Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144618 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Palandeng, Ricky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustaman
"Congestion pricing adalah sistem pentarifan yang menerapkan reduksi tarif berdasarkan kondisi kongesti pada jaringan. Jika user melakukan hubungan pada saat jaringan sibuk maka tarif yang ditawarkan akan lebih mahal dari pada kondisi jaringan tidak sibuk. Konsistensi dan fairness dari tarif dengan model congestion pricing dipengaruhi dengan adanya bursty atau kongesti yang terus bertambah naik yang pada akhirnya terjadi cells loss. Kondisi seperti ini menyebabkan turunya QoS. Untuk membatasi kondisi bursty dan kongesti, salah satu alternatifnya diterapkan sistem kontrol trafik dengan menggunakan mekanisme ambang batas (threshold). Apabila jaringan mencapai tingkat kongesti sama dengan nilai ambang batas, maka semua sel prioritas rendah mulai dibuang atau diberhentikan pengirimannya. Dengan demikian bursty yang terjadi dapat dibatasi pada daerah ambang batas.
Pada simulasi dengan menerapkan nilai ambang batas 75% dan 90%, tingkat kongesti maksimum masing-masing diperoleh 80% dan 95%. Untuk kedua nilai ini, tidak terjadi cells loss ratio. Ada tiga metoda dalam perhitungan tingkat kongesti yaitu Average of Congestion (AoC), Dynamic of Congestion (DoC) dan First of Congestion (FoC). Perhitungan tingkat kongesti yang didasarkan pada hasil perhitungan rata-rata dan dinamik, menunjukkan hasil yang relatif sama. Walaupun demikian, cara perhitungan dinamik relatif lebih kompleks dibanding dengan cara perhitungan rata-rata. Untuk perhitungan tingkat kongesti berdasarkan first of congestion, memiliki fluktuasi tingkat kongesti yang sangat berbeda dalam kurun waktu yang relatif singkat (60 detik per call). Model perhitungan tingkat kongesti dengan menggunakan nilai rata-rata dalam satu call, merupakan alternatif terbaik untuk diterapkan dalam sistem congestion pricing.

Congestion pricing is tariffs system using tariff reduction based on congestion level in the network. If user make calls in busy hour, they will be charged more than if they make it in outside busy hour. The bursty continuous increasing which can cause cell loss will influence consistency and fairness of congestion model. This condition will decrease the QoS (Quality of Service). Traffic control system with threshold mechanism is one of the alternatives to control bursty and congestion in the network. If the congestion level reaches the threshold value then all cells with lower priority will be discard. With this mechanism, bursty level can be limited around the threshold value.
In the simulation using 75% and 90% of threshold value, the result in term of maximum congestion level is 80% and 95%. For both levels, it is guaranteed that there will be no cell loss. There are three congestion level calculation methods: Average of Congestion (AoC), Dynamic of Congestion (DoC), and First of Congestion (FoC). The result of congestion level calculation, based on average and dynamic methods is relatively the same. However dynamic method is relatively more complex than average method. Congestion calculations used on first of congestion methods have a contrast fluctuation of congestion level in short period (60 second per call). Consequently, calculation on average value of congestion is a better alternative to implement in congestion pricing system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
Tpdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Troy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Agus Subekti
"Congestion Control merupakan salah satu dari bagian dari manajemen jaringan yang menggunakan ATM. Karena terbatasnya sumber daya yang ada untuk dapat melayani seluruh transmisi cell yang berisi data aplikasi, maka kemungkinan terjadinya kongesti besar sekali. Untuk itu untuk menanggulangi dan mencegah adanya kongesti dibuat beberapa metode dengan salah satu metodenya adalah selective cell discard terhadap tagged cell (CLP=1).
Pada skripsi ini dibahas mengenai perbandingan antara sistem yang memakai selective cell discard dengan yang tidak melalui pembuatan program guna menghitung peluang hilangnya cell, baik yang untagged maupun tagged cell serta delay untuk untagged cell. Dan model yang digunakan untuk memodelkan sistem antrian pada masukan buffer suatu trunk adalah Markov Modulated Poisson Process (MMPP). Diharapkan dari perbandingan ini dapat diketahui apakah penggunaan metode selective cell discard baik untuk congestion control dan pengaruhnya terhadap Quality of Sevice (QoS) jaringan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Dwi Reza Aditya
"RFID (Radio Frequency Identification) adalah suatu sistem komunikasi wireless yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu benda. Ketika benda yang harus diidentifikasi jumlahnya banyak dan harus diidentifikasi secara bersamaan, maka akan terjadi sebuah trafik informasi yang sangat padat. Sehingga dimungkinkan terjadinya suatu tumbukan informasi yang dikirimkan oleh tag pada benda tersebut. Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah protokol yang dapat mengurangi, bahkan menghilangkan tumbukan antar tag tersebut. Protokol ini bekerja pada level MAC layer dan mengatur penggunaan dari physical Layer yang berupa kanal komunikasi radio untuk digunakan seefektif mungkin. Dalam skripsi ini protokol yang digunakan adalah Slotted ALOHA. Hasil dari simulasi dan analisa menunjukkan bahwa Slotted ALOHA efektif untuk penggunaan jumlah timeslot kurang dari 1200 atau jumlah tag kurang dari 10 buah.

RFID (Radio Frequency Identification) is a wireless communication system that used for identifiying some object. While many objects that must be identified come together there will be big information traffic. So there could be some collision from information sent from the tags. So, there must be a protocol to reduce collision or even prevent the collision. This protocol works in MAC layer and organizes the use of physical layer that is radio communication channel to be used as efficient as possible. The focus of this research is the use of Slotted ALOHA protocol. The simulation and analysis result shows that this protocol is effective for timeslot not more than 1200 or tag not more than 10 tag used on this system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51175
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Rumondang R.
"Mekanisme kontrol kongesti yang berbeda antara TCP dengan ATM menjadi latar belakang penelitian ini untuk meneliti bagaimana pengaruh interaksi kontroI kongesti TCP dan ATM terhadap performansi TCP pada jaringan ATM. Penelitian juga dilakukan terhadap pengaruh variasi ukuran window, kapasitas link dan jenis kontrol kongesti TCP terhadap performansi TCP pada ATM.
Penelitian dilakukan pada model topologi network parking lot dengan menggunakan The NIST ATM/HFC Network Simulator.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa meningkatkan prosentase goodput dengan meningkatkan ukuran advertised window dan kapasitas link dibatasi delay antrian pada switch dan cell loss pada jaringan ATM.
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya kontrol kongesti ASR pada layer ATM dapat mengurangi cell loss dan memperbaiki fairness index TCP pada ATM Adanya algoritma fast recovery pada TCP Reno hanya memperbaiki fairness index TCP pada ATM sedangkan prosentase goodput mengalami penurunan.

The difference congestion control between transmission control protocol (TCP) and asyncronous transfer mode (ATM) has motivated to research the influence of interaction between TCP and ATM congestion control to the performance of TCP over ATM. The research is also examine the impact of advertised window size, link capacity and the type of TCP congestion contol to TCP performance.
This research is done on parking lot model and used The NIST ATM/HFC Network Simulator.
The finding of the research is to increase goodput percentation by increasing advertised window size and link capacity is limited by queuing delay of the switch and cell loss of ATM Network.
The outcome of the research also shows that there is ASR congestion control on ATM layer is to prevent more cell losses and improve fairness index of TCP over ATM. Fast recovery algorithm on TCP Reno is improving fairnes index of TCP over ATM meanwhile percentation goodput is decreasin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Raymond E. Ivan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Awan Setiawan
"ATM adalah mode pengiriman informasi yang terlebih dahu/u memecah informasi tersebut menjadi se/-se/ keci/ dengan panjang tetap. Dengan ukuran 48 byte payload dan 5 byte header membuat switch dapat me/ewati se/ dengan kecepatan tinggi. Dengan sistem pengiriman seperti itu delay yang a/can dialami oleh setiap jenis trafik relatif sama, hal inilah yang memungkinkan integrasi segala jenis trafik kedalam jaringan ATM.
Kecepatan jaringan serta desain yang diperuntukkan bagi pemakaian secara global membuat sistem manajemen trafik yang dibutuhkan sangat rumit. Kecepatan transmisi yang tinggi tanpa sistem kontrol kongesti yang memadai akan membutuhkan penyedian buffer yang besar. Hal tersebut akan membuat jaringan ATM menjadi mahal. Maka kontrol kongesti yang memadai merupakan kebutuhan yang mutlak bagi jaringan ATM.
Kontrol kongesti untuk jaringan ATM harus dapat bekerja pada lingkungan Lokal Area Network sebaik pada Wide Area Network. serta pada link dengan kapasitas beberapa Mbps sampai Gbps. Kontrol kongesti pada jaringan ATM juga harus dapat memaksima/kan penggunaan sisa sumber daya jaringan bagi layanan Available Bit Rate dengan pembagian yang adil.
Skema control kongesti yang dipilih oleh ATM forum untuk diimplementasikan pada jaringan ATM adalah skema rate base. Skema ini melakukan pembagian sumber daya jaringan berdasarkan rate dari pemakai jaringan. Skema control kongesti Enhanced Proportional Rate Control Algorithm merupakan salah satu skema control kongesti rate base yang mendapatkan banyak perhatian dari para peneliti ATM.
Pada skripsi ini skema EPRCA akan diuji pada beberapa topologi untuk dapat mengetahui kinerja yang dihasilkan. Throughput, utilisasi link dan indeks fairness merupakan parameter-parameter kinerja yang akan dianalisa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>