Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165812 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heliana Adiwinata
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawati
"Tesis ini mengupas tentang pengasuhan anak perempuan dalam keluarga amalgam Minangkabau-Tionghoa di Kota Padang. Studi ini dilatarbelakangi pemikiran bahwa keluarga merupakan agen sosialisasi yang sangat penting dalam membentuk tumbuh kembangnya seorang anak. Oleh karena itu proses pengasuhan dalam keluarga menjadi sangat penting, sebagai wacana dalam penyosialisasikan nilai gender pada anak. Pola pengasuhan itu sendiri tidak terlepas darl nilai budaya yang dianut oleh etnis tertentu. Oleh karenanya, pada keluarga amalgam Minangkabau-Tionghoa ada warna budaya dari kedua etnis tersebut yang mewarnai proses pengasuhan anak perempuannya. Untuk memahami pengasuhan anak perempuan pada keluarga amalgam ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang berspektif perempuan dan analisa tesis melalui teori sosialisasi dan pendekatan feministik.
Hasil studi menunjukkan bahwa pengasuhan anak perempuan dalam keluarga amalgam Minangkabau - Tionghoa dalam beberapa hal masih diwarnai oleh budaya patriarkis yang menyebabkan ketidakadilan pada anak perempuan. Namun pada keluarga amalgam Minangkabau- Tionghoa ditemukan juga hal positif yang dapat memberdayakan anak perempuan, yaitu sosialisasi jiwa usaha/wiraswasta dari budaya kedua etnis ini, mempengaruhi pengasuhan anak perempuan dalam membentuk kemandirian ana.k perempuan secara ekonomi. Hal yang lain, ditemukan juga berkurangnya pendomestilikasian anak perempuan dalam pekerjaan rumah tangga. Hal itu disebabkan kecenderungan keluarga amalgam Minangkabau-Tionghoa membentuk keluarga batih, sehingga pola hidup modern pun mulai terserap dalam gaya hidup.

This thesis discusses the upbringing of female children in six Minangkabau-Chinese amalgam families in the city of Padang. The assumption underlying this study is that the family serves as a vital agent of socialization in fomting the development of a child. That is why, the process of upbringing in a family becomes very important for socializing gender values to a child. The upbringing pattern itself is not separated from the cultural values adhered to by a particular ethnic group. Therefore, in the Minangkabau-Chinese amalgam family the colours of the two ethnic cultures have some influence on the upbringing process of a female child. To unfold the upbringing of female children in the six amalgam families, the study has utilized a qualitative approach with the feminine perspectives and data analysis through the theory of socialization and feministic approach.
The results of the study indicate that the upbringing of female children in the Minangkabau-Chinese amalgam families is still influenced in many ways by the patriarchal culture that leads to injustice for the female children. However, the study also observes certain positive aspects empowering the female children, that is, the socialization of business/entrepreneurship of both ethnic cultures has influences upon the process of upbringing in forming economic independence of the female children. lt is also found that the domestication of female children is on the decrease. This is caused by the fact that Minangkabau-Chinese families tend to settle in core families so that modern life patterns begin to enter into their life style."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Rahardjo
"Kegagalan proses produksi batang kawat tembaga di P.T. "x" sering terjadi, hal ini menyebabkan penurunan produksi hampir 4. 800 ton/tahun dari total produksi 60.000 ton/tahun. Untuk menganalisa swnber dari kegagalan produksi ini perlu ditelusuri mulai dari komposisi unsur kimia yang terdapat pada bahan baku sampai dengan proses pembuatan batang kawat tembaga. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan batang kawat tembaga terdiri dari tembaga mumi dan scrap tembaga hasil pemurnian. Dari hasil analisa komposisi dapat diketahui bahwa bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan batang kawat tembaga sesuai standar kwalitas produksi ASTM. B. 49. Dari observasi dipabrik untuk proses pengecoran (casting) dan pengerolan, ternyata perubahan temperatur prosesnya masih sesuai standar operasi produksi di P.T. "x". Pada pengujian komposisi terhadap batang kawat tembaga yang mengalami cacat permukaan bentuk V dan bentuk lubang, prosentase unsur pengotor seperti Pb, Sn, Ag, As, Te, Fe, tidak terjadi penyimpangan terbadap standar kwalitas produksi ASTM. B. 49. Dari hasil uji ini terbukti bahwa pengaruh unsur pengotor tidak memberikan kontribusi terhadap penyebab terjadinya kegagalan batang kawat tembaga. Dari hasil pengujian struktur mikro dan pengamatan. dengan (Scanning Electron Microscope) SEM terlihat bahwa kegagalan proses pembuatan batang kawat tembaga diakibatkan oleh peristiwa mekanis yaitu retaknya rot sewaktu batang tembaga direduksi dari stand OV ke stand 1 H. Dari analisa kegagalan rol didapat bahwa retak yang terjadi di permukaan rol berupa celah. Hal ini merusak permukaan batang tembaga berupa cacat bentuk V dan bentuk berlubang. Untuk menurunkan persentase kegagalan batang kawat tembaga. maka pendinginan proses pada rolling mill perlu dioptimasikan lagi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T40977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Rahardjo
"Kegagalan proses produksi batang kawat tembaga di P.T. "X" sering terjadi, hal ini menyebabkan penurunan produksi bampir 4.800 ton/tahun dari total produksi 60.000 ton/tahun. Untuk menganalisa sumber dari kegagalan produksi ini perlu ditelusuri mulai dari komposisi unsur kimia yang terdapat pada bahan baku sampai dengan proses pembuatan batang kawat tembaga. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan batang kawat tembaga terdiri dari tembaga mumi dan scrap tembaga hasil pemurnian.
Dari basil analisa komposisi dapat diketahui bahwa bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan batang kawat tembaga sesuai standar kwalitas produksi ASTM. B. 49. Dan observasi dipabrik untuk proses pengecoran (casting) dan pengerolan, ternyata perubahan temperatur prosesnya masih sesuai standar operasi produksi di P.T. ?X?. Pada pengujian komposisi terhadap batang kawat tembaga yang mengalami cacat permukaan bentuk V dan bentuk lubang, prosentase unsur pengotor seperti Pb, Sn, Ag, As, Te, Fe, tidak terjadi penyimpangan terhadap standar kwalitas produksi ASTM B. 49. Dari hasil uji ini terbukti bahwa pengaruh unsur pengotor tidak memberikan kontribusi terhadap penyebab terjadinya kegagalan batang kawat tembaga.
Dari hasil pengujian struktur mikro dan pengamatan dengan (Scanning Electron Microscope) SEM terlihat bahwa kegagalan proses pembuatan batang kawat tembaga diakibatkan oleh peristiwa mekanis yaitu retaknya ml sewaktu batang tembaga direduksi dari stand OV ke stand 1 H. Dari analisa kegagalan rol didapat bahwa retak yang terjadi di permukaan rol berupa celah. Hal ini merusak permukaan batang tembaga berupa cacat bentuk V dan bentuk berlubang. Untuk menurunkan persentase kegagalan batang kawat tembaga, maka pendinginan proses pada rolling mill perlu dioptimasikan lagi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Edy Susanto
"ABSTRAK
Salah satu kerusakan pada produk copper rod disebabkan oleh kerusakan pada rol 1H dan bentuk kerusakannya berupa pori-pori kecil pada permukaan rol, keretakan atau pecah. Tahapan pembuatan rol 1H meliputi pemesinan, perlakuan panas dan selanjutnya digunakan untuk proses pengerolan panas copper rod yang dipasang pada stand no I.
Penelitian dilakukan terhadap bahan yang digunakan untuk rol 1H, proses pemesinan, proses perlakuan panas, proses pengerolan panas copper rod dan pengujian laboratorium terhadap rol 1H yang rusak. Hasil penelitian menunjukan bahwa langkah-langkah set-up pemesinan tidak dapat memenuhi tingkat kehalusan simbol W9 dan juga menyebabkan retakan pada permukaan rol. Bahan rol 1H kurang mampu terhadap kelelahan panas sehingga menyebabkan retakan halus pada permukaannya. Adanya retakan pada permukaan rol 1H, mengakibatkan terjadinya penetrasi Cu ke dalam permukaan rol. Cu yang terdapat pada retakan, sebagai salah satu penyebab meningkatnya laju keretakan pada rol 1H tersebut. Sistem pendinginan standar yang digunakan pada rol 1H untuk proses pengerolan panas copper rod ternyata kurang baik, karena dapat menyebabkan kekerasan material rol 1H tidak merata lagi. Adanya perbedaan kekerasan pada material rol 1H menyebabkan adanya tegangan, sehingga dapat mempercepat laju keretakan pada rol 1 H.
Set-up pada proses pemesinan pembuatan rol 1H harus mengikuti standard operating prosedure pemesinan sehingga dapat mencapai tingkat kehalusan permukaan rol simbol WV . Bahan rol 1H dipilih yang dapat menahan kelelahan panas dan sistem pendinginan pada proses pengerolan panas di stand 1 masih perlu penyempumaan, agar umur pakai rol 1H dapat meningkat, sehingga menurunkan biaya produksi copper rod.

ABSTRACT
A damage on copper rod product could be caused by the damage on roll 1H and the type of damages are tinny pores on rol surface, cracking or breaking. The step on roll I H production include machining, heat treatment ; which is further use for heat rolling process of copper rod which is fixed on stand no I.
Research include type roll 1H material, machining process, heat treatment process, copper rod heat rolling process, and laboratory test to the damage roll 1H. The result show that the steps of machining set-up could not reach the smooth level of VW symbol and also cause cracking on roll surface. The lack of roll I H material to thermal fatigue causing smooth cracking on that surface. The presence of this surface cracking lead to the penetration of Cu into roll surface. The existence of this Cu on the cracking site increasing the cracking rate on that roll 1H. Standard cooling system used in copper rod heat rolling process is not appropriate in which it causing the hardness of roll 1H material is not disperse well. This difference of hardness on roll 1H material produces tension which is increasing the cracking rate on rol 1H.
Machining process on roll I H production should be set-up in accordance with standard operating procedure to reach the smooth level of VW symbol. The roll 1H material should resist to thermal fatigue, and the coiling system in heat rolling process on stand no 1 should be purified so lengthen the lifetime of the roll 1H. Finally reduced cost production of copper rod.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Beslan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ricardo
"Sebagai perusahaan minyak dan gas yang bertujuan selalu meningkatkan produksi terbaik, maka KUFPEC (Indonesia) Ltd selalu berusaha melakukan bisnisnya dengan langkah-langkah yang bijak Dengan kebutuhan bisnis yang berkembang di mana teknologi informasi harus dapat melayani kebutuhan proses bisnis, maka suatu perencanaan infrastruktur sangat diharapkan dilakukan dengan baik, karena tanpa perencanaan yang baik infrastruktur yang ada tidak saling mendukung, padahal banyak kemungkinan sumber daya yang ada dapat dipakai bersama untuk mengoptimal kemampuan sistem.
Perencanaan infrastruktur adaptif menjadi salah satu alternatif yang perlu diterapkan dalam mengembangkan infrastruktur yang harus dapat terus memenuhi kebutuhan bisnis, dengan bentuk pola-pola dan pelayanan yang dapat dikelompokkan, maka pemakaian infrastruktur yang ada dapat digunakan secara optimal dalam mendukung kebutuhan aplikasi yang beraneka ragam.
Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah perencanaan infrastruktur secara adaptif melalui identifikasi standard pola, services dan platform untuk dapat digunakan menjadi dasar pengembangan teknologi informasi di perusahaan sehingga menghasilkan infrastruktur yang lebih optimal tanpa harus merubah infrastruktur yang ada secara keseluruhan.

As an oil and gas with aim to always increase product bestly, hence KUFPEC (Indonesia) Ltd always make an attempt on its business with wise decision. With requirement of business expanding where information technology have to earn to serve business process requirement hence planning of infrastructure very expected to be put accross, because without good planning, existing infrastructure do not supporting each other, though many possibility of existing resource can utilize to reach optimal performance of the system.
Planning of infrastructure of adaptive become one of the alternative way which need to be applied in developing infrastructure which must earn to continue to fulfill requirement of business, with patterns form and services able to be grouped, hence usage of existing infrastructure can be used in an optimal fashion in supporting requirement of multifarious application need.
The result which is obtained from this study is planning of infrastructure by adaptive through identify standard of pattern, services and platform, to be able to be used and become base development of information technology in company so that yield more optimal infrastructure without having to change existing infrastructure as a whole."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Purnomo
"Globalisasi yang melanda dunia mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia. Kondisi tersebut juga mempengaruhi banyak perusahaan di dunia. Perusahaan harus dapat bertahan dan bersaing dalam nuansa global. Salah satu cara bertahan dalam persaingan global ialah melakukan merjer dan akuisisi, karena akan memperkuat modal, teknologi, sumber daya manusia atau sumber daya alam yang dimiliki.
PT.XYZ merupakan perusahaan yang didirikan di Indonesia, melakukan akuisisi terhadap Novus, suatu perusahaan di Australia. PT.XYZ membeli saham Novus seharga AUD 1,90 per lembar. Akuisisi ini merupakan akuisisi saham karena PT.XYZ melakukan pembelian seluruh saham Novus yang beredar di Australian Stock Exchange (ASX). Akuisisi ini berjalan dengan singkat yang terdiri dua tahap. Pada tahap pertama terjadi pada tanggal 7 Juni 2004, yang mana PT.XYZ dan grupnya (MEAPL, PTTEPO, Encore Ltd, New Links Ltd, Direksi PT.XYZ) membeli 90% saham Novus. Tahap kedua terjadi pada tanggal 24 Agustus 2004, PT.XYZ membeli 10% saham sisanya.
Pembellan saham Novus oleh PT.XYZ merupakan Leverage Buy Out (LBO) dan Management Buy Out (MO). Disebut LBO karena pembelian saham dengan hutang dart UOB Singapore dan penerbitan obligasi di Surabaya. Disebut MBO karena direksi PT.XYZ juga membeli saham Novus.
Transaksi pembelian saham oleh MEAPL tidak ada aspek pajak buat PT.XYZ selaku Wajib. Pajak Dalam Negeri karena transaksinya terjadi di Australia, dan MEAPL maupun Novus bukan subjek pajak Indonesia. Aspek pajak yang mungkin timbul lalah pembagian dividen dari MEAPL ke PT.XYZ, yaitu pajak atas dividen yang dipotong oleh Australia maksimal 10% sesuai dengan tax treaty.
Aspek pajak pada pembelian saham oleh PT.XYZ yang dilakukan dengan LBO ialah pembayaran bunga kepada UOB Singapore dan kepada pemilik obligasi. Bunga yang dibayarkan kepada. UOB Singapore dipotong pajak penghasilan di Indonesia sebesar 15% sesuai dengan tax treaty. Bunga yang dibayarkan kepada pemilik obligasi dipotong pajak penghasilan final sebesar 20% kecuali bank, dana pensiun, dan perusahaan reksadana selama lima tahun sejak pendiriannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Abraham
"Kebutuhan atas listrik selalu meningkat setiap tahunnya, hal ini sejalan dengan pertumbuhan populasi di Indonesia. Peningkatan pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan peningkatan atas kebutuhan listrik, khususnya untuk wilayah yang sulit dijangkau. Beban untuk menggunakan sumber daya yang takterbaharukan sebagai energi utama semakin bertambah setiap tahunnya.
Pemerintah bermaksud untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan memanfaat kan panas bumi, tenaga air dan tenaga matahari. Saat ini PT WIKA INTRADE yang merupakan anak perusahaan dari PT WIKA (Persero) Tbk. yang sedang mengembangkan salah satu strategi bisnisnya dalam bidang konversi energi, salah satu kegiatannya adalah merakit dan menjual photovoltaic panel.
Tujuan dari proposal ini adalah untuk memilih strategi yang paling menarik dan yang dapat diterapkan bagi Perusahaan untuk dapat meningkatkan peluang perusahaan pada pasar photovoltaic panel.
Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi semua informasi dasar yang diperlukan (input stage) dan melakukan pembobotan dengan menggunakan External Factor Evaluation Matrix (EFEM), Internal Factor Evaluation Matrix (IFEM) dan Competitive Profile Matrix (CPM) untuk menidentifikasi seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap strategi perusahaan. Penggunaan Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats Matrix dan Grand Strategy Matrix akan digunakan dalam matching stage untuk menghasilkan strategi-strategi yang dapat digunakan sebagai pilihan bagi perusahaan.
Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah untuk memilih strategi yang paling tepat untuk digunakan Perusahaan, dalam hal ini Penulis akan menggunakan Qualitative Strategic Planning Matrix untuk memilih strategy secara objektif.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah menyimpulkan bahwa strategi yang paling menarik bagi perusahaan untuk diterapkan adalah dengan melakukan Forward Integration. Perusahaan dianggap akan lebih menguntungkan jika dapat menguasai dan mempunyai kontrol atas pelaku distributor dan pelaku retail.

The need for electricity continues to increase each year in line with population growth in Indonesia. The number increase brought to higher demand of electricity, especially in the remote areas in Indonesia. The burdens to use non-renewable resources as the primary energy are getting bigger every year.
Government is intend to increase the electrification ratio by utilizing the renewable energy such as geothermal, hydropower, solar power. Currently, PT WIKA INTRADE a subsidiary of PT WIKA (Persero) Tbk. is developing a business strategy unit engaged in energy conversion, one of which activities are assembling and selling the photovoltaic panel. The proposed of this study is to select the most attractive and applicable strategy for the Company to apply in order to seize the photovoltaic market.
The study will begins by identifying all basic information needed (the input stage) and perform weighting by using the External Factor Evaluation Matrix based (EFEM), Internal Factor Evaluation Matrix (IFEM) and Competitive Profile Matrix (CPM) to identify the biggest influence on the current strategy. Using Strength-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix and Grand Strategy Matrix to formulate the feasible strategies based on the basic input that already identified will perform in the matching stage. In order to choose the most attractive strategy among the feasible strategies, the author will use Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) to evaluate alternative strategies objectively.
The final result of this study is defined that the most attractive strategy for the Company to be applied is by Forward Integration. The strategy propose will benefit the Company if the Company can over control the distributors and the retailer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21841
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>