Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nainggolan, Rita Adriana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Idris
"Proses penelitian penuaan buatan temperatur tinggi ini memakai bahan baku awal hasil penarikan kawat di PT Kabelindo Murni dengan diameter 2,25 mm yang belum mengalami penuaan buatan. Temperatur penuaan buatan yang diteliti adalah 175° C,200° C dan 225° C dengan waktu tahan masing-masing 30 menit penuaan buatan ini bermaksud untuk mempercepat proses difusi unsur paduan yang terlarut lewat jenuh dalam matriks Al untuk ketuar dari kisi malriks Al membentuk endapan Mg,Si. Dari hasil proses penuaan buatan temperatur tinggi ini akan diukur nilai min-rata konduktivitas listrik,kekuatan tarik,penuluran,kekerasan dan struktur mikro kawal AI tipe 6201-T8 (AAAC). Dari hasil pengujian ini didapat suatu kondisi yang lebih singkat proses penuaan buatan dibandingkan dengan proses penuaan buatan di PT Kabelindo Murni yang biasanya 160° C dengan waktu tahan 6 jam yaitu pada kondisi penuaan temperatur 200° C dengan waktu tahan 30 menit yang memenuhi standar mutu kawat AAAC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barimbing, Novel
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S40813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E. Adi Krisbiyantoro
"Besi Tuang Nodular adalah besi tuaug yang mempunyai bentuk grafit bulat dan mempunyai sifat mekanis yang baik sehingga cocok digunakan untuk pembuatan komponen-komponen otomotif. Besi Tuang nodular bisa mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan baja apabila di proses dengan perlakuan panas austempar dan hasilnya dinamakan Austempared Ductile Iron atau di singkat ADI yang mempunyai keunggulan terhadap besi tuang lainnnya. Proses Austempar pada dasarnya adalah proses untuk merubah matriks yang ada pada Besi Tuang. Hal ini dilakukan karena matriks Besi Tuang sangat berpengarah terhadap sifat-sifat mekanis BTR tersebut. Proses yang dilakukan pada penelitian ini adalah austenisasi 800' c dan austenisasi 900' C kemudian diakukan auatempar yang tertemperatur 300' c, 350' c, dan 400' C. Pada austenisasi dengan 800' c masih didapatkan fasa ferit yang tidak bisa bertransformasi menjadi bainit setelah austemper sehingga program matriks yang ada adalah matriks ferit yang bersifat meningkatkan keuletan tetapi men1urunkan kekuatan dan kekerasan. Sementara untuk autenisasi 900' c didapat rasa austenisasi atabil yang setelah dilakukan austemper matriks tersebut akan berubah menjadi bainit yang mempunyai kekuatan tinggi dan kekerasan tinggi namun masih mempunyai keuletan yang cukup baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Aria Putra
"Penggunaan komposit sebagai material baru telah mencakup pada bidang yang amat luas seperti pada bidang automotif, kelautan, luar angkasa dan lain sebagainya. Pada penerapannya kekuatan mekanis material komposit sangat dipengaruhi oleh temperatur lingkungannya, khususnya setelah temperatur melewati temperatur transisi gelas (Tg).
Dalam penelitian ini akan diamati pengaruh temperatur terhadap kekuatan mekanis material komposit. Material komposit yang digunakan adalah komposit serat gelas/poliester dengan metode pembuatan laminasi basah manual. Sera gelas yang digunakan yaitu kombinasi serat gelas tipe E jenis Chopped Strand Mat (CSM) dan Woven Roving (WR), dengan susunan 3CSM-WR-3CSM-WR-2CSM, sedangkan matriks yang digunakan yaitu resin poliester. Terhadap material dilakukan pemanasan selama 120 menit dengan variasi temperatur 60C, 80C, dan 100C kemudian didinginkan di udara terbuka. Sebagai pembanding beberapa komposit tidak dipanaskan. Kemudian dilakukan pengujian tarik (ASTM D 638), pengujian tekan (ASTM D 695), dan pengujian lentur (ASTM D 790). Pengujian tersebut dilakukan pada temperatur ruang. Mekanisme perpatahan yang terjadi akibat pembebanan diamati dengan menggunakan mikroskop optik.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan naiknya temperatur pemanasan maka kekuatan tarik dan kekuatan lentur komposit serat gelas/poliester mengalami penurunan. Kekuatan tekan komposit serat gelas/poliester lebih rendah dibanding kekuatan tariknya untuk setiap temperatur pemanasan. Perpatahan yan terjadi akibat pembebanan tarik cenderung bersifat getas dengan terjadinya pelepasan ikatan antara matriks dengan serat, dan patahnya matriks dengan serat yang tertarik ke luar. Dengan naiknya temperatur pemanasan mode perpatahan yang terjadi akibat pembebanan tekan pada arah longitudinal cenderung menunjukkan perpatahan ekstensional. Perpatahan yang terjadi akibat pembebanan lentur dimulai pada lapisan terluar yang berlawanan dengan titik pembebanan yang kemudian diikuti oleh lapisan yang berdekatan, dengan kerusakan berupa hancurnya matriks, patahnya serat dan delaminasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Aryo Tejo
"Direldorar T eimologi Maieria! BPPT belrerja soma dengan indus/ri UK M pengecoran logam di daera/1 Bandung dan Jurusan Memlurgi FTUI berupaya untuk mengembangkan blok mesin kapasilus 500 cc dengan malaria! aluminium cor jenis AC 4A-material AI~Si. Dalam pembuaian komponen bio/c mesin dengun merode gravity casling dan maleial AC -JA diperlu/ran kualilas hasil pengccorun yang baik (SMI me/mnik yang iinggz). Salah sum cara uniuk menghasi/kan kualitax hasil coran yang baik adalah dengan menggunaican perlaicuan Iogam cair degassing alan pang/zilangan gas-gas dalam logum cair.
Umuk srudi ini dibuar delcipun bua/z sanzpel unluk mengem/mi pengurzih variabe/ tekanan degassing, yaifu 50 kg/mm2¢1an 130 /cg»)nm2_ dan pengaruh wakm degassing, yaitu 0, 5, 10, 15 meni! rerhadap /cekuutan tarik, ke/cerasun, makroslrukrur, %p0rosiias dan juga diiakukan uji komposisi kim ia.
Dari hasil pengujian diperoleh /|a.s'i1 bahwu sampel hasil coran memiliki /radar Fe berlebih daiam icomposisi kimianya .se/zingga memberilrcm q/bk penurunan keuletan/ elongasi. Kekuaian iarik, c/ongasi dun nifai lcekerasan puck: aluminium AC 4 A has!! coran a/:an meninglca! seiring dengcm penamhahun wakm proscs degassing dar! 0 sampai 15 menii. Ke/ruarun Iurik, einngasi dam nilai kelrerascm pada aluminium AC -I A hasil coran lebih ringgi puda iekanun 130 kgmrrrz dibanding/fun paclu ielcanan 50 kgfmmz. Dimana hal ini dapul disebabkun semukin bunyalr gas argon yang ciimasukkan maka akan memperbcnivak gelembzmg yang lerbenruk .veizingga semakin bexar permukuan lconiak dengan laguna cuir unluir reijadi mekcmisme penyerapan hi¢/rogen ierlarut dan pe/epasan /zidrragen dari aluminium cair. Sedangkun persentase porosilas hasii coran akan menurun seiring dengun peningkumn waktu prose;-¢iegu.s'.s-ing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esa Haruman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Katili, Sari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
04 Kat p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>