Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215384 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rhian Indradewa
"Salah satu komponen yang paling diperlukan dalam industri pengecoran logam adalah refrakrori sebagai bahan pelapis dapur peleburan. Refraktori ini merupakan bahan yang consumable didalam industri pengecoran logam. Industri kecil dan menengah (IKM) pengecoran logam yang tersebar pada sentra industri di pulau Jawa membutuhkan refrakrori untuk tungku peleburan besi cor, alumunium dan kuningan. Saat ini refraktori diperaleh dipasar dalam negeri atau mencoba dan memodifikasi bahan-bahan galian yang berada disekitarnya. Keuntungan yang terakhir adalah bahan cepat didapat dan harganya ekonomis.
Proses penelitian ini dimulai dengan menguji komposisi kimia tanah liar sehingga dari data tersebut dapat ditentukan komposisi campuran material yang digunakan. Setelah itu dilakukan penghalusan dan pengayakan material menjadi serbuk kasar, sedang dan halus. Lalu dilanjutkan dengan mencampurkan material-material ini dengan komposisi sebagai berikut :
1) Komposisi I : tanah liat 50%, serbuk besi 20%, abu briket 20% dan air 10%
2) Kamposisi II : tanah liat 35%, serbuk besi 40%, abu briket 15% dan air 10%
3) Kampoxisi III : tanah liat 20%, serbuk besi 45%, abu briket 25% dan air 10%
Setelah itu dilakukan kompaksi dengan beban 300 Kg/cm2 = 120.000 N, dengan bentuk sampel kubus 6 x 6 x 6 cm dan kemudian dilakukan pengeringan pada temperurur 200°.C selama 3 jam dan pembakaran terhadap sampel tersebut dengan remperaiur pembakaran 900°C selama 24jam.
Hasil penelitian menunjukkan, pada komposisi I nilai refractorinessnya 950°C, komposisi II dan III nilai refractorinessnya turun menjarli 93°C. Untuk nilai CCSnya pada komposisi I 56,64 Kg/cm2, kamposisi II 57,34 Kg/cm2 dan komposisi III 53,69 Kg/cm2. Dan untuk nilai kekerasannya pada kompasisi I nilainya 21,59 BHM komposisi II 17,53 BHN dan komposisi III 15,79 BHN. Dari data-data tersebut yang terbaik adalah komposisi I. Material buangan (waste material) ini cukup layak untuk dijadikan bahan refrakrori untuk peleburan non ferrous terutama alumunium dan tembaga. Dan ini telah dibuktikan dengan berhasilnya pembuatan dapur peleburan untuk proses peleburan alumunium yang lebih murah dan sederhana."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tri Esti Herbawamurti
"Penelitian pengaruh tanah liat atau clay pada pembuatan briket batubara tanpa karbonisasi dengan komposisi tanah liat sebagai variabel yakni 0%, 5%, 10% dan 15%, telah dilakukan di Laboratorium UPT - LSDE, BPPT.
Hasil pengamatan diperoleh uji kuat tekan terhadap briket dengan tanah liat 0% = 5,5 kg/cm2 ; 5% = 9,25 kg/cm2 ; 10% = 12,95 kg/cm2 ; 15% = 16,65 kg/cm2. Dari segi ketahanan dan lama pembakaran menunjukkan briket dengan 0% tidak utuh, runtuh pada menit ke 90; briket dengan tanah liat 5% tidak utuh, runtuh pada menit ke 120; briket dengan tanah liat 10% utuh sampai ke menit 152; briket dengan tanah liat 15% utuh sampai ke menit 122. Analisa emisi gas pada pembakaran briket dengan tanah liat 0% menunjukkan CO rata-rata 434 ppm ; tahah liat 5% CO rata-rata 530 ppm ; tanah liat 10% dengan CO rata-rata 394 ppm dan tanah liat 15% CO rata-rata 386 ppm.
Dua variabel atau komposisi tanah liat pertama tidak utuh dan dalam pembakaran tidak bertahan lama serta emisi gas CO lebih tinggi. Sedangkan pada dua variabel terakhir dapat disimpulkan bahwa tanah liat dengan komposisi tanah liat 10% lebih baik.

Research on clay as raw material in producing coal briquette without carbonization has been conducted in laboratory of UPT-LSDE, BPPT. Clay to coal composition that was used as variable was 0%, 5%, 10% and 15%.
Result of pressure test of the mixture are as follow: for clay to coal 0% the strength is 5.5 kg/cm2; for clay to coal 5% the strength is 9.25 kg/cm2; for clay to coal 10%, the strength is 12.95 kg/cm2; for clay to coal 15%, the strength is 16.65 kg/cm2. From the view of lifetime and combustion time it was showed that briquette for clay to coal to coal 0% will be broken into pieces in 90 minutes, for clay to coal 5% will be broken into pieces in 120 minutes, or clay to coal 10% will be ruined into pieces in 152 minutes, for clay to coal 15% will be ruined into pieces in 122 minutes. The gas analysis showed that CO gas emission of the briquettes for the five are as follows: 0% of clay was 434 ppm, 5% of clay was 530 ppm, 10% of clay was 394 ppm, and 15% of clay was 386 ppm.
The first two compositions is considered as weak, shorter durability and emitted more CO gas emission. Finally, between the last two compositions can be concluded that, that one with 10% of clay is the best.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T2687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasalak, Daniel
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Winarso
"ABSTRAK
Industri kecil peleburan logam yang menggunakan dapur tukik sebagai tungku peleburannya membutuhkan kokas impor sebagai sumber energi untuk melebur logam. Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing telah menyebabkan peningkatan biaya produksi yang harus ditanggung oleh kalangan industriawan yang menggunakan kokas impor. Pada penelitian ini diteliti sejauh mana briket batubara super PT. Bukit Asam dapat digunakan untuk mensubsiitu si sehagian penggunaan kokas impor sebagai sumber energi peleburan tanpa mengganggu kondisi operasional peleburan ataupun kualitas produk yang dihasilkan.
Penelitian diawali dengan melakukan pelebunan dengan menggunakan 100% kokas impor. Setelah temperatur stabil barulah dilakukan substitusi kokas impor dengan brik batubara secara bertahap dengan nilai substitusi 10%, 15 %, dan 20%. Pada tiap-tiap nilai substitusi dilakukan pengamatan visual terhadap kondisi operasional, pengukuran temperature dan pembuatan sampel uji. Terhadap sampel uji dilakukan pengamatan visual, uji komposisi, uji kekerasan dan uji struktur mikro.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa subtitusi kokas impor dengan briket batubara sampai dengan 20% tidak berpengaruh terhadap rata-rata temperature yang dicapai, namun kondisi opersional mulai terganggu dengan munculnya abu dari lubang charging dan bertambahnya jumlah terak pada ladel. Pengujian kualitas produk juga tidak memperhatikan adanya perubahan yang mencolok baik dari penampakan visual maupun komposisinya."
2000
S41571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzaki Omar Bunedi
"Penelitian tentang pengaruh penambahan cover flux berbahan utama garam lokal terhadap porositas dan sifat mekanik pada peleburan paduan aluminium AC3A telah terlaksana dengan baik. Pada penelitian ini pembuatan fluks dengan memanfaatkan garam yang berasal dari dalam negeri dengan bahan – bahan pendukung lainnya yaitu natrium sulfat, natrium nitrat, dan natrium silikofluorida. Tahapan pembuatan cover flux meliputi pengayakan, pencampuran, pemanasan, pengeringan, dan pengayakan kedua. Karakterisasi SEM, EDS, DSC, Pengujian Berat Jenis, dan XRD dilakukan pada sampel cover flux yang sudah dibuat menunjukan proses dan produk yang dihasilkan menunjukan reaksi yang efektif dan dapat diaplikasikan pada peleburan aluminium. Kemudian sampel cover flux yang sudah dibuat ditambahkan dalam peleburan aluminium AC3A, setelah itu dilakukan karakterisasi hasil peleburannya. Karakterisasi OES menunjukan tipe aluminium yang digunakan untuk penelitian adalah Aluminium AC3A. Setelah itu dilakukan pengujian fluiditas dengan mesin PoDFA yang menunjukan bahwa fluiditas aluminium cair setelah ditambahkan cover flux menunjukan hasil yang lebih baik. Pengujian porositas dilakukan dengan OSTEK Porosity Tester menunjukan setelah penambahan persentase porositas pada hasil peleburan menurun. Pengujian tarik dan impak yang dilakukan menunjukan produk peleburan aluminium setelah ditambahkan cover flux memiliki sifat mekanik yang lebih baik dibanding yang tidak ditambahkan.

Research on the effect of adding a cover flux made from local salt to the porosity and mechanical properties of the AC3A aluminum alloy smelting has been carried out well. In this study, flux was made by utilizing domestically sourced salt with other supporting materials, such as sodium sulfate, sodium nitrate, and sodium silicon fluoride. The stages of making cover flux include sieving, mixing, heating, drying, and second sieving. Characterization of SEM, EDS, DSC, Specific Gravity Testing, and XRD were carried out on the cover flux samples that had been made, showing the processes and products that produced an effective reaction and could be applied to aluminum casting. Then the cover flux sample that has been added to the AC3A aluminum casting, after that characterization of the smelting results is carried out. OES characterization shows the type of aluminum used for research is Aluminum AC3A. After that, testing the fluidity with the PoDFA machine, it shows that the fluidity of aluminum after adding cover flux shows better results. Porosity testing was carried out with the OSTEK Porosity Tester, which showed a decrease of porosity percentage in the AC3A casting results. Tensile and impact tests showed that the aluminum product after the addition of cover flux had better mechanical properties than those that were not added."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Market coal briquette compartment in Indonesia is estimated still big enough, considering kerosene and firewood which was usually used as small industrial and rural household sector fuel progressively scarce and cosity if without subsidy....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Almond Bernad
"Dengan latar belakang pengurangan subsidi BBM yang semakin mempersulit rumah tangga, kebijakan energi, konsumsi serta cadangan energi yang dimiliki Indonesia, maka dilakukan penelitian untuk manganalisa keekonomian briket batubara pada rumah tangga dengan tujuan mencari energi alternatif pengganti minyak tanah.
Untuk membuktikan subsitusi minyak tanah oleh batubara di Indonesia, maka dilakukan penelitian secara bertahap. Pertama, penelitian demand energi rumah tangga secara umum (agregat rumah tangga Indonesia). Kedua, penelitian terhadap demand energi pada kelompok berpendapatan rendah (miskin). Ketiga, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga di tiga propinsi yang ada di pulau Jawa, tempat lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia berada. Penelitian menggunakan model demand energi rumah tangga yang paling umum dengan menggunakan data sekunder konsumsi dan harga tahun 1993-2003.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa batubara signifikan mensubstitusi minyak tanah pada rumah tangga Indonesia secara keseluruhan, pada rumah tangga kelompok miskin dan pada rumah tangga di tiga propinsi di pulau Jawa yang mengkonsumsi briket batubara sebesar 80% dari total konsumsi batubara di seluruh Indonesia. Sehingga briket batubara dapat memasuki energy ladder model untuk rumah tangga dan pemerintah dapat melakukan kebijakan supply briket batubara agar rumah tangga mempunyai energi alternatif untuk menghadapi kenaikan harga minyak tanah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>