Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Irawan
"Material TGC 600 adalah salah satu material pengganti yang digunakan dalam pembuatan Dies, jenis ini termasuk kedalam besi tuang nodular. Untuk proses reparasinya digunakan proses pengelasan. Pengelasan pada besi tuang nodular memiliki parameter yang khusus. Pemanasan awal dan pemanasan akhir merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan proses pengelasan. Dalam penelitian ini digunakan elektroda TM- HCr, yang memiliki karakteristik hasil deposit las yang sangat keras. Untuk mencegah terjadinya retak pada daerah HAZ dan deposit las, maka dalam penelitian ini memakai pemanasan awal dan pemanasan akhir pada proses pengelasan. Dari pemanasan awal dan pemanasan akhir yang dilakukan pada penelitian ini, didapatkan struktur daerah HAZ dan deposit las yang kekerasannya menurun. Hal ini terlihat dari struktur pada daerah HAZ yang menunjukkan adanya struktur Bainit yang memiliki keuletan lebih tinggi dari struktur martensit. Sedangkan pada proses chrom plating, retak yang terjadi terlihat semakin membesar yang diakibatkan lapisan chrom yang pecah akibat proses pickling sebelum dilakukan proses plating. Dari penelitian yang dilakukan ini maka dapat disimpulkan pengelasan material besi tuang TGC 600 dengan menggunakan elektroda TM - HCr akan menghasilkan deposit las yang memiliki kekerasan yamg sangat tinggi yang akan memicu terjadinya retak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanny
"Produktivitas dari proses produksi pada industri kendaraan bermotor salah satunya bergantung pdda kondisi peralatan atau mesin-mesin yang menunjang proses produksi tersebut. Kegagalan atau kerusakan pada salah satu peralatan akan mengganggu rantai produksi dan tentunya akan menimbulkan kerugian. Demikian yang terjadi pada Lower stamping dies milik salah satu perusahaan otomotif di Indonesia. Stamping dies yang terbuat dari material besi tuang nodular (BTN) tipe TGC 600 tersebut mengalami retak setelah dilakukan proses repair welding dengan mefode SMAW dan elektroda dengan kandungan Cr tinggi. Kemudian dikembangkan studi pengelasan SMAW dengan menggunakan elektroda las tipe MA-1 yang mengandung Ni 18,5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemanasan awal (preheat) dan pemanasan akhir (post -weld heat treatment) terhadap karakteristik sambungan las SMAW besi tuang nodular dengan elektroda tipe MA-1 dan juga mengetahui karakteristik lasan setelah dilakukan proses Chrome plating. Variabel pemanasan awal yang dilakukan adalah tanpa pemanasan (non-preheat), (preheat) 200?C'., 300?C. Selain itu juga dilakukan stress relieving sebagai proses PWHT yang hasilnya akan dibandingkan dengan perlakuan non PWHT. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pengelasan dengan elektroda MA-1 tidak menghasilkan retak. Retak terjadi setelah dilakukan proses Chrome plating, yaitu pada sampel uji yang tidak mengalami preheat dan PWHT. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kekerasan seiring dengan perlakuan preheat dan PWHT. Perlakuan optimum yang menghasilkan kecendenmgan distribusi kekerasan yang merata diperoleh pada sampel uji dengan preheat 200?C dan PWHT."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mirna Rizkiana
"Industri manufaktur dewasa ini semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan manusia akan alat transportasi. Salah satu komponen yang digunakan dalam rangka proses produksi ialah casting dies untuk aplikasi proses stamping. Casting dies yang digunakan merupakan jenis besi tuang nodular spesijikasi TGC 600. Beragam permasalahan pun muncul baik dalam rangka proses produksi maupun proses perbaikan komponen. Salah satu masalah yang timbul dalam rangka proses perbaikan material TGC 600 ialah terjadinya retak pada komponen setelah dilakukan proses perbaikan dengan pengelasan (repaired by welding). Diketahui bahwa metode pengelasan yang digunakan ialah SMA W (Shielded Metal Arc Welding) dengan filler metal TM-llCr yang mengandung kadar Cr yang tinggi. Selain filler metal, proses perlakuan panas (heat treatment) pun turut berpengaruh terhadap performance hasil lasan. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penggantian filler metal IM-llCr dengan filler metal MG-CAST 31 yang mengandung kadar nikel yang tinggi serta pengaruh perlakuan panas yang meliputi pemberian panas sebelum proses pengelasan (Preheating) dan pemberian panas setelah proses (Post Weld Heat Treatment) terhadap karakteristik material yang meliputi struktur mikro dan nilai kekerasan. Variabel proses Preheating yang dilakukan ialah pada temperatur 200_C, 300_C dan Non Preheating, sedangkan variabel proses PWHT yang digunakan ialah Non PWHT dan dengan PWHT. Dari penelitian diketahui bahwa dengan melakukan penggantian jenis filler metal dengan jenis MG-CAST 31 serta melakukan proses perlakuan panas pada material, kegagalan berupa retak tersebut dapat dihindari. Dengan makin meningkatnya temperatur Preheating dan PWHT, nilai kekerasan pada daerah base metal, HAZ dan filler metal semakin turun akibat terjadinya proses tempering. Diketahui pula bahwa kondisi optimum dihasilkan pada variabel proses Preheating 200_C dan Non PWHT."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Harry Mozarta Zen
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purwanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugimin
"Peninjauan kembali korelasi struktur mikro dcngan sifat mekanis deposit las pada penelitian inj dilakukan dengan pendekatan cmpins. Dengan membandingkan penghitungan sifat mekanis secara empiris dan aktual dapat dicari parameter yang menyebabkan tenjadinya pcnyirnpangan harga sifat mekanis. Deposit las dihasilkan dari proses pengelasan busur listrik elelctroda terbunglcus (SMAW) dengan mcnggunakan elektroda AWS E60l3 yang herdianmter 4 mm dan arus \as sebesar 140, 155, dan 170 A. Proses pengelasan yang dilakukan adalah bertingkat (multipass) dengan sambungan berbentuk V-tunggal. Data penelitian menunjukkan bahwa pada pemalcaian arus las yang rendah menghasilkan ukuran butir ferit yang halus dengan kadar mangan dan silikon yang cukup tinggi. Ukuran butir ferit dan kadar mangan serta silikon merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan kekuatan mekanis deposit las."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>