Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Baqier
"Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik ke konsumen, PT Cikarang Listrindo dituntut untuk melayani kebutuhan suplai tenaga listrik ke konsumen yang tersebar dilima kawasan industri Jababeka, Ejip, Hyundai, Lippo dan MM2100 yang berada di Cikarang dan Cibitung. Pembangkit yang dibangun yailu PLTG (Pembangkii Listrik Tenaga Gas) berkapasitas total pembangkit 6 x 45 MVA dan 2 x 77,8 MVA Steam Generator. Untuk menjaga kwalitas dan kontinuilas pelayanan tenaga listrik diperlukan sualu koordinasi pengaman yang baik Pengkoordinasian yang dilakukan meliputi rele pengaman arus lebih (OCR) dan pengaman gangguan lanah (EFR). Untuk menentukan selling dari sistem pengaman dibutuhkan keakuratan data-data dari pembangkit, trap dan saluran yang digunakan. Dengan sistem koordinasi pengaman yang baik dan terencana tersebut akan mampu memberikan pelayanan, melindungi sistem dam peralatan peralatan sistem dengan baik. Pada penulisan tugas Akhir ini - berdasarkan pengalaman penulis di lempat kerja penulis yaitu PT. Cikarang Listrindo , akan dibahas mengenai perhitungan anus hubung sing/at padd sistem distribusi PT Cikarang Listrindo dan untuk membantu dalarn perhitungan arus hubung sing/cat tersebut menggunakan program Visual basic ycmg lebih nmdah untuk di operasikan dan dipahami oleh tingkat pekerja (teknisi)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Setiabudy
Fakultas Teknik , 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Setiabudy
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP 1996 03.pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Taslim
"Peningkatan kebutuhan tenaga listrik diperlukan suatu perencanaan yang baik agar sistem tenaga listrik tetap andal. Salah satu indikator keandalan sistem tenaga listrik adalah keandalan dari peralatan tenaga listrik seperti pemutus tenaga. Kemampuan pemutus tenaga diukur dengan kemampuannya dalam memutus arus hubung singkat terbesar yang terjadi pada sistem tenaga listrik. Untuk mendapatkan peta arus hubung singkat Sistem Tenaga Listrik Jawa Barat diperlukan studi dan perhitungan arus hubung singkat dan aliran daya. Peta arus hubung singkat sangat penting untuk membentuk konfigurasi jaringan sistem tenaga listrik. Konfigursi jaringan sistem tenaga listrik merupakan salah satu indikator kualitas sistem tersebut. pembentukan Konfigurasi jaringan harus berpatokan pada keandalan peralatan terhadap arus hubung singkat dan keandalan suplai daya.
Dengan konfigurasi loop akan diperoleh kualitas suplai daya tinggi tetapi arus hubung singkat tinggi, sebaliknya radial akan diperoleh arus hubung singkat rendah tetapi kualitas suplai daya rendah. Studi ini akan menggabungkan 2 konfigurasi jaringan itu dengan membentuk subsistem 150 kV sehingga akan diperoleh konfigurasi jaringan yang optimal tahun 2008-2012. Tesis ini akan disimulasikan beberapa kondisi konfigurasi jaringan, yaitu: loop, radial, 2 subsistem, 4 subsistem dan 5 subsistem. Dari kelima kondisi itu akan dipilih kondisi yang paling optimal tiap tahunnya selama periode 2008-2012.

To fulfill an increase of electrical power demand good planning is required to get a reliable electric power system. One of the reliability indicators of an electric power system is the reliability of its equipments such as circuit breakers. The electrical power system equipments reliability has a big contribution to the reliability of the system as a whole. The performance of a circuit breaker is measured by its capacity to cut the biggest fault current in the system. To get a short circuit current and load flow map of the West Java Region calculations and studies are needed. The map of a short circuit current is very important to build a network configuration of a power system. The network configuration is one of the indicators of power system quality.
With a loop configuration, a high power supply quality will be obtained but also a high short circuit current, so that radial will be obtained a low short circuit current but a low power supply quality. This study will combine 2 configurations by forming a 150 kV subsystem, so that the most optimal network configuration in the period 2008-2012 will be obtained. In this thesis network configuration conditions will be simulated, such as: loop, radial, 2 subsystems, 4 subsystems and 5 subsystems. The most optimal condition in the period 2008-2012 will then be choosen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Ronald Ferdinand
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S38840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Rizka Permata
"Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan salah satu pembangkit termal yang bekerja berdasarkan kombinasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). PLTGU menerapkan sistem pengoperasian combine cycle, dimana sisa gas panas hasil pembuangan dari turbin gas digunakan untuk memutar turbin uap. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi. Permasalahan yang terjadi pada PLTGU tidak hanya terbatas pada efisiensi saja, melainkan juga pada pola operasi yang efektif dan biaya pembangkitan yang efisien (optimal). Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha pengevaluasian PLTGU, yaitu dengan cara Metode Lagrange Multipliers.
Studi kasus pada skripsi ini dilakukan pada PLTGU PT. Cikarang Listrindo. Dari hasil perencanaan pola operasi dan perhitungan menggunakan Metode Lagrange Multipliers diperoleh bahwa pola operasi yang paling optimal untuk PLTGU PT. Cikarang Listrindo adalah Blok I CC 3-3-1 GTG Gas Frame 6, Blok II CC 3-3-1 GTG Gas Frame 6, dan Blok III CC 2-2-1 GTG Gas Frame 9 dengan biaya pembangkitan Rp. 349,69 juta untuk total beban 300 MW, Rp. 380,2 juta untuk total beban 350 MW, Rp. 413,94 juta pada saat total beban 400 MW, dan Rp. 448,28 juta ketika total beban 440 MW. Selain itu, diperoleh pula bahwa penggunaan bahan bakar solar dapat membuat biaya pembangkitan menjadi dua kali lipat atau 200 persen daripada biaya pembangkitan dengan menggunakan bahan bakar gas.

Combined Cycle Power Plant (CCPP) is one of the thermal power plant that operates based on a combination of gas power plant and steam power plant. CCPP applies combined cycle operating system, where the residual heat of exhaust gas from the gas turbine is used to turn a steam turbine. This is done in order to improve efficiency. Problems that occur in the CCPP is not limited to efficiency, but also to the pattern of effective operation and efficient (optimal) generation cost. It is, therefore, requires the effort to evaluation of CCPP, ie by Lagrange Multipliers Method.
Case studies in this thesis is done on CCPP owned by PT. Cikarang Listrindo. The results obtained from this study are that the most optimal operating patterns for CCPP PT. Cikarang Listrindo is 3-3-1 CC Block I Frame 6 GTG Gas, 3-3-1 CC Block II Frame 6 Gas GTG, and Block III CC 2-2-1 Frame 9 Gas GTG with generation costs of Rp. 349.69 million for a total load of 300 MW, Rp. 380.2 million for a total load of 350 MW, Rp. 413.94 million in total current load of 400 MW, and Rp. 448.28 million when the total load is 440 MW. It is obtained also that the use of diesel fuel can make the cost of power generation will be twofold or 200 percents of the cost of power generation using fuel gas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Rialdo Farizky
"Perkembangan sistem tenaga listrik mengarah menuju penggunaan pembangkit energi terbarukan (EBT). Pembangkitan EBT umumnya menggunakan inverter guna mengubah tegangan listrik searah (DC) menjadi tegangan listrik bolak balik (AC). Pembangkit berbasis inverter umumnya dimodelkan secara Voltage Controlled Current Source (VCCS) dimana saat terjadi kondisi gangguan hubung singkat arus listrik yang keluar dari inverter terbatas sebesar 1,2 p.u. Pembatasan arus yang keluar dari inverter membuat rele inverse tidak bisa merespon atau lambat dalam mendeteksi gangguan arus lebih atau short cicuit. Ketidakmampuan atau keterlambatan dalam mendeteksi gangguan tersebut dapat membuat gangguan seperti terbakarnya panel surya dan kerusakan pada komponen sistem tenaga listrik yang terhubung. Oleh karena itu, diusulkan metode adaptif pengaturan rele arus lebih dengan memanfaatkan faktor pengali Voltage Current Multiplier (VCM) agar rele dapat memberikan sinyal perintah tripping lebih cepat saat terjadi gangguan. Pada penelitian ini dilakukan pada sistemtransmisiIEEE9Bus dimana panelsurya dihubungkan pada bus 5.

The development of power systems is shifting towards the utilization of Renewable Energy Sources (RES). RES generation commonly employs inverters to convert Direct Current (DC) into Alternating Current (AC). Inverter Based Generations (IBGs) are typically modeled as Voltage Controlled Current Sources (VCCS), where during overcurrent conditions, the short-circuit response of the inverter is limited to 1-1,2 p.u. This limitation in short-circuit current during faults (1.2 p.u) renders inverse relays unable to promptly detect or respond, or may cause delays in their response. The inability or delayed response during faults may result in issues such as solar panel fires and damage to interconnected power system components. Therefore, an adaptive overcurrent relay setting method is proposed, utilizing the Voltage Current Multiplier (VCM) factor, to enable relays to issue tripping commands during disturbances. This research simulate in IEEE 9 Bus transmission system, with solar panels connected to bus 5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robert Theodore, autho
"Seiring perkembangan zaman, penggunaan energi baru terbarukan dengan sistem pembangkit terdistribusi berbasis inverter (IBDG) semakin meningkat untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kehadiran IBDG dapat memberikan fleksibilitas dan efisiensi pada pembangkit energi seperti panel surya (PV). Komponen IBDG dapat dioperasikan sebagai voltage controlled-current source, akan tetapi respons arus gangguan hubung singkat dapat dibatasi hingga 1,2 p.u., sehingga arus gangguan kecil mungkin tidak terdeteksi oleh sistem proteksi konvensional. Penelitian ini mengusulkan metode pengaturan rele arus lebih dengan faktor pengali Voltage Current Multiplier (VCM) untuk meningkatkan waktu operasional rele arus lebih (OCR). Simulasi koordinasi proteksi dilakukan pada sistem distribusi IEEE 13 Bus yang diintegrasikan dengan PV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total waktu operasi rele arus lebih dengan metode yang diusulkan adalah 1,91 detik, yang secara signifikan mengurangi total waktu operasi rele hingga 81,3 % dibandingkan metode konvensional.

As time progresses, the use of renewable energy with Inverter Based Distributed Generation (IBDG) systems has increased to reduce dependence on fossil fuels. The presence of IBDG can provide flexibility and efficiency to energy generators such as solar panels (PV). The components of IBDG can be operated as a voltage-controlled current source; however, the short-circuit fault current response can be limited to 1.2 p.u., which means small fault currents may not be detected by conventional protection systems. This research proposes an overcurrent relay setting method with a Voltage Current Multiplier (VCM) factor to improve the operational time of the Overcurrent Relay (OCR). Protection coordination simulation is carried out on the IEEE 13 Bus distribution system integrated with PV. The research results show that the total operating time of the overcurrent relay with the proposed method is 1.91 seconds, which significantly reduces the total relay operating time by 81.3% compared to conventional methods."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Ardi Irawan
"Dalam skripsi ini dibahas pembuatan simulasi visual ladder logic dan sistem vacuum lifter dengan memanfaatkan teknik pemrograman object oriented dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.
Simulasi ini dimaksudkan untuk mewakili proses vacuum lifter yang sebenarnya Ladder Logic PLC pada sistem vacuum lifter disimulasikan sehingga dapat dilihat input dan output yang sedang ON atau OFF sehingga akan sangat membantu dalam proses belajar mengajar mengenai aplikasi PLC pada Vacuum Lifter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>