Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Dani K
"Proses pengelasan sering diaplikasikan untuk peningkatan sifat ketahanan korosi besi luang kelabu, metnerlukan deposit logam lasan dengan komposisi yang sesuai dengan logam pengisi dari material tahan lrorosi dan behas dari adanya cacat-cacat pengelasan. Umuk mendapatkan sifat ketahcman korosi yang bebas dari cacat-cacat las akibat sifat kemampulasan besi tuang kelabu yang kurang baik, diperlukan suatu perlakuan awal sebelum proses pengelasan dan pengelasan multiple pass. Perlakuan awol dalam hal ini adalah perhatian terhadap kebersihan spesimen dan pemanasan awol dengan temperatur yang sesuai serta jumlah pass penge!asan yang optimum uruuk mendapalkan komposisi yang sesuai dengan logam pengisi. Penelitian ini alum membahas pengaruh temperatur pemanasan awal dan jumlah pass pengelasan dalam rangka peningkatan sifat kemampulasan besi luang kelabu menggunakan logam pengisi baja tahan karat auslenitik 316 dengan melakukan variasi terhadap temperatur pemanasan awal dan jumlah pass pengelasan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dengan melakukan pemanasan awal 700°C unluk pengelasan I pass dan pemanasan awal dengan temperatur minimal 300°C untuk pengelasan 3 pass dapat meningkatkan kemampulasan besi luang kelabu sehingga dapat terhindar dari cacat pada logam lasan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"ABSTRAK
Besi tuang merupakan material yang banyak digunakan sebagai bahan cora. Besi tuang komersil yang digunakan dalam manufaktur mempunyai kadar karbon 2,5 sampai 4%. Pada pengecoran besi tuang, apabila kadar karbon belum memenuhi target maka dapat ditambahkan karburiser. Pertamina mempunyai karburiser yang merupakan hasil sampingan cracking crude oil tipe C-85 yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kerburiser tipe C-85 berpengaruh pada pengecoran besi tuang dan mengetahui pada temperatur dan dengan metode apa karburiser ini efektif untuk meningkatkan kadar karbon dalam besi tuang serta efisiensi karburiser ini efektif untuk meningkatkan kadar karbon dalam besi tuang serta efisiensi karburiser tersebut. Pengecoran besi tuang ini dilakukan dengan menggunakan dapur induksi frekuensi tinggi dengan kapasitas maksimum 15 kg. Sampel uji yang didapat dilakukan uji komposisi dengan menggunakan spectrometer.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan parameter temperatur dan metode pemasukan karburiser. Temperatur yang digunakan adalah 1400°C. 1450°C, dan 1500°C. Metode yang digunakan ada 1) karburiser ditabur langsung, 2)setengah logam cair dituang ke dalam ladel lalu karburiser dimasukan ke dalam dapur kemudian logam cair dikembalikan ke dapur induksi, dan 3)seluruh logam cair dituang ke dalam ladel lalu karburiser dimasukan ke dalam dapur induksi kemudian logam cair dikembalikan dapur. Sebelum dituang karburiser didiamkan di dalam dapur selama 5 menit untuk memberikan waktu agar karbon dapat berdifusi. Penambahan karburiser dilakukan untuk meningkatkan kadar karbon sebesar 0,2%.
Hasil dari uji komposisi menunjukkan bahwa secara umum temperatur yang baik saat pemasukan adalah 1500°C karena semakin tinggi temperatur semakin baik kelarutan karbon dalam logam cair. Metode yang efektif untuk pemasukkan karburiser adalah metode 2 karena pada metode ini terdapat efek stirring (pengadukan tambahan) atau turbulensi. Hasil uji komposisi menunjukkan bahwa efisiensi karburiser C-85 bervariasi tergantung pada metode dan temperatur pemasukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rifki
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayat
"Material besi tuang nodular yang digunakan pada penelitian ini memiliki bentuk gnjit dan fasa yang kurang sempurna, dimana grafit bulat yang terbentuk tidak mencapai 70% dengan penyebaran fasa perlir yang tidak hamogen. Ketidaksempumaan ini akan mempengaruhi kombinasi sifaf kekuatam tarik dan kekerasan yang dihasilkan pada kondisi as-cast.
Untuk mendapatkan peningkatan sifat mekanis yang lebih baik, material tersebut mengalami perlakuan panas austemper dengan tujuan untuk memperoleh ADI Mustempered Ductile Iron) yang memiliki kombinasi sifat-sifat mekanis yang baik, antara lain : kekuatan tarik, kekerasan dan keuletarnnya.
Dengan perlakuan panas austemper dengan kombinasi temperatur dan waktu tahan yang berbeda, sifat-sifat mekanis yang diperoleh setelah perlakuan austemper tidak mengalami peningkatan yang cukup berarti dan tidak memiliki kecenderungan tertentu dengan variasi waktu tahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Martin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiagus Ismail Hamzah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Heryanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S41070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>