Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muliadi Kurniawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Peningkatan untuk kerja suatu sistem diperlukan untuk mengevaluasi sistem selular DS CDMA dalam perolehan nilai throughput sistem. Skripsi ini mencoba membahas pengaruh dari kontrol daya dan sektorisasi pada untuk kerja sistem selular DS CDMA. Komputasi dari model anahtis pada skripsi ini diibentuk untuk mengevaluasi untuk kerja dari sistem selular DS CDMA yaitu pada throughput jalur kembali (reverse link), yakni dari terminal bergerak ke base station, dengan mempertimbangkan interferensi dari sel asal. dan sel yang berdekatan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linna Oktaviana Sari
"Sistem komunikasi berbasis code division multiple access (CDMA) dewasa ini berkembang sangat pesat. Untuk mendukung teknologi generasi ketiga atau third-generation (3G), CDMA diharapkan mampu memenuhi kebutuhan layanan audio, data, maupun video dengan kapasitas sistem yang besar. Layanan audio, data maupun video yang terdapat dalam suatu sistem CDMA dapat dipandang sebagai sistem multiclass CDMA. Pada kenyataannya, kapasitas CDMA dibatasi oleh interferensi, sehingga untuk meningkatkan kapasitas dilakukan dengan mengurangi interferensi.
Salah satu metode untuk mengurangi interferensi adatah sektorisasi dan pengendalian daya. Pada penelitian akan dianalisa pengaruh pengendalian daya tak sempurna (imperfect power control) dan sektorisasi tak sempurna (imperfect sectorization) pada kapasitas user dari sistem CDMA arah reverse-link berdasarkan signal to interference ratio (SIR) dengan menggunakan beamforming pada pengirim mobile station (MS) dan penerima base station (BS). Kapasitas user dipengaruhi oleh jumlah elemen antena beamforming, jumlah sektor, besar sudut overlap akibat sektorisasi tidak sempurna., dan pengendalian daya tidak sempurna.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas sistem multiclass CDMA menurun akibat pengendalian daya dan sektorisasi tak sempurna. Sektorisasi dengan antena beamforming menghasilkan kapasitas sistem multiclass yang lebih besar dibandingkan penggunaan antena beamforming tanpa sektorisasi. Peningkatan total jumlah elemen antena beamforming pada penerima BS dan pengirim CIS tidak selalu menghasilkan kapasitas sistem multiclass yang lebih besar, akan tetapi tergantung dari pendistribusian jumlah elemen antena beamforming pada penerima BS dan pengirim MS. Sektorisasi dengan antena beamforming menghasilkan kapasitas sistem multiclass lebih besar dibandingkan dengan sektorisasi tanpa antena beamforming. Kapasitas sistem multiclass optimum dicapai bila jumlah elemen antena penerima beamforming genap.

Communications systems based on code division multiple access (CDMA) are growing fast this day. To support third generation technology (3G), CDMA has been expected to fulfill requirements of audio, data, and video services with higher system capacity. Audio, data and video services in CDMA systems can be viewed as multiclass CDMA system. In practice, capacity of CDMA is limited by interferences, so that any reduction of the interference will directly cause capacity increases.
Methods, such as sectorization and power control could reduce the interference. In this research, the impact of imperfect power control and imperfect sectorization to reverse-link user capacity of CDMA system based on signal to interference ratio (SIR) by using beamforming at mobile station (MS) transmitter and base station (BS) receiver will he analyzed. User capacities are influenced by number of antenna beamforming elements, number of sectors, overlap angle due to imperfect sectorization, and imperfect power control.
Results of this research indicate that capacity of multiclass CDMA system decreases caused by the imperfect power control and imperfect sectorization. The system with sectorization using beamforming has large capacity of multiclass system than the system using beamforming without sectorization, The total addition of antenna beamforming elements at SS receiver and MS transmitter not always has large capacity of multiclass system, however depend on distribution of antenna beamforming elements at BS receiver and MS transmitter. The system with sectorization using beamforming has large capacity of multiclass system than the system with sectorization without beamforming. Optimum capacity of multiclass system achieved, when beamforming has even number of receive antenna elements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Budianto
"Pada sistem komunikasi selular, interferensi yang terjadi dapat mempengaruhi proses transmisi dan penerimaan sinyal informasi pada terminal. Interferensi yang terjadi dapat menyebabkan suatu terminal telepon selular menjadi tidak dapat melakukan suatu proses panggilan sehingga mempengaruhi kapasitas sel.
Skripsi ini adalah menganalisis pengaruh yang terjadi akibat dari interferensi yang terjadi terhadap kapasitas sel di sistem WCDMA. Interferensi yang terjadi pada sistem WCDMA dapat berasal dari internal interference dan eksternal interference yang berasal dari sistem lain.
Analisis berdasarkan dari studi literatur yang diperoleh dan melakukan perhitungan dengan menggunakan formula kapasitas sel beserta simulasi grafik pengaruh interferensi pada kapasitas sel. Dari data percobaan didapatkan jumlah user 25 untuk interference margin sebesar -0,04 pada picocell, sedangkan untuk interference margin -0,16 didapatkan jumlah user 5.

In cellular communication system, the interference which occurs can influence the transmission process and receiving information signal received at terminal. The interference which occurs can cause the cellular phone terminal can`t successfully establish the call process and therefore influence the cell capacity.
This study analyze the parameters which influence the interference that occurs at cell capacity in WCDMA system. The interference in WCDMA system derive from internal interference and external interference coming from other systems.
The analysis is based from literature study and from calculation using the cell capacity formula along with the GUI. The result shows for the interference margin equal - 0,04 at picocell, the maximum number of user is 25, while for interference margin - 0,16 the maximum number of user is 5.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51429
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aminuddin
"Kebutuhan akan layanan informasi terus meningkat, era multimedia dan perkembangan internet menuntut kapasitas kanal transmisi dengan bit rate yang relatif tinggi. Beberapa tahun kedepan sistem wireless akan dibutuhkan untuk mendukung pelayanan dengan multirate (voice, video dan data ), sehingga untuk mendukung pelayanan multirate tersebut diperlukan suatu teknik akses. Direct Sequence (DS) Code Division Multiple Acces (COMA) sebagai teknik akses generasi ketiga yang memiliki keunggulan dibandingkan generasi sebelumnya menjadi salah satu pilihan sebagai solusi teknik akses. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang kapasitas dari Singlecode & Multicode DS CDMA berdasarkan perbedaan kecepatan trasmisi, dengan efislensi bandwidth yang tersedia agar dapat menyediakan link wireless dengan kecepatan bit yang tinggi sehingga sistem wire1ess dapat terhubung dengan jaringan fixed broadband. Kapasitas dinyatakan oleh ketidaksamaan dimana jumlah dari panggilan yang diterima dari setiap class sebaiknya dapat menyesuaikan diri. Satu dari dual class tersebut terdiri dari delay intolerant users yang diharuskan mampu mendukung sebuah bit infonnasi Ri bit/s dengan kecepatan konstan. Yang lainnya terdiri dari delay tolerant users. ketika rnentransmisiskan informasi mereka harus dapat mendukung kecepatan bit paling kecil Rmin bit/s. Dengan menggunakan kedua system?
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reko Darsilo
"Penelitian-penelitian tentang kapasitas reverse link sistem wireless code division multiple access (CDMA) kurang menunjukkan kapasitas yang sebenamya karena hanya memperhitungkan pengaruh ketidak-sempurnaan pengendalian daya oleh shadowing hanya pada homecell (sel sendiri) saja atau pada sel-sel tetangga saja. Pada kenyataannya, shadowing pasti terjadi antara base station (BS) and mobile station (MS). Oleh karena itu tesis ini menganalisa secara matematis kapasitas reverse link sebuah sistem wireless CDMA yang mendukung layanan suara (kelas-1) dan data (kelas-2) secara terpadu dengan memperhatikan pengaruh pengendalian daya karena shadowing pada sistem selular dua-tier. Selain itu, pengaruh aktifitas suara dan variable spreading gain dari user kelas-2 terhadap kapasitas user kelas-1 dan pengaruh sektorisasi terhadap kapasitas kedua layanan tersebut juga dianalisa.
Dari pengamatan dan analisa yang telah dilakukan menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas sistem wireless CDMA diantaranya faktor aktifitas user, sektorisasi dan shadowing. Dengan pengendalian daya reverse link, apabila downlink shadowing lebih besar dari pada uplink shadowing, user akan mengirimkan daya lebih besar dari yang dikehendaki BS sehingga menimbulkan interferensi sesama user di BS. Interferensi juga dapat berasal dari user lain yang memiliki bit rate lebih besar (spreading gain kecii) karena bit rate yang besar rnemerlukan daya yang besar. Penurunan kapasitas karena shadowing sampai dengan 4 dB dapat diatasi dengan sektorisasi sel.

The existing researches on the reverse link capacity of a wireless code division multiple access (CDMA) system did not exactly represent its reverse link capacity. These were because they considered that the effect of shadowing was experienced by a home cell or other cells only. In fact, the shadowing absolutely exists between base station (BS) and mobile station (MS). So, this thesis mathematically analyzes the reverse link capacity of a CDMA system which supports integrated services (voice - class-1 and data -- class-2) that considers power control due to shadowing in a two tiers of a cellular system. In addition, the effect of variable spreading gain of class-2 users on class-1 users' capacity and by dividing cells into sectors are also observed.
Observations and analyses show that some factors which determine the capacity of a wireless CDMA system such as user activity factor, sectorization and shadowing. In a reverse link power control, if downlink shadowing is higher than uplink shadowing, user will transmit power more than its actually required by the BS, so this power will cause interference to others. On the other hand, interference also comes from users who have a signal with a higher bit rate (has a small spreading gain) because a higher bit rate also requires a higher power. Capacity decaying due to shadowing up to 4 dB can be solved by using a cell sectorization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Ade Dimijanty
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
"Karena semua kanal komunikasi menggunakan pita frekuensi yang sama, jika jumlah pengguna yang aktif bertambah performansi sistem akan menurun, hal ini akan langsung mengakibatkan penurunan kapasitas. Dalam terminologi CDMA suatu Mobile Station (MS) menganggap MS yang lain sebagai sumber interferensi yang mengganggu sinyal yang dikirimkannya. Interferensi dari pengguna lain yang berasal dari sel lain yang berdekatan dapat dikurangi dengan membagi sebuah sel menjadi beberapa sektor yang disebut dengan sektorisasi, namun pembagian sektor tidak dapat sempurna sekali karena sifat radiasi antena tidak dapat membentuk sudut secara lurus serta adanya sidelobe gelombang radio.
Dari hasil analisa menunjukkan, ketidak sempurnaan sektorisasi sel yang ditunjukkan dengan adanya sudut overlap antar sektormengakibatkan penurunan kapasitas sistem karena menimbulkan tambahan interferensi pada sektor yang dioverlap. Dengan mengetahui pengaruh sektorisasi yang tidak sempurna, pada perancangan sistem diharapkan dapat menjaga agar antena per sektor tidak memiliki sudut overlap yang besar serta dapat memperkirakan kerugian pada kapasitas sel yang disebabkan oleh interferensi tersebut.

In this research analyzes the connection Wideband Code Division Multiple Access (W-CDMA) for uplink and downlink with imperfect sectorization.
Because all channels are on the same frequency, so when the active user increases, the performance of system will decrease. In other words, it causes the capacity of system will decrease. In CDMA terminology, the other frequency of Mobile Station (MS) will get effect to the active MS. The co-channel interference can be decrease with splitting the cell into several sectors. It called the sectorization. But the sectorization can work well because the antenna radiation can't make the perfect angle and also there is existence of side lobe of radio frequency.
The results show, the imperfect sectoration has overlap angle between each sector decrease the capacity system cause more interference to overlapping sector. Now we know the cause of imperfect sectorization effect, so in system model, we have to make each antenna in each sector doesn't have the large overlap angle and we can make the prediction the loss in cell capacity that caused of interference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cessy Karina
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>