Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200098 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Burhan Kurniawan
"ABSTRAK
Industri kecil pengecoran logam turut merasakan dampak depresiasi rupiah akibat krisis moneter, salah satunya adalah melonjaknya harga kokas sebagai sumber energi umuk peleburan besi tuang dengan menggunakan dapur tukik. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa briket semikokas 'super' ripe telur produksi PT. Tambang Bukit Asam (PTBA) telah dapat mensubstitusi kebutuhan kokas sebanyak 20%. Tingkat substitusi brikt semikokas dapat ditingkatkan dengan syarat peningkalan kekuatan fisik dan ukuran briket, karena hal itulah penelitian ini dilakukan.
Penelitian dimulai dengan mencoba variasi bahan pengikat lain yang digunakan, yaitu campuran gamping 10% w dengan variasi air, gula tetes dan aspal, serta mempelbesar ukuran briket da.ri tipe telur (produksi PTBA) dengan ukuran 5 x 5 cm, menjadi ripe silinder dengan diameter 7 cm dan tinggi 7 cm. Proses briketasi menggunakan tekanan 300 kg/cm2, yang dilanjutkan tahap pengeringan briket dengan variasi temperatur 200°C selama 20 menit (kondisi dry briquett) dan 200°C selama 20 menit dilanjutkan 300°C selama 3 menit (kondisi rousred briquen). Pengujian karakteristik briket dilakukan dengan pengujian kekuatan jatuh, kekuatan tekan, komposisi dan nilai kalor.
Hasil penglitign menunjukkan secara umum briket ini mampu memenuhi spesifikasi pada aplikasi peleburan besi tuang dengan menggunakan dapur tukik. Karakteristik briket paling optimal dicapai oleh campuran bahan pengikat gamping 10% w, air 3% w dan gula tetes 3%/w pada kondisi dry briquett dengan hasil nilai kekuatan jatuh 94,48%, nilai kekuatan tekan 14,33 kg/cm2, kadar carbon 54,62%, sulfur 0,24% dan kandungan air 5,93%, serta nilai kalor 7.278,72 cal/gram."
2000
S41494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amstrongmia
"ABSTRAK
Resesi ekonomi yang melanda negara Indonesia secara tidak langsung menyebabkan meningkatnya biaya produksi di industri peleburan Iogam yang menggunakan dapur tukik. Peningkatan tersebur dipengaruhi oleh ketergantungan terhadap bahan bakar kokas import yang digunakan oleh dapur tukik. Aras dasar ini maka perlu dicari bahan bakar alternatif yang dapat mensubtitusi kokas impont. Pada penelitian ini diharapkan dapat dibuat briket semikokas dengan bahan pengikat gula tetes yang dapat mensubtimsi pamakaian kokas import dengan jumlah yang cukup berarti(>50 %).
Penelitian diawali dengan briketasi dimana persentase gula tetes yang digunakan adalah 7,5, 10 dan 12,5%. Masing-musing briket tersebut kemudian dikarbonisasi pada temperatur 300℃ dan 400℃. Karbonisasi diawali dengan pengeringan air yang menggunakan oven pada temperatur 200℃ selama 20 menit. Pengujian karakteristik briket dilakukan pada green briker maupun briket pasca karbonisasi (briket semikokas). Pada green briket dilakukan pengujian sifat mekanis (kekuatan tekanan dan kekuatan jatuh) sedangkan pada briket semikokas dilakukan pengujian sifat mekanis, komposisi kimia (carbon dan sulfur, kadar air serta nilai kalor).
Dari hasil optimum yang didapat jika dibandingkan dengan briket bambara PT. BA dan kokas import (nilai optimum briket semikokas didapat pada briket dengan persentase gula teres 12,5% dan temperatur karbonisasi 400℃), dapat diprediksi briket semikokas tersebut dapat mensubtitusi kokas import sampai 50%. Prediksi didasari oleh karakteristik briket yaitu kekuatan rekan yang mencapai 5,4 kg/cm2, kekuatan jatuh 99,52%, nilai kalor 5772,02 serta kadar sulfur 0,33%."
2000
S41572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelik Teguh Santoso
"ABSTRAK
Seri penelitian terdahulu yang dilakukan untuk mengetahui persentase substibusi kokas impor dengan briket semikokas tipe telur milik PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PYBA) pada industri pengecoran besi tuang menggunakan dapur tukik membuktikan bahwa briket semikokas telah dapat mensubstirusi 20% kebutuhan pemakaian kokas. Keterbatasan untuk melakukan substitusi dalam jumlah lebih dari 20% dikarenakan briket semikokas memiliki kekurangan dalam hal sifat fisik yaitu kekuatan tekan yang rendah dan ukuramgva yang kecil. Karenanya pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan tekan dan memperbesar ukuran briket tanpa mengubah bahan baku batubara yang digunakan Penelitian dimulai dengan mencoba bahan pengikut yang Iain yaitu campuran clay 10%/w dengan variasi komposisi aspal 2,5%/w, 595/w dan 7,5%/w, serta memperbesar ukuran briket menjadi Iipe silinder berdiameter 3 inch dan tinggi 7 cm.
Proses briketasi menggunakan tekanan 300 kg/cmz, dilanjutkan tahap karbonisasi (drying) briket pada temperatur 200°C (karbonisasi 1) dan 300°C (karbonisasi II). Proses pengujian karakteristik briket dilakukan dengan pengvgfian kekuatan jatuh, kelmatan tekan, komposisi, dan nilai kalor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa briket dengan campuran bahan pengikat tersebut memenuhi spesifikasi briket semikokas untuk pengecoran besituang. Nilai paling optimal dicapai oleh briket dengan campuran clay 10%/w dengan variasi komposisi aspal 7.5%/w yang Ielah melalui proses karboninisasi tahap kedua. Karakterislik bribe! yang dicapai yaitu kuat jatuh mencapai 98,5%, /mal lekan 29 kg/cm2, nilai kalor 7746,1 cal/gram, dan kandungan carbon 82,1 %/w, sulfur 0,55%/w, serta /cadar air 6,93%/w."
2000
S41538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Winarso
"ABSTRAK
Industri kecil peleburan logam yang menggunakan dapur tukik sebagai tungku peleburannya membutuhkan kokas impor sebagai sumber energi untuk melebur logam. Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing telah menyebabkan peningkatan biaya produksi yang harus ditanggung oleh kalangan industriawan yang menggunakan kokas impor. Pada penelitian ini diteliti sejauh mana briket batubara super PT. Bukit Asam dapat digunakan untuk mensubsiitu si sehagian penggunaan kokas impor sebagai sumber energi peleburan tanpa mengganggu kondisi operasional peleburan ataupun kualitas produk yang dihasilkan.
Penelitian diawali dengan melakukan pelebunan dengan menggunakan 100% kokas impor. Setelah temperatur stabil barulah dilakukan substitusi kokas impor dengan brik batubara secara bertahap dengan nilai substitusi 10%, 15 %, dan 20%. Pada tiap-tiap nilai substitusi dilakukan pengamatan visual terhadap kondisi operasional, pengukuran temperature dan pembuatan sampel uji. Terhadap sampel uji dilakukan pengamatan visual, uji komposisi, uji kekerasan dan uji struktur mikro.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa subtitusi kokas impor dengan briket batubara sampai dengan 20% tidak berpengaruh terhadap rata-rata temperature yang dicapai, namun kondisi opersional mulai terganggu dengan munculnya abu dari lubang charging dan bertambahnya jumlah terak pada ladel. Pengujian kualitas produk juga tidak memperhatikan adanya perubahan yang mencolok baik dari penampakan visual maupun komposisinya."
2000
S41571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mevia Irvan Muriawan
"ABSTRAK
Industri kecil pengecoran Iogam di Batur-Ceper mempergunakan dapur tukik sebagai dapur peleburannya. Namun sayangnya, kemampuan/kinerja serta efisiensi dapur yang dimiliki masih rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan -kemampuan/kinerja serta efisiensi dari dapur adalah dengan mempelajari dan mengevaluasi karakteristik operasi dari dapur tukik, sehingga dapat dilakukan perbaikan/peningkatan kemampuan dan kinerja dapur, Serta peningkamn ejisiensi dapur yang pada akhirnya akan menekan biaya produksi.
Dalam penelirian ini, dipelajari dan dievaluasi karalcteristik operasi dapur tukilq dengan temperatur besi cafr yang dfperoieh pada operasi dapur nfkik sebagai tolak u/cur. Juga akan dilihat apakah ada atau tidaknya gangguan operasional akibat aperasi yang dilakukan. Selain itu akan dilakukau penilaian rerhadap aspelc teknis dan ekonomis dalam upaya perbaikannveningkatan kemampuan serta ejisiensi dapur.
Dari keseluruhan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa efisiensi dan produntyitas dapur afqnengaruhi oleh tinggi dapur, rasio ko/ras lerhadap scrap, jenis kokas dan tekanan angin. Bahwa pada ulcurrm dapur mkilc yang Iebih tinggi, tingginya rasfo kokas terhadap scrap, serta digunakannya kokas derzgan nilai lcalor yang tinggi dnaeroleh temperatnr besi cair yang tinggi Akan tetapi, bila tekanan angin rerlalu besar akan mengakibatkan temperarur dapur turun. Untuk meningkarkan /cemampuan dan kinerja dapur, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dalam proses operasi dengan dapur tukik, seperti perIunya dilakukan penggunaan dapur dengan ukuran lebih zinggi, perlzmya dflakukan penelitian khusus mengenai besarnya nilai debit angin yang optimal untuk operasi dapur tukik, dan dz`gunakannya alat pengontrol dan pengatur tekanan angin, perlu pula dilakukan perbaikan dalam teknikpemilfhan dan sortir bahan baku peleburan, serta perbaikan dalam metode persiapan bahan baku. Selain itu, sebaiknya selalu digunakannya kokas bernilai kalor tinggi sebagai bahan bakar. Untuk menekan biaya produksi, perlu dilakukan upaya seperti subsfilusi kokas impor sebagai balzan bakar dengan briket batubara buatan Iokal maupun pembuatan briket senzikokas yang harganya relatif murah dengan proses blending batubara jenis non Coking coal dengan batubarajenis coking coal."
2000
S41569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Subekti
"Kebutuhan materials pada sektor inustri dan otomotif membutuhkan kualitas yang baik serta memiliki daya pakai yang mampu untuk bertahan lama, untuk itu dikembangkan material komposit dari logam paduan biasa. Material ini terdiri dari dua bagian yaitu matrik dan juga penguat (reinforced) yang berasal dari material yang berbeda dan tidak saling melarutkan.
pengembangan material komposit ini memiliki kendala dalam proses produksinya yan cukup mahal. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan materials komposit dengan metode stir-casting dan hasil yang telah diperoleh dari pengujian sampel yang dibuat dengan metode tersebut.
Pembuatan komposit ini dilakukan dengan mencampurkan silikon karbida / SIC kedalam paduan alumunium cair yang dilakukan pada temperatur diatas 800 c. Hal ini dilakukan karena pada temperatur rendah SIC tidak akan bercampur dengan alumunium cair. Karena pemanasan logam cair mencapai temperatur tersebut maka menyebabkan banyaknya gas hidrogen yang teradsorbsi. Dengan penambahan magnesium hasil dari porositas yang dihasilkan akan menurun karena mampu basah partikel SIC menjadi lebih baik.
Dari data hasil pengujian densitas dari komposit tersebut dengan hasil yang cenderung mengalami kenaikan dengan adanya penambahan magnesium karena partikel SIC dapat terdistribusi homogen. Untuk pengujian keausan hasil yang diperoleh menunjukkan laju arus yang menurun dengan penambahan magnesium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johny Wahyuadi Mudaryoto
"Dalam kondisi krisis moneter dewasa ini selain kita bisa melihat kemampuan diri sendiri tapi jika dilihat dan sisi yang positif bahwa saat ini kesempatan untuk mengembangkan industri didalam negeri. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah indutri pengecoran rakyat khususnya yang memproduksi komponen kemdaraan bermotor. Dari hasil penelitian didapat bahwa untuk mendapatkan kekuatan tekan tertinggi yaitu 1002 gr/cm2, kadar bentonit 13% dan kadar air 3 % sedangkan kekuatan geser terbesar adalah 266 gr/cm2 pada kadar bentonit 13% dan kadar air 4%. Temperatur pasir cetak yang optimum adalah 40°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Andrijono
"Dalam kondisi krisis moneter dewasa ini selain kita bisa melihat kemampuan diri sendiri tapi jika dilihat dan sisi yang positif bahwa saat ini kesempatan untuk mengembangkan industri didalam negeri. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah indutri pengecoran rakyat khususnya yang memproduksi komponen kemdaraan bermotor. Dari hasil penelitian didapat bahwa untuk mendapatkan kekuatan tekan tertinggi yaitu 1002 gr/cm2, kadar bentonit 13% dan kadar air 3 % sedangkan kekuatan geser terbesar adalah 266 gr/cm2 pada kadar bentonit 13% dan kadar air 4%. Temperatur pasir cetak yang optimum adalah 40 °C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP 1999 35
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Munthohar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>