Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112837 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miftah Yasin
"Saluran Rumbai - Jakarta, PT Caltex Pacific Indonesia, saat ini menggunakan dua buah leased-line masing-masing berkapasitas 384 kbps dan 256 kbps. Sementara itu saluran Jakarta - Houston juga menggunakan leased-line 256 kbps. Masing-masing saluran tersebut digunakan untuk data dan suara. Volume lalu-lintas cukup tinggi, terutama bila digunakan untuk video-confrence. Sementara itu baik data maupun suara sulit untuk berbagi saluran karena sifat keduanya yang berbeda. Hal ini menyebabkan pemakaian saluran tidak optimum sehingga diperlukan peningkatan kapasitas dan efisiensi saluran.
Kecenderungan berkembangnya teknologi komunikasi, baik data maupun suara, berbasis paket membuka peluang bagi digunakannya teknologi WAN altematif, misalnya Frame Relay, yang memungkinkan pengiriman data dan suara dalam satu saluran. Teknologi ini umumnya diselenggarakan oleh penyedia jasa layanan telekomunikasi dimana pelanggan melakukan kesepakatan dengan penyedia jasa layanan telekomunikasi berdasarkan parameter parameter tertentu yang dituangkan dalam Service Level Agreement (SLA). Salah satu parameter utama di dalam SLA adalah Commited Information Rate (CIR).Besar-kecilnya OR menentukan besarnya biaya berlangganan.
Pada tugas akhir ini penulis rnemposisikan diri sebagai talon pelanggan France Relay yang akan menghitung kebutuhan laju hit saluran transmisi dan menetapkan besar CIR, Bc, dan Be sebagai dasar ncgosiasi SLA pada perencanaan jaringan Fame Relay di PT Caltex Pacific Indonesia.
Hasil analisa menunjukkan bahwa saluran CIR Jakarta-Rumbai perlu ditingkatkan dari nilai lebarpita saat ini, sementara itu saluran Jakarta-Houston tetap bisa menggunakan CIR setara dengan lebar-pita saat ini. Apabila diperlukan CIR tersebut bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan, karena Frame Relay memungkinkan dilakukan penambahan CIR secara administratif dan cepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadus Toto P.
"Salah satu parameter kinerja manajemen di perusahaan distribusi distribusi adalah nilai SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) dan SAIDI (System Average Interruption Duration Index) sistem jaringan distribusi. Nilai ini menunjukkan besarnya kegagalan atau pemadaman yang mengakibatkan pelanggan tidak mendapatkan layanan listrik. Nilai SAIFI dan SAIDI sistem yang semakin besar menunjukkan buruknya unjuk kerja manajemen. Nilai SAIFI dan SAIDI dipengaruhi oleh laju kegagalan (failure rate) sistem jaringan distribusi, yang berasal dari probabilitas kegagalan peralatan-peralatan jaringan distribusi atau probabilitas kegagalan pada titik bebannya. Disisi lain adanya kegagalan atau pemadaman mengakibatkan hilangnya pendapatan dari pelanggan, semakin lama dan sering pemadaman yang terjadi mengakibatkan semakin besar pula kehilangan pendapatan dari pelanggan tersebut. Selain itu pemadaman yang lama dan sering akan bercitra buruk di mata pelanggan dan mengurangi nilai parameter kinerja manajemen untuk pelayanan pelanggan dan ada kemungkinan bahwa perusahaan distribusi harus membayar biaya kompensasi ke pelanggan bila nilainya lebih besar dari TMP (Tingkat Mutu Pelayanan). Nilai probabilitas kegagalan tersebut dapat dikurangi dengan cara melakukan pemeliharaan, yang tentunya memerlukan biaya, semakin lengkap pemeliharaan yang dilakukan, semakin besar pula peluang nilai SAIFI dan SAIDI sistem dapat diturunkan, akan tetapi semakin besar pula biaya pemeliharaan yang diperlukan. Agar efektif diperlukan strategi prioritas pemeliharaan peralatan. Metode perencanaan prioritas pemeliharaan yang digunakan adalah berbasis keandalan sistem dan biaya akibat pemadaman. Peralatan-peralatan yang mendapatkan prioritas utama dalam perencanaan pemeliharaan di GI Plumpang trafo satu untuk empat penyulang adalah PGDB1.A, Trafo3.A, PB3.A, Trafo2.A, Trafo4.A, PB4.A, PB2.A dan Trafo5.A di penyulang Astra1 dan PGDB1.B di penyulang Bibir."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26213
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Constantino Adi
"Jaringan Mobile IPv6 merupakan teknologi yang mendukung perpindahan mobile node dari titik akses jaringan satu ke titik akses lain tanpa harus memutuskan koneksi. Pada jaringan mobile, perpindahan ini disebut handover yang dibedakan atas vertical handover dan horizontal handover. Untuk mengetahui performa jaringan dengan kedua jenis handover tersebut, dapat diukur beberapa parameter QoS diantaranya adalah throughput, packet loss, dan transfer time. Dalam hal ini, aplikasi yang digunakan berupa download manager yang akan mengunduh file dari sebuah link yang terdapat dalam HMTL file.
Hasil pengukuran tersebut bila dibandingkan akan memperjelas perbedaan antara vertical network dan horizontal network untuk kemudian dipelajari berdasarkan teorinya masing-masing. Hasil pengukuran transfer rate, didapatkan bahwa transfer rate pada vertical handover lebih rendah 2,16% dibanding transfer rate pada horizontal handover. Pengukuran packet loss, didapatkan bahwa packet loss pada vertical handover lebih banyak 1831,74% dibanding packet loss pada horizontal handover. Pengukuran transfer time, didapatkan bahwa vertical handover lebih lambat 14,06% dibanding transfer time pada horizontal handover.

Mobile IPv6 network is a technology that supports mobile nodes movement from one location to another within the network without having to disconnect. In mobile networking, the movement is called handover which is divided into vertical handover and horizontal handover. To determine the network performance with both types of handovers, we can measure several QoS parameters such as throughput, packet loss, and transfer time. In this case, application that is used is the Download Manager, which will download a file from link in the HTML file.
The measurement results are compared to clarify the difference between vertical network and horizontal network for further study based on their respective theories. Measurement results of transfer rate, shows that transfer rate in vertical handover is 2,16% lower than transfer rate in horizontal handover. Packet loss measurement shows that packet loss in vertical handover is 1831,74% higher than packet loss in horizontal handover. Transfer time measurement shows that transfer time in vertical handover is 14,06% slower than transfer time in horizontal handover.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43240
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Budiman
"Penyediaan sarana telepon yang memadai mutlak diperlukan pads suatu perkantoran seperti Balaikota DKI Jakarta, agar dapat mendukung produktifitas kerja dari para pegawainya. Saat ini jaringan telepon yang berada di Balaikota DKI Jakarta sudah sangat tua umur pakainya, sehingga kualitas dan unjuk kerjanya sudah sangat menurun. Oleh sebab itu perlu diadakan peremajaan jaringan telepon, berdasarkan perencanaan yang efisien, efektif dan ekonomis.
Pada skripsi ini dibuat perencanaan jaringan telepon di Balaikota DKI Jakarta. Perencanaan ini meliputi penentuan kapasitas PABX (Private Automatic Branch Exchange) dan jumlah saluran telepon yang diperlukan, serta penentuan jaringan telepon di dalam gedung Balaikota DKI Jakarta. Untuk menentukan kapasitas PABX dan jumlah saluran telepon antara lain diperlukan data tentang kebutuhan jumlah extension dan trafik telepon saat ini.
Untuk menentukan jaringan telepon di dalam gedung maka dicari beberapa alternatif rancangan jaringan berdasarkan kebutuhan, kondisi dan teknologi yang ada, serta ketersediaan perangkat-perangkat yang diperlukan di pasaran. Setelah diperoleh beberapa alternatif maka ditentukan rancangan yang paling ekonomis untuk diterapkan berdasarkan harga peralatan yang dibutuhkan untuk masing-masing alternatif rancangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggani Raras
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roswita Oktavianti
"Penelitian ini fokus pada jaringan komunikasi termediasi teknologi yang dimanfaatkan jurnalis untuk mengumpulkan berita. Jaringan komunikasi termediasi teknologi berupa mailing list menjadi medium berbagi untuk mengatasi keterbatasan aktor manusia di tengah semakin banyaknya aktor, agensi dan aktan berupa ketidakpastian dalam jaringan. Ini berdasarkan konstruksi aktor yang mengetahui biografi jaringan, maupun aktor yang tidak mengalami jaringan awal. Proses di mana aktor bergabung dalam jaringan dipandang sebagai tindakan translasi. Dalam Teori Jaringan Aktor, translasi sebagai sebuah proses assembling meliputi problematisasi, interessement, enrollment, mobilisasi, dan inskripsi. Translasi juga melibatkan banyak aktor, agensi dan aktan sehingga lebih banyak melibatkan proses berbagi. Keberhasilan translasi ditandai dengan upaya mempertahankan jaringan berbagi aktor lewat pembentukan jaringan baru melalui translasi. Penelitian kualitatif ini ingin mengetahui cara jurnalis mengkonstruksi jaringan, serta alasan melakukan assembling dan mempertahankan hubungan.

This study focuses on technology-mediated communication network used by journalists to gather news (newsgathering). Technology-mediated communication network in the form of a mailing list is a sharing medium to overcome the limitations of the human actors in the middle of the increasing number of actors, agencies and actant in form of uncertainty in the network. It is based on the actors? construction who knows the biography of the network, as well as the actors who did not experience the initial network. The process by which an actor joins the network is seen as a translation. In the Actor-Network Theory, translation phase as a process of assembling human actors and non-human actors includes problematization, interessement, enrollment, mobilization, and inscriptions. Translation also involves more actors on it, whether human actors, non-human actors, agency, and actant. In other words, more sharing is done. The success of translation is characterized by the efforts to maintain actor-sharing network through translation of new networks. This qualitative research is also to find out how journalists construct a network, as well as the reasons for assembling and maintaining relationships."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Prabawanto
"ABSTRAK
Serat optik merupakan media transmisi yang mempergunakan cahaya sebagai pembawa informasi. ?ibandingkan dengan media transmisi yang lain, serat optik mempunyai beberapa kelebihan, seperti rugi-ruginya yang rendah, lebar pits frekuensinya yang besar, tidak terpengaruh terhadap interFerensi elektromagnetik, dan sebagainya. Oleh karena itu serat optik merupakan media transmisi andalan pada saat ini dan di masa yang akan datang. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti ini maka sistem transmisi cenderung diarahkan pada pemanfaatan media serat optik secara efisien dan optimal.
Sebagai langkah yang efisien maka kabel serat optik dipilih sebagai perigganti kabeI tembaga yang menghubungkan antar local exchange di PT. Telkom. Dalam rangka inilah PT_ Telkom, khususnya Jakarta, telah membangun suatu Sistem Komunikasi Serat Optik yang diberi nama CAN OF. Proyek CAN-OF (Costumer Access Network Optical Fiber) atau disebut juga sebagai Jarlokaf (Jaringan Lokal Akses Fiber) merupakan jaringan serat optik yang menghubungkan beberapa remote site ke Sentral Telepon Otomatis (STO). Salah satu proyek CAN-OF ini adalah untuk daerah pelayanan Slipi yang berpusat di STO Slipi, Jalan Raya S. Parman, Jakarta Barat.

"
2000
S39850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Firmansyah
"ABSTRAK
MPLS L3VPN adalah salah satu solusi transport yang banyak dipakai oleh operator telekomunikasi, termasuk untuk jaringan Mobile Backhaul. Memasuki era LTE, tren trafik selular mengalami kenaikan signifkan dan juga pergeseran pola trafik. Berbeda dengan 2G dan 3G dimana trafik dari site terkonsentrasi ke BSC maupun RNC, untuk trafik LTE selain mengarah ke SGW dan MME juga terdapat trafik antar eNodeB. Kenaikan trafik dan juga pergeseran pola ini mendorong penyesuaian juga dari sisi transport. Infrastruktur MPLS yang selama ini berada di level Core, mulai diterapkan juga di level akses. Penggunaan jaringan MPLS di level akses ini membuat jaringan MPLS semakin besar. Untuk mendukung skalabilitas, teknologi seamless MPLS mulai diterapkan. Jaringan MPLS pun terdapat dalam beberapa area, yaitu di level akses, agregasi maupun level core. Kompleksitas infrastruktur jaringan yang semakin besar ini berpotensi menimbulkan tantangan tersendiri dalam pengoperasiannya, terutama pada proses penanganan gangguan. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan kualitas manajemen penanganan gangguan, dan memberi kontribusi dengan cara mengidentifikasi hambatan-hambatan yang berpotensi terjadi selama proses penanganan gangguan, serta merumuskan solusi untuk mengatasinya.

ABSTRACT
MPLS L3VPN is one of transport technology that massively implemented by network operator, including for Mobile Backhaul. Entering the LTE era, cellular trafik trends have experienced a significant increase and also a shift in trafik patterns. In contrast to 2G and 3G where trafik from sites is concentrated to BSC and RNC, for LTE trafik in addition to SGW and MME there is also trafik between eNodeB. The increase in trafik and also the shift in this pattern encourage adjustments also in terms of transport. MPLS infrastructure which has been at the core level, has also begun to be implemented at the access level. The use of MPLS networks at this access level makes MPLS networks even bigger. To support scalability, seamless MPLS technology began to be applied. MPLS networks then covering multi areas, in the access level, aggregation and core level. The increasing complexity of network infrastructure has the potential to pose its own challenges in operation, especially in the process of problem handling. This research seeks to
improve the quality of problem management, and give contribution by identifying potential obstacles during the process of problem handling, and propose the solutions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Rahmayadi
"ABSTRAK
Saat ini jaringan LAN (Local Area Network) di Gedung Kantor Pusat (GKP) PT TELKOM, masih menggunakan teknologi ethernet dan token ring. Untuk mengatisipasi peningkatan kebutuhan pelayanan LAN dimasa datang, seperti aplikasi multimedia dan video konference diperlukan peningkatan performansi jaringan dengan menggunakan Gigabit Ethernet.
Penerapan Jaringan Gigabit Ethernet di GKP PT TELKOM selain dapat meningkatkan kecepatan penyaluran data, sampai orde Gigabit per detik, juga jarak link antar node memungkinkan untuk diimplementasikan pada jaringan LAN, serta dapat mengoptimalkan berbagai fungsi aplikasi pemrosesan data yang telah dilaksanakan seperti inquiry, transfer data, data entry dll.
Tesis ini bersisi suatu perencanaan sistem LAN menggunakan Gigabit Ethernet yang realistis dan dapat segera dimplimentasikan di GKP PT TELKOM, dengan mengoptimalkan jaringan yang ada (upgrade), penggantian Network Interface Card (NIC) dengan NIC Gigabit Ethernet pada sistem komputer terpasang.
Untuk mengetahui performansi suatu Jaringan LAN dengan berbasis Ethernet seperti throughput, delay time dan utilisasi kanal, maka dilakukan simulasi jaringan terhadap salah satu model jaringan ethernet dengan menggunakan software OPNET Versi 3.51

ABSTRACT
Local Area Network (LAN) system using Ethernet and token ring technology has been applied in Central office of PT TELKOM. To anticipate demand application in the near future, increasing performance of the Local Area Network using Gigabit Ethernet can be applied.
By using Gigabit Ethernet in central office of PT TELKOM, it can increase the transmission data rate (Gigabit per second), spread link between the nodes suitably for LAN and to optimize data processing applications which has implemented such as inquiry, transfer data, data entry etc.
The realistic LAN system planning using Gigabit Ethernet is presented in this thesis. Its can be applied in central office of PT TELKOM by optimizing the existing LAN network and up grading the Network Interface Card (NIC) using Gigabit NIC in the computer system.
By using software program OPNET version 3.51 for simulation of Ethernet network model, we know performance of base Ethernet network . There are three measurement of LAN performance are commonly used Throughput, Delay and Utilization of LAN network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Gustopo Utomo
"Perkembangan teknologi yang sangat cepat terutama diperlihatkan oleh konvergensi teknologi informasi (TI) dengan telekomunikasi. Konvergensi teknologi menjadikan jaringan telekomunikasi, baik sambungan tetap maupun nirkabel tidak hanya untuk mentransmisikan layanan suara, tetapi juga berbagai jenis data dan gambar, termasuk untuk akses Internet dan video.
Teknologi FTTx dirasa sebagai salah satu opsi dalam pengelaran jaringan optik ini dengan beberapa keunggulan diantaranya adalah stabilitas bandwidth untuk menjangkau daerah yang jauh serta tersedianya bandwith kumulatif sampai dengan 1 Gbps, kondisi ini menjamin konvergensi layanan bisa dikirimkan ke pelanggan dengan kualitas yang baik Mengigat teknologi FTTx adalah teknologi baru yang saat ini mulai dikembangkan di Indonesia, maka perlu kiranya dilakukan analisa dalam pemilihan teknologi dengan mempertimbangkan 2 (dua) faktor utama yaitu aspek teknologi dan aspek bisnis.untuk menjamin bahwa implementasi ini dapat dilaksanakan dan memberikan keuntungan bagi operator.
Dari hasil analisa yang kami lakukan, terlihat bahwa factor makro mendukung untuk implementasi teknologi fiber optic FTTx. Hal ini diperkuat dari hasil analisis ekonomi dimana diperoleh hasil investasi di sector ini layak untuk dijalankan. Secara teknologi pemilihan teknologi GPON FTTx tepat untuk diimplementasikan di Indonesia.

Technological development is very fast, especially shown by the convergence of information technology (IT) with telecommunications. Convergence technology makes telecommunications networks, both fixed and wireless connection not only to transmit voice services, but also various types of data and images, including internet access and video.
FTTx technologies considered as one option in the optical networks with several advantages including the stability of the bandwidth to reach remote areas and the availability of cumulative bandwidth up to 1 Gbps, this condition can guarantee the convergence of services delivered to customers with good quality. FTTx technology is new technology that is currently begin developed in Indonesia, it is necessary to do analysis in the choice of technology by considering two main factors : business aspect and technologies aspect to ensure that this implementation can be implemented and provide benefit to the operator.
From this analysis we did, it seems that the macro factors support for the implementation FTTx optical fiber technology. This was confirmed from the results of economic analysis where the result of investment in this sector feasible. GPON FTTx Technology selection appropriate for implementation in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27750
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>