Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azwir Syahputra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Kumara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzi
"Sistem Proteksi Katodik Arus Tanding Energi Surya (SPKES) merupakan suatu sistem perlindungan logam terhadap serangan korosi dengan cara memberikan arus dari luar (Arus Tunding) dimana menggunakan catu daya dan Energi Surya. Perencanaan awal sistem menggunakan arus beban sebesar 0.3 Amper untuk konsentrasi NaCl 3.5 Arus listrik searah diperoleh dari sumber arus berupa, modul surya 23 wall dan baterai dengan kapasitas 100 amper per-jam. Pengujian proteksi kalodik dilakukan dengan memberikan arus dari Unit Proteksi Kalodik (Current Regulator) kepada struktur logam melalui anoda. Peda kondisi aerasi terjadi perubahan arus dari parencanaan awal menjadi 04 A pada konsentrasi 3.5% NaCI dan kemudian diperoleh perubahan arus pada peningkatan konsentrasi NaCI 5 % dan 7 % masing-masing rata-rata sebesar 0.555 A dan 0.6 A sehingga dibutuhkan pengaturan kembali arus beban dari Unit Proteksi Kalodik (Currant Ragulalor)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3357
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
"Rancangan alat pengering surya tidak langsung menggunakan kolektor plat datar bersirip dan kipas untuk pengeringan kakao fermentasi telah dilakukan. Kualitas produk kakao sangat ditentukan oleh kakao pasca panen yaitu proses fermentasi dan pengeringan. Hasil pengeringan yang baik dicapai pada temperatur (50-60) ºC pada laju pengeringan tidak terlalu fluktuatif. Kolektor plat datar bersirip dapat menaikkan suhu udara pengering hingga 30ºC diatas suhu lingkungan. Tujuan Penelitian ini adalah membuat rancangan alat pengering surya tidak langsung menggunakan kolektor bersirip dan kipas. Sefesifikasi hasil rancangan box pengering terbuat dari plat aluminium 30 mm dengan dimensi panjang 1m, lebar 1 m dan tinggi 1 m. Pada bahagian atas dibuat cerobong dan kipas untuk sirkulasi udara pengering. Dimensi kolektor panjag 2 m, lebar 1 m, tinggi 0,20 m dan kemiringan 600. Plat dan sirip kolektor terbuat dari aluminium 30 mm, isolator terdiri dari kayu, styrofoam dan rockwool dan penutup kaca bening 8 mm. Hasil perhitungan kinerja alat yang dirancang. Kehilangan panas pada dinding 5,124 Wat, sisi alas 13,268 Wat, penutup kaca 102,670Wat, panas radiasi 0,105 Wat. Total Kehilangan panas 121,167 Wat. Panas masuk pada kolektor sebesar 682,060 Wat dan yang digunakan 492,687 Wat."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A. Harsono Soepardjo
Depok: UI-Press, 2013
PGB 0012
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Charles Dayan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derry Luthfy
"Energi surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang tersedia melimpah dan ramah lingkungan terutama di negara tropis. Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya semakin bervariasi, baik dalam bentuk pembangkitan besar-besaran di daerah yang luas dan terpencil maupun di tempat-tempat umum yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik yang praktis. Pada penelitian ini dilakukan simulasi perancangan PLTS on-grid di Kantin Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan pengujian dengan 2 metode yang berbeda. Metode pertama adalah perancangan berdasarkan beban harian pada kantin on-grid dan cadangan baterai on-grid, yang kedua adalah pemanfaatan area yang dapat dipasang panel surya on-grid dan baterai cadangan on-grid. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kelayakan teknis dan ekonomis dari rancangan ini. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa metode perancangan PLTS berdasarkan on-grid area yang tersedia menghasilkan tingkat keandalan ekonomi yang paling baik, dimana sistem ini dapat memberikan kontribusi penyediaan energi listrik sebesar 68,98% dari beban hari kerja dan 182,18%. dari beban. hari libur, dan dapat menghasilkan potensi energi sebesar 16.063 kWh per tahun.

Solar energy is one of the renewable energy sources that is abundantly available and environmentally friendly, especially in tropical countries. The use of solar power plants is increasingly varied, both in the form of large-scale generation in large and remote areas and in public places with the aim of reducing dependence on practical electricity generation. In this study, a simulation of the on-grid PV mini-grid design was carried out at the Canteen of the Faculty of Engineering, University of Indonesia by testing with 2 different methods. The first method is a design based on the daily load on the on-grid canteen and on-grid battery backup, the second is the utilization of the area that can be installed on-grid solar panels and on-grid backup batteries. This study aims to see the level of technical and economic feasibility of this design. From the results of the analysis, it can be concluded that the PLTS design method based on the available on-grid area produces the best level of economic reliability, where this system can contribute to the supply of electrical energy by 68.98% of the workday load and 182.18%. from the load. holidays, and can generate energy potential of 16,063 kWh per year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Romasindah
"Photovoltaics atau panel surya telah banyak dikembangkan baik dalam bidang keilmuan maupun teknologi terapan. Panel surya memberikan pendekatan baru dalam perancangan bangunan sebagai sumber listrik yang ramah lingkungan. Di Indonesia, penelitian mengenai penggunaan panel surya sebagai teritisan belum pernah dilakukan. Semua penelitian panel surya yang pernah dilakukan mengenai optimasi kinerja panel surya pada atap miring dan kemiringan optimal panel surya pada atap miring dan kemiringan panel surya dengan sistem stand alone. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja panel surya yang optimal sebagai teritisan untuk menekan biaya listrik bangunan.
Kinerja yang optimal berarti susunan panel surya yang efektif menghasilkan energi terbesar. Efektivitas panel surya bergantung pada orientasi panel, kemiringan panel, bayangan pada panel, debu pada permukaan panel, dan jarak panel ke inverter. Dimensi bangunan, kondisi sekitar bangunan, dan total area untuk panel surya merupakan data penting yang dimasukkan ke dalam simulasi PVSYST untuk analisis.
Engineering center Universitas Indonesia dipilih sebagai studi kasus karena orientasi bangunan utara-selatan, terbebas dari bayangan bangunan sekitar, dan kebutuhan energi listrik di atas 80.000 watt. Bangunan dengan orientasi utara, teritisan tipe horisontal dengan kemiringan panel 25º menghasilkan energi lebih besar daripada orientasi timur, barat, atau selatan, serta teritisan tipe vertikal dengan kemiringan 10º atau 30º.
Pengaturan sel surya ada panel tidak ebrgantung pada ruang yang tersedia pada panel itu sendiri. Dengan ukuran 5,75 cm/sel, sel surya bisa digunakan pada semua elemen bangunan, terutama teritisan. Dengan menggunakan simulasi Autocad, panel dimensi 40 cm x 40 cm (36 sel surya) mampu menghasilkan 36% energi dari total kebutuhan energi.
36% energi dari total kebutuhan energi berarti engineering center Universitas Indonesia membutuhkan 580 panel surya sebagai teritisan. Pada investasi awal, 580 membutuhkan biaya lebih besar daripada listrik konvensional. Pada tahun 2018, pembayaran listrik konvensional dapat ditekan sebesar 30%.

Photovoltaics known as solar panel has been well broad in the research activity as well as practical utilization. Installation of the solar panel gives a new approaching to building design as well as it provides clean energy to building. In Indonesia, research about solar panels as sun shading had never been done. All research that have been done are about the optimize performance solar panels in slopped roof and also the optimum tilt for photovoltaics as stand alone system. So that, the main purpose of this research is finding the optimum performance of solar panel as sun shading to reduce building electricity cost.
Optimum performance means the effective solar panels array which produce the most energy. Solar panels effectivity depend on panels, dust on panel's surface, and solar panels distance to inverter. Building dimension, building surrounding condition, and total area for solar panel are significant datas for PVSYST simulation.
Engineering center University of Indonesia was chosen as case study because of the orientation (north and south), free of building shadow and the energy demand more than 80.000 watt. Building with north orientation, horizontal device sun shading with north orientation, and tilt 25º could produce more energy than east, west or south orientation, and also vertical device sun shading with tilt 10º or 30º.
Solar cell arrangement in modul do not depending on the available space of panel itself. Solar cell dimension is 5,75 cm/cell, so that it can be use in all building element, especially sun shading. By using Autocad simulation in solar cell array, solar panel with 36 solar cell in 40 cm x 40 cm solar panel could produce 36% energy of total energy demand.
36% energy of total energy demand mean that engineering center University of Indonesia need 580 solar panels as sunshading. In the beginning investment, 580 solar panel spend more money than conventional electricity (PLN). In the year 2018, conventional electricity payment could be reduce 34% off.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24618
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khairiah Dewi
"Setiap pengguna panel surya ingin panel surya yang dimilikinya mampu memroduksi daya listrik sebesar mungkin. Daya listrik yang besar menunjukkan bahwa kinerja dari panel surya tersebut optimal. Untuk mengoptimalkan kinerja panel surya, pada umumnya ada tiga cara yang digunakan yaitu solar tracker, konsentrator, dan reflektor. Skripsi ini membahas tentang kinerja sebuah panel surya dengan reflektor datar. Semakin besar radiasi cahaya matahari yang terpapar pada sebuah panel surya maka daya listrik yang dihasilkan panel surya tersebut akan semakin besar. Cahaya pantul dari reflektor membuat peningkatan radiasi cahaya matahari yang terpapar pada permukaan panel surya.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pengaturan sudut reflektor dan pemilihan jenis material reflektor yang tepat membuat kinerja panel surya semakin optimal. Pada skripsi ini digunakan dua macam material reflektor, yaitu stainless steel mirror dan aluminium foil dengan variasi sudut kemiringan reflektor dari setiap material adalah 15, 30, 45, 60, dan 75 derajat. Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa material reflektor yang berbahan aluminium foil lebih baik daripada stainless steel mirror.
Untuk reflektor stainless steel mirror sudut kemiringan reflektor yang menghasilkan kinerja panel surya optimum pada pagi, siang, dan sore berturut-turut adalah 75, 30, dan 60 derajat dengan kenaikan daya listrik yang dihasilkan panel surya berturut-turut adalah 21,503%, 15,481%, dan 4,564% dari kondisi panel surya tanpa reflektor sedangkan untuk reflektor aluminium foil sudut kemiringan reflektor yang menghasilkan kinerja panel surya optimum pada pada pagi, siang, dan sore berturut-turut adalah 75, 45, dan 75 derajat dengan kenaikan daya listrik yang dihasilkan panel surya berturut-turut adalah 31,581%, 12,138%, dan 22,973% dari kondisi panel surya tanpa reflektor. Penggunaan reflektor menyebabkan karakteristik dari panel surya berubah.

Solar panel user wants its solar panel is able to producing electric power as much as possible. Producing large electrical power shows that solar panel has optimal performance. To optimizing the performance of solar panel, there are generally three ways i.e. by using solar tracker, concentrator, and reflector. The focus of this study is discussing the performance of a solar panel with a flat reflektor. A larger amount of sunlight radiation exposures on a solar panel make the electric power generated by that solar panel will be greater. Reflected light from the reflector makes increasing the amount of sunlight radiation exposures on the surface of solar panel.
The measurement results show that to obtain an optimal solar panel performance, reflector tilt angle adjustment and a good reflector material sclection are required. In this study used two kinds of reflector materials, there are stainless steel mirror and aluminium foil and for each material, the reflector tilt angle will be varied at 15, 30, 45, 60, and 75 degrees. The measurement results show that aluminium foil reflector is better than stainless steel mirror reflector.
For stainless steel mirror reflector, reflector tilt angle at 75, 30, and 60 degrees respectively for morning, afternoon, and evening, produces optimum solar panel performance with increasing power output of solar panel respectively are 21,503%, 15,481%, and 4,564% from solar panel without reflector conditions. For aluminium foil reflector, reflector tilt angle at 75, 45, and 75 degrees respectively for morning, afternoon, and evening, produces optimum solar panel performance with increasing power output of solar panel respectively are 31,581%, 12,138%, and 22,973% from solar panel without reflector conditions. By using reflector, the characteristics of solar panel are changed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>