Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Kurniawan
"Penelitian ini berlujuan untuk mengembangkan Fe-Ni-Cr lokal sebagai bahan baku pembualan baja lahan karat CF8M yang setara dengan SS 316 menggunakan metode pengecoran (casting). Fe-Ni-Cr lokal ini adalah feronikel yang dipadu dengan krom. Sebagai pembanding digunakan 79%, 45%, 23%, 0% Fe-Ni-Cr lokal (100% di impor) untuk mengetahui pengaruh penambahan persentase Fe-Ni-Cr lokal terhadap ketahanan korosi dan kemudian dilakukan pengujian komposis kimia, uji ketahanan korosi menggunakan metode polarisasi dan uji mikrostruktur. Hasil pengujian menyatakan bahwa sampel hasil coran yang memiliki presentase 79% Fe-Ni-Cr local memberikan efek penurunan ketahanan korosi. Hal ini disebabkan karena banyak impurities, inklusi MnS dan tidak samanya komposisi paduan peningkat ketahanan korosi. Persentase 45% Fe-Ni-Cr local dan 23% Fe-Ni-Cr local mendekati sifat ketahanan korosi bahan baku 0% Fe-Ni-Cr local (100% Ni impor). Perlu dilakukan fluxing yang lebih intensif agar pengotor (impurities) dapat diambil sehingga ketahanan korosinya lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"Nickel is the most important element in cast stainless steel making. Among the other raw material nickel price is highest, and it 's still imported The purpose of this research are to compare eject of using ferronickelchram (Fe-Ni-Cr) local to corrosion resistance and microstructure CFSM (SS 316), compared with using of imported' pure nickel. Hopefully local raw material be able to substitute imported pure nickel as raw material of the cast stainless steel. Variable of this research are increasing Fe-Ni local percentage in cast raw material amount 0 %, 23%, 45 %and 79%. Each percentage processed in foundry process and sample made for chemical composition lest, corrosion resistance rest (polarization test) and microstructure analysis using optical microscope and Scanning Electron Microscope (SEM), in order to compared with cast stainless steel CFBM (SS 316).
The result show that, al! percentage chemical composition appropriate with references standard CFSM (Stainless Steel 7]/pe 316). Ai 45 % ana! 23% of Fe-Ni-Cr , corrosion resistance and microstructure are similar to 0 % (100 % pure nickel imported), 0,01-0,1mpy (1/1000 inch). While for percentage of 79 % have decreasing to 0,84mpy. This is caused by impurities, inclusion of Mn.S and the different of composition increasing corrosion resistance element molybdenum.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
JUTE-19-1-Mar2005-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Antudrikal Qomar
"CFBM adalah salah satu jenis baja yang setara dengan SS 316 yang banyak digunakan untuk aplikasi dalam dunia industri. Salah satu jenis bahan baku yang digunakan dalam pembuatan CF8M adalah nikel yang berpengaruh terhadap properties dari produk yang dihasilkan. Namun selama ini nikel yang digunakan dalam pembuatcm halwn baku CF8li,{ diimpor dari luar negeri sehingga secara langsung mempengaruhi harga produk CF8M yang dihast1kan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan baku nikel lokal dalam bentuk Fe-NiwCr lerhadap properties dari CF8}yf serta untuk mengetahui apakah bahan baku lokal bisa digunakan untuk men.subtirusi bahan baku nikel impor. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah perbandinga.n antara. komposisi Fe-Ni-Cr dengan nike/ impor sebesar 0%, 45% serJa 7!PA komposisi Fe-1\'1-Cr. Hasil dari produk CFBM yang dibuot dengan komposisi diatas kemudian ditifi dan dibandingkan kekuawn impak serta fractograpy pennukaan hasil perpatahannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retnadi Irawan
"Kondenser uap adalah instalasi yang digunakan untuk mengubah uap air menjadi air. Atas pertimbangan teknis dan ekonomis, kondenser uap PLTU Tanjung Priok menggunakan air Iaut sebagai media pendinginnya. Material yang tligunakan harus memililci ketahanan terhadap korosi yang ditimbulkan oleh air laut yang mengandung banyak ion ldorida., jenis korosi yang mungkiftimbul adaiah korosi celah yang biasanya tetjadi pada celah yang tidak dapat dihindari pada disain kondenser uap. Ion ldorida dan temperatur kelja sangat berperan pada terjadinya inisiasi dan propagasi korosi celah pada media air laut.
Baja tahan karat Duplex SAF2205 diduga dapat digunakan sebagai material pada aplikasi tersebut. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan pengujian polarisasi, terdapat beberapa parameter pengujian polarisasi yang dapat digunakan untulc mengetahui lcetahanan logam terhadap korosi celah yaitu pofeusial korosi, potensial rupmre, dan porensial proleksi. Apabila potensial ruprure lebih kecil dari porensial korosi logam maka akan terjadi inisiasi lcorosi celah., dan bila polensial korosi lebih besar dari patensial proleksi mal-ta akan teljadi propagasi korosi celah. Pengujian CCT (crevice critical temperatur) dapat digunakan untuk mengetahui lcetahanan material secara relatitf.
Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan ketahanan terhadap korosi celah, baja tahan karat Duplex SAF2205 dapat digunakan sebagai material kondenser uap dengan media air laut Jawa daerah Tanjung Priok pada suhu dibawah so°c. Penggunaan pada suhu diatas 50°C dapat dilakukan., akan tetapi tidak dianjurkan lcarena semakin tinggi suhu semakin rentan material terhadap korosi celah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Sezilia P.
"Material yang digunakan di lingkungan industri gas alam dengan kandungan karbon dioksida yang tinggi mengalami korosi baik akibat faktor lingkungan luar maupun akibat zat yang dikandung dalam gas alam. Salah satu zat kurosif dalam gas alam adalah karbon dioksida. Apabila kadar karbon dioksida dalam gas alam tinggi dan terdapat kondensat air maka korosi akibat karbon dioksida perlu mendapat perhatian karena larutnya karrbon dioksida dalam kundungan air yang jatuh pada permukaan material meningkatkan kororisifitas kondensat air tersebut, sehingga dalam pemilihan penggunaan material di lingkungan industri gas alam dengan kandungan karbon dioksida yang tinggi, ketahanan material terhadap korosi tersebut merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian ketahanan korosi tiga jenis material yang digunakan di lingkungan industri gas alam, yaitu baja JIS G 3132 SPHT 2, baja HSLA, dan baja AISI 316 dalam larutan karbon dioksida dengan pelarut aquades pada temperatur 30'C, 40'C, dan 60'C. Pengujian korosi yang dilakukon adalah pengujian polarisasi metoda ekstrapolasi Tafel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Ahmad Fadhil
"Ketahanan korosi SS 316L pada variasi konsentrasi lingkungan NaCl diinvestigasi dengan menggunakan pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Perlakuan panas dilakukan pada suhu 1100oC. Pengamatan struktur mikro menggunakan Optical Microscope. Larutan NaCl mensimulasikan kondisi air laut tempat pengaplikasian SS316L, variasi konsentrasi larutan NaCl yaitu ; 1%, 2%, 3,5%, 4%, dan 5%. Ion klorida pada NaCl dapat menyerang lapisan pasif pada permukaan SS. Penetrasi ion klorida ini yang bepengaruh terhadap ketahanan korosi pada SS316L.
Hasilnya menunjukkan bahwa pada konsentrasi 3,5% NaCl memiliki ketahanan korosi yang paling rendah. Kelarutan oksigen dalam air paling optimum pada ion Cl 3-3,5%. Pengamatan perubahan struktur mikro menggunakan larutan 3,5% NaCl sebagai pembanding ketahanan korosi sebelum dan setelah dilakukannya perlakuan panas. Hasilnya menunjukkan ketahanan korosi sesudah diberikan perlakuan panas jauh lebih rendah. Struktur mikro saat sesudah mengalami sensitasi pada batas butirnya dan ketidaksamaan besar butir.

Corrosion resistance of Austenitic Stainless Steel 316L in variation of NaCl environment was investigated using Electochemical Impedance Spectroscopy test. Heat treatment was done at temperature 1100oC. The microstructure was studied by Optical Microscopy. NaCl solution demonstrated seawater environment, conctentrations varying from 1% to 5%. Ion chloride can penetration through passive film. The penetration of chloride affected corrosion resistance of SS316L.
The result showed that the corrosion resistance of concentration of 3,5% NaCl had the lowest corrosion resistance. Optimum oxygen dissolved occured in concentration 3 ? 3,5% NaCl. The studied of changed of microstructure used 3,5% NaCl solution to compared corrosion resistance of before and after heat treatment. The result demonstrated tha corrosion resistance after heat treatment was lower than the before one. The microstructure after heat treatment suffered sensitization and dissimilarity of grain on microstructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Supriadi
"Nikel adalah unsur wng sanga! peniing pada pembualan coran yalzan karat. Dianram harga bahan balm Iainnya nike] adalah yang paling finggi, dan sam' ini masil: diimpor. Penelilian ini berlrguan untuk membandingkan pengaruh penggrmaan _férronickelchrom (Fe-Ni-Cr) lokal lerhadap sw! mekanis dan stnfkmr mikro CFSM (SS 316), dibandingkan dcngan nikef impor. Di/zarapkan bahan ba/fu local ini dapal rrlcnsubslitmri nike! impor sebagai bahan balm comn tahan karat. Variabel penelilian yang digunakan adalah penambahan proscnrase Fe-Ni local pada bahan balm coz-an sebanyak 023 %, 45 %, dan 79 %. Dari musing-masing prosentase tersebut dilaknkan proses pengecoran ffocmdry) aan dilakukan pembuarzm sampe/ :mink :qi komposisi, uji tarik, uji kekerasan, dan anaiisa stmlc!nr_ mikm, baik dengan menggunakan mikroskop optic dan SEM (Scanning Electron Microscope). Unmk dibandingkan dengan bajkz cor CFSM (SS 31 Q yang dibuat dengan nike! iznpor. Hasil penelitian memmjukan bahwa pada semnal sampe! komposfsf kirnia sesnai dengan standar CF8M (SS 316). Pada prosenrase 23 % dan 45 % Fe-Ni-Cr sifht mekanis- dan sn1¢ktm'n1ikronya menyempai 0 % mike! inqvor 100 %) dengan Ima! ran7c 73,58 ksi dan kekerasan 140,65 HB _ Sedanglran :mink prosentase 79 % kuar tariknyn 67,36 ksi, dan kekerasanya 135, 73 HB, masih dibawah srandar minimum CFSM (knat Iarik 70 1:59. Hal ini dikarenakan pada komposisi ini dyurrzpaifaksi volume inklusi yang rertinggi (4 %)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>