Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114303 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Ardiantomo
"ABSTRAK
Kebutuhan produk besi-baja khususnya besi tuang dunia terus meningkat. Karbon sebagai elemen terpenting dalam besi tuang memegang peranan penting dalam mengatur kekuatan, kekerasan, dan ketahanan terhadap keausan, fluiditas, serta ketangguhan. Untuk meningkatkan kadar karbon yang sesuai dengan keinginan, maka perlu ditambahkan suatu agen yang dikenal karburizer. Di Indonesia, karburizer yang digunakan untuk meningkatkan kadar karbon masih menggunakan produk impor yang harganya relatif mahal. Sementara itu dari cracking crude oil industri pengolahan minyak, terdapat hasil sampingan berupa powder dengan kadar C-95. Oleh karena hasil sampingan tersebut mengandung karbon cukup tinggi, maka dengan penanganan yang baik, tentu dapat digunakan sebagai karburizer.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan variasi temperatur serta variasi metode dengan asumsi waktu difusi karbon selama 5 menit. Metode yang digunakan yaitu : 1. Penaburan karburizer di atas besi cair, 2. ½ besi cair dituangkan ke dalam ladle, kemudian karburizer dimasukkan ke dapur, 3, Seluruh besi cair dituangkan ke dalam ladle dikembalikan kedalam dapur. Variasi temperatur perlakuan yang digunakan yaitu 1400º C, 1450º C, dan 1500º C. Dari dua variabel perlakuan akan didapat 3X3=9 kombinasi perlakuan. Sampel yang didapat kemudian dilakukan uji komposisi dengan spektrometer dan hasilnya dianalisa dengan membuat beberapa grafik perlakuan.
Penelitian menunjukkan bahwa pada temperatur 1400º C metode pemasukan karburiser yang paling baik adalah dengan menggunakan metode 1. Pada temperatur 1450º C, metode pemasukan karburiser yang paling baik adalah metode 1 dan pada 1500º C metode pemasukan karburiser yang paling baik adalah dengan menggunakan metode 3. Metode I pada temperatur 1400º C merupakan temperatur yang cocok, mengingat pada temperatur ini karbon yang terbakar sedikit. Pemasukan karburiser dengan menggunakan metode 2 terlihat hasil yang dicapai kurang memuaskan, disebabkan terutama oleh efek difusi turbulensi yang menyebabkan transfer ion dan oksigen berjalan cepat. Pemasukan menggunakan metode 3 merupakan metode pemasukan yang terbaik. Metode ini dapat digunakan pada temperatur yang tinggi yaitu 1500ºC, dimana efek stiring dan difusi fluktuasi sangat berperan pada metode ini. Namun demikian penelitian awal ini belum dapat menunjukkan efisiensi dari karburiser, dikarenkan kurangnya beberapa variasi percobaan. Sebagai saran sebaiknya pada penelitian lanjutan penambahan karbon dilakukan secara bertahap, dengan penambahan variasi waktu difusi, serta komposisi material awal yang sama.

"
2001
S41594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"ABSTRAK
Kebutuhan produk besi-baja khususnya besi tuang dunia terus meningkat. Karbon sebagai elemen terpenting dalam besi tuang memegang peranan dalam mengatur kekuatan, kekerasan, ketahanan terhadap keausan, fluiditas, serta ketangguhan. Untuk meningkatkan kadar karbon yang sesuai dengan keinginan, maka perlu ditambahkan suatu agen yang dikenal dengan karburizer. Di Indonesia, karburizer yang digunakan untuk meningkatkan kadar karbon masih menggunakan produk impor yang harganya relatif mahal. Sementara itu dari cracking crude oil industri pengolahan minyak, terdapat hasil sampingan berupa powder dengan kadar C-95. Oleh karena hasil sampingan tersebut mengandung karbon cukup tinggi, maka dengan penanganan yang baik, tentunya dapat digunakan sebagai karburizer.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan variasi temperatur serta variasi metode dengan asumsi waktu difusi karbon selama 5 menit. Metode yang digunakan yaitu : 1. Penaburan karburizer di atas besi cair, 2. ½ besi cair dituangkan ke dalam ladle, kemudian karburizer dimasukkan ke dapur. Kemudian besi cair dalam ladle dikembalikan ke dalam dapur, 3. Seluruh besi cair dituangkan ke dalam ladle, kemudian karburizer dimasukkan ke dapur. .Kemudian besi cair dalam ladle dikembalikan ke dalam dapur. Variasi temperatur perlakuan yang digunakan yaitu 1400°C, 1450°C, dan 1500°C. Dari dua variabel perlakuan akan didapat 3 X 3 = 9 kombinasi perlakuan. Sampel yang didapat kemudian dilakukan uji komposisi dengan spektrometer dan hasilnya dianalisa dengan membuat beberapa grafik perlakuan.
Penelitian menunjukkan bahwa pada temperatur 1400°C metode pemasukan karburiser yang paling baik adalah dengan menggunakan metode l . Pada temperatur 1450°C, metode pemasukan karburiser yang paling baik adalah metode l dan pada 1500°C metode pemasukan karburiser yang paling baik adalah dengan menggunakan metode 3. Metode l pada temperatur 1400°C merupakan temperatur yang cocok, mengingat pada temperatur ini karbon yang terbakar sedikit. Pemasukan karburiser dengan menggunakan metode 2 terlihat hasil yang dicapai kurang memuaskan, disebabkan terutama oleh efek difusi turbulensi yang menyebabkan transfer ion dan oksigen berjalan cepat. Pemasukan menggunakan metode 3 merupakan metode pemasukan yang terbaik. Metode ini dapat digunakan pada temperatur yang tinggi yai1tu 1500°C, dimana efek stiring dan difusi fluktuasi sangat berperan pada metode ini. Namun demikian penelitian awal ini belum dapat menunjukkan efisiensi dari karburiser, dikarenakan kurangnya beberapa variasi percobaan. Sebagai saran sebaiknya pada penelitian lanjutan penambahan karbon dilakukan secara bertahap, dengan penambahan variasi waktu difusi, serta komposisi material awal yang sama. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"ABSTRAK
Besi tuang merupakan material yang banyak digunakan sebagai bahan cora. Besi tuang komersil yang digunakan dalam manufaktur mempunyai kadar karbon 2,5 sampai 4%. Pada pengecoran besi tuang, apabila kadar karbon belum memenuhi target maka dapat ditambahkan karburiser. Pertamina mempunyai karburiser yang merupakan hasil sampingan cracking crude oil tipe C-85 yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kerburiser tipe C-85 berpengaruh pada pengecoran besi tuang dan mengetahui pada temperatur dan dengan metode apa karburiser ini efektif untuk meningkatkan kadar karbon dalam besi tuang serta efisiensi karburiser ini efektif untuk meningkatkan kadar karbon dalam besi tuang serta efisiensi karburiser tersebut. Pengecoran besi tuang ini dilakukan dengan menggunakan dapur induksi frekuensi tinggi dengan kapasitas maksimum 15 kg. Sampel uji yang didapat dilakukan uji komposisi dengan menggunakan spectrometer.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan parameter temperatur dan metode pemasukan karburiser. Temperatur yang digunakan adalah 1400°C. 1450°C, dan 1500°C. Metode yang digunakan ada 1) karburiser ditabur langsung, 2)setengah logam cair dituang ke dalam ladel lalu karburiser dimasukan ke dalam dapur kemudian logam cair dikembalikan ke dapur induksi, dan 3)seluruh logam cair dituang ke dalam ladel lalu karburiser dimasukan ke dalam dapur induksi kemudian logam cair dikembalikan dapur. Sebelum dituang karburiser didiamkan di dalam dapur selama 5 menit untuk memberikan waktu agar karbon dapat berdifusi. Penambahan karburiser dilakukan untuk meningkatkan kadar karbon sebesar 0,2%.
Hasil dari uji komposisi menunjukkan bahwa secara umum temperatur yang baik saat pemasukan adalah 1500°C karena semakin tinggi temperatur semakin baik kelarutan karbon dalam logam cair. Metode yang efektif untuk pemasukkan karburiser adalah metode 2 karena pada metode ini terdapat efek stirring (pengadukan tambahan) atau turbulensi. Hasil uji komposisi menunjukkan bahwa efisiensi karburiser C-85 bervariasi tergantung pada metode dan temperatur pemasukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Murrell, John N.
New York: John Wiley & Sons, 1985
541.224 MUR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer-Verlag, 1990
541.224 CON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sanderson, R.T.
New York: Academic Press , 1983
541.224 SAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Companion, Audrey L.
Bandung: ITB Press, 1991
541.224 COM ct
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ladd, Mark
New York: Ellis Horwood, 1994
541.224 LAD c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Sari
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk inenguji pengaruh tingkat kelengkapan disclosure terhadap cost elf debt, serta untuk mengetahui arah huhungan tersebut. Karena penelitian ini difokuskan untuk meneliti pengaruh disclosure terhadap cost of debt maka pertanyaan yang ditelaah pada penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh negatif peningkatan level disclosure terhadap cost of debt.
Karena fokus penelitian pada cost of debt maka penelitian ini menggunakan obligasi sebagai objek penelitian. Obligasi yang digunakan adalah obligasi yang diterbitkan dari tahun 1997-2000. Sedangkan untuk perhitungan disclosure didapatkan melalui laporan tahunan perusahaan yang menerbitkan obligasi dari tahun 1996-1999.
Penelitian ini menggunakan variabel independen utama yaitu kelengkapan urcwdatory disclosure dan variabel kontrol yang diperkirakan mempengaruhi cost of debt. Dasar penentuan indek kelengkapan disclosure digunakan peraturan BAPEPAM No:17/Bapepam11996. Sedangkan variabel kontrol yang digunakan antara lain margin laba, jumlah total aktiva perusahaan, dan waktu jatuh tempo obligasi (Lang dan Lundholm. 1993 ; Ziebart dan Rieter. 1997).
Variabel dependen penelitian ini adalah cost of debt. Penelitian ini inendefinisikan cost of debt melalui dua pendekatan. Pendekatan tersebut adalah Yield lo Maturity (YIELD) dan serta tingkat bunga efektif (BUNGA) obligasi yang pertama kali terbit pada t+l. Proksi untuk YIELD dan BUNGA ini digunakan berdasar penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sengupta (1998).
Pengujian atas model pertama (BUNGA) dan model kedua (YIELD) dilakukan dengan metode regresi linear berganda dengan tehnik OLS (ordirnny least square). Regresi dilakukan antara variabel independen berupa tingkat kelengkapan disclosure heserta variabel kontrol dengan variabel dependen berupa Yield to Maturity (YIELD) serta tingkat bunga efektif (BUNGA). Hasil pengujian model pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif kelengkapan disclosure terhadap cost of debt yang signifikan pada tingkat alpha 5% (tanda negatif ini sesuai dengan ekspektasi tanda sebeluninya). Sedangkan pada model kedua juga menunjukkan basil yang sama yaitu terdapat pengaruh negatif yang signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarli kredilor akan mempertimbangkan kelengkapan disclosure pada mandatory disclosure dalam melihat risiko adanya default. Sehingga apabila hal lain diasumsikan tidak berubali maka perusahaan yang memiliki tingkat kelengkapan yang hesar akan dapat menikmati cost of debt yang yang kecil."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasia Angeline
"Penelitian ini menganalisis kelayakan dari penerbitan obligasi daerah pada Pemda Provinsi DKI Jakarta dengan melakukan analisis SWOT dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) dan membandingkan antara penerbitan obligasi daerah dan mekanisme pembiayaan internal sebagai alternatif sumber pembiayaan infrastruktur daerah dengan adanya keterbatasan anggaran. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT, yaitu dengan mengkaji peluang, ancaman, kelebihan, dan kekurangan dari penerbitan obligasi daerah sebagai sumber dana pembangunan infrastruktur daerah dan analisis Debt Servive Coverage Ratio (DSCR), yaitu perbandingan antara penjumlahan pendapatan asli daerah, bagian daerah dari pajak bumi dan bangunan, penerimaan sumber daya alam dan bagian daerah lainnya serta dana alokasi umum setelah dikurangi belanja wajib, dengan penjumlahan angsuran pokok, bunga dan biaya pinjaman lainnya yang jatuh tempo. Hasil dari penelitian ini adalah penerbitan obligasi daarah mempunyai potensi yang menarik untuk digunakan sebagai alternatif atau bahkan solusi untuk mengatasi permasalahan akan kurangnya dana pembiayaan pemerintah untuk proyek pembangunan infrastruktur daerah dan hasil dari penelitian ini adalah dan juga Pemda DKI Jakarta dari segi kemampuan keuangan dalam rangka pelunasan kembali pinjaman daerah yang diukur dengan DSCR, dinyatakan mampu memenuhi nilai DSCR yang disyaratkan dengan melebihi batas minimal yang disyaratkan oleh Menkeu.

This study analyzed the feasibility of issuing bonds in the region of Jakarta Provincial Government to conduct a SWOT analysis and a Debt Service Coverage Ratio (DSCR) and comparing the issuance of local bonds and internal financing mechanisms as an alternative source of financing local infrastructure with a limited budget. The analysis used in this study is a SWOT analysis, which is to assess the opportunities, threats, strengths, and weaknesses of the issuance of municipal bonds as a source of funding regional infrastructure development and analysis Debt Servive Coverage Ratio (DSCR), which is the ratio between the sum of revenue, the area of land and property taxes, natural resource revenues and other parts of the region as well as the general allocation fund net mandatory spending, the sum of principal, interest and other borrowing costs are due. The results of this study are daarah bonds have interesting potential for use as an alternative or even a solution to overcome the problem of the lack of funds for government financing regional infrastructure development projects and the results of this study are the Jakarta Government and also in terms of financial capacity in order repayment loan areas measured by DSCR, DSCR otherwise be able to meet the required value by exceeding the minimum required by the Minister.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>