Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149708 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudy Priyanto
"ABSTRAK
Keramik adalah salah satu material yang pesat perkembangannya bailc a'ari sisi telmalagi maupun aplilcasi. Eskalasi material ini dnzerkirakan akan banyalc mensubstitusi penggunaan logam sebagai material engineering pada masa menalatang. Salah sara ap/iltasi yang lcini dirambah bahan lceramilr adalalz teknologi membran. Pengembangan material lcerarnik sebagai balzan penyusun membran banyal: dilakukan mengingaz masih minimnya penggzmaan material inorganik, seperti keramilc, sebagai membran yang masih daminasi oleh_ material arganik Quolimerj. Upaya perbai/can syat dan lraralcteristilc membran organik, terurama keramik, ter-us dilakukan untuk mendapatkan sifat-s#`at yang lebilz baik dan dapat mensubstitusi penggunaan material organik (palimer) sebagai bahan penyz/sun menzbran secara luas_
Dalam penelitian ini, yang berrujuan untuk mengetalzui pengarulz penamba/zan sililta murni pada membran keramilc, didapatkan hasil ba/:wa pengaruh penarnbalzan silika murni ke dalam mineral zeolit (66.67 % SIO2)
memberilcan peninglcatan yang signjilcan pada six! fisik dan melcanis membran keramilc zeolit yang dihasilkan. Proses telcnologi serbuk yang dilakulcan pada pembuatan membran ini menggunalcan beban kampalcsi sebsar 100 Ion dan temperatur pemanasan 1050 ?C a'engan walctu talran 2 jam. Hasilnya adalalz teijfadinya peningkaran lcekerasan dan penunman porositas pada membran tersebut, terutama pada penambahan /radar silika (Si02j diatas I5 %. Urztuk lcekerasan paala penambalzab 25 % SiO; menghasilkan nilai kelcerasan 445 I/HM jauh lebih keras dibandinglcan zeolit murni sebesar 157 I/HN atau tejadi lcenaikan sebesar 64. 71 %, demikian pula halnya dengan porositas, yang teijadi penurunan lzingga mencapai 7.1 % pada penanzbahan 25 % silika.

"
2001
S41544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vozi Andrian
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Clay dalam hal ini China Clay terhadap sifat porositas dan kekerasannya pada membran keramik berbasis Zeolit, Clay dan Talc dalam berbagai variasi komposisi yang berbeda-beda.
Dalam penelitian ini, sampel dibuat dengan mengkompaksi serbuk-serbuk Zeolit, Clay dan Talc dengan gaya tekanan sebesar 100.000 N yang sebelumnya dilakukan pencampuran dengan air, drying dan sieving. Bakalan hasil kompaksi tersebut kemudian disinter pada temperatur 1100°C selama 1 jam dengan kecepatan pemanasan dapur scbesar 15 °/ menit.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa membran keramik yang dihasilkan, memiliki nilai densitas yang cukup rendah. Nilai densitas terkecil dihasilkan oleh membran keramik dengan komposisi 70% Zeolit, Clay 20% dan 10% Talc sebesar 1.569 gr/cm3, sedangkan nilai densitas terbesar dihasilkan oleh membran keramik dengan kandungan 85% zeolit, 5% Clay dan 10% Talc sebesar 2.022 gr/cm3.
Untuk porositas, nilai porasitas tertinggi dihasilkan oleh membran keramik dengan komposisi 65% Zeolit, 25% Clay dan 10% Tale sebesar 33,8 7%. Sedangkan nllai % porositas terendah dihasilkan oleh sampel dengan komposisi 85% Zeolit.
5% Clay dan 10% Talc sebesar 22.22%. Nilai densitas terkecil dihasilkan oleh sampel n0.6 dengan komposisi 70% Zeolit, 20% Clay dan 10% 12111; sebesar 1.569 gr/cm3, sedangkan nilai densitas terbesar dihasillkan oleh membran keramik dengan komposisi 85% Zeolit, 5% Clay dan 10% Talc sebesar 2.022 gr cm3.
Sedangkan untuk nilai kekerasan tertinggi dihasilkan oleh sampel yang memiliki komposisi 90% Zeolit dan 10% Talc dengan nilai kekerasan sebesar 263 kg/mm3 dan nilai kekerasan terendah dihasilkan oleh membran keramik yang memiliki komposisi 70% Zeolit, 20% Clay dan 10% Talc dengari nilai kekerasan sebesar 68,8 kg/mm2. Dengan kata lain pengaruh penambahan Clay dalam hal ini China Clay menurunkan sifat fisik dan mekanis dari membran keramik berbasis Zeolit, Clay dan Talc.

"
2001
S41529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Silvia Ningsih
"Dalam penelitian ini telah berhasil dilakukan sintesis fotokatalis Ni2+-ZnO berbasis zeolit alam dengan teknik presiptasi. . Sampel fotokatalis Ni2+ZnO berbasis zeolit alam dikarakterisasi dengan melakukan serangkaian pengujian seperti X-ray Diffraction (XRD), ultraviolet-visible spectroscopy, fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), energy-dispersive X-ray analysis (EDX). Larutan metal jingga digunakan sebagai katalis untuk mengetahui aktivitas fotokalisis dari sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit dapat meningkatkan aktivitas dan efisiensi fotokatalis ZnO, karena memiliki kemampuan absorbance yang tinggi karena memiliki struktur berpori. Ion doping yang diberikan juga dapat meningkatkan aktivitas fotokatalis karena akan menahan laju rekombinasi. Selain itu, semakin besar konsentrasi ion yang didoped, maka semakin kecil energi celah pita yang membuat semakin mudahnya eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi.

In the current research Ni2+-ZnO photocatalyst has been performed, using a precipitation technique. The as prepared materials were characterized by X-ray Diffraction (XRD), ultraviolet-visible spectroscopy, fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), energy-dispersive X-ray analysis (EDX). Methyl Orange solution was used to estimate the photocatalytic activity of the samples. The research showed that zeolite enhance photocatalytic activity and efficiency of ZnO because of its high absorbance ability and its porous structure. Ion doped also enhance photocatalytic activity because inhibite the recombination rate. In addition, higher concentration of ion doped, lower band gap energy making electron easily excitate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini digunakan zeolit klinoptiiolit alam sebagai bahan dasar kata|is_ Proses aktivasi di-Iakukan dalam dua cara yang bebeda, yaitu proses pertukaran kation diikuti dengan dealuminasi, Serta proses aktivasi dengan urutan sebaliknya Salah satunya diujikan sebagai katalis sadangkan yang Iain sebagai support untuk katalis ZnOICr2O3 yang penyisipannya dilakukan dengan metode kopresipitasi.
Sebelum dilakukan uji coba pada reaksi dekomposisi n-heksana, dilakukan karakterisasi iuas permukaan, komposisi kation dan kristaIinitas. Uji reaksi dilakukan dengan reaktor unggun tetap (kontinu) pada Iaju alir gas carrier N2 sebesar 30 mllmenit dan berat katalis masing-masing 0,1 gram.
Zeolit klinoptilolit yang proses aktivasinya diawali dengan pertukaran kation, pada reaksi dekomposisi n-heksana memgrikan konversi mulai signifikan pada temparatur reaksi mulai mendakati 450 °C dan menghasilkan sanyawa propena Serta isomamya. Pada suhu 470 °C, konversinya mencapai 10,5%. Sedangkan zeolit kiinoptilolit yang proses aktivasinya diawali dengan dealuminasi, sampel katalis Iebih cepat terdeaktivasi sekalipun memiliki karakter permukaan yang Iebih baik_
Katalis Zn0!Cr2O3!zeo|it menghasilkan konversi yang mulai signitikan pada temperatur reaksi mendekati 400 “C dan mamberikan produk senyawa heksena sarla isomernya. Pada 470 °C, konversinya mencapai 22%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vino Hasyim
"Dalam penelitian ini telah dilakukan fabrikasi nanopartikel kompleks praseodimium(III)-EDTA (etilenadiaminatetraasetat) dengan metode represipitasi dan penguapan. Kristal besar dan nanopartikel kompleks Pr(III)-EDTA sebanyak 2% (b/b) digunakan sebagai komponen minor aktif pada preparasi katalis Pr(III)-EDTA/Zeolit dengan metode impregnasi pada suhu 60�C. Zeolit yang digunakan adalah zeolit alam aktif klinoptilolit. Pr(III)-EDTA/Zeolit digunakan sebagai katalis untuk meningkatkan bilangan oktana pada gasoline. Nanopartikel Pr(III)-EDTA hasil fabrikasi dikarakterisasi dengan Transmission Electron Microscopic (TEM). Data TEM menunjukkan nanopartikel yang diperoleh memiliki diameter antara 5,8 hingga 28,6 nm dan panjang 149,8 nm. Luas permukaan pada zeolit sebelum dimodifikasi adalah 30,9 m2/g. Setelah dimodifikasi dengan kristal besar Pr(III)-EDTA terjadi penurunan luas permukaan menjadi 24,1 m2/g sedangkan pada penambahan nanopartikel Pr(III)-EDTA menjadi 9,9 m2/g. Hal ini menunjukkan sebagian besar pori-pori zeolit banyak terisi oleh nanopartikel Pr(III)-EDTA dibanding dengan kristal besar Pr(III)-EDTA. Analisis XRF menunjukkan bahwa di dalam katalis dengan komponen aktif kristal besar Pr(III)-EDTA dan komponen aktif nanopartikel Pr(III)-EDTA terdapat Pr(III) masing-masing sebanyak 0,4175 % dan 0,5236 %.
Hasil ini membuktikan bahwa komponen aktif nano partikel lebih banyak masuk kedalam pori-pori zeolit klinoptilolit. Pengukuran bilangan oktana dengan octane meter SHATOX SX-200 menunjukkan peningkatan bilangan oktana pada gasoline untuk katalis kristal besar Pr(III)-EDTA/Zeolit dan katalis nanopartikel Pr(III)-EDTA/Zeolit masingmasing dari 88, 2 menjadi 89,2 dan 89,6 atau terjadi kenaikan 1 dan 1,4. Sedangkan penambahan katalis zeolit tanpa modifikasi meningkatkan bilangan oktana dari 88, 2 menjadi 88,8 terjadi kenaikan 0,6. Peningkatan bilangan oktana ini disebabkan adanya kenaikkan % peak area isooktana dan penurunan % peak area n-oktana di dalam gasoline yang ditunjukkan melalui analisis menggunakan GC-MS. Kemungkinan besar hal inilah yang meningkatnya bilangan oktana pada gasoline.Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa katalis Pr(III)-EDTA dapat digunakan untuk meningkatkan bilangan oktana gasoline dengan keaktifan berturut-turut adalah katalis nanopartikel Pr(III)-EDTA/Zeolit, katalis kristal besar Pr(III)-EDTA/zeolit dan katalis zeolit.

In this research Pr(III)-EDTA (ethylene diamine tetra acetate) complex has been fabricated using reprecipitation and vaporization method. Bulk crystal Pr(III)-EDTA complex and nanoparticle 2 % (wt/wt) used as the active minor component for Pr(III)-EDTA/Zeolite catalyst preaparation through impregnation method at 60�C. Zeolite that used in this research is the natural active clinoptilolite zeolite. Pr(III)-EDTA/Zeolite use as catalyst for increasing the octane number of gasoline. The fabrication nanoparticle Pr(III)-EDTA result, characterized by Transmission Electron Microscopic (TEM). TEM result indicate that the obtained nanoparticle have 5.8-28.6 nm in diameter and 149.8 in length. Initial surface area of zeolite is 30.9 m2/g and after modification with bulk crystal Pr(III)-EDTA the surface area is decreasing to 24.1 m2/g addition meanwhile with nanoparticle Pr(III)-EDTA has decrease the surface area to 9.9 m2/g, where this indicate that most of zeolite pores filled more by nanoparticle Pr(III)-EDTA than bulk crystal Pr(III)-EDTA. XRF analysis shows that in catalyst with the active component nanoparticle Pr(III)-EDTA and bulk crystal Pr(III)-EDTA contain Pr(III) 0.4175% and 0.5236 % respectively.
The result proved that clinoptilolite zeolite pores has filled more by nanoparticle active component. The octane number measurement using octane meter SHATOX SX-200 give result the gasoline octane number increasing for bulk crystal Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst and nanoparticle Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst from 88.2 to 89.2 and 89.6 respectively or in the word it rise as much as 1 and 1.4. in another hand zeolite catalyst addition without modification increase octane number from 88.2 to 88.8 and rise as much as 0.6. This octane number increasing cause of the raising percentage of isooctane peak area and the reduction percentage of n-octane peak area in gasoline analyzed by GC-MS. It is likely being the causation of octane number increasing in gasoline. In conclusion, Pr(III)-EDTA catalyst can be used to increase octane number in gasoline with the activity in series nanoparticle Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst, bulk crystal Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst and zeolite catalyst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Mifthahul Rozaq
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh temperatur kalsinasi terhadap morfologi dan karakteristik adsorpsi fisik dari Kaolin Belitung. Kaolin ini dipersiapkan sebagai bahan baku Zeolit. Pada penelitian digunakan Kaolin yang berasal dari Badau, Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kaolin tersebut kemudian diaktivasi menggunakan NH4Cl dengan variasi konsentrasi 0,5, 1, dan 2 M selama 24 jam menggunakan magnetic stirrer. Setelah itu sampel dinetralkan dan dikeringkan. Sampel yang kering kemudian digerus, diayak, dan dikalsinasi pada variasi temperatur 300, 400, 500, 600, 700, dan 800°C selama 3 jam. Hasil percobaan menunjukkan tidak ada pengaruh dari variasi konsentrasi NH4Cl yang digunakan. Sedangkan pengaruh temperatur kalsinasi terhadap morfologi Kaolin dapat teramati secara signifikan pada temperatur ≥600°C.

The goal of this study is to understand the effects of calcination temperature on morphology and physical adsorption characteristics of Belitung Kaolin. This kaolin is prepared for Zeolite raw materials. In this work, Kaolin was from Badau, Belitung, Islands of Bangka Belitung Province. Kaolin was activated using NH4Cl with concentration variation of 0,5, 1, and 2 M for 24 h using magnetic stirrer. After that, the samples were neutralized and dried. The dried samples then hammered, shieved, and calcined at 300, 400, 500, 600, 700, and 800°C for 3 hours. The results of this study show that there is no optimum concentration of NH4Cl found. The effects of calcination temperature on Kaolin’s morphology is starting to be significantly noticeable at calcination temperature of ≥600°C.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Katalis zeolit Y tipe faujasite merupakan jenis katalis yang digunakan dalam industri petrokimia, secara khusus dalam Unit Catalytic Cracking. Mengingat keberadaan tipe faujasite alam masih jarang ditemui, maka perlu dilakukannya sintesis tipe faujasite. Dalam penelitian ini telah disintesis zeolit Y tipe faujasite tampa menggunakan template.
Sintesis zeolit Y tanpa template dilakukan secara hidrotermal dengan menggunakan gel yang mengandung sumber silika, aluminium, bahan organik, dan air.
Sumber silika yang digunakan berupa fumed silika dan sumber silika lain yaitu abu sekam padi. Langkah awal pembuatan gel dengan sumber silika berupa abu sekam padi adalah penyiapan abu sekam padi yang meliputi pencucian, pembakaran, dan analisis. Pembakaran abu sekam padi dilakukan pada temperatur 800 °C dan 1000 °C.
Dalam penelitian ini, sinlesis zeolit Y secara hidrotennai diiakukan di dalam tabung stainless steel dengan memvariasikan temperatur kristalisasi yaitu 120 °C, 140 °C, dan 160 ºC selama. 48 jam. Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD untuk mengetahui struktur yang terbentuk.
Hasil analisis abu sekam padi dengan spektrofotometer inframerah menunjukkan adanya spektrum asymmetric, symmetric, dan frekuensi pita vibrasi uutuk ikatan Si-O-Si pada. panjang gelombang 1100, 802,24, dan 462,83 cm-1. Sedangkan hasil analisis spektrofotometri serapan atom menunjukkan kadar kandungan SiO; yang tinggi diperoleh pada pembakaran 1000°C yaitu sebesar 94,7% sedangkan pada pembakaran 800 ºC sebesar 86,9%. Hasil ini menunjukkan bahwa abu sekam padi dapat digunakau sebagai altematif sumber silika, mengingat cara perolehannya cukup sederhaua dan relatif murah sehingga lebih bernilai ekonomis.
Pengaruh kenaikkan temperatur kristalisasi pada sampel yang menggunakan sumber silika berupa fumed silika memiliki kecenderungan menaikkan kemurnian produk.
Sementara pada sampel yang mengguuakan sumber silika berupa abu sekam padi menunjukkan kemurnian produk. Produk sintesis yang dikarakterisasi dengan XRD menunjukkan bahwa kemurnian produk zeolit Y yang dihasilkan masih banyak memiliki impurities, hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya jenis struktur yang lain yaitu : analcime, AIPO-C, dan gismodine, NN (tidak diketahui)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Nuryulia Ardy
"Senyawa stilben terprenilasi diketahui memiliki banyak potensi aktivitas biologis seperti anti-tumor dan anti-kanker. Pada umumnya senyawa-senyawa tersebut didapat dari hasil isolasi atau ekstraksi. Oleh sebab itu diperlukan metode untuk dapat mensintesis stilben terprenilasi dengan menggunakan katalis yang mempunyai aktivitas dan selektivitas yang baik. Reaksi prenilasi senyawa stilben dapat dikatalisis dengan menggunakan katalis zeolit KNaX dan γ-Al2O3/NaOH/Na pada suhu 600C dengan waktu yang divariasikan. Waktu optimum untuk reaksi prenilasi trans-stilben dengan katalis zeolit KNaX adalah 12 jam dengan persen konversi produk sebesar 17,65 %. Waktu optimum untuk reaksi prenilasi trans-stilben dengan katalis γ-Al2O3/NaOH/Na adalah 6 jam dengan persen konversi produk sebesar 18,33 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa katalis γ- Al2O3/NaOH/Na memiliki selektivitas dan aktivitas yang lebih baik dibandingkan katalis zeolit KNaX.

Prenylated stilbene compounds have been known to have many potential biological activities such as anti-tumor and anti-cancer. In general, the compounds were obtained from the isolation or extraction of natural products. Therefore, some methods are needed to synthesize prenylated stilbene, such as using catalyst which has good activity and selectivity. In this research, the prenylation of stilbene was conducted using zeolite KNaX and γ-Al2O3/NaOH/Na as basic catalyst at temperature of 600C with the variation of reaction times. The optimum time for the prenylation reaction of stilbene using zeolite KNaX was 12 hours with the conversion 17.65%. The optimum time for the prenylation reaction of stilbene using γ-Al2O3/NaOH/Na was 6 hours with the conversion 18.33%. According to those results, the catalyst γ-Al2O3/NaOH/Na had better selectivity and activity than KNaX zeolite catalysts.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widarto
"Zeolit adalah sejenis bahan mineral yang banyak digunakan diberbagai industri karena kemampuannya dapat melakukan pertukaran ion, daya scrap, daya saring molekular dan al-rtiiitas katalisnya. Indonesia memiliki potensi zeolit alam yang cukup besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi zeolit alam Indonesia yang telah diketahui tersebar di 46 loksi di seluruh Indonesia. Zeolit alam tersebut, belum bisa dimanfaatkan secara baik, karena masih terdapat senyawa-senyawa organik atau mineral lain yang bersifat sebagai pengotor Untuk itu perlu dilakukan beberapa tahap aktifasi guna menghilangkan bahan pengotor tadi.
Pada penelitian ini zeolit alam Lampung diidentifikasi jenis dan kemumiannya dengan XRD yang menunjukkan bahwa zeolit Lampung terdiri dari jenis Klinoptilolit 73%, Mordenit 8% dan Analsim 14%. Aktifasi zeolit dengan menggunakan beberapa tahapan yaitu: pertukaran ion dengan arnonium nitrat, dehidrasi, kalsinasi, dealuminasi hidrotermal dan untuk menghilangkan Al non rangka dilakukan pencucian dengan lamtan asam Fluorida 0,5%.
Pengadukan selama 5 jam di dalam larutan Amonium Nitrat_ rnenghasilkan kapasitas pertukaran kation dengan kation-kation zeolit alam (Na', K°, Can, dan Mg'2) sampai dengan 42%, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 420°C, 520°C, 620°C dan 820°C, diperoleh H-zeolit. Setelah dealuminasi hidrotemial, rasio Si/A1 naik dan 3,56 menjadi 4,l7. Dari hasil analisa FTIR dapat ditentukan adanya ikatan antara molekul seperti ikatan NI-I4*-zeolit, ikatan struktur utama, ring ganda dan ikatan kelompok hidrosil pada serapan panjang gelombang yang tertentu. Dari analisa BET diperoleh luas permukaan zeolit alam sebesar 63 m2/gr_ Kalsinasi 420°C 5 jam menaikkan luas permukaan menjadi 90 m2/gr sedangkan pada kalsinasi 620°C menurunkan sarnpai 62 m2/gr. Setelah dealuminasi hidrotermal luas permukaannya menjadi 64 m2/gr. Analisa AAS menunjukkan kadar Cu sebesar 0,72% wt pada zeolit yang dlkalsinasi 420°C dan sebesar 0,26% wt pada zeolit yang didealuminasi hidrotemal.
Selanjutnya uji aktifitas zeolit yang telah dipreparasi untuk reaksi oksidasi parsial metana pada suhu 400°C-700°C tekanan 1 atm menghasilkan produk CO yang cendemng meningkat dengan meningkatnya suhu reaksi dan H20 sebagai produk samping yang cenderung menurun. Produk metanol sebesar 2,l% rnol procjuk dihasilkan pada suhu reaksi 500°C dari Cu/zeolit kalsinasi 420°C yang dilanjutkan dealuminasi hidrotermal 650°C 1 jam (konversi CH4 7%). Dari uji reaksi selama 12 jam, Cu/zeolit dengan rasio Si/A1 lebih besar, mempunyai stabilitas termal yang lebih tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nur Syamsiah
"Saringan pasir lambat merupakan salah satu jenis filtrasi yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas air serta relatif mudah dalam pengoperasian dan perawatannya. Filtrasi ini akan bekerja lebih efektif apabila beban pencemar yang masuk tidak terlalu tinggi, dimana salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan pengolahan awal berupa sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dari proses sedimentasi dan SPL dalam menurunkan kekeruhan dan zat organik air Danau Mahoni UI, serta menganalisis pemenuhan kualitas efluennya terhadap standar baku mutu air minum (Permenkes No. 492 tahun 2010). Penelitian ini berskala laboratorium, dimana alat yang digunakan berupa drum air berkapasitas ±150 liter dengan media zeolit (ES = 1 mm), pasir silika (ES = 0,2 mm; UC = 3), dan kerikil 3/8 inch. Unit SPL ini dioperasikan dengan sistem intermittent dan alirannya yaitu downflow (gravitasi). Pengujian kualitas efluen SPL dilakukan pada waktu tinggal jam ke-2 ,4, 22, dan 24. Proses sedimentasi selama 1 jam menghasilkan efisiensi penyisihan kekeruhan dan zat organik masing-masing sebesar 6,85% - 12,01% dan 4,39% - 10,98%. Sedangkan unit SPL dapat menyisihkan kekeruhan dan zat organik dengan efisiensi masing-masing sebesar 38,22% - 49,88% dan 1,68% - 18,51%, dimana waktu detensi paling optimal yaitu 24 jam. Secara keseluruhan, nilai kekeruhan hasil SPL telah memenuhi standar baku mutu air minum, sedangkan konsentrasi zat organiknya masih belum memenuhi standar baku mutu air minum (Permenkes No. 492 tahun 2010). Dapat disimpulkan bahwa unit SPL aliran gravitasi dengan media pasir silika dan zeolit cukup efektif dalam menyisihkan kekeruhan, namun tidak efektif dalam menyisihkan zat organik.

Slow sand filter is a type of filtration that is very effective in improving water quality and is relatively easy to operate and maintain. This filtration will work more effectively if the incoming pollutant load is not too high, therefore one way that can be done is by pretreatment in the form of sedimentation. This study aims to analyze the effectiveness of the sedimentation process and SSF in reducing turbidity and organic matter of Mahoni Lake water, as well as to analyze the fulfillment of the effluent quality against drinking water quality standards (Permenkes No. 492 of 2010). This research is on a laboratory scale, where the tools used are water drums with a capacity of ±150 liters with zeolite (ES = 1 mm), silica sand (ES = 0.2 mm; UC = 3), and 3/8 inch gravel. This SSF unit is operated with an intermittent system and downflow (gravity). SSF effluent quality testing was carried out at detention time of 2, 4, 22, and 24 hours. The sedimentation process for 1 hour resulted in an efficiency of removing turbidity and organic matter of 6.85% - 12.01% and 4.39% - 10.98%. While the SSF unit can remove turbidity and organic matter with the respective efficiency of 38.22% - 49.88% and 1.68% - 18.51%, where the most optimal detention time is 24 hours. Overall, the turbidity value of the SPL results has met the drinking water quality standards, while the concentration of organic substances still does not meet the drinking water quality standards (Permenkes No. 492 of 2010). It can be concluded that the downflow SSF unit with silica sand and zeolite is quite effective in removing turbidity, but not effective in removing organic substances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>