Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toni Pribadi
"Perkembangan industri kendaraan bermoror sekarang ini mengalami peningkatan, sejalan dengan itu keburuhan komponen-komponennya akan mengalami peningkatan. Komponen dengan syarat-syarat mekanis yang baik dan biaya produksi yang rendah akan menjanh produk yang kompetitif salah satu yang memenuhi persyaratan tersebut adalah besi tuang nodular (BTN). Ruang lingkup penelitian yang dilakukan adalah menggunakan BTN ripe FCD 50. Untuk mendapatkan peningkatan sifat mekanis yang lebih baik BTN melakukan proses dimenisasi dengan temperarur 950 °C sekema 30 menit dan dilanjutkan dengan proses austemper 275 “C 325 “CZ 375 °C dan -125 “C selama 30 menit. Untuk menganalis hasil proses diakses dilakukan pengrqian lcelmalarz rarilq kekerasan dan pengamatan strukrur mikro. Perlalruan pan-as yang dilakukan pada penelilicm ini diharapkan menghasilkarz ADI 04us!emperea'Ducri1e Iron) yang memilild kombinasi si/'ar me/aanis yang baik, cmtara lain : kekuaran Iarilq Icekerasrm dan keulelmzrgza. Dari hasil penelitian dfperoleh peningkaran sgfat mekanis yaitu kekualan tarik dan kekerasan. Perubahan SVG( mekanis ini fedadi karena admgya perubahan mikrostrukrur karena rerbentuknya .siruktur bainit."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Iskandar Wibowo
"Penggunaan besi tuang nodular dl dunia industri semakin berkembang karena sifat mekanis besi luang nodular yang lebih baik daripada besi luang lainnya. Sifat mekanis besi tuang nodular ditentukan oleh matriksnya. Untuk meningkatkan kekuatan mekanis besi luang nodular dapat dilakukan lewat proses austemper. Proses austemper diawali dengan austenisasi pada temperatur 900°C selama 60 menit diianjurkan dengan austemper pada temperatur 375°C dan 425"C dengan waktu tahan 30. 60. dan 90 menit. Pengujian tarik, kekerasan. dan mikro dilakukan untuk menganalisa hasil proses austemper. Dari hasil penelitian diperoleh peningkatan sifat mekanis yaitu kekuatan tarik dan kekerasan. Perubahan sifat mekanis tersebut terjadi karena adanya perubahan struktur mikro dengan terbentuknya struktur balnit dan austenit sisa."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Triyudi
"Sifat mekanis besi tuang nodular sangat ditentukan oleh bentuk matriks yang dimilikinya. Untuk meningkatkan kelwatan mekanis besi tuang nodular dapat dilakukan dengan mengubah struktur matriksnya melalui proses perlakuan austemper. Pada penelitian lni digunakan material besi tuang nodular FCD 50 dengan ditambahkan unsur paduan nikel sebesar 1% dan molibdenum 0,16%. Proses perlakuan panas arustemper dilakukan dengan diawali proses austenisasi pada temperatur 900'C yang dllanjutkan dengan perlakuan temper dengan variasi temperatur 300'C dan 400'C dengan penahanan Isothermal selama 15, 30 dan 45 menit. Untuk mengetahui perubahan sifat mekanis yang terjadi pada material, dilakukan sejumlah pengujian meliputi pengujian komposisi kimia. kekuatan tarik, kekerasan dan analisa foto mikrastruktur. Dari hasil pengujian diperoleh peningkatan kekuatan tarik dan kekerasan dari material besi tuang nodular yang diaustemper dibandingkan kondisi ascasinya. Namun besarnya nilai regangan besi tuang nodular yang diaustemper akan mengalami penurunan dibandingkan kondisi as-castnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkalan temperatur temper cenderang menurunkan kekuatan tarik dan meningkatkan regangan besi tuang nodular austemper. Sedangkan kenaikan waktu tahan tidak memmjukkan perubahan yang berarti pada kelwattan tarik. Kemudir:m dari hasil penelitian diperoleh halnya kekerasan cenderung menurun dengan naiknya temperatur temper, namun peningkatan waktu tahan tidak menunjukkan pengaruh yang besar terhadap kekerasannya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusuf Supriadi
"Material La1-xPbxFe0.5Ti0.5O3 (x = 0.1, 0.2, 0.3) telah disintesis dengan menggunakan metode sol-gel. Hasil karakterisasi XRD menunjukan material memiliki struktur orthorhombik space group Pnma dan diperoleh fase tunggal untuk konsentrasi x = 0.2 dan x = 0.3 Hasil karakterisasi XRF mengkonfirmasi bahwa konsentrasi unsur-unsur penyusun material La1-xPbxFe0.5Ti0.5O3 (x = 0.1, 0.2, 0.3) sesuai dengan perhitungan stoikiometri yang diharapkan. Hasil pengukuran SEM menunjukan distribusi ukuran grain pada permukaan sampel Bulk mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan konsentrasi Pb. Karakterisasi sifat listrik dilakukan pada material La1-xPbxFe0.5Ti0.5O3 dengan konsentrasi x = 0.2 dan x = 0.3. Plot Nyquist menunjukan semicircle yang semakin mengecil seiring dengan kenaikan temperatur yang menunjukan fenomena negative temperature coefficient resistance (NTCR). Konstanta dielektrik dan energi aktivasi mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan konsentrasi Pb.

Material La1-xPbxFe0.5Ti0.5O3 (x = 0.1, 0.2, 0.3) has been synthesized using the sol-gel method. XRD characterization results show that the material has an orthorhombic space group Pnma structure. The results of XRF characterization confirm that the concentration of La1-xPbxFe0.5Ti0.5O3 material (x = 0.1, 0.2, 0.3) was in expected stoichiometric calculation. The SEM measurement results show the grain size distribution of Bulk materials increas along with the increasing Pb concentration. Characterization of electrical properties was carried out on La1-xPbxFe0.5Ti0.5O3 material with concentrations of x = 0.2 and x = 0.3. Nyquist plots show a semicircle that decreases with increasing temperature which shows the phenomenon of negative temperature coefficient resistance (NTCR). The dielectric constant and activation energy increase with increasing Pb concentration."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Faruq
"Material Ca0.95La0.05xBixMnO3 (x = 0.01, 0.02, 0.03, 0.04) berhasil disintesis menggunakan metode sol-gel. Subtitusi unsur Bi pada material Ca0.95La0.05-xBixMn-3 mempengaruhi sifat kelistrikan dan kemagnetan dari material tersebut. Karakterisasi menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) menunjukkan bahwa material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 memiliki strutur kristal perovskite orthorombik serta ditemukan adanya distorsi struktur pada material yang ditandai dengan perubahan beberapa parameter kisi akibat subtitusi unsur Bi. Sedangkan dari hasil karakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan perbedaan densitas dan ukuran grain dari tiap material yang disintesis dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi subtitusi Bi. Terjadinya distorsi struktur memiliki pengaruh terhadap sifat kelistrikan dan kemagnetan dari material tersebut.
Dari analisa sifat kelistrikan, subtitusi unsur Bi pada material berbasis kalsium manganat (CaMnO3) berhasil menurunkan nilai resistivitas yang cukup signifikan dibandingkan material CaMnO3 tanpa subtitusi. Sedangkan dari analisa kemagnetan tidak terjadi perubahan yang cukup signifikan, seluruh material yang diamati menunjukkan fasa paramagnetik pada temperatur ruang. Peningkatan subtitusi unsur Bi sedikit meningkatkan magnetisasi dari material. Sehingga dari hasil penelitian ini material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 yang disubtitusi dengan unsur Bi menujukkan perbaikan sifat listrik dibandingkan material asli nya.

Material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 (x = 0.01, 0.02, 0.03, 0.04) was successfully synthesized using the sol-gel method. The substitution of Bi elements in Ca0.95La0.05-xBixMn-3 material affects the electrical and magnetic properties of material. Characterization using X-Ray Diffractometer (XRD) showed that the material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 had orthorhombic perovskite crystal structure and found structural distortion in the material showed by changes in several lattice parameters due to substitution of Bi elements. While the results of characterization using Scanning Electron Microscope (SEM) showed differences in density and grain size of each synthesized material influenced by the level of Bi substitution concentration. The existance of structural distortion has an influence on the electrical and magnetic properties of the material.
From the analysis of electrical properties, substitution of Bi elements on calcium manganate-based material (CaMnO3) succeeded in lowering the resistivity of  material which was quite significant compared to CaMnO3 material without substitution. From the magnetic analysis there was no significant change, all the material observed showed paramagnetic phase at room temperature. Increasing the substitution of Bi elements slightly increases the magnetization of the material. From results of this study the material Ca0.95La0.05-xBixMnO3 substituted with the Bi shows an improvement in electrical properties compared to the undoped material.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Frida
"Telah diteliti pengembangan bahan termoplastik elastomer dari polipropilena dan kompon karet alam SIR-20 dengan serbuk ban bekas sebagai bahan pengisi. Polipropilena yang diperkuat dengan serbuk ban bekas dengan ukuran 60 mesh 1 mm, dan komposisi serbuk ban bekas (30, 40, dan 50) %berat. Sifat mekanik yang diamati adalah kekuatan tarik,perpanjangan putus, Modulus Young, kekuatan sobek, dan kekuatan impact. Sifat termal dianalisis dengan DSC dan DTA/TGA.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa untuk ukuran serbuk ban bekas 60 mesh kekuatan tarik, perpanjangan putus, modulus Young, kekuatan sobek, dan kekuatan impact lebih besar dibanding ukuran 1 mm. Penambahan serbuk ban bekas 60 mesh mengalami peningkatan namun mengalami penurunan pada penambahan 50 % berat. Sedangkan untuk ukuran serbuk ban bekas 1 mm kekuatan tarik, perpanjangan putus, kekuatan sobek, dan kekuatan impact mengalami penurunan. Dari analisis DSC diperoleh bahwa dengan penambahan serbuk ban bekas tidak menghasilkan perbedaan titik didih yang signifikan antara sampel yang mengandung serbuk ban bekas dan polipropilena. analisis TGA/DTA adanya peningkatan enthalpy dan suhu dekomposisi dengan adanya penambahan serbuk ban bekas dan terjadi stabilitas termal.

Having been researched the development of thermoplastic elastomer material of polypropylene and natural rubber SIR-20 compound with Crumb Rubber as the filler. Reinforced polypropylene with size 60 mesh with 1 mm, and the composition of the Crumb rubber (30, 40, and 50) wt%. Observed mechanical properties are tensile strength, fracture elongation, Young's modulus, tear strength and impact strength. Thermal properties are analyzed by DSC and DTA/TGA. It is acquired that for the size of 60 mesh crumb rubber tensile strength, fracture elongation, Young?s modulus, tear strength and impact strength are bigger than 1mm size. The addition of 60 mesh crumb rubber increases but it decreases by adding of 50 weight%. While for crumb rubber 1mm tensile strength, fracture elongation, tear strength and impact strength decreas. Based on analysis of DSC that the addition of crumb rubber does not make a difference boiling point significantly between samples containing crumb rubber and polypropylene Analysis TGA/DTA to an increase in enthalpy and decomposition temperature with the addition of crumb rubber used and thermal stability.
"
Lengkap +
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sehat Maulana
"Besi tuang nodular telah banyak digunakan sebagai komponen mesin seperti : poros engkol, propeler, gir dan sebagainya. Besi tuang ini memiliki sifat mekanis yang dapat diandalkan yaitu kombinasi kekuayan tank dan keuletannya sehingga banyak dipakai sebagai pengganti baja dengan biaya produksi yang lebih murah. Disamping itu, untuk mendapatkan sifat mekanis yang diinginkan pada besi tuang nodular dapat dilakukan proses perlakuan panas yang salah salunya yaitu proses Austemper. Hasil dari proses ini disebut Ausrempered Duclile Iron (ADI). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses austemper meliputi komposisi kimia besi, waktu tahan dan temperatur austenisasi, Serta waktu tahan dan temperatur austemper Pada penelitian ini dilakukan proses austemper untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap peningkatan sifat mekanis dari besi tuang nodular yang nodularitasnya sekitar 30 %.
Tahap pertama dilakukan austenisasi dimana sampel dipanaskan sampai temperatur 850°C ditahan selama 30 menit untulc mendapatkan matriks austenit yang seragam kemudian ditransformasikan menjadi bainit melalui tahap austemper yaitu pendinginan dari ternperatur austenisasi sampai temperatur terbentuknya matriks bainit yaitu 275°C, 325°C, 375°C, 425°C, 4’75°C dan ditahan selama jangka waktu 30 menit.
Hasil penelitian dapat diketahui setelah dilakukan pengujian kekuatan tarik dan kekerasan sena pengamatan struktur mikro. Secara umum kekuatan tarik dan kekerasan hasil proses austemper meningkat jika dibandingkan hasil as-cast. Peningkatan sifat mekanis ini paling tinggi terjadi pada temperatur terbentuknya bainit bawah, 275°C dan 325°C yang diiringi dengan penurunan regangan atau elongasi sedangkan pada temperatur diatasnya terjadi peningkatan elongasi. Perubahan si Fat mekanis ini dipengaruhi oleh fasa yang terbentuk dengan kombinasi kuat tarik, kekerasan dan regangan yang optimium telj adi pada temperatur austemper 275°C."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lapalutu, Triyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdan Akbar Notonegoro
"

Bismuth Ferrite, BiFeO3 (BFO) merupakan material yang memperlihatkan sifat ferroelektrik yang baik dan sifat ferromagnetik yang lemah. Lemahnya sifat ferromagnetik material BFO ini disebabkan adanya sifat antiferromagnetik sikloid tipe G. Salah satu upaya meningkatkan sifat ferromagnetik BFO ini adalah dengan mendoping atom Bi yang berada pada posisi A didalam senyawa ABO3 menggunakan Li (Bi1-xLixFeO3, x= 0,02, 0,04, 0,06) dan Zn (Bi1-zZnzO3, z= 0,05, 0,1, 0,15). Proses sintesis doping BFO tersebut dilakukan menggunakan metode sol-gel. Dari sampel hasil doping tersebut diketahui bahwa keberadaan Li dan Zn telah memicu terjadinya kenaikan saturasi magnetik didalam BFO. Kenaikan sifat magnetik ini diakibatkan oleh pengecilan sudut Fe–O–Fe. Pengecilan sudut ini disebabkan oleh perubahan rasio kisi c/a kristal BFO didalam struktur rombohedral dengan spacegroup (s.g.) R3c. Kenaikan sifat magnetik didalam sampel BFO hasil doping tersebut disertai munculnya Fe2+ dan terbentuknya vakansi oksigen sebagai kompensasi atas keberadaan Li1+ dan Zn2+ yang menggantikan posisi Bi3+. Keberadaan Li didalam BFO teridentifikasi pada energi ikat sebesar 56,7 eV menggunakan XPS. Penggunaan metode sol-gel didalam proses preparasi sampel diketahui efektif untuk menghasilkan bubuk sampel berskala nano (<200 nm).


Bismuth Ferrite, BiFeO3 (BFO) is a material that shows excellent ferroelectric properties and weak ferromagnetic properties. The weak ferromagnetic properties of BFO material are due to the antiferromagnetic nature of cycloid type G. One effort to improve the ferromagnetic properties of BFO is to dope Bi atoms in position A in the compound ABO3 using Li (Bi1-xLixFeO3, x= 0,02, 0,04, 0,06) and Zn (Bi1-zZnzO3, z= 0,05, 0,1, 0,15). The BFO doping synthesis process was carried out using the sol-gel method. From the doping sample, it is known that the presence of Li and Zn has triggered an increase in magnetic saturation in BFO. This increase in magnetic properties was caused by the reduction of Fe – O – Fe angle. This reduction in angle is caused by changes in the lattice ratio of c / a BFO crystals in the rhombohedral structure to the spacegroup (s.g.) R3c. The increase in magnetic properties in the doped BFO sample is accompanied by the appearance of Fe2+ and the formation of oxygen vacancy as compensation for the presence of Li1+ and Zn2+ which replace the position of Bi3+. Li's presence in BFO was identified in the binding energy of 56.7 eV using XPS. The use of the sol-gel method in the sample preparation process is known to be effective for producing nanoscale sample powders (<200 nm). 

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>