Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Kurniawan Widianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padang Pamungkas
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hermanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baskoro Abie Pandowo
"Fungsi control valve sangat penting di dalam industrial process loop, karena berpengaruh langsung dengan hasil akhir process loop yang akhirnya ke mutu produk yang dihasilkan. Control valve bekerja berdasarkan service condition yang menentukan besaran output berupa Opening Valve Percentage (OVP). Besar-kecilnya OVP dikendalikan oleh controller. Jika output tadi tidak sesuai dengan set-pointnya, maka control valve mengalami kebocoran pada downstream pipe. Kebocoran ini disebabkan oleh kerusakan seat ring karena terjadi masalah cavitation. Pada riset ini ditentukan service condition yang akan melewati control valve, kemudian dirancang diagram pipa dan instrument (P&ID) untuk membuat prototip industrial control loop. Ada enam sampel seat ring termasuk sebuah seat ring normal dan lima seat ring rusak. Setiap seat ring dipasang ke dalam prototip dan diukur sound pressure level oleh sound pressure level meter dan software Cool Edit Pro versi 2.0. Software ini menghasilkan spektrum frekuensi lalu dianalisa oleh software Excel versi 2007 untuk mendapatkan nilai frekuensi. Hasil riset ini adalah suatu desain sensor korosi pada control valve yang merupakan device yang sangat penting untuk mengetahui secara dini kerusakan seat ring dengan metoda kapasitansi. Sensor korosi ini diletakkan di dalam body assembly valve yang merupakan perbaikan yang signifikan dari hasil riset terkini. Sensor korosi yang setiap waktu dapat menunjukkan perubahan intensitas suara sebagai fungsi korosi seat ring.

The control valve function is the important device in industrial process loop, because it has direct relationship the quality of end product. Control valve works based on service condition what defines the output as opening valve percentage (OVP) and OVP is controlled by a controller. If the output does not match with the set-point of controller, control valve has the leakage in the downstream pipe. The leakage is caused by the corrosion seat ring because there is cavitation problem. This research defines service condition through control valve, then designed the piping and instrument diagram (P&ID) for making the prototype of industrial control loop. There are six seat ring samples include a normal seat ring and five corroded seat rings. Every seat ring installed in the prototype and measured sound pressure level (SPL) by sound pressure level meter with Cool Edit Pro 2.0 software. The software results frequency spectrum and it is analyzed by Excel version 2007 software to get frequency value. This research result is corrosion sensor design in the control valve what is the important device for early detecting the corroded seat ring with capacitance method application. Corrosion sensor is placed inside the body assembly valve which improved the latest researches. Corrosion sensor can read sound intensity as the damaged seat ring function."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D1202
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S38397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djauhari
"ABSTRAK
Kabel serat optik sudah mulai banyak digunakan pada
jaringan lokal. Pertimbangannya adalah bahwa semakin jauh jarak yang dihubungkan, akan semakin murah biayanya. Kalau pada akhirnya kabel serat optik digunakan pada jaringan lokal, ini adalah karena kapasitasnya yang amat besar juga kualitasnya yang jauh lebih baik dibanding kawat tembaga.
Untuk pemakaian kabel serat optik pada jaringan lokal
digunakan metode PCH 30 yang sudah umum di Indonesia. metode ini disempurnakan dengan pemakaian OLTE (Optical Line Terminating Equipment) dan OLRE (Optical Line Regenerator Equipment) untuk kabel serat optik. Juga terdapat peralatan multipleks H13 yang menggantikan fungsi peralatan multipleks orde II dan orde III. Dengan demikian penakaian peralatan H13 ini akan menghemat biaya.
Pada saat ini baru gedung-gedung perkantoren yang telah
menggunakan kabel serat optik. Selain kapasitasnya yang
besar, kabel serat optik juga dapat digunakan untuk
komunikasi data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Wahid
"Skripsi ini membahas tentang perencanaan jaringan FTTH di setiap gedung di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Fiber to the Home (FTTH) merupakan suatu format transmisi sinyal optik dari pusat penyedia layanan ke kawasan pengguna dengan menggunakan fiber optik sebagai media penghantaran. Teknologi FTTH mampu memberikan layanan Triple Play Service dengan bandwidth dan bit rate yang tinggi.Fakultas Teknik Universitas Indonesia terdiri dari 7 departemen dan memiliki 12 gedung dengan jumlah mahasiswa,dosen, dan karyawan sebanyak 5162 orang. Kebutuhan Triple Play Service di FTUI terdiri dari 1591 port akses internet, audio, dan video. Hasil rancangan jaringan FTTH membutuhkan perangkat GPON OLT 1 buah, ODC port 96 1 buah, ODP port 12 4 buah, ODP port 24 1 buah, ONU sebanyak 53 buah.Hasil perhitungan power link budget memperlihatkan bahwa perancangan jaringan FTTH ini memenuhi standar dan mampu meningkatkan bandwidth.

This thesis discusses the design FTTH networks over the building in Engineering Faculty Universitas Indonesia. Fiber to the Home (FTTH) is a format of an optical signal transmission from the provider to the user using optical fiber as a transmission medium. FTTH provide wide bandwidth and high bit rate of Triple Play Service. Engineering Faculty has 7 departements and 12 buildings including 5162 people who study and work there. Engineering Faculty has 1591 ports Triple Play Service contain of internet access, telephone, and video. The design uses 1 GPON OLT, 1 ODN port 96, 4 ODP port 12, 1 ODP port 24, and 53 ONU. Design of FTTH network shows acceptable link power budget and wide bandwidth."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Priyo Hutomo
"Penggelaran jaringan fiber optic saat ini sedang pesat pesatnya dilakukan di hampir seluruh wilayah Indonesia, khususnya di kota Depok. Modernisasi infrastruktur terus dilakukan oleh operator dan provider telekomunikasi. Untuk mendukung semua aplikasi digital dengan media transmisi Fiber Optik. Potensi yang sangat besar di Depok dengan berbagai bidang menjadi sangat menarik investasi dan penggelaran jaringan telekomunikasi termasuk didalamnya. Buruknya lingkungan terdampak galian, estetika yang rendah dengan banyak tiang, waktu penggelaran lama dan biaya mahal menjadi masalah utama. Penggunaan Blown Fiber diharapkan menjadi solusi terbaik dengan metode penggelaran Burial, Aerial, dan Kombinasi yang bisa saling melengkapi. Analisis Benefits Cost Ratio Analysis, Sensitivitas Fungsi Biaya Investasi
dan Rekomendasi Faktor Penggelaran Ideal dengan parameter Lingkungan, Cost Benefit, Trend dan Kebaruan Teknologi menjadi bahasan penelitian. Kelayakan 3 metode penggelaran, blown fiber sebagai solusi penggelaran utama dan potensi Ducting yang belum teroptimalisasi.

The deployment of fiber optic networks is currently undergoing rapid growth in almost all regions of Indonesia, especially in the city of Depok. Infrastructure modernization continues to be carried out by telecommunications operators and providers. to support all digital applications with Fiber Optic transmission media. The huge potential in Depok with various fields has become very attractive for investment and deploying telecommunications networks including. Poor environmental impacted by excavation, low aesthetics with many poles, long deployment time and high costs are the main problems. The use of Blown Fiber is expected to be the best solution with Burial, Aerial and Combination methods that can complement each other. Benefits Analysis Cost Ratio Analysis, Sensitivity of Investment Cost Functions and Recommendations for the Ideal Performance Factor with Environmental, Cost Benefit, Trend and Technology Novelty parameters are the research topics. The feasibility of 3 deployment methods, blown fiber as the main deployment solution and the potential for ducting that has not been optimized."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djauhari
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Zaky Aulia
"Serat optik ialah media transmisi telekomunikasi yang mempunyai bandwidth serta bit rate yang besar sehingga sanggup penuhi kebutuhan layanan data dikala ini dengan kehandalan serta efisiensi yang besar. Aplikasi serat optik terus menjadi luas serta sudah mencakup jaringan dasar laut, jaringan terestrial, jaringan lingkup metropolitan serta regional, maupun jaringan berskala kecil. Sistem komunikasi serat optik mempunyai 2 fakor yang mempengaruhi mutu unjuk kerja jaringannya ialah aspek internal serta aspek eksternal. Aspek internal dan eksternal tersebut bisa merendahkan mutu unjuk kerja dari serat optik yang digunakan dan bisa memunculkan redaman dan rugi-rugi transmisi yang lain. Selaku upaya buat mencegah penuruan mutu sesuatu jaringan secara tiba- tiba serta signifikan, butuh dicoba kegiatan maintenance secara berkala semacam pengukuran mutu layanan jaringan kabel serat optik yang terjadwal. Aktivitas maintenance tersebut bisa menolong memastikan keputusan kenaikan kapasitas jaringan. Salah satu parameter mutu layanan yang kerap dicoba pengukuran merupakan redaman transmisi serta energi sinyal yang diterima (power receive). Riset ini mengkaji tentang meningkatkan kapasitas bandwidth milik PT PLN Icon Plus regional Sumatera Bagian Tengah pada saat terjadi anomali jaringan, yaitu koneksi internet lambat pada link Panam – Rayon Panam, serta hasilnya akan digunakan untuk implementasi Advanced Metering Infratructure (AMI). Sampel yang diambil dari salah satu pelanggan menunjukkan hasil pengukuran kecepatan internetnya sebesar 4-5 Mbps saja, sedangkan layanan yang diambil adalah 10 Mbps. Hasil pengecekkan pada sisi up-link ke OLT Rayon panam ditemukan output data sudah mendekati kapasitasnya, yaitu sebesar 940.919.000 bits/sec atau 0.9 Gb/sec. Meningkatkan kapasitas bandwidth  dilakukan dengan pemindahan port OLT pada sisi up-link  dari port gigabit ethernet ke port tengigabit ethernet, lalu mengganti SFP tipe SR dengan SFP ER serta penambahan attenuator serat optic sehingga didapat hasil speed test di sisi pelanggan telah kembali sepertinya semula, 10 Mbps. Serta hasil implementasi  AMI menunjukkan OpEx yang timbul sekitar Rp. 1.250.000,-. Sedangkan CapEx sebesar Rp. 1.468.000,-.

Optical fiber is a telecommunications transmission medium that has a large bandwidth and bit rate so that it can meet the needs of today's data services with great reliability and efficiency. Optical fiber applications continue to be broad and have included seabed networks, terrestrial networks, metropolitan and regional scope networks, and small-scale networks. Optical fiber communication systems have 2 factors that affect the quality of network performance, namely internal aspects and external aspects. These internal and external aspects can degrade the performance quality of the optical fiber used and can cause attenuation and other transmission losses. As an effort to prevent sudden and significant deterioration in the quality of a network, it is necessary to try regular maintenance activities such as scheduled fiber optic cable network service quality measurements. These maintenance activities can help ensure network capacity increase decisions. One of the quality of service parameters that is often measured is transmission attenuation and received signal energy (received power). This research examines increasing the bandwidth capacity of PT PLN Icon Plus in the Central Sumatra region during network anomalies, namely slow internet connections on the Panam - Rayon Panam link, and the results will be used for the implementation of Advanced Metering Infratructure (AMI). The sample taken from one of the customers shows the measurement results of the internet speed of 4-5 Mbps only, while the service taken is 10 Mbps. The results of checking on the up-link side to OLT Rayon panam found that the data output was close to its capacity, which was 940,919,000 bits/sec or 0.9 Gb/sec. Increasing bandwidth capacity is done by moving the OLT port on the up-link side from the gigabit ethernet port to the tengigabit ethernet port, then replacing the SR type SFP with SFP ER and adding fiber optic attenuators so that the speed test results on the customer side have returned to its original appearance, 10 Mbps. And the results of AMI implementation show that the OpEx arising is around Rp. 1,250,000, -. While CapEx amounted to Rp. 1,468,000, -."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>