Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Rahmatullah
"Jaringan GSM indoor diperlukan untuk menyalurkan sinyal GSM pada gedunggedung bertingkat. Jaringan GSM indoor ini membutuhkan antena untuk memancarkan sinyal ke setiap lantai gedung. Penelitian yang telah dilakukan pada antena mikrostrip yang bekerja pada frekuensi GSM digunakan pada outdoor base station dan mobile station. Pada penelitian ini akan dirancang bangun antena mikrostrip untuk jaringan indoor GSM.
Jaringan GSM beroperasi pada dua band frekuensi yaitu 890 MHz - 960 MHz (GSM 900) dan 1710 MHz - 1880 MHz (GSM 1800). Antena mikrostrip dirancang menggunakan patch berbentuk segitiga samasisi dengan pencatuan saluran mikrostrip untuk membangkitkan band frekuensi pertama GSM 1800. Band frekuensi yang kedua GSM 900 dibangkitkan dengan menggunakan monopole yang menempel pada saluran pencatu yang sama.
Hasil pengukuran antena mikrostrip yang telah dirancang telah sesuai dengan frekuensi kerja GSM 900 dan 1800. Bandwith yang diperoleh pada band 900 sebesar 272 MHz dengan gain rata-rata 1 dB. Pada band 1800 didapatkan bandwith sebesar 380,31 dengan gain rata-rata 4 dB.

Indoor GSM network is needed to distribute GSM signal into high buildings. The network needs antenna to transmit signal into each levels in the building. Research in microstrip antenna which operate in GSM band are used for outdoor base station and mobile station application. This research objective is to design and develop microstrip antenna for indoor GSM network.
GSM network operates in both frequency band 890 MHz - 960 MHz (GSM 900) and 1710 MHz - 1880 MHz (GSM 1800). Microstrip antenna is designed with equilateral triangular patch and fed by microstrip line is designed to produce the first frequency band GSM 900. The second frequency band is produced by adding monopole at the feed line.
The measurement shows the designed microstrip antenna works at GSM 900 and 1900 frequency band. The impedance bandwidth in 900 band is 272 MHz with gain approximately 1 dB. For the 1800 band, the impedance bandwidth is 380,31 MHz and gain is approximately 4 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Emir Soaduon
"Pada penelitian ini dilakukan perancangan antena yang beresonansi pada frekuensi 1.8 GHz dan 2.1 GHz. Pemilihan frekuensi ini disesuaikan terhadap IMT 2000. Penggunaan geometri antena berbentuk segitiga sama sisi dimaksudkan untuk memperkecil dimensi antena secara keseluruhan. Secara geometris antena ini berbentuk dua segitiga sama sisi yang saling membelakangi, satu segitiga sebagai radiator dan segitiga yang lain sebagai parasitiknya. Gangguan yang dilakukan oleh elemen parasitik terhadap elemen peradiasi dengan menggandeng keduanya dengan jarak tertentu, memunculkan frekuensi resonan baru yang berdekatan dengan frekuensi resonan utama yang dibangkitkan oleh elemen peradiasi. Perbandingan antara frekuensi alas terhadap bawahnya sebesar 1.1. Resonan pertama dibangkitkan oleh elemen peradiasi sedangkan resonan kedua berasal dari elemen parasitik.
Metode Hubung singkat yang terhubung antara patch dengan ground plane pada satu titik di antara voltage null dengan puncak segitiga sama sisi, menghasilkan dimensi antena yang berukuran 113 bagian dari sebenarnya. Celah, di antara dua elemen yang saling membelakangi, akan berpengaruh pada frekuensi rasio antara kedua resonan tersebut maupun perolehan nilai return loss yang berkaitan dengan nilai VSWR di bawah 1.2.
Cara yang digunakan untuk memperoleh perbandingan elemen radiator dan parasitiknya adalah dengan menguji coba 5 buah antena dengan 5 perbedaan pada elemen parasitiknya. Untuk mengetahui jarak celah yang tepat adalah dengan menguji coba 5 buah antena yang identik namun memiliki 5 perbedaan celah yang menggandeng elemen radiator dengan parasitiknya.
Hasil pengukuran return loss yang diperoleh dari segitiga dengan panjang sisi elemen peradiasi 2 cm dan panjang sisi parasitik 1.6 cm adalah -21.24 dB untuk frekuensi 1.86 GHz dan -25.37 dB untuk frekuensi 2.15 GHz. Nilai VSWR-nya berturut-turut 1.19 dan 1.12. Bandwidth pada kedua resonan adalah 37.21 MHz.

The research had been done to design antenna which are resonant at L8 GHz and 2.1 GHz. The frequencies are adjusted to IMT 2000. Geometrical dimension such as equilitriangular is used to shrink the original patch. The antenna is consisted of two element, one element as radiator and the other as parasitic. The disturbance done by parasitic element generates new resonant which is closed to the main resonant. Division between second and first resonant is 1.1. The first resonant is generated by radiator and second resonant is generated by parasitic element.
Short circuit connected from patch to ground plane in one spot between voltage null and equilitriangular tip, can shrink the dimension to become 113 part of original dimension. Gap, between two element can affect to frequency ratio and return loss values connected to VSWR values beneath 1.2.
The way to reach appropriate composition between radiator and parasitic element through experiment on 5 samples that have 5 different parasitic dimensions. The way to reach appropriate gap between radiator and parasitic element through on 5 samples that have 5 different gaps.
With 2 cm radiator equilitriangular length and 1.6 cm parasitic equilitriangular length brings return loss results -21.24 dB at L86 GHz and -25.37 dB at 2.15 GHz, respectively. VSWR values are 3.19 and 1.12 respectively. Bandwidth on both resonant is 37.21 MHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Surjati
"Frekuensi ganda antena mikrostrip merupakan suatu jenis dari antena mikrostrip yang dapat bekerja pada dua buah frekuensi yang berbeda satu dengan yang lainnya tanpa memerlukan dua buah antena yang berbeda secara fisik. Dan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah dilakukan modifikasi terhadap struktur dari reactively loaded patch antenna untuk bentuk segitiga sama sisi dengan menggunakan pencatuan secara langsung atau probe feed.
Pada penelitian ini dilakukan suatu perancangan dan pembuatan antena mikrostrip segitiga sama sisi menggunakan sepasang slit dengan lebar slit 1 mm baik menggunakan saluran mikrostrip maupun saluran coplanar waveguide. Daiam perancangan ini lebar slit dibuat tetap sebesar 1 mm sedangkan tinggi slit dapat diubah-ubah dari 10 mm sampai 14 mm dan jarak antara slit dapat diatur, mula-mula 3 mm kemudian 5 mm dan selanjutnya menjadi 7 mm. Dalam penelitian ini dibahas pengaruh perubahan tinggi slit dan jarak antara slit terhadap dua buah frekuensi resonansi yang keluar karena penambahan sepasang slit tersebut.
Frekuensi ganda dapat dibangkitkan dengan menambahkan sepasang slit pada alas dari segitiga sama sisi yang saling paralel satu dengan lainnya dengan lebar slit 1 mm menggunakan teknik pengkopelan secara elektromagnetik. Penambahan beban sepasang slit menggeser frekuensi resonansi kedua (fr2 ) dan dibutuhkan tinggi slit serta jarak antara slit tertentu untuk dapat menghasilkan frekuensi resonansi pertamanya (fr1).
Untuk saluran mikrostrip, bandwidth yang dihasilkan dapat diperlebar sampai 5,39% dengan rasio frekuensinya berkisar antara 1,08 sampai 1,52. Sedangkan untuk saluran coplanar waveguide, bandwidth dapat diperlebar sampai 2,90% dengan rasio frekuensinya berada pada kisaran 1,29 sampai 1,31."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
D556
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ranuhardi
"Banyak sistem komunikasi yang dapat mengaplikasikan antena mikrostrip frekuensi ganda. Dan karena ukuran fisiknya yang lebih kecil jika dibandingkan dengan antena mikrostrip persegi dan lingkaran pada frekuensi kerja yang sama, penggunaan antena mikrostrip segitiga sama sisi yang beroperasi pada frekuensi ganda mulai menarik banyak perhatian.
Pada skripsi ini telah dilakukan rancang bangun antena mikrostrip segitiga sama sisi dengan teknik pencatuan tergandeng secara elektromagnetis dan diberi celah untuk menghasilkan frekuensi ganda. Antena rancangan merupakan suatu antena yang bekerja pada dua buah frekuensi yang beroperasi disekitar frekuensi 4 GHz. Antena hasil rancangan dibuat untuk meningkatkan sempitnya karakteristik lebar pita antena mikrostrip dengan menggunakan dua Iapisan substrat dengan ketinggian yang sama. Operasi frekuensi ganda diperoleh dengan teknik Reactively-loaded, yaitu dengan menambahkan celah pada salah satu sisi segitiga sama sisi.
Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa posisi pencatuan terbaik diperoleh dengan mencatu segitiga dari salah satu sudutnya dcngan panjang inset 0,440Am, Diperoleh juga bahwa penambahan celah tidak mengubah frekuensi resonan utama dan dibutuhkan panjang celah tertentu untuk menimbulkan frekuensi resonan kedua. Pembangkitan dua buah frekuensi resonan optimal yaitu pada 3,56 GHz dan 4,197 GHz diperoleh untuk panjang celah 0,269Am. Selain itu, penggunaan teknik pencatuan tergandeng secara elektromagnetis dapat menghasilkan frekuensi utarna dengan lebar pita 6,1%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Saleh HFS
"Antena mikrostrip segitiga sama sisi dengan metode trim dirancang untuk bekerja pada frekuensi wireless LAN 2,4 GHz karena frekuensi ini masih menjadi pilihan utama dibandingkan dengan frekuensi wireles LAN 5,2 GHz. Antena dirancang agar memiliki VSWR < 2 dan return loss < 2. Sedangkan pencatuan I elektro magnetically coupled dipilih untuk memperlebar bandwidth. Pengubahan frekuensi dapat dilakukan dengan metode menghitung ulang panjang sisi patch atau dengan metode trim. Metode trim dipilih karena cara ini terbukti lebih efisien baik pada saat simulasi ataupun pada saat fabrikasi.
Dengan metode ini (selain juga karena penggunaan bahan substrat) dimensi patch yang diperoleh bisa diperkecil. Sedangkan saluran pencatu diatur sedemikian rupa sehingga kondisi matching pada frekuensi kerja dapat terjadi. Dari hasil pengukuran antena fabrikasi didapat bandwidth antena dari 2,3993 GHz-2,48368 GHz atau sebesar 84,38 MHz (3,456 %). VSWR terendah adalah 1,0845 dan return loss terendah adalah -27,046 dB keduanya terjadi pada frekuensi resonansi 2,444 GHz. Berkas utama pola radiasi antena ini adalah pada sudut 0 derajat. Sedangkan gain yang diperoleh sebesar 4,644 dB pada frekuensi 2,44 GHz"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Surjati
"Makalah ini melaporkan penelitian pada antena mikrostrip segitiga sama sisi dengan menggunakan pengumpan saluran mikrostrip untuk dapat membangkitkan frekuensi ganda dengan menambahkan sepasang celah pada alas segitiga itu. Pengumpanan semacam ini disebut pengumpanan sambatan elektromagnetik.. Antena mikrostrip ini bekerja pada buah frekuensi yang beroperasi di dalam jangkau frekuensi antara 2 GHz dan 4 GHz (daerah frekuensi S band).
Dari hasil simulasi terlihat bahwa frekuensi ganda antena mikrostrip segitiga sama sisi ini dapat dibangkitkan dengan lebar celah yang dibuat tetap sebesar 1 mm, sedangkan tinggi celah dapat diubah-ubah dari 10 mm sampai 14 mm dan jarak antar celah dapat diatur, mula-mula 3 mm kemudian 5 mm dan selanjutnya menjadi 7 mm.

Design of Generating Dual Frequency Operation for Triangular Microstrip Antenna Using Electromagnetic Coupling. A new design is proposed in this paper by applying a pair of slits using a microstrip feed line. Therefore the microstrip line feeding system is electromagnetically coupled to the patch. The antenna works at two different frequencies in the range from 2 GHz to 4 GHz (S band frequency).
The results of the simulation shows that the dual frequency operation can be created when the slit width is 1 mm and the height of the slits ranges from 10 mm to 14 mm with inter slit distance of 3 mm, 5 mm and 7 mm as well."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Oka Saputra
"Antena mikrostrip sangat banyak diaplikasikan pada dunia telekomunikasi karena memiliki bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Salah satu karakteristik yang diperlukan dari antena mikrostrip adalah karakteristik polarisasi lingkaran. Bandwidth polarisasi lingkaran pada suatu antena mikrostrip biasanya sangat sempit. Sequential, rotation adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran suatu antena mikrostrip.
Antena yang dirancang disini adalah antena array dengan dua buah elemen yang masing-masing elemennya adalah antena mikrostrip segitiga sama sisi yang memiliki polarisasi lingkaran dengan catu tungggal mikrostrip Iine disertai dengan penambahan slot untuk mendapatkan karakteristik polarisasi lingkarannya.
Antena array dengan metode Sequentiall rotation adalah salah satu metode untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran dan sebuah antena mikrostrip dengan merotasi salah satu elemen penyusun array sebesar 90 derajat kemudian memberikan perbedaan eksitasi phasa sebesar 90 derajat diantara masing-masing elemen dengan cara memperpanjang salah satu saluran catu elemen penyusunnya sebesar seperempat lamda.
Antena array sequentiall rotation bekerja pada frekuensi 2.7 GHz dengan polarisasi lingkaran. Dan hasil pengukuran diperoleh polarisasi lingkaran dengan axial ratio bandwidth sebesar 40 MHz atau sebesar 1.48%. Gain antena mikrostrip Sequentiall rotation diperoleh sebesar 7.86 dB pada frekuensi 2.71 GHz dan Beamwidth polarisasi lingkaran diperoleh sebesar 150°. Antena array sequentiall rotation bisa memberikan peningkatan bandwidth polarisasi lingkaran sebesar 16.6 MHz dibandingkan antena segitiga sama sisi elemen tunggal dan 11.2 MHz jika dibandingkan dengan antena array linier.

Microstrip Antenna has been widely used in telecommunication because of its practical shape, light, and eases to fabricate. Either one of the microstrip antenna characteristic is circular polarization. Circular polarization bandwidth of microstrip antenna is generally narrow. Sequentiall rotation is a technique that used to enhance circular polarization bandwidth of antenna microstrip.
Design antenna in this thesis is an array antenna with two elements which each of it is circularly polarized equilateral-triangular patch with single feed microstrip line and added slot to create its circular polarization characteristic.
Array antenna with sequentiall rotation technique is one of the method to enhance circular polarization bandwidth from antenna microstrip by simply rotate sequentially either one of the elements 90 degree and then create 90 degree phase different between the two elements by arrange the length of the feed line and create one fourth lambda feed line different from the two elements.
Sequentiall rotation array antenna work at 2.7 GHz with left hand circular polarization. The result of the design shows circular polarization bandwidth from its axial ratio is 40 MHz. Gain of the sequentiall rotation array antenna is 7.86 dB at 2.71 GHz and circular polarization beamwidth is 150 ° . From that design shows sequentiall rotation has successfully enhance the circular polarization bandwidth in the amount of 16.2 MHz from the equilateral-triangular single elements and 11.2 MHz from the array littler.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan dunia telekomunikasi dalam beberapa dekade terakhir telah mengarah kepada penggunaan komunikasi bergerak, khususnya komunikasi satelit. Keberadaan komunikasi satelit menjadikan kita tidak lagi harus khawatir dengan daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jenis komunikasi terrestrial ataupun daerah perkotaan yang dihalangi oleh gedung-gedung bertingkat. Untuk mendukung perkembangan teknologi komunikasi satelit ini, antena memegang peran yang cukup penting, sehingga banyak ilmuwan yang melakukan riset di bidang perancangan antena, khususnya jenis antena mikrostrip. Dipilihnya jenis antena mikrostrip ini karena bentuknya yang kecil, relatif murah dan mudah dalam pembuatannya. Untuk dapat digunakan pada komunikasi satelit, diperlukan antena dengan gain yang tinggi serta polarisasinya melingkar. Gain yang tinggi dibutuhkan untuk komunikasi satelit yang jaraknya relatif sangat jauh, sedangkan polarisasi melingkar dibutuhkan untuk komunikasi bergerak, sehingga tidak diperlukan penyesuaian (tracking) antara antena pengirim dengan penerima. Pada skripsi ini, diajukan sebuah perancangan antena mikrostrip untuk aplikasi Quasi-Zenith Satellite. Antena ini memiliki frekuensi kerja pada 2,6 GHz (2605-2630 MHz), selain itu juga harus memenuhi kriteria dari sebuah antena yang baik (VSWR ? 2,0 dan axial ratio < 3 dB). Untuk memenuhi spesifikasi tersebut, maka digunakan antena mikrostrip jenis segitiga sama sisi dengan teknik pencatuan tunggal secara langsung (direct feed) dan pemberian slot pada bagian patchnya dengan penggunaan stub untuk memperoleh impedansi matchingnya. Dengan menggunakan antena segitiga sama sisi, akan diperoleh karakteristik yang sama pada patch segi empat (rectangular) yang dapat menghasilkan bentuk patch yang lebih kecil. Pemberian slot digunakan untuk membangkitkan polarisasi melingkar, sedangkan dipilihnya pencatuan tunggal secara langsung, selain karena bentuknya yang sederhana, juga dapat dilakukan fabrikasi secara langsung dengan bagian patch antena. Berdasarkan hasil simulasi dan pengukuran, diperoleh polarisasi melingkar dengan axia] ratio minimum sebesar 0,86 dB dicapai pada frekuensi 2605 MHz dengan bandwidth mencapai 23 MHz(2601 MHz - 2623 MHz) atau sebesar 0,88% diukur dari frekuensi tengah axial rafkmya (2612 MHz).. Berkas utama radiasi antena yang terukur berada pada sudut 0_ dan polarisasi melingkar terjadi pada rentang frekuensi 300_ - 80_(1400). Nilai bandwidth VSWR dan return loss dari pengukuran antena adalah 55 MHz (2581 MHz - 2636 MHz) atau sebesar 2,1 % terhadap frekuensi kerja antena (2615 MHz). Gain antena yang dihasilkan antara 7,1 dB - 8,4 dB, dan dapat dikategorikan antena ini memiliki gain yang tinggi untuk jenis patch tunggal. Dari hasil ini terlihat bahwa rancangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik yang diinginkan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sintong Binzar P.
"Antena mikrostrip (MSA) telah banyak digunakan karena memiliki banyak keuntungan seperti bentuknya yang ringkas, praktis, ringan dan mudah untuk mengatur polarisasinya. Namun, terdapat kekurangan pada antena microstrip ini, yaitu gain yang rendah [5]. Karakteristik gain tinggi sangat dibutuhkan dalam komunikasi satelit. Antena array yang merupakan gabungan beberapa elemen tunggal adalah cara untuk mengatasi masalah ini.
Pada skripsi ini antena array yang dirancang berbentuk planar dengan ukuran 2x2 (4 elemen) yang menghasilkan polarisasi melingkar. Teknik yang digunakan untuk membangkitkan polarisasi melingkar pada antena array segitiga sama sisi adalah dengan pencatuan ganda secara langsung pada masing-masing elemennya. Matching antar elemen merupakan salah satu faktor penting dalam menyusun antena array. Transformer X/4 merupakan teknik yang digunakan pada matching antar elemen. Karakteristik yang diamati pada skripsi ini adalah bandwidth, axial ratio bandwidth, pola radiasi, dan gain. Antena array bekerja pada frekuensi sekitar 2.625 GHz dengan polarisasi melingkar.
Dari hasil pengukuran diperoleh polarisasi melingkar dengan axial ratio bandwidth sebesar 28 MHz atau sebesar 1,07 %. Gain antena mikrostrip patch segitiga sama sisi sebesar 11,24 dB pada frekuensi 2.625 GHz. Berkas utama antena mikrostrip patch segitiga sama sisi pada bidang E berada pada arah 0_ dilihat dari pola radiasi antena array."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>