Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Rohendi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizar Zaky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S40807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Silvester Lemeda
"Cacat-cacat dalam logam seperti koforan non-logam (non metalic inclision), endapan pada paduan, retakan dan porositas akan menyebabkan distribusi tegangan yang tidak merata. Hai ini akan menyebabken konsentrasi tegengan (stress raiser). Stress raiser secare khusus akan menyebabkan batas keuletan logam dan paduannya menjadi rendah sehingga dapat dikatakan menurunkan kekuatan tarik dan kekerasan paduan ADC 12. Aluminium termasuk logam ulet (ductile). Stress raiser menyebabkan deformasi setempat sehingga dengan adanya tegangan ini ekan menurunkan tegangan tarik aluminium. Dalam hal praktis, dispersi parasites oleh hidrugen mempunyai efek kurang baik terhadap sifat mekanis coran paduan aluminium. Hal ini terjadi karena lubang-lubang tersbut membentuk fraksi eutektik bahan. Terlihat bahwa paduan sensitif terhadap porositas gas hidrogen. Eksistensi porositas interdendritik pada coran aluminium, khususnya pada ingot aluminium yang diproses lanjut dapat dari hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang erat antara sifat mekanis dan porositas hidrogen dalam ingot paduan aluminiurn. Pertambahan temperatur pemanasan lanjut menaikkan porositas gas pada iuangan aluminium cor cetak. Porositas interdendritik secara kuantitatif lebih banyak terjadi dibandingkan porositas sekunder peda semua kondisi pemanasan lanjut. Porositas gas memberikan pengaruh buruk pada mutu ruangan paduan ADC 12. Hal ini tampak pada penurunan kekerasan, kekuatan tarik serta penampakan coran. Peningkatan nilai kekerasan berbanding terbalik dengan kenaikan proseniase porositas. Hai ini berkaitan dengan kenaikan gredian temperatur yang mengakibatkan perbedaan pola penyebaran porositas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Pradipta Dwitiya
"ABSTRAK
Aluminium paduan seri 7xxxmerupakan paduan yang memiliki kombinasi yang baik antara kekuatan yang tinggi, ketangguhan yang baik, dan memiliki kemampulasan yang baik pada kondisi tertentu.Kombinasi sifat yang baik dari material Al 7xxxdalam berbagai aplikasitetap memiliki kelemahanyang membatasi aplikasi dari material tersebut. Salah satu nya adalah ketahanan yang rendah terhadap korosi.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisispengaruh parameter proses anodisasi yakni temperatur dan rapat arus anodisasi terhadap pembentukan lapisan anodik berporipada aluminium seri 7xxx. Anodisasi dilakukan pada tiga variasi temperatur yaitu20oC,10oC dan 0oC danvariasi rapat arus adalah15 mA/cm2, 20 mA/cm2dan 25 mA/cm2. Material hasil anodisasi kemudian dilakukanduajenis pengujian yaitu pengujian kekerasan dan pengujian laju korosi. Pengujian kekerasan mikro Vickersdigunakan untuk mengetahui sifat mekanik lapisan anodik yang terbentuk dan pengujian laju korosimenggunakan metode polarisasibertujuan untuk mengetahui ketahanan korosi darilapisan anodikyang terbentuk.
Hasil pengujian memperlihatkan adanya peningkatan kekerasan permukaan lapisan anodik alumina saat variabel temperaturditurunkanke temperatur 0oC dimana kekerasan tertinggi adalah 763HV yang didapat pada temperatur 10oC dengan rapat arus 25mA/cm2. Kemudian penurunan temperatur hingga 0oCdan peningkatan rapat arus hingga 25 mA/cm2akan meningkatkan ketahanan korosi.

ABSTRACT
7xxx series aluminum alloy is an alloy that has a good combination of high strength, good toughness, and have a good weldabilityin certain circumstances. The combination of good properties of Al 7xxx material in a variety of applications still has weaknesses that can limit the application of these materials. One of them is low corrosion resistance.
This research aims is to study and analyze the influence of the anodizing process parameters,temperature andcurrent density,on the formation of porous anodic coatings on aluminum 7xxx series. Anodizing is done in three variationsof temperature is 20oC, 10oC and 0oC and variation of current density is 15 mA/cm2, 20 mA/cm2and 25 mA/cm2. The anodized materialthen performedintwo kindof tests, hardness testing and corrosion ratetesting. Micro Vickershardness testing is used to determine the mechanical properties of the anodic layer formed and the corrosion rate testing using the polarization method is usedto determine thecorrosion resistance of anodic coatings formed.
The test result showed an increase in surface hardness of anodic layer when the temperature is lowered to 0oC. The higest hardness achieved is 763 HV
Obtained at 10oC with 25 mA/cm2current density. The decrease in temperatur an increase in current density will improve the corrosion resistance like achieved in 0oC and 25 mA/cm2."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Aryanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Idris
"Baja ASSAB 8407 Supreme merupakan jenis baja perkakas hasil pengerjaan panas, yang banyak diaplikasikan pada berbagai komponen otomotif (mlsalnya ; aplikasl baja perkakas pada roda glgi komponen mobil). Dalam pemakaiannya, material sering mengalami peristiwa keausan, korosi, erosi, kavitasi dan teroksidasi pada temperatur tinggi. Kondisl diatas akan menyebabkan pengecilan dimensi, sehingga komponen tersebut tidak dapat dipakai sebagaimana mestinya. Untuk memperbaiki kerusakan tersebut dan menekan biaya perawatan dicoba dilakukan proses pelapisan semprot logam. Proses ini merupakan metode pembentukan lapisan bam pada material induk dengan cara mendepositkan material keras diatas permukaan material lnduk. Dalam penelitian ini dipergunakan jenis semprot logam nyala api dengan panas pembakaran gas Okslasetilen dan material berbentuk serbuk dengan jenis paduan dasar nike! (tungtec) dan paduan dasar cobalt {stellite-6). Setelah proses pelapisan, dilakukan serangkaian pengujian, yakni : pengujian kekerasan (makro dan mikro), ketebalan laplsan, ketahanan aus lapisan dan pengamatan struktur mikro yang bertujuan untuk menganalisa sejauh mana keefektifan dari penggunaan proses ini. Dari hasil pengujian diperoleh peningkatan kekerasan yang optimal pada baja ASSAB 8407 lapis tungtec sebesar 304 I/HN (mikro) dan 344 VHN (makro). Sedanglran pada baja ASSAB 8407 lapis steiiite-6 didapatkan kekersan optimal sebesar 409 VHN frnikro) dan 427 VHN (makro). Pada kondisi jarak luncur dibawah 75000 mm, ketahanan aus yang tinggi dimiliki material baja ASSAB lapis serbuk tungtec, sedangkan pada jarak luncur diatas 75000 mm, ketahanan aus yang tinggi dimiliki material baja ASSAB 8407 lapis serbuk stellite-6."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S40958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzanna Mubin
"Pada pesawat terbang terutama dibagian-bagian yang berhubungan dengan mesin penggerak pesawat terbang, sangat besar pengaruh panas yang akan diterima atau disalurkan melalui bahan sebelum diterima) dimanfaatkan pada bagian lain.
Oleh sebab itu kami berusaha untuk mengetahui sejauh mana pengaruh panas dan mesin penggerak pesawat terbang pada pipa saluran atau kabel-kabel yang berhubungan. Pada umumnya bahan pesawat terbang dipergunakan bahan alloy 2024. Diharapkan dari hasil yang didapat akan memberikan masukan bagi kalangan pengguna bahan pesawat terbang."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rizaldi
"Masalah yang sering timbul setelah material dicelup pada proses laku panas pengerasan pengendapan (precipitation hardening) adalah terjadinya distorsi dan perubahan sifat mekanis. Faktor yang menyebabkan timbulnya distorsi dan perubahan sifat mekanis tersebut antara lain adaiah adanya perubahan tegangan dalam dan perubahan struktur mikro. Perubahan tegangan dalam dan perubahan struktur mikro yang tejadi pada paduan Al 2024, dipengaruhi antara lain oleh, jenis dan kondisi media celup. Untuk mengetahui pangaruh jenis dan koridisi media celup tersebut maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh temperatur dan konsentrasi media celup UCON® Quenchant A terhadap distorsi dan perubahan sifat mekanis paduan Al 2024. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa paduan Al 2024 yang dicelup dalam UCON® Quenchant A dengan temperatur 38 °C dan konsentrasi 36 % mengalami distorsi minimum dan memiliki sifat mekanis yang sesuai dengan batas yang distandarkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Rahadin
"Masalah yang sering terjadi pada material yang mengalami proses perlakuan panas adalah teljadinya ketidakstabiian dimensi atau distorsi. Distorsi yang tcrjadi pada material yang akan digunakan sebagai komponen pesawat terbang dalam hal ini paduan Al-Clad 7075 T6 akan mempengaruhi tingkat kepresisian dari komponen tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa tingkat kepresisian dari komponen pesawat terbang akan mempengaruhi faktor keamanan (sajizijyjizclor) yang di ijinkzm.
Salah satu cara yang akan ditempuh oleh PT [PTN dalam menangani masaiah tersebut adalah menggunakan media celup altematif selain media celup air dan oli yang telah lama digunakan. Media celup altematif yang digunakan adalah media cclup Polyallcaline Gbfcol. Media celup Poiyallcaline Glycol merupakan media celup jenis polimer yang memiliki nama dagang UCONQ seri Sifat dan karakteristik dari media celup UCONG’ seri A berada diantara sifat dan kmicrerisrik yang dimiuki Omen air dan oli sehingga diharapkan akan mampu untuk meminimalkan distorsi yang teijadi tetapi sifat mekanis yang dihasilkan masih dalam range yang dikehendaki dalam aplikasi.
Pada penelitian ini digunakan material seperti tersebut di alas dengan ketebalan 0,8 dan 1,6 mm dengan variasi konsentrasi 0, 36 dan 45 %. Proses perlakuan panas yang dilakukan adalah proses perlakuan panas pelarutan pada temperatur 495° C selama 20 menit disusul dengan proses pencelupan dan diakhiri dengan proses penuaan buatan pada temperatur 120°C selama 24 jam.
Data dan hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan media celup UCONQ sexi A mampu untuk meminimalkan terjadinya distorsi tanpa mengubah sifat mekanis dari material. Sedangkan titik optimum dimana konsentrasi media celup UCONG seri A mampu untuk meminimalkan teljadinya distorsi berbeda untuk masing-masing ketebalan material. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Wijaya
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>