Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Syarif Hidayat
"Material besi tuang nodular yang digunakan pada penelitian ini memiliki bentuk gnjit dan fasa yang kurang sempurna, dimana grafit bulat yang terbentuk tidak mencapai 70% dengan penyebaran fasa perlir yang tidak hamogen. Ketidaksempumaan ini akan mempengaruhi kombinasi sifaf kekuatam tarik dan kekerasan yang dihasilkan pada kondisi as-cast.
Untuk mendapatkan peningkatan sifat mekanis yang lebih baik, material tersebut mengalami perlakuan panas austemper dengan tujuan untuk memperoleh ADI Mustempered Ductile Iron) yang memiliki kombinasi sifat-sifat mekanis yang baik, antara lain : kekuatan tarik, kekerasan dan keuletarnnya.
Dengan perlakuan panas austemper dengan kombinasi temperatur dan waktu tahan yang berbeda, sifat-sifat mekanis yang diperoleh setelah perlakuan austemper tidak mengalami peningkatan yang cukup berarti dan tidak memiliki kecenderungan tertentu dengan variasi waktu tahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhlis Nahwi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizon Pahlevi
"Besi tuang nodular (BTN) merupakan besi tuang yang memiliki grafit berbentuk bulat, dimana dengan grafit yang berbentuk bulat ini besi tuang nodular mempunyai sifat mekanis, kekuatan tarik dan regangan tinggi. Untuk memperoleh sifat mekanis yang lebih baik, pada besi tuang nodular ini dilakukan proses perlakuan panas austemper sehingga dihasilkan austemper ductille iron (ADI) yang memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan besi tuang lain dalam hal sifat mekanisnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sehat Maulana
"Besi tuang nodular telah banyak digunakan sebagai komponen mesin seperti : poros engkol, propeler, gir dan sebagainya. Besi tuang ini memiliki sifat mekanis yang dapat diandalkan yaitu kombinasi kekuayan tank dan keuletannya sehingga banyak dipakai sebagai pengganti baja dengan biaya produksi yang lebih murah. Disamping itu, untuk mendapatkan sifat mekanis yang diinginkan pada besi tuang nodular dapat dilakukan proses perlakuan panas yang salah salunya yaitu proses Austemper. Hasil dari proses ini disebut Ausrempered Duclile Iron (ADI). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses austemper meliputi komposisi kimia besi, waktu tahan dan temperatur austenisasi, Serta waktu tahan dan temperatur austemper Pada penelitian ini dilakukan proses austemper untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap peningkatan sifat mekanis dari besi tuang nodular yang nodularitasnya sekitar 30 %.
Tahap pertama dilakukan austenisasi dimana sampel dipanaskan sampai temperatur 850°C ditahan selama 30 menit untulc mendapatkan matriks austenit yang seragam kemudian ditransformasikan menjadi bainit melalui tahap austemper yaitu pendinginan dari ternperatur austenisasi sampai temperatur terbentuknya matriks bainit yaitu 275°C, 325°C, 375°C, 425°C, 4’75°C dan ditahan selama jangka waktu 30 menit.
Hasil penelitian dapat diketahui setelah dilakukan pengujian kekuatan tarik dan kekerasan sena pengamatan struktur mikro. Secara umum kekuatan tarik dan kekerasan hasil proses austemper meningkat jika dibandingkan hasil as-cast. Peningkatan sifat mekanis ini paling tinggi terjadi pada temperatur terbentuknya bainit bawah, 275°C dan 325°C yang diiringi dengan penurunan regangan atau elongasi sedangkan pada temperatur diatasnya terjadi peningkatan elongasi. Perubahan si Fat mekanis ini dipengaruhi oleh fasa yang terbentuk dengan kombinasi kuat tarik, kekerasan dan regangan yang optimium telj adi pada temperatur austemper 275°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius P. Udaya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Wibowo
"Besi tuang nodular merupakan besi tuang yang memiliki grafit berbentuk bulat, sebagai hasil penambahan unsur Magnesium atau Cerium. Besi tuang nodular banyak digunakan untuk aplikasi struktural seperti: pinion bergigi, Caliper piringan rem, komponen kendaraan bermotor, roda gigi, poros engkol dsb. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya faktor sifat dan ketahanan mekanis yang harus dimiliki oleh material tersebut. Oleh karena itu perlu untuk terus diupayakan penelitian untuk mencapai suatu kondisi yang optimal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan proses perlakuan panas austemper pada besi tuang FCD kelas 60, untuk memperoleh suatu sifat mekanis atau kombinasinya yang lebih baik. Hasil dari proses perlakuan panas ini dikenal dengan nama ADI (Austempered Ductile Iron). Kondisi perlakuan panas yang dilakukan adalah memanaskan material (austenisasi) pada temperatur 800 °C dan 850 °C dengan waktu tahan 60 menit, disusul dengan pencelupan cepat pada temperatur celup 300 °C, 350 °C dan 400 °C dengan waktu tahan selama 30 dan 60 menit. Dari hasil penelitian, nilai kekuatan tarik dan kekerasan tertinggi diperoleh melalui kondisi austemper dengan temperatur austenisasi 850 °C, yaitu masing-masing sebesar 84,3 kg/mm2 dan 260,62 BHN. Temperatur austenisasi 800 °C akan menghasilkan material dengan nilai tegangan yang tertinggi, yaitu sebesar 16,45% namun memiliki nilai kekuatan tarik dan kekerasan yang terendah, masing-masing sebesar 46,76 kg/mm2 dan 150,41 BHN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainulsjah
"Austemperer Ductile Iron yang dikenal ADI adalah besi tuang nodular yang telah mendapatkan perlakuan panas austemper. Tujuannya untuk meningkntkan sifatsifat mekanis dari besi tuang nodular. Dalam penelitian ini dilakukan penambahan unsur paduan 0,25% Mo dan 1% Ni terhadap besi tuang nodular, kemudian dilakukan perlakuan panas austemper pada komposisi G (tanpa paduan), dengan temperatur austenisasi 850°C dan 900°C waktu tahannya 60 menit dan temperatur austemper 350°C, 375°C dan 400°C waktu tahan 30 menit, Untuk komposisi C (paduan) dengan temperatur austenisasi 850°C dan 900°C waktu tahan 90 menit dan temperatur austemper 350°C, 375°C dan 400°C waktu tahan 120 menit. Kemudian dibandingkan antara kondisi saat as-Cilsi dengan setelah mengalami perlakuan panas austemper.
Dari hasil penelitian didapatkan adanya peningkatan sifat mekanis kekuatan tank untuk komposisi tanpa paduan antara (67-76)% dan kekerasan (40-54)%, sedangkan regangan mengalami penurunan (43-57)%. Pada komposisi paduan kekuatan tank meningkat (88-92)%, kekerasan (37-44)%, sedangkan regangan mengalami penurunan (I40-175)%. Dengan meningkatnya temperatur austenisasi, ketahanan impak akan meningkat (17)% pada komposisi paduan dull menurun (6)% pada komposisi tanpa paduan.

Austempered Ductile Iron know as ADI is ductile iron which has been austempered heat treated. The porpuse of the heat treated is to increase mechanical characteristics of ductile iron. In this research, additional alloyed factor of 0.25% Mo and 1% Ni towards the ductile iron, then austempered heat treated at G composition (non alloyed), at the austenitising temperature of 850°C and 900°C retained 60 minutes .ind austempering temperature of 350°C3375°C and 400°C retained 30 minutes. For C composition (alloyed) on the austenitising temperature 850°C and 900°C retained 90 minutes and austemepring temperature 350°C, 375°C and 400°C retained 120 minutes. The next step, comparing the as-cast to the after-austempering heat treated condition.
The result of research found that the increasing mechanical characteristics of tensile strength for non alloyed composition between (67-76)% and the hardness (40-54)%, while the elongation has decreased (43-57)%. At the alloyed composition, the strength of tensile increased (88-92)%, the hardness (37-44)%, lute the elongation has decreased (140-175)%. When the austenitising temperature in cases, the impact strength will increase (17)% at the alloyed composition, decrease (6)% at the non-alloyed composition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T16732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>