Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134918 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Al Amin
"Pada skripsi ini akan membahas tentang perencanaan jaringan Fiber To The Home dengan teknologi Gigabit Passive Optical Network untuk Komplek Perumahan Graha Hijau 2 yang berada di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Perumahan ini merupakan salah satu kawasan elit di Ciputat, namun masih memakai kabel tembaga sebagai perantara komunikasi, maka dari itu dibuatlah perencanaan Fiber To The Home di daerah ini. Dari perolehan data perumahan, dimana ada sekitar 124 rumah pada perumahan ini. Lalu didesain sebuah sistem jaringan akses FTTH dengan teknologi GPON yang membutuhkan 4 buah ODC, 32 buah ODP dan 124 buah ONT di rumah pengguna FTTH. Sesuai dengan penghitungan link budget menunjukkan nilai margin yang didapat pada keadaan uplink adalah 6,15 dB dan pada keadaan downlink adalah 7,72 dB, keduanya di atas nilai margin 3 dB. Sedangkan untuk penghitungan rise time budget menunjukkan nilai rise time total yang didapat pada keadaan uplink adalah 0,25 ns dan pada keadaan downlink adalah 0,262 ns, keduanya tidak melebihi 70 persen periode bit NRZ, yaitu 0,563 ns untuk uplink dan 0,281 ns untuk downlink. Nilai link budget dan rise time budget yang didapat menunjukkan bahwa jaringan FTTH telah memenuhi parameter yang ditentukan.
In this paper, we will discuss about Fiber To The Home network planning with Gigabit Passive Optical Network technology for Residential of Graha Hijau 2 which is in the Ciputat area. This housing is one of the elite in Ciputat, yet still use copper wires as a mediator of communication, therefore a single planning FTTH in these areas. Data acquisition of housing, where there are 124 houses on this estate. Then designed a system of access network FTTH GPON technology that require 4 pieces of ODCs, 32 ODPs and 124 ONTs at home FTTH users. According of network link budget calculations showed the value of the margin obtained when the uplink is 6,15 dB and when the downlink is 7,72 dB, both above the value of the margin of 3 dB. Whereas for the calculation of rise time budget shows the value rise time total obtained uplink is 0.25 ns and downlink is 0,262 ns, both of which does not exceed 70 per cent of the period, i.e. NRZ bit 0,563 ns for the uplink and 0,281 ns for the downlink.The value of link budget and rise time budget that be obtained indicates network of FTTH has fulfilled defined parameters."
Depok: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], 2014
S55961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirmonadi
"Meningkatnya permintaan sena berkembangnya ragam baru layanan telekornunikasi menyebabkan perlunya perbaikan pada infi'astruktur jaringan untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik terutama pada pelanggan bisnis sebagai sumber pemasukan terbesar penyelenggara Telekomunikasi.
Kemajuan teknologi telel-comunikasi yang begitu pesat telah memungkinkan pengelola telekomunikasi memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai dengan dinamika masyarakat yang serba ingin cepat ,tepat, mudah dan fleksibei. Khususnya di jaringan akses, jaringan telekomunikasi yang berhubungan Iangsung dengan pelanggan, telah ditemukan konsep bam unmk meningkatkan kualitas transmisi dan agar mampu mendukung berbagai ragam pelayanan telekomunikasi di tingkat akses.
Konsep tersebut adalah penggunaan teknologi transmisi Syncrhonous Digital Hierarchy (SDH) yang dapat diintcgrasikan dengan teknologi serat optik Passive Oprical Network (PON) yang akan memeberikan banyak keunggulan baik dari peningkamn kapasitas, kualixas jaringan maupun umuk rnngantisipasi layanan baru B-ISDN, disamping Iayanan POTS, 64 Kbit/s, payphane, leased line/ 2Mbit/s, ISDN-BRA, ISDN-PRA dll."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Aestetika
"Seiring dengan berkembangnya dunia telekomunikasi dan pola hidup masyarakat saat ini, dibutuhkan suatu media transmisi dengan bandwidth yang lebar (broadband), sehingga mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan tinggi. Pengembangan jaringan akses yang dapat menyediakan layanan pita lebar ini dapat dilakukan dengan mengaplikasikan sistem jaringan terintegrasi yang berisi sejumlah saluran komunikasi point-to-point antara sisi sentral dengan sisi pelanggan melalui sistem transmisi serat optik. Sistem tersebut dapat diterapkan dengan menggunakan perangkat Digital Loop Carrier Multi-Services Optical Access Network (DLC MSOAN).
Kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah merancang suatu jaringan telekomunikasi yang menerapkan teknologi DLC MSOAN sebagai penyedia layanan broadband di kota Yogyakarta, khususnya di area layanan Sentral Telepon Otomat (STO) Kotabaru dan STO Pugeran. Perancangan meliputi penempatan perangkat DLC MSOAN dan perhitungan kebutuhan kapasitas transpor sinyal infonnasi yang hams disediakan berdasarkan prediksi demand untuk sepuluh tahun ke depan.
Perencanaan ini menghasilkan jaringan DLC MSOAN yang terdiri dari 2 perangkat Central Terminal (CT) dan 24 perangkat Remote Terminal (RT). Penempatan perangkat CT dan RT disesuaikan dengan densitas demand di wilayah Kotamadya Yogyakarta, misalnya di lokasi pemukunan, pertokoan, perkantoran, tempat penginapan, maupun di kawasan pendidikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Indra Wijaya
"Penelitian ini adalah mengenai pengukuran kualitas sebuah proyek dalam hal ini Projek Implementasi Modernisasi 3G Radio Access Netwrok. Ada tiga kendala yang dihadapi dalam proyek yang dikenal sebagai Triple Project Constraint. Tiga hal tersebut berupa Performance, Time dan Cost, di mana ketiga hal tersebut akan sangat mempengaruhi Scope yang merupakan output dari proyek yang dikerjakan. Dalam penelitian ini digunakan metode Lean-Six Sigma (Define, Measure, Analyze, Improve, Control - DMAIC). Dengan metode tersebut dapat dianalisa beragam kendala yang dihadapi, resiko - resiko yang mungkin terjadi dan bagaimana mengatasinya serta perbaikan agar proyek yang dikerjakan dan proyek selanjutnya lebih baik lagi.
Untuk menerapkan metode Lean-Six Sigma tersebut, digunakan beberapa tools, antara lain; Proses - proses dari PMBOK (Project Management Body Of Knowledge), diagram ishikawa, diagram pareto, PPMO sigma level serta PERT analysis. Hasil dari penelitian ini, ditemukan beberapa waste (pekerjaan yang tidak menghasilkan nilai tambah) yang ada dalam proses proyek tersebut. Dari data proyek yang dikerjakan, dapat ditentukan proses kerja yang dilakukan berada pada level sigma tertentu. Sedangkan, untuk output dari proyek yang dikerjakan, proyek tersebut memiliki benefit bagi kedua belah pihak. Misalnya adalah, bagi pihak pelaksana proyek tentunya mengharapkan margin dari proyek yang dilaksanakan, sedangkan bagi pihak pemberi proyek mendapatkan output dari proyek yang sesuai dengan kontrak perjanjian, antara lain; modernisasi perangkat 3G Radio Access Network, dimungkinkannya migrasi yang "halus" (smooth migration) menuju teknologi Long Term Evolution - LTE.

The measuring of the quality of a project is proposed. In this case Modernization Project Implementation 3G Radio Access Netwrok. There are three obstacles faced in the project that are known as the Triple Project Constraint. Three things are of Performance, Time and Cost, where those three things will greatly affect the Scope which is the output of the project done. In this study Lean-Six Sigma method (Define, Measure, Analyze, Improve, Control - DMAIC) is used. With these methods can be analyzed a variety of obstacles faced, the risks that might occur and how to handle projects and how the future of the project can be done better.
To apply the method of Lean-Six Sigma is used several tools, among others; The Process of PMBOK (Project Management Body Of Knowledge), Ishikawa diagrams, Pareto diagrams, PPMO sigma level and PERT analysis. The results of this research, found some waste (jobs that do not generate value added) in the process of the project. From data of the project, can be determined who carried out the work process at the level of a specific sigma. Meanwhile, for the output of the project, it has benefits for both parties. Example is, of course, the project expects margins of the projects implemented, whereas for the giver of the project to get the output of the project in accordance with contract agreements, among other 3G devices modernization Radio Access Network, the possibility of smooth migration toward Long Term Evolution - LTE technology.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T28196
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Oktarian
"Tingginya tingkat populasi dan penetrasi user data di Indonesia  dan produk sejenis yang berdampak pada perang tarif, disisi teknis pun memiliki kendala keterbatasan spectrum frekuensi, dan pembangunan infrastruktur. Dengan mergernya beberapa MNO ini tentunya akan menjadi sebuah threat bagi operator besar MNO-A, terjadinya penurunan kualitas jangkauan. Untuk dapat menyikapinya, dengan membuat strategi dari sisi jaringan agar dapat terus memberikan service dengan jaringan yang maksimal baik dari sisi kualitas maupun jangkauan. Permasalahan ini lebih di fokuskan pada spektrum, network infrastruktur dan jangkauan layanan dengan strategi Open RAN yang dapat memberikan strategi bagi MNO A baik secara finasial maupun teknologi. Metode taktikal benchmarking sebagai salah satu sistem model dalam tesis ini memberikan strategi yang komprehensif untuk MNO dengan arsitektur yang flexibel, simplification dan juga efficient yang dapat dilakukan oleh MNO-A dengan mengembangkan ORAN teknologi. ORAN sebagai strategi bisnis dan teknologi dapat mengakselerasi proses integrasi baik dari sisi infrastruktur untuk berkompetisi dalam percepatan strategi untuk pembangunan infrastruktur gap 2K sites, bandwidth frekuensi sebesar 323,3 Mhz dan penuruan Jangkauan layanan ~26,89%. Pengembangan ORAN sebagai smart investment dapat reduksi capex menjadi -36.7% dan Opex menjadi -17.36% dengan nilai bisnis IRR > 100% dan Benefit Cost Ratio (BCR) yang mencapai 6.18 atau lebih besar 37% di bandingkan tradisional arsitektur.

The high level of population and penetration of user data in the country and similar products that have an impact on tariff wars, on the technical side also has limited frequency spectrum constraints and infrastructure development. The merger of several MNOs, will certainly be a threat to the large MNO-A operators, there is a decrease in the quality of coverage. To be able to respond to it, by making a strategy from the network side so that it can continue to provide services with a maximum network both in terms of quality and coverage. This problem is more focused on a spectrum, infrastructure networks, and service coverage with an Open RAN strategy that can provide financial and technological solutions for MNO A. The tactical benchmarking method as one of the model systems in this thesis provides a comprehensive strategy for MNO with flexible, simplification, and efficient architecture that can be done by MNO-A by developing ORAN technology. ORAN as a business and technology solution can accelerate the integration process both in terms of infrastructure to compete in accelerating strategis for infrastructure development of 2K Sites, Frequency Bandwidth of 323,3 MHz and subtraction of servic coverage of ~26.89%. The development of ORAN as a smart investment can reduce Capex to -36.7% and Opex to -17.36% with a business value of IRR > 100% and Benefit Cost Ratio (BCR) which reaches 6.18 or greater 37% compared to traditional arsitektur."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zaidan Nadjib
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S38394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Poltak Paul P.
"Pada umumnya keadaan infrastruktur jaringan di Indonesia termasuk jaringan telekomunikasinya belum memadai. Sedangkan kebutuhan akan pertukaran informasi yang cepat dan tepat untuk menunjang pembangunan dalam memenuhi kebutuhan manusia makin mendesak. Oleh sebab itu untuk mengatasi kebutuhan tersebut, yang salah satunya adalah kebutuhan akan pelayanan pita lebar, perlu dikembangkan suatu teknologi yang tepat. Walaupun jaringan pelanggan pita lebar pada saat ini belum ada di Indonesia, dengan menggunakan teknologi tertentu layanan pita lebar (broadband service) sudah dapat diperoleh. Caranya adalah dengan mengimplementasikan teknologi Hybrid Fiber Coax (IFC) pads jaringan akses lokal pelanggan. Pelanggan yang berpotensi dapat memperoleh layanan pita Iebar dengan teknologi HFC tersebut adalah pelanggan perumahan di daerah urban dan metropolitan dan pelanggan bisnis dengan skala kecil. Dalam Tugas Akhir ini akan dibuat suatu analisa mengenai penyediaan layanan pica lebar ke pelanggan perumahan dan bisnis dengan mengimplementasikan teknologi Hybrid Fiber Coax (HFC) dalam jaringan akses lokal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Purwa Pantu Fernandy
"ABSTRAK
Pada skripsi ini akan dibahas tentang perencanaan jaringan FTTH dengan teknologi GPON untuk Komplek Perumahan BPKP Cempaka Putih yang berada di daerah Cempaka Putih, Jakarta. Perumahan ini masih menggunakan kabel tembaga sebagai jaringan akses, sehingga jaringan akses FTTH direncanakan agar para pengguna FTTH mampu menikmati kualitas layanan triple play services yang lebih baik.Dalam proses perencanaan dilakukan pencarian data perumahan, dimana ada sekitar 68 rumah pada perumahan ini. Lalu didesain sebuah sistem jaringan akses FTTH dengan teknologi GPON yang membutuhkan 1 buah ODC, 9 buah ODP dan 68 buah ONT di rumah pengguna FTTH. Uji kelayakan jaringan dengan penghitungan link budget menunjukkan nilai margin yang didapat pada keadaan uplink adalah 6,0064 dB dan pada keadaan downlink adalah 7,0064 dB, keduanya di atas nilai margin 3 dB. Sedangkan untuk penghitungan rise time budget menunjukkan nilai rise time total yang didapat pada keadaan uplink adalah 0,25 ns dan pada keadaan downlink adalah 0,254 ns, keduanya tidak melebihi 70 persen periode bit NRZ, yaitu 0,563 ns untuk uplink dan 0,281 ns untuk downlink. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan sudah memenuhi kelayakan parameter link budget dan rise time budget

ABSTRACT
In this paper, FTTH network planning with GPON technology for BPKP Cempaka Putih Residence will be discussed. This residence still uses copper wires as the access network, so FTTH access network will be planned so that the occupants were able to enjoy triple play services with better quality. First, data searching about the residence will be conducted. Then a system of FTTH access network with GPON technology with 1 ODC, 9 ODP and 68 ONT at the costumer’s house will be designed. The link budget calculation indicates the value of the margins obtained are 6,0064 dB in uplink and 7,0064 dB in downlink, both are above 3 dB margin. As for rise time budget calculation, it shows that the total value of the rise time obtained are 0.25 ns in uplink and 0.254 ns in downlink, these two do not exceed 70 percent of the NRZ bit period, 0.563 ns in uplink and 0.281 ns in downlink. These results show that the FTTH network has fulfilled the eligibility of the link budget and rise time budget parameters."
2014
S54547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>