Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Fikri
"Proses shot peening merupakan suatu metode pengerjaan dingin material dengan menumbuhkan permukaan logam menggunakan partikel-partikel bulat (terbuat dari baja tuang) yang berukuran kecil dan berkecepatan tinggi. Metode ini dapat digunakan untuk mengurangi kemungkinan serangan korosi retak tegang.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh proses shot peening dengan intensitas 0.0062 A dan 00091 A (masing-masing dengan coverage 100% dan 200%) terhadap ketahanan Al 7075 T7351 terhadap serangan korosi retak tegang, pengujuan digunakan menggunakan larutan 3,5% NaCl dan 0,5% H2O2 pada pH 3.
Hasil pengujian tegangan sisa dan kekerasan menunjukkan bahwa proses shot peening menyebabkan terjadinya tegangan sisa tekan antara -111,8726 sampai -170,5675 MPa dan terjadinya peningkatan kekerasan pada permukaan Al 7075 T7351. Sedangkan dari hasil pengujian korosi retak tegang sampai dengan 15 hari didapatkan bahwa efek shot peening di atas tidak menampakkan pengaruhnya pada pemberian tegangan 85% dari kekuatan luluh bahan, hal ini disebabkan sampai akhir pengujian belum terjadi serangan korosi retak tegang, jenis serangan yang terjadi adalah korosi pitting."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S41956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Maludin
"Dalam perancangan konstruksi tabung roket, perlu ditelifi bahan dan struktur rnaterialnya agar dapat menahan beban yang diberikan dan yang diterima oleh tabung tersebut. Beban atau load yang diberikan berupa bahan bakar propelant, hidung, sayap dan strip, nozel, peralatan kendaal dll. Beban yang diterima yaitu pada saat dilakukan peluncuran atau uji terbang berupa gaya angkat, gaya hambat, momen guling dan tukik dl/. Material tabung yang digunakan yaitu Aluminium Alloy 2024, dimana bahan ini belur dilakukan perancangan yang memadai, sehingga masih adanya akses berat yang menyebabkan ketinggian jelajah roket masih relatif rendah. Salah satu kendala ialah akibat berat tabung itu sendiri, maka perlu dilakukan penelitian material yang digunakan supaya relatzf ringan dan tahan terhadap beban mekanis.
Penelitian yang dilakukan meliputi pemeriksaan tabung dengan menggunakan sinar-X untuk meyakinkan dalam pembuatan tabung tersebut secara rolling atau ekstrusi, pengujian tabung dengan menggunakan tekanan fluida air, pengujian tarik untuk mengetahui kekuatan bahan, pengujian metalograji untuk memperoleh struktur mikro bahan, pengujian kekerasan untuk mendapatkan ketahanan bahan terhadap deformasi, pengufian impack untuk mengetahui energi yang terserap, penelitian komposisi kimia bahan untuk memastikan serf bahan dan pengujian aerodinamika untuk mengetahui karakteristik aerodinamisnya. Semua data yang diperoleh akan dianalisa dan dilakukan perbandingan secara teori maupun eksperiment supaya dapat diterapkan pada perancangan roket yang sebenarnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan karena ringan, punya sifat mekanis yang cukup baik dan tahan terhadap serangan korosi. Akan tetapi pada lingkungan yang sangat korosif seperti pada lingkungan maritim ditambah dengan hadirnya tegangan, membuat sifat korosi dari logam tersebut menjadi sulit untuk diperkirakan. Selain itu besarnya tegangan juga diyakini perbengaruh terhadap timbulnya SCC. Oleh karena itu perilaku aluminium pada lingkungan yang korosif yang dikombinasikan dengan tegangan menjadi menarik untuk dipelajari. metode yang dipilih untuk engujian ini adalah two point loaded specimen karena metode ini sederhana dan efektif. Spesimen dipasang ke dalam holder yang memiliki panjang berbeda-beda sehingga akan mengalami penekukan dengan nilai tegangan yang bervariasi. Lingkungan yang dipergunakan pada percobaab ini adalah di dalam salt spray chamber dengan kandungan sodium klorida 3,5% untuk mensimulasikan lingkungan air laut. proses kerja dari pengujian dimulai dari meletakkan sampel yang telah terpasang pada holder di dalam salt spray chamber kemudian diamati perubahan yang terjadi dilihat dari korosi yang tampak. Kondisi di dalam salt spray chamber adalah tekanan 1 atm dan temperatur kamar. Pengujian kemudian dihentikan setelah berjalan selama 90 jam. Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini didapatkan dengan metode perubahan berat sampel dan metalografi. Berdasarkan pengujian didapatkan bahwa semakin besar tegangan proses korosi akan semakin cepat berlangsung. Dari pengujian ini didapatkan bahwa aluminium dengan komposisi 99,41% Al; 0,09744%Si; 0,463% Fe; 0,0025% Cu; 0,010%Zn; 0,0138%Ti; dan 0,0006% In dapat menerima tegangan sebesar 0,267kg/mm tanpa menunjukkan adanya SCC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purwanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
James
"Perilaku korosi paduan aluminium seri 5xxx dimana aplikasinya banyak digunakkan pada sektor lingkungan aggresive (air laut) diketahui menggunakan metode immersion test pada sampel yang telah dianodisasi berbagai variasi waktu dan tegangan, serta sampel tanpa anodisasi. Proses anodisasi aluminium 5xxx menggunakan medium elektrolit H2SO4 25% dan Pb sebagai logam inert. Variasi tegangan pada proses anodisasi sebesar 10 V, 15 V, 20 V dan waktu selama 5 menit, 10 menit, 15 menit. Hasil XRD menunjukan adanya fasa Al2O3 yang terbentuk hasil anodisasi. Uji korosi dilakukan pada medium NaCl 3.5% selama 6 hari (144 jam) untuk sampel yang dianodisasi maupun tidak. Pada proses anodisasi pemberian tegangan dan waktu yang besar tidak begitu menghasilkan laju korosi yang lamban. Sampel 8 adalah sampel yang mempunyai laju korosi paling kecil. Sampel yang telah direndam mengalami penambahan massa hal ini diakibatkan terbentuknya endapan yang ditunjukkan oleh pengujian SEM dan mikroskop optik.

Corrosion behaviour of aluminium alloy type 5xxx which used in many sector especially marine are measured by using immersion test method. Anodizing process are using H2SO4 25% solutions and Pb as inert metal. Anodizing process voltage variation is 10V, 15 V, and 20 V and time 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes in order to slow the corrosion rate. XRD results show the existence of aluminium oxide (Al2O3) phase after sample anodized. Anodized sample and Un-Anodized sample soaked into a NaCl 3.5%. Sample are measured each 1 day soaked in a solution through 6 day. Anodizing at high voltage and time is not showed that CPR (Corrosion Penetration Rate) linear as function time and voltage. Sample 8 is the most resistance of corrosion. SEM and optical microscope result show there is any sediment and pitting after immersion test soaked after 6 day on a NaCl 3.5% solution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Juliansah
"Stress corrosion cracking adalah korosi yang disebabkan oleh tegangan dan lingkungan korosif yang mendukung adanya suatu retak secara mikroskopik dan tidak dapat terdeteksi oleh mata. Korosi yang sering terjadi pada stress corrosion cracking adalah korosi polling. Dan retak yang dihasilkan adalah retak intergranular atau transgrarrular yang tertutup oleh produk korosi lain Korosi retak tegang pada almunium sering terjadi pada badcm pesawal terbang, yang telah dibentuk dan diperlakukan beniuk serla tegangan pada tekanan udara diluar atmosfer. Untuk percobaan korosi retak tegang dapal dilakukan dengan menggunakan metode benl beam melalui prosedur percobaan "AST/vf" G 39. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah melode pembebanan dua titik, karena dalam metode ini lebih sederhana dan sering digunakan Untuk pengujian metnde ini digunakan penahan kayu (holder) sebagai penahan spesimen di kanan dan di kiri. Spesimen dipadang di holder dalam kondisi dilengkungkan dan diberi tegangan tetap. Dengan membentuk jarak holder sebesar 17 em, 19 em, 21 em dan 23 em sehingga didapot tegangan yang berbeda-beda. Kemudian spe3imen alwn diletakan di dalam lingkungan korosif, dalam percohaan ini linglrungan korosifyang digunakan NaCl 3,5% dalam metode sail 3pray dan celup, dan juga NaOH 0,5 gram per liter (gpJ) dan NaCI 10% dalam metode celup."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Amanatillah
"Pengaruh struktur mikro terhadap efisiensi anoda korban paduan Al-Zn-In pada air laut murni dipelajari. Pengaruh ukuran butir, bentuk presipitat, dan morfologi korosi pada efisiensi dan potensial anoda korban dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran dan bentuk butir memiliki pengaruh besar terhadap efisiensi anoda korban. Untuk anoda dengan ukuran butir kecil lebih rentan terserang korosi, membuat efisiensinya rendah. Bentuk presipitat juga memiliki pengaruh terhadap efisiensi anoda korban. Anoda dengan presipitat berbentuk rod-like lebih mudah terkorosi sepanjang batas butir oleh korosi intergranular dan memiliki efisiensi rendah akibat kehilangan butir yang cukup serius. Bentuk bulat memiliki efisiensi yang lebih tinggi dan morfologi korosi yang lebih bagus.

The influence of microstructure to efficiency of Al-Zn-In sacrificial anode alloys in natural seawater was studied. The influence of grain size, shape of precipitate, and corrosion morphology on efficiency and potential sacrificial anode was analyzed. The results indicate that size and shape of grain and precipitate have greater impact on efficiency of sacrificial anode. For anode with small grain size is more susceptible to attacked by corrosion, cause low efficiency. Shape of precipitate also has influence on efficiency of sacrificial anode. Anode with rod-like precipitate is easily corroded along grain boundaries by the intergranular corrosion, and has low efficiency caused by serious grain loss. Spherical shape has efficiency more high and corrosion morphology more good."
2011
S91
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>