Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Yurnita
"Teknologi CT (Computer Telephony) telah menyatukan jaringan telepon dan jaringan data. Karena suara dan data menjadi convergence, kemampuan sistem akses informasi melalui jaringan telepon hampir bisa disamakan dengan kemampuan sistem akses informasi melalui jaringan data. Semua kemampuan yang dimiliki jaringan data dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh jaringan telepon,seperti akses e-mail, sistem basis data, dan lain-lain. Sistem pusat panggilan yang dirancang mempunyai kemampuan yang sering dipakai dan dibutuhkan. Pembuatan perangkat-lunak dilakukan dengan sistematis sehingga penambahan kemampuan sistem panggilan ini bisa ditakukan dengan mudah.
Pada tugas akhir ini dibuat suatu prototype sistem pusat panggilan yang diimplementasikan pada aplikasi untuk Sistem Informasi Kemahasiswaan yang meliputi feature-feature seperti playback file suara, play back data angka atau Short Message Services (SMS). Apliasi yang diimplementasikan tersebut sudah diuji dengan melakukan panggilan ke menu aplikasi kemudian mengamati file logging sistem pusat panggilan. Hasil pengujian menunjukkan pembuatan sistem pusat panggilan telah berhasil dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Dedi Isnanto
"Biaya atau tarif yang dikenakan terhadap pengguna teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) dalam hal ini telepon internet merupakan masalah tersendiri yang harus dicarikan pemecahan masalahnya. ?Dalam hal ini, pengguna teknologi telepon internet menuntut perhitungan yang cukup adil untuk penetapan tarif Ada beberapa perhitungan yang dapat diusulkan didalam suatu penetapan tarif, diantranya adalah: time based pricing, yaitu penentuan tarif yang didasarkan pada jam pemakaian yang direduksi pada saat jam jam hubungan dilakukan dan dengan memperhitungkan kualitas suara yang dihasilkan oleh suatu telepon internet.
Pada togas akhir ini diuraikan awal perkembangan dari teknologi VoIP dan keuntungan-keuntungan yang didapat apabila menggunakan telepon internet yang berbasis teknologi VoIP, semuanya ini dijelaskan pada bab I. Sedangkan pada bab II akan dijelaskan mengenai Internet Protocol (IP), diantaranya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh IP didalam melakukan pengiriman data, penjelasan mengenai IP Datagram dan contoh dari operasi IP didalam pertukaran data diantara host. Penjelasan mengenai teknologi VoIP yang dikembangkan didalam tiga arah, yaitu: komputer ke komputer, komputer ke PSTN, PSTN ke PSTN, dan protokol pendukung didalam suatu telepon internet, diantaranya RTP dan RTCP serta perangkat pendukung untuk multimedia didalam telcpon internet seperti H.323 juga dibahas didalam bab II ini.
Pada bab III diuraikan mengenai kualitas layanan pada VoIP yang menjadi penentu didalam suatu penyusunan tarif, termasuk didalamnya pembahasan mengenai komponen-komponen delay yang terdapat didalam VoIP. Dasar-dasar perhitungan tarif dan struktur tarif dibahas juga didalam bab ini. Model simulasi dan penjelasan mengenai program simulasi yang dibuat dijelaskan didalam bab IV. Pada bab V dijelaskan mengenai anaiisa basil simulasi dari data-data yang didapat didalam suatu simulasi. Sedangkan pada VI, berisikan kesimpulan dari basil simulasi yang dibuat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Wadi
"Perkemhangan Teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat, sehingga memerlukan Ragulasi untuk mengatur penyelenggaraan jasa-jasa baru yang berkembang, internet telephony dengan sistem clearinghouse adalah salah satu dari perkembangan jasa layanan internet, jasa ini dapat diaplikasikan untuk penggunaan jasa layanan telepon (suara). Clearinghouse adalah suatu lembaga yang mengatur routing maupun akses untuk interkoneksi antar penyelenggara jasa internet telephony, yang sekaligus juga tempat informasi bagi para penyelenggara, tentang trafik yang keluar maupun yang masuk oleh masing-masing penyelenggara (service providers). Pada kontek penyusunan regulasi, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan peraturan tentang penyelenggaraan jasa telekomunikasi di bidang internet telephony, yaitu :
a. Apabila penyelenggara jasa internet, akan ikut menyelenggarakan jasa internet telephony, penyelenggara harus mempunyai ijin penyelenggaraan.
B. Penyelenggara jasa internet telephony diharuskan melakukan pembayaran kontribusi, seperti untuk subsidi akses ke telepon lokal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sukamto
"Sambungan Langsung Internasional (SLI) merupakan salah satu layanan TELKOM berbasiskan akses clear channel maupun Voice over IP (VoIP). Dalam menjalankan bisnis ini, TELKOM menghadapi Grey Operator yang melakukan praktek ilegal by passing trafik incoming internasional call tanpa melalui jalur penyelenggara jasa internasional resmi yang disebut Fraud SIMBOX. Selain berdampak terhadap penurunan pendapatan TELKOM, SIMBOX juga memberikan image layanan kurang baik bagi operator karena rendahnya kualitas layanan. TELKOM telah melakukan upaya mitigasi dengan mengimplementasikan sistem deteksi fraud trafik SIMBOX.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil deteksi trafik fraud dan menjaga kualitas layanan TELKOM. Penelitian ini mendesain sistem deteksi fraud SIMBOX yang telah ada menjadi sistem deteksi yang dinamis dengan menambahkan algoritma kontrol dinamis dan disimulasikan menggunakan pendekatan simulasi Matlab. Sistem yang dinamis sangat diperlukan karena adanya berbagai profil aliran trafik fraud yang selalu berubah dan tidak bisa diprediksi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa deteksi fraud SIMBOX mampu ditingkatkan sampai 5000% dan menambah potensi pendapatan sampai Rp 2 milyar per bulan. Dengan demikian sistem dinamis deteksi fraud SIMBOX akan memberikan hasil deteksi yang lebih besar dari sistem sebelumnya.

International Direct Dialing (IDD) is one of the interconnection services owned by TELKOM that is based on clear channel access and Voice over IP (VoIP). In running this business, TELKOM is facing Grey Operators that are doing illegal practice by passing incoming international call traffic without going through the official routes for international service operators, which is known as Fraud SIMBOX. In addition to contributing in TELKOM's revenue decline, SIMBOX also gives negative image for operators because it results in low quality services. TELKOM has taken a mitigation action by implementating fraud traffic SYMBOX detection system.
This research aims to increase the number of the fraud traffic detection and to mantain TELKOM?S service quality. This research involves designing the existing fraud traffic SIMBOX detection system to become a dynamic detection system by adding dynamic control algorithm and simulated with Matlab simulation approach. The dynamic system is indispensable because there are various everchanging and unpredictable fraud traffic profiles.
The results of this research indicate that the fraud traffic SIMBOX detection can be increased by 5000% and increase potential revenue to Rp 2 billion per month. Thus, the dynamic fraud traffic SIMBOX detection system will provide greater detection results than the previous system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djunda Afief Nugroho
"Teknologi telekomunikasi dan komputer berkembang sangat cepat. Perkembangan internet yang pesat merupakan hal penting yang mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi. Teknologi internet dimanfaatkan menjadi media komunikasi untuk data dan suara. Dampaknya adalah migrasi semua transport network telekomunikasi secara bertahap menuju IP. Hal inilah yang menyebabkan lahirnya teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol). Sistem VoIP memerlukan sebuah signaling protocol seperti H.323 dan SIP.
Video telephony dibangun dengan memanfatkan SIP sebagai signaling protocol dan perangkat lunak yang bersifat open source dan freeware. Perangkat lunak yang digunakan terdiri dari X-lite v3.0 sebagai client interface, Linux Ubuntu v7.04 sebagai server operating system, dan beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan mengkonfigurasi server menjadi SIP server seperti asterisk versi 1.4.18, freePBX, apache, MySQL, dan PHP 5.
Uji coba video telephony dilakukan dengan mengkonfigurasi video codec H.263 dan H.263v2 dan diaplikasikan pada jaringan internal UI yang menyediakan bandwidth sebesar 100 Mbps, jaringan fastnet yang menyediakan bandwidth sebesar 746 Kbps, dan jaringan speedy yang menyediakan bandwidth sebesar 144.10 Kbps. Unjuk kerja dievaluasi dan dianalisis dengan melakukan pengamatan terhadap uplink jitter yang terjadi dan uplink bandwidth yang digunakan pada setiap konfigurasi.
Hasil uji coba terhadap unjuk kerja uplink video telephony berbasis SIP menunjukkan aplikasi ini dapat bekerja dengan baik pada Local Area Network Universitas Indonesia (LAN UI) dan menggunakan H.263v2 dengan jitter rata-rata yang dihasilkan berkisar antara 9.29 ms sampai 25.56 ms dengan pemakaian bandwidth berkisar antara 55.72 Kbps sampai 161.55 Kbps. Selain itu, uji coba ini menunjukkan H.263v2 sebagai codec yang memiliki skalabilitas yang lebih baik dalam penggunaan bandwidth dibandingkan H.263.

Telecommunication and computer technology have been developed rapidly. Internet which has been developed rapidly is important to support the development of telecommunication technology. Internet technology has been used as communication media for data and voice. The result is migration of all telecommunication transport network in phases to IP (Internet Protocol) based and development of VoIP technology. VoIP system uses signaling protocol such as H.323 and SIP.
Video telephony was built by using SIP as signaling protocol with characters open source and free software. The software which has been used on video telephony application consists of X-lite v3.0 as client interface, Linux Ubuntu v7.04 as server operating system, and some software that are needed to develop and configure server as SIP server that consists of asterisk v1.4.18, freePBX, apache, MySQL, and PHP 5.
Test of video telephony application has been done by configuring video codec H.263 and H.263v2. This configuration is applied on UI network, fastnet network, and speedy network. Performance is evaluated and analyzed by observing uplink of jitter and bandwidth for each configuration.
The test result from uplink video telephony performance SIP based shows this configuration can work optimal on UI network which used H.263v2 with mean jitter within interval from 9.29 ms to 25.56 ms and with bandwidth consumption between 55.72 Kbps and 161.55 Kbps. Moreover, the test showed H.263v2 as a codec has better performance on Bandwidth consumption than H.263.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Asikin Ardiyanto
"ABSTRAK
Sistem penomoran konvensional pada jaringan telepon PSTN maupun seluler menuntut perubahan nomor telepon yang digunakan pelanggan pada saat pelanggan tersebut berpindah tempat tinggal/memindahkan lokasi kegiatan bisnisnya, berpindah dari satu penyelenggara layanan telepon ke pcnyelenggara lain atau memutuskan untuk mengganti layanan telekomunikasi misalnya dari layanan analog ke layanan digital.
Number portability memungkinkan pelanggan untuk tetap dapat menggunakan nomor telepon yang telah digunakannya. Dalam layanan location number portability, meskipun pelanggan berpindah tempat tinggal/mernindahkan lokasi bisnisnya ke tempat lain. nomor lama masih dapat digunakan oleh pelanggan. Location Number portability merupakan salah satu upaya operator jaringan untuk meningkalkan pelavanan kepada pelanggan, dimana pelanggan dapat berpindah lokasi tanpa resiko perubahan nomor telepon.
Penerapan IN menjadi salah satu solusi pengimplcmcntasian number portability pada jaringan telekomunikasi. Dengan konsep sentralisasi database dan kesedcrhanaan manajemen jaringan, penerapan IN memiliki nilai lebih untuk diterapkan sebagai pcndukung number portability.

"
2000
S39781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onang Prihadi
"ABSTRACT
Developing of telecommunication technology with support by information
technology produce new technology called Voice Over lntemet
Protocols (\/oIP). The technology could reduce call cost, especially for
long distance call and intemational call. Present, the quality of voice is not
good as wire line telephone, but at the future that voice will similar as good
as wire line telephone. That phenomena must be accept to all
telecommunication operator in Indonesia to prevent VoIP technology,
that?s way the operator could be survive on telecommunication business.
TELKOIVI, especially DIVRE ll Jakarta, as one of the biggest telecommu-
nication service provider in Indonesia, must be adaptive to the technology.
This thesis is describe to solve the problem on "Implementation Strategy
of Voice Over Internet Protocols (VoIP) at DIVRE ll Jakarta", that
contains of how to implemented this technology at DIVRE ll. The tools
analysis are used lntemal extemal matrix, space matrix, SWOT analysis
and economic analysis such as net present value, profitability index,
average rate return, intemal rate return and feasibility study.
From the lntemal Extemal Matrix, SPACE Matrix and SWOT analysis,
DIVRE ll should conduct active (offensive) or aggressive strategy, that
means DIVRE ll must be good manage all resources (human, equipment
and Finance) and also developing the new business such as multimedia,
internet and VoIP to sun/ive in competitive market. From feasibility study,
VoIP business is feasible to be implemented by DIVRE ll. Business plan
that contains financial plan, human resources plan and marketing plan,
management DIVRE ll could bring the companies to be one of the biggest
service providers in Indonesia in competitive market environment.
V

Abstract
ABSTRAKSI
Perkembangn teknologi telekomunikasi yang didukung oleh teknologi
infomwasi yang sangat pesat akhit-akhir ini menghasilkan suatu teknologi
Voice Over Internet Protocol (\/o|P). Teknologi ini akan membawa
dampak terhadap biaya pemakaian telepon terutama untuk hubungan
interlokal (SLJJ) dan internasional (SLI), walaupun dengan kualitas suara
yang reIatif masih belum bagus. Fenomena ini haruslah segera disikapi
oleh para operator telekomunikasi di Indonesia untuk bersiap diri dalam
menghadapi teknologi VoIP, sehingga perusahaan mampu menghadapi
gempuran teknologi ini dan dapat bertahan dalam bisnis telekomunikasi.
PT. TELKOM khususnya DIVRE II Jakarta sebagai Salah satu operator
telekomunikasi di Indonesia harusiah bersikp adaptif terhadap
perkembangan teknologi VoIP ini. Maka dari itu dalam tesis ini dilakukan
kajian terhadap penerapan teknologi VoIP tersebut di DIVRE II Jakarta
dengan melakukan analisa dalam berbagai aspek antara lain aspek
ekonomi dan aspek teknis, yang bertujuan untuk memberi masukan
kepada manajemen DIVRE il Jakarta dalam menetapkan strategi
penerapannya.
Dengan menganalisa data yang ada (dengan IE Matrik, Matrik SPACE
dan analisa SWOT), diperoleh kesimpulan DIVRE II harus menerapkan
strategi OffensiWAgresif dengan cara mengoptimalkan potensi yang ada
(SDM, Keuangan dan Alat produksi) serta mengembangkan bisnis baru
seperti multimedia. intemet dan VoIP. Sedangkan berdasarkan analisa
kelayakan investasi, bisnis VoIP sangat layak untuk diterjuni oleh
TELKOM khususnya DIVRE ll Jakarta. Dan untuk memberi arah kepada
para manajemen disusun suatu business plan perusahaan yang terdiri
dari : Financial plan, SDM pian, dan Marketing plan.
V"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafdian Rasyid
"Sistem teknologi suara yang diterapkan dalam jaringan VSAT pada umumnya adalah sistem tersaklar sirkit (circuit switched). Sistem ini secara ekonomis kalah bersaing dengan sistem tersaklar paket (packet switched), khususnya paket berbasis IP (disebut juga dengan VoIP). VSAT generasi terbaru adalah sistem VSAT pita lebar berbasis IP. Sistem VSAT memiliki karakteristik yang sangat unik diantaranya delay latensi satu arah 250 ms, delay serialisasi, echo, dan jitter. Karakteristik yang unik tersebut menyebabkan integrasi VoIP ke jaringan VSAT sering mengalami kendala. Dalam tesis ini dapat dibuktikan bahwa dengan perencanaan dan methodologi yang tepat, integrasi layanan VoIP ke jaringan VSAT pita lebar dapat dilakukan dengan hasil yang baik. Dalam tesis ini dapat diidentifikasi faktor sukses kritis (critical success factor) integrasi layanan VoIP ke jaringan VSAT pita lebar meliputi aspek berikut: perencanaan bandwidth VoIP, perencanaan QOS yang tepat, dan penjaminan kualitas transmisi VSAT. Tesis ini menghasilkan suatu metodologi dalam integrasi layanan VoIP ke jaringan VSAT pita lebar, meliputi tahap: survey, desain, implementasi prototipe & testing, dan analisis manfaat. Manfaat yang dirasakan pelanggan adalah penghematan biaya berlangganan bulanan VSAT mencapai 27.7%. Operator VSAT dapat menekan biaya investasi pada peralatan gateway suara tersaklar paket (VoIP) mencapai hanya 9 - 11 % dari investasi sistem gateway suara tersaklar sirkit. Dari aspek operasional pelanggan mendapat kemudahan dalam operasionalisasi jaringan dengan adanya fasilitas tambahan seperti fitur burst up, video multicast, monitoring jaringan, pelaporan penggunaan bandwidth, dan pengaturan QOS.

Circuit switch voice technology had long been used in VSAT system networks. Now, this type of technology is not economically viable and has been replaced by a new packet switch voice technology, especially IP-packet based system (so called VoIP technology). In another side, a new generation of VSAT system named broadband VSAT, now has IP interface capability. Every VSAT system has some unique characteristics, which are latency or propagation delay 250 ms, serialization delay, echo, and jitter. These unique characteristics have made the VoIP integration into broadband VSAT is a hard task. This thesis reveals that by doing planning and complying with methodology, a successful integration can be achieved. The critical success factors in doing VoIP integration into broadband VSAT networks is identified as the following factors: adequate VoIP bandwidth planning, proper QOS planning, and VSAT link quality assurance. Another outcome of this thesis is an integration methodology. The integration VoIP into broadband VSAT methodology includes the following phases: survey, design, prototype implementation & testing, and benefit analysis. On PT. IE case, the outcomes after implementing the methodology, is that the monthly cost reduction up to 27.7% can be achieved by the customers who implement this service. In term of investment cost reduction, the price for a VoIP gateway is around 9 - 11% of a traditional circuit switched voice gateway. On operational aspects, customer can get more benefit from the features that this service provides such as burst up feature, video multicast, network monitoring tool, bandwidth utilization report, and QOS manager tools.
Keywords: Broadband VSAT networks, Voice over IP (VoIP), Packet Switch technology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Sjach
"Antrian pada router muncul pada saat paket data diterlma melalui interface router dan pada saat proses transmisi paket. Delay antrian berpengaruh besar terhadap delay variasi paket data dan menjadi sangat penting pada komunikasi data real-time seperti Voice over Internet Protocol (VOIP), sehingga pemilihan metode antrian yang tepat akan memperbaiki karakteristik delay jaringan dan meningkatkan tingkat kualitas layanan VoIP.
Penulisan skripsi ini bermjuan untuk mcngetahui sejauh mana metode Weighted Fair Queuing (WFQ) dapat memenuhi rekomendasi ITU-T G.l I4 tentang one-way deiay maksimum, dan rekomendasi ITU-T G.l07 tentang E-model yang digunakan sebagai pendekatan matematis terhadap kualitas transmisi, pada topologi jaringan yang disimulasikan.
Skripsi ini menganalisa tingkat kualltas layanan VoIP dengan menggunakan metode antrian Weighted Fair Queuing (WFQ). Analisa dilakukan pada simulasi yang dibangun dengan menggunakan piranti Iunak Network Simulator. Parameter kualitas layanan yang digunakan adalah parameter yang ditetapkan oleh ITU-T.
Pada topologi jaringan dan skenario yang disimulasikan, metode antrian WFQ mampu memenuhi syarat delay maksimum sesuai dengan rekomendasi G.l 14. Dan berdasarkan perhitungan konversi nilai R faktor ke MOS dengan menggunakan E-Model, WFQ dapat memberikan nilai MOS Iebih dari 4 (empat), yang berarti nilainya balk. Sehingga layanan VOIP layak untuk diimplementaslkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Adiwinata
"Masalah utama yang dihadapi layanan Voice over IP adalah besarnya delay dan packet loss yang dihasilkan. Kontribusi delay terbesar adalah pada saat paket-paket VoIP mengantri pada router. Sistem antrian FIFO tidak memiliki pengaturan terhadap trafik yang melewatinya. Semua paket dianggap sama, tidak ada prioritas dan alokasi bandwidth khusus untuk kelas tertentu. Sehingga apabila paket VoIP ikut diantrikan pada sistem ini maka delay yang dihailkan akan sangat besar. Diperlukan suatu metode yang dapat mengatur penjadwalan paket-paket pada router sesuai dengan kelas dan prioritasnya.
CBQ merupakan mekanisme penjadwalan yang menyediakan link-sharing diantara kelas-kelas yang menggunakan link fisik yang sama. Metode ini memungkinkan pembagian alokasi bandwidth dari output port router sesuai dengan class atau jenis trafficnya. Apabila terjadi kongesti, maka class-class tersebut akan menerima alokasi bandwidth minimum sebagaimana yang telah direservasi sebelumnya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penerapan metode CBQ menghasilkan nilai delay yang mampu memenuhi standar rekomendasi ITU-T G.114 mengenai one way delay maksimum 150 ms.
Pada kapasitas link yang kecil (512 Kbps), CBQ mampu memberikan karakteristik loss yang jauh lebih baik dari pada FIFO. Sedangkan pada kapasitas link yang relatif besar (1Mbps dan 2 Mbps), metode CBQ berhasil menghilangkan efek paket loss sebagaimana yang diihasilkan metode FIFO. Melihat nilai MOS yang dihasilkan metode CBQ yaitu sebesar 4.13, secara umum metode CBQ layak digunakan dalammm mengaplikasikan layanan VoIP pada jaringan IP walaupun kualitas suara yang dihasilkan masih dibawah kualitas jaringan PSTN yang dapat menghasilkan nilai MOS antara 4.5 s.d 4.7. Sedangkan metode FIFO hanya menghasilkan nilai MOS sekitas 3.5 yang berarti kualitas suara yang dihasilkan rendah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>