Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184373 dokumen yang sesuai dengan query
cover
E. Adi Krisbiyantoro
"Besi Tuang Nodular adalah besi tuaug yang mempunyai bentuk grafit bulat dan mempunyai sifat mekanis yang baik sehingga cocok digunakan untuk pembuatan komponen-komponen otomotif. Besi Tuang nodular bisa mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan baja apabila di proses dengan perlakuan panas austempar dan hasilnya dinamakan Austempared Ductile Iron atau di singkat ADI yang mempunyai keunggulan terhadap besi tuang lainnnya. Proses Austempar pada dasarnya adalah proses untuk merubah matriks yang ada pada Besi Tuang. Hal ini dilakukan karena matriks Besi Tuang sangat berpengarah terhadap sifat-sifat mekanis BTR tersebut. Proses yang dilakukan pada penelitian ini adalah austenisasi 800' c dan austenisasi 900' C kemudian diakukan auatempar yang tertemperatur 300' c, 350' c, dan 400' C. Pada austenisasi dengan 800' c masih didapatkan fasa ferit yang tidak bisa bertransformasi menjadi bainit setelah austemper sehingga program matriks yang ada adalah matriks ferit yang bersifat meningkatkan keuletan tetapi men1urunkan kekuatan dan kekerasan. Sementara untuk autenisasi 900' c didapat rasa austenisasi atabil yang setelah dilakukan austemper matriks tersebut akan berubah menjadi bainit yang mempunyai kekuatan tinggi dan kekerasan tinggi namun masih mempunyai keuletan yang cukup baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizon Pahlevi
"Besi tuang nodular (BTN) merupakan besi tuang yang memiliki grafit berbentuk bulat, dimana dengan grafit yang berbentuk bulat ini besi tuang nodular mempunyai sifat mekanis, kekuatan tarik dan regangan tinggi. Untuk memperoleh sifat mekanis yang lebih baik, pada besi tuang nodular ini dilakukan proses perlakuan panas austemper sehingga dihasilkan austemper ductille iron (ADI) yang memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan besi tuang lain dalam hal sifat mekanisnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Dino Rahman
"Besi Tuang Nodular adalah salah satu jenis tuang yang mempunyai grafik berbentuk bulat (nodule). Untuk membulatkan grafik digunakan nodulizer yaitu bernpa unsur magnesium (Mg) alau cerium (Ce). Nodulizer ditambahkan pada saat besi cair dituangkan ke dalam ladel. Besi Tuang Nodular tipe FCD 60 adalah besi tuang yang mempunyai kekuatan tarik minimal 60 kg/mm2 dan regangan minimal 3 % serta kekerasan antara 192 sampai 269 BHN. Untuk memperoleh sifat mekanis Besi Tuang Nodular yang lebih baik, pada Besi tuang Nodular dilakukan proses parlakuan panas austemper yang bertujuan untuk memperbaiki struktur matriks Besi Tuang Nodular tersebut, sehingga dihasilkan Besi Tuang Nodular Austempered atau lebih dikenal dengan nama ADI (Austempared Ductile Iron). ADI mempunyai sifat mekanis yang lebih baik dari Besi Tuang Nodular as-cast Penelitian ini rnelakukan proses perlakuan panas austemper, yaitu dengan pamanasan austenisasi pada temperatur 800°C dan 950°C dengan waktu tahan 30 menit. Kemudian dHkuti dengan prosses temper dengan temperatur celup 300°C-350°C, dan 400°C dengan waktu tahan 30 dan 60 menit. Dari hasil akhir yang diperoleh. sampel dengan austenisasi pada temperatur 800°C regangannya meningket, tetapi kekuntan tarik dan kekerasannya menurun. Sedangkan sampel dengan austenisasi 950°C kekuatan tarik dan kekerasannya meningkat, tetapi regangannya menurun. Dan pada foro struktur mikro terlihat pada temperatur celup 300°C diperoleh matriks bairut bawah dan pada temperatur celup 350°C dan 400°C diperoleb matriks bainit atas. Foto mikro struktur dapat terlihat jelas pada foto mikro struktur sampel dengan austenisasi 950°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhlis Nahwi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ardi Banuadji
"Penggunaan besi tuang nodular di dunia industri semakin berkembang karena sifat mekanisnya lebih baik dari besi tuang yang lain. Sifat mekanik BTN dapat ditingkatkan dengan menguhah matriknya melalui proses austemper menjadi Austemper Ductile Iron (ADI), disamping itu dapat juga ditingkatkan dengan penambahan unsur paduan. Dalam penelitian ini digunakan BTN yang memiliki kandungan unsur paduan Nikel dan Molybdenum sebagai material sampel dan diteliti pengaruh dan temperature proses Austemper terhadap sifat mekanis BTN yang matriknya dipengaruhi unsur paduan tersebut. Proses austemper yang dilakukan meliputi austenisasi dengan variasi temperatur 800℃ dan 900℃ selama 60 menit dilan.jutkan tempering pada temperatur 300℃ selama 15, 30 dan 45 menit Pengujian tarik, impak dan struktrutur mikro dilakukan untuk menganalisa hasil proses austemper. Hasil penelitian secara umum didapatkan; unsur-unsur paduan mempengaruhi pembentukan matriks dan dapat meningkatkan temperature kritis austenisasi, sehingga bila temperatur tersebut belum dicapai akan terjadi penurunan kekuatan tarik yang diikuti penurunan elongasi serta terjadi perubahan struktur mikro dari feri-perlit menjadi bainit. Dan dengan dilakukannya proses austenisasi akan meningkatkan ketahanan impak sedangkan waktu tahan proses austemper tidak memberikan pengaruh yang berarti secara pasti."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Kristianto
"Penggunaon besi tuang nodular pada komponen-komponen mesin telah banyak diaplikasikan untuk menggantikan material baja karena mempunyai sifat mekanis yang hampir sama dengan baja. Untuk meningkatkan sifat mekanis terutama kekuatan tank dan kekerasannya maka dilakukan penelitian dengan melakukan perlakuan panas austemper pada besi tuang nodular. Perlakuan panas austemper yang dilakukan adalah pemanasan austenirosi pada temperatur 850'C selama 30 menit yang kemudian diikuti pemanasan isothermal austemper pada variasi temperatur 300, 350, dan 400'C masing-masing selama 30 dan 60 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daviarso S. Yuwono
"Perkembangan industri logam terutama penggunaan besi tuang kelabu mengalami perkembangan yang meningkat hal ini dikarenakan faktor ekonomis dan kemudahan dalam produksi serta keunggulan dibanding dengan besi tuang yang lain maupun baja. Sifat mampu mesin yang tinggi diperlukan untuk menghasilkan suatu produk akhir yang presisi, seperti untuk komponen kendaraan bermotor. Peningkatan sifat mampu permesinan dapat dilukukan melalui proses perlakuan panas ani! (annealing) yang dipengaruhi oleh temperatur ani! dan wuktu tahan. Pada penelitian yang saya lakukan ini, perlakean panas ani! yang dilakukan adalah proses pemanasan; menggunaken temperatur ani! 750'C, 800'C, dan 850'C dengan wuktu taban masing-masing 60, 120, dan 180 meni~ dan dilanjutkan dengan pendinginan di dalarn dapur sarnpai temperatur 690'c, baru kemudian dilukukan pendinginandi udara hingga mencapai temperatur ruang. Dari hasil pengujian kekerasan yang dilakukan (metode Brine/f) tetiadi penurunan nilai kekerasan terhadap sampel awal (255 BHN) sebesar 23% (rala-rnta) dan tetiadi pengurnian struktur perlit pada besi tuang as-cast (yang semula memiliki struktur grnfit, perlit dan ferit) menjadi grnfit dan feri~ dimana grafit yang yang dihasilkan lebih tebal dan panjang serta matriks ferit yang lebih banyak. Nilai kekerasan terendah yang diperoleh setelah dilakukan perlakuan panas ani! adalah sebesar 162 BHN pada temperatur 850'C dengan waktu tahan 180 menit dan nilai kekerasan tertinggi sebesar 239 BHN pada temperatur 750'C dengan waktu taban 60 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tafriji
"Besi tuang nodular merupakan jenis besi tuang yang memiliki respons yang baik terhadap proses perlakuan panas seperti layaknya baja, sehingga memungkinkan untuk memperoleh struktur matriks yang dapat meningkatkan sifat mekanis. Proses perlakuan panas austemper dapat merubah struktur matriks ferit dan perlit menjadi bainit dan sejumlah austenit sisa di mana struktur bainit ini memiliki sifat kekerasan dan ketahanan aus yang lebih tinggi. Sifat kekerasan dan ketahanan aus yang diperoleh setelah perlakuan panas austemper sangat tergantung pada temperatur dan waktu tahan austemper karena variabel proses tersebut akan menentukau karakteristik stntktur matriks yang terbentuk. Hasil kondisi proses dengan temperatur austemper 375 °C dan waktu tahan selama 60 menit menunjukkan sifat kekerasan dan ketahanan aus yang tertinggi karena dari kondisi proses terse but telah terhentuk struktur bainit yang lebih halus dan austenit sisa yang paling sedikit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayat
"Material besi tuang nodular yang digunakan pada penelitian ini memiliki bentuk gnjit dan fasa yang kurang sempurna, dimana grafit bulat yang terbentuk tidak mencapai 70% dengan penyebaran fasa perlir yang tidak hamogen. Ketidaksempumaan ini akan mempengaruhi kombinasi sifaf kekuatam tarik dan kekerasan yang dihasilkan pada kondisi as-cast.
Untuk mendapatkan peningkatan sifat mekanis yang lebih baik, material tersebut mengalami perlakuan panas austemper dengan tujuan untuk memperoleh ADI Mustempered Ductile Iron) yang memiliki kombinasi sifat-sifat mekanis yang baik, antara lain : kekuatan tarik, kekerasan dan keuletarnnya.
Dengan perlakuan panas austemper dengan kombinasi temperatur dan waktu tahan yang berbeda, sifat-sifat mekanis yang diperoleh setelah perlakuan austemper tidak mengalami peningkatan yang cukup berarti dan tidak memiliki kecenderungan tertentu dengan variasi waktu tahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>