Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172899 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nova Yana Putra
"Agar dalam pemakaiannya mesin uji kekerasan berada dalam keadaan standar maka perlu dilakukan verifikasi dengan cara kalibrasi menggunakan hardness block atau blok kekerasan standar. Hardness Block dibuat dengan cara pengerasan yang meliputi ausfenisasi, pencelupan langsung, dan diakhiri dengan penemperan. Pada penelifian ini setelah pencelupan Iangsung dilakukan proses sub zero dalam media pendingin berupa dry ice dan alkohol. Suhu pendinginan yang digunakan yaitu - 40 5 5 °C selama satu jam. Proses ini dilakukan dengan Tujuan unfuk meminimalkan jumlah ausfenif sisa pada baja karena kehadiran ausfenif sisa ini dapaf mempengaruhi Terhadap keseragaman kekerasan hardness block. Pada penelitian ini didapatkan bahwa sampel kondisi sub zero memiliki kekerasan Iebih Tinggi dari sampel tanpa sub zero dengan peningkatan kekerasan sekitar 10 sampai 20 Vickers. Namun dengan meningkatnya temperatur Temper kekerasan cenderung menurun. Sedangkan struktur mikro akhir yang dihasilkan yaitu berupa martensit Temper dengan karbida yang bulat/spheraid. Nilai kekerasan yang paling seragam diperoleh pada sampel hasil sub zero dan Temper 600°C yaitu sebesar 524 3 2 HV, dimana nilai penyimpanan kekerasan yang Terjadi kurang dari 1 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andre Indrayana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz
"Aplikasi dari baja perkakas sebagai material cetakan dingin amatlah memegang peranan strategis dalam dunia industri. Dikarenakan baja perkakas untuk aplikasi cetakan dingin dapat digunakan untuk membentuk material pada kondisi dingin, sehingga jika dilihat dari aspek kualitas, kuantitas dan safety akan lebih baik jika dibandingkan membentuk material baja perkakas pada temperatur tinggi. Agar diperoleh baja perkakas cetakan dingin kualitas tinggi, maka terus dilakukan berbagai penelitian, salah satu caranya adalah dengan mengatur komposisi kimia, perlakuan panas, agar diperoleh material baja perkakas yang berkualitas tinggi, dengan biaya pembuatan yang murah. Karakteristik dari baja perkakas dapat diatur sesuai dengan kebutuhan aplikasi pemakai. Pengaturan karakteristik dari baja perkakas yaitu dengan cara mengatur komposisi kimia, mengatur proses perlakuan panas, dan media pendinginan setelah tempering. Baja perkakas dapat memiliki sifat ? sifat khusus, dengan cara mengatur kuantitas dari paduan yang menyusun dari baja perkakas tersebut, seperti mengatur jumlah dari vanadium, silikon, molibdenum dan lain sebagainya. Pada penelitian ini, material baja perkakas diatur komposisi paduannya dengan menambahkan unsur paduan Si yang berbeda yaitu 0,8%wt, 2,0%wt, dan 3,0%wt Si pada setiap material baja perkakas dengan unsur paduan lainnya ditambahkan dengan perbandinganan tetap untuk setiap material baja perkakas dan tidak diberikannya unsur vanadium untuk material baja perkakas lainnya, untuk mengetahui perbandingan sifat mekanis setelah ditambahkan unsur paduan Vanadium. Kemudian baja perkakas tersebut dilakukan perlakuan quench temper dengan penggunaan temperatur temper yang berbeda yaitu 600ºC, 640ºC, dan 690ºC dan sphroidized anneal dengan menggunakan temperatur 810ºC. Dengan variabel yang digunakan adalah penambahan unsur paduan dan perlakuan panas yang dilakukan maka akan diketahui pengaruhnya terhadap sifat mekanis, yaitu kekerasan, laju aus, dan kuat tarik, sifat mampu las serta struktur mikro material baja perkakas. Dalam penelitian ini disimpulkan dengan penambahan unsur paduan Si maka sifat mekanis meningkat, dan untuk membandingkan baja perkakas yang diberikan unsur paduan vanadium dan yang tidak, baja dengan paduan vanadium sifat mekanis yang dimiliki lebih tinggi. Sedangkan untuk variabel perlakuan panas yang diberikan dengan semakin tingginya temperatur temper maka sifat mekanis akan menurun sehingga didapati baja perkakas yang lebih tangguh. Untuk sifat mampu las material baja perkakas diperoleh hasil bahwa nilai weldability nya rendah dikarenakan adanya endapan karbida keras seperti SiC pada baja perkakas hasil dari penelitian.
The application of tool steel as cold pressing die have very important role in many strategic industry. The strategic role of tool steel for cold work materials can be used as for forming materials in the cold condition, so that if we seen in many quality, quantity and safety aspects more better if we compared in forming materials in high temperature. Many researches have been done gradually to get tool steels for high quality cold work. One of the way how to engineered the materials to become better with change their chemical composition, heat treatment, to get high quality materials with lower cost. The characteristic of tool steel materials can be modified with change their chemical compositions and change their tempering and used proper quenching media. With changed alloys quantity, like modify content of vanadium, silicone, molybdenum and the other alloys, tool steel materials exactly have spesific characteristics.Tool steel has special properties regarding to requirement of process in processing fundamental material become ready for use product or thus, the special influenced by existence of alloying element and treatment passed to tool steel. At this research, tool steel materials are arranged by alloy composition. Added alloying element Si which different composition there are 0,8%wt, 2,0%wt, and 3,0%wt for each appliance steel material with other alloying element is added with balance comparison for every tool steel materials and without element of vanadium for other tool steel material to know comparison of mechanical properties after added alloying element Vanadium. Then the tool steel is done with heat treatment quench temper with usage of different temper temperature those are 600ºC, 640ºC, and 690ºC and spheroidized anneal by using temperature 820ºC. With variable applied is addition of alloys materials and heat treatment done hence will be known the influence to mechanical properties, that is hardness, wear resistant, weld ability, tensile strength and tool steel material microstructure. The conclusion of these research are several addition of alloying element Si cause increasing mechanical properties, and compare appliance steel given alloying element of vanadium and another steel without adding vanadium, steel with mechanical properties vanadium alloy owned higher. While for variable heat treatment given increasing height of temper temperature hence mechanical properties will change is discovered tool steel which more tough. The effect of second phase, carbide phase will cause poor weldability for tool steel materials, carbide phase and second phase are very hard and very britle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26157
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
David Amril
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Krisman
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui persebaran temperatur pada beton massa yang ditinjau secara horizontal pada raft foundation Rasuna Tower. Parameter yang ditinjau dalam makalah ini adalah initial temperatur, temperatur maksimum, perbedaan temperatur dan tegangan yang terjadi pada beton massa secara horizontal. Batasan temperatur maksimum dan perbedaan temperatur yang diizinkan pada umumnya adalah 70°C dan perbedaan temperatur ≥ 20 °C. perbedaan temperatur yang terjadi tergantung dari pengendalian temperatur yang dilakukan. Temperatur puncak yang terjadi ± 80 °C. Temperatur puncak yang terjadi tergantung dari initial temperature dan mix design. Tegangan yang terjadi dipengaruhi oleh perubahan temperatur pada nodal. Semakin jauh jaraknya dari tepi maka semakin tinggi temperatur yang terjadi karena pelepasan panas yang semakin lama. Namun pada penyebaran tegangan, nilainya tidak dipengaruhi oleh jarak ke tepi beton. Tapi sangat dipengaruhi oleh lapisan insulasi dan terdekat dengan titik yang ditinjau.

This final report aims to determine the temperature distribution in mass concrete terms horizontally on a raft foundation Rasuna Tower. The parameters of interest in this paper is the initial temperature, maximum temperature, temperature difference and stress happened on mass concrete horizontally. The maximum temperature and the temperature difference that allowed in general is 70°C and not exceed 20°C. Temperature difference that occur depends on the temperature control is performed. Peak temperature occurred ± 80°C. Peak temperature is dependent on the initial temperature and mix design. Stress that occurs is influenced by changes in the nodal temperature. Increasing distance from the edge makes higher temperatures due to the longer heat release. The deployment stress is not influenced by the distance to the edge of the concrete but is strongly influenced by the insulation layer and the closest to the point of being reviewed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Abdul Karim H.
"SS 410 (CA-15) adalah salah satu jenis baja tahan karat martensitik yang banyak digunakan untuk aplikasi dalam dunia industri. Bahan baku yang digunakan pada baja tahan karat martensitik jenis ini adalah C = 0,15% .' Mn = "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Sulistio Basuki
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA718
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zainal Abidin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>