalisasikan terjadinya kedip tegangan pada sistem tenaga listrik.
Karakteristik kedip tegangan yang timbul pada lokasi-lokasi gangguan menjadi sesuatu yang penting untuk diselidiki karena dengan mengetahui besar dan bentuk karakteristik kedip tegangan, akan bisa dilakukan pencegahan atau antisipasi melalui pemasangan alat-alat proteksi dan penstabil tegangan pada fasa-fasa yang mengalami kedip tegangan. Untuk itu, perlu diketahui dahulu pengaruh jenis gangguan hubungan singkat terhadap kedip tegangan yang ditimbulkannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremy Dwisatrya Hartanto
"Dewasa ini energi kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan energi listrik tidak selalu dapat diimbangi dengan pengadaan sumber-sumber listrik (pembangkit). Untuk itu diperlukan suatu usaha menghemat energi listrik. Salah satu alternatif pilihan adalah dengan penggunaan alat energy saver. Alat energy saver ini banyak tersedia di pasaran dan ditujukan untuk penggunaan beban-beban rumah tangga.
Ada dua jenis energy saver yang banyak beredar di pasaran, yaitu energy saver yang dipasang secara paralel dengan beban dan energy saver yang dipasang seri dengan beban. Dari dua jenis energy saver ini, yang banyak beredar di pasaran adalah energy saver yang dipasang paralel. Energy saver yang dipasang pararel dengan beban ini dapat diasumsikan dengan sebuah beban kapasitif yaitu kapasitor. Menurut teori, pemasangan kapasitor secara pararel pada beban hanya mengkompensasi daya reaktif saja dan tidak akan merubah daya nyata yang berarti memperbaiki faktor daya.
Pada penelitian ini akan dianalisa pengaruh pemasangan energy saver terhadap kemampuan menghemat energi listrik. Dari hasil penelitian dan analisa akan didapat bahwa pemasangan energy saver pada sistem tenaga listrik tidaklah menghemat listrik.

Nowadays the electrical energy needs increase. The increasing of electricity energy needs not always can be balanced with electricity sources supplying (generator). For that an effort to save the electricity is needed. One of the alternative choice is with tool called energy saver. This energy saver is supplied at market and attributed for household load use.
There are two kinds of energy saver that go around at market, one is energy saver that installed parallelly with load and energy saver that installed series with load. from two kinds energy saver this, many go around at market energy saver that installed parallel. energy saver that installed pararel with load can we assume with a capacitive load that is capacitor. Theoritically the parallel attachment of the capacitor bank at the loads only compensate reactive power and will not change real power that means repairs the power factor.
This research will study the effect of energy saver attachment on ability to save the electricity energy. The result of the research is that the energy saver attachment isn?t saving the electric energy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40543
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diar Firman
"Terdapat berbagai macam metode untuk meningkatkan stabilitas system tenaga listrik. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode pengereman dinamis (dynamic braking). Selain menggunakan braking resistor saja, system braking dapat juga melibatkan reaktor dan kapasitor untuk meningkatkan unjuk kerja pengereman. Setelah terjadi gangguan yang besar, setiap generator sinkron yang terhubung dengan sistem tenaga listrik mengalami perbedaan antara masukan daya mekanis dan keluaran daya elektris yang dapat membawa system menuju ketidakstabilan.
Skripsi ini membahas tentang penggunaan pengendali logika fuzzy untuk koordinasi pensaklaran braking resistor, reaktor, dan kapasitor pada perbaikan stabilitas peralihan sistem tenaga listrik.
Setelah terjadinya gangguan, variabel kecepatan rotor dari generator akan diukur dan sudut penyalaan untuk saklar thyristor ditentukan dari keluaran crisp pengendali logika fuzzy. Dengan mengendalikan sudut penyalaan untuk masing-masing komponen, koordinasi dari braking resistor, reaktor, dan kapasitor dapat mengendalikan daya percepatan dan perlambatan pada generator dan kemudian meningkatkan stabilitas peralihan.
Simulasi dilakukan dengan menggunakan gangguan tiga fasa ke tanah pada saluran transmisi paralel. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengendalian dengan logika fuzzy untuk koordinasi pensaklaran braking resistor, reaktor dan kapasitor dapat memberikan metode yang sederhana dan efektif untuk meningkatkan kestabilan sistem tenaga listrik.

There are several method to improve the power system stability. One of the method that can be used is dynamic braking. Beside of braking resistor only, the braking system can also involve reactor anda capacitor to enchance the braking performace. Following a major disturbance, each synchronous generator connected to a power system experiences a net difference between its mechanical power input and electrical power output which leads to instability of the system.
This paper deals with the implementation of fuzzy logic controller for switching coordination of braking resistor, reactor, and capacitor in power system transient stability improvement.
Following a fault, variable rotor speed of the generator is measured and the firing-angle for the thyristor switch is determined from the crispy output of the fuzzy controller. By controlling the firing-angle for each component, the coordination of braking resistor, reactor, and capacitor can control the accelerating and decelerating power in generator and thus improves the transient stability.
The simulations is doing by considering Three-phase-to-ground fault in the parallel transmission lines. Simulation results clearly indicate that the proposed fuzzy control strategy provides a simple and effective method of transient stability enhancement of synchronous power system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudito Anggraito
"Harmonisa merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik yang berasal dari beban non-linear sehingga membuat adanya distorsi gelombang arus dan tegangan. Tingginya besar harmonisa dapat menimbulkan berbagai kerugian yang diakibatkan oleh harmonisa tersebut, diantaranya timbulnya panas berlebih (overheating) pada transformator dll. Sehingga skripsi ini bertujuan untuk mereduksi besarnya harmonisa dengan memanfaatkan metode transformator penggeser fasa. Metode ini minimalisasi harmonisa arus dengan mensuperposisikan harmonisa arus dari dua cabang beban sistem sehingga saling meniadakan. Beberapa konfigurasi transformator penggeser fasa hubung wye dan delta akan dilakukan percobaan dan dipilih mana yang paling baik untuk mengurangi harmonisa pada titik hubung listrik (PCC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reduksi harmonisa pada titik hubung listrik yang mengalami reduksi paling efisien dengan menggunakan konfigurasi transformator penggeser fasa Dd0 dan Dy11. Hasil simulasi dan analisis kadar harmonisa pada Gedung di pabrik roti, pada harmonisa arus orde ke-5 mampu menurunkan harmonisa dari 15.502% menjadi 1.698%. Selain itu, Total Harmonic Distorison (THDi). pada titik hubung listrik (PCC) juga dapat berkurang dari 18.56% menjadi 4.29 % dimana sudah sesuai dengan standar harmonisa. Sehingga, metode transformator penggeser fasa dapat menjadi pilihan untuk mereduksi besar harmonisa pada sistem

Harmonics are one of the disturbances that occur in the electric power system originating from non-linear loads, causing distortion of current and voltage waves. The high magnitude of the harmonics can cause various losses caused by these harmonics, including the occurrence of overheating in the transformer etc. So that this thesis aims to reduce the magnitude of the harmonics by utilizing the phase shift transformer method. This method minimizes the current harmonics by superposing the current harmonics of the two branches of the system load so that they cancel each other out. Several configurations of wye and delta phase shift transformers will be experimented and selected which is the best for reducing harmonics at the electrical connection point (PCC). The results of this study indicate that the reduction of the harmonics at the electrical connection point that undergoes the most efficient reduction by using a Dd0 and Dy11 phase shift transformer configuration. The results of the simulation and analysis of harmonic levels in the building in a bakery, the 5th order harmonic current is able to reduce the harmonics from 15.502% to 1.698%. In addition, Total Harmonic Distorison (THDi). at the electrical connection point (PCC) can also be reduced from 18.56% to 4.29% which is in accordance with harmonic standards. Thus, the phase shift transformer method can be an option to reduce the harmonics in the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevenson, William D.
Jakarta: Erlangga, 1996
621.3 STE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stevenson, William D.
Jakarta: Erlangga, 1984
621.319 STE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>