Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boston, Michael
"Gedung gereja adalah tempat di mana umat Kristiani melakukan kegiatan ibadahnya. Dalam menjalankan ibadah, dibutuhkan sesuatu yang mempresentasikan kehadiran Tuhan untuk mendukung kegiatan tersebut. Cahaya yang bagi umat Kristiani merupakan simbol kebenaran, kesucian, keadilan, bahkan merupakan simbol akan Tuhan perlu dihadirkan pada ruang dalam gereja untuk membentuk karakteristik ruang yang sakral, suci, dan kudus.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan tentang kehadiran cahaya alami pada ruang dalam gereja, bagaimana pengaruhnya secara fisik maupun psikologis. Beberapa hal mempunyai peran penting dalam penciptaaan nuansa sakral antara lain bentuk dari bukaan, penempatan bukaan, komposisi bukaan, penggunaan stained glass dengan gambar-gambarnya. Semua ini dengan pengaturan sedemikian rupa dapat menghasilkan nuansa sakral yang diinginkan pada suatu bangunan gereja. Dengan semua ini dapat dihasilkan suasana yang akan mendukung kegiatan ibadah di dalam gereja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwisediono Kusdarmawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medelyn Hannastassya Togatorop
"Ruko (rumah toko) merupakan bangunan yang dominan keberadaannya di Indonesia. Banyak penghuni ruko menerapkan konsep defensive architecture pada fasad bangunannya. Hal itu dilakukan untuk memberi perlindungan pada barang dagangan, penghuni, maupun ruko itu sendiri. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan defensive architecture pada kenyamanan visual ruko yang bersumber dari pencahayaan alami dengan mengambil sebuah ruko di Kota Medan, Indonesia sebagai bangunan studi kasus. Beberapa metode dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Metode tersebut antara lain wawancara dengan penghuni, simulasi daylighting menggunakan program DIALux, dan perhitungan manual nilai faktor langit (fl). Simulasi DIALux digunakan untuk memperoleh tingkat iluminasi (E) cahaya alami pada tiap ruangan. Sementara, nilai fl digunakan untuk mengetahui apakah ruangan-ruangan ruko studi kasus memiliki nilai fl yang memenuhi standar atau tidak. Dari pengolahan data ditemukan bahwa hampir semua ruangan di dalam ruko studi kasus tidak mendapat pencahayaan alami yang memenuhi standar baik sebelum maupun sesudah dipasang defensive architecture. Setelah diberi defensive architecture, pencahayaan alami di dalam ruko menjadi semakin jauh dari standar. Pencahayaan alami mengalami penurunan sebesar 26-100% dari tingkat iluminasinya. Dapat dipastikan, bahwa defensive architecture menjadi salah satu jenis obstruksi yang berdampak terhadap berkurangnya penetrasi cahaya alami ke dalam bangunan.

Shophouse is one of the dominant building types in Indonesia. Many of its occupants apply defensive architecture to the facade of their shophouses. It is used to protect the goods, the occupants, and the shophouse itself. This paper aims to determine the relationship between defensive architecture and the visual comfort in a shophouse produced by natural lighting by using a shophouse in Medan, Indonesia as a case study. The data are obtained with several methods. The methods are interviews with user, daylighting simulation using DIALux, and manual calculation of sky factor (fl). The results show that almost all rooms in the case study shophouse do not get natural light that meet the standards before and after defensive architecture is implemented. After the defensive architecture is applied, daylight intensity in the shophouse was getting lower and lower than the standard. Daylighting decreased by 26-100% of its illumination level. It can be confirmed that defensive architecture is one kind of obstruction that has an impact on reducing the quantity penetration of daylight into the building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangkuto, Rizki A.
"Standar Nasional Indonesia tentang pencahayaan alami pada bangunan gedung yang berlaku pada saat ini, SNI 03-2396-2001, merekomendasikan penggunaan faktor langit dari langit berawan seragam sebagai indikator ketersediaan pencahayaan alami dalam ruangan. Untuk menghitung faktor langit sebagai fungsi dari posisi relatif (L/D and H/D) dari suatu lubang cahaya vertikal tanpa kaca, disediakan tabel referensi yang dapat digunakan. Meskipun demikian, akurasi dari nilai-nilai yang terdapat dalam tabel tersebut tidak diketahui. Tulisan ini memaparkan akurasi dari nilai-nilai tersebut dibandingkan terhadap nilai analitisnya. Dari perhitungan, ditemukan bahwa dari 11 dari 361 nilai yang ada dalam tabel memiliki galat relatif sebesar 10% atau lebih besar. Beberapa contoh hasil yang didapat menggunakan interpolasi nilai-nilai pada tabel dibandingkan dengan hasil yang didapat menggunakan persamaan analitik. Berdasarkan analisis, disarankan untuk menggunakan tabel referensi hanya untuk nilai L/D dan H/D yang berada di dalam rentang 0,1 ~ 6,0. Untuk nilai-nilai di luar rentang tersebut, disarankan untuk menggunakan persamaan analitik untuk menentukan faktor langit."
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016
728 JUPKIM 11:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Christian Surya
"Gereja Katedral merupakan tempat beribadah serta berkumpul umat Katolik di Jakarta. Tentunya gereja tersebut bertanggung jawab dalam mewadahi berbagai aktivitas ritual ataupun liturgi beserta aktivitas pendukungnya. Dalam agama Katolik dijelaskan tentang liturgi yang merupakan puncak dan sumber kehidupan dalam gereja, dimana Kristus hadir di tengah umat manusia. Dalam ruang ibadah pencahayaan merupakan salah satu unsur penting dalam memenuhi aspek keindahan tata ruang dalam liturgi umat Katolik, karena tata cahaya yang baik dapat membuat nuansa khusuk dan sakral dalam mengikuti liturgi. Pemetaan ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik serta kualitas pencahayaan alami dan buatan yang berada di gereja Katedral. Pencahayaan alami dan buatan diterapkan dalam suatu ruang bukan hanya untuk penerangan saja, melainkan untuk membangkitkan suasana dan membantu pengguna menikmati ruangan tersebut. Aplikasi pencahayaan dalam gereja harus bisa memenuhi standar kenyamanan visual, serta meningkatkan nilai estetika dari bangunan itu sendiri sehingga nilai teologis cahaya dalam iman Katolik dapat tercapai. Oleh sebab itu, judul penulisan ini adalah “Pemetaan dan Analisis Sistem Pencahayaan Alami dan Buatan dalam Bangunan Ibadah Gereja Katedral Jakarta”

The Cathedral Church is a place of worship and gathering for Catholics in Jakarta. Of course, the church is responsible for accommodating various ritual or liturgical activities and their supporting activities. In Catholicism, it is explained about the liturgy which is the culmination and source of life in the church, where Christ is present in the midst of mankind. In the worship room, lighting is one of the important elements in fulfilling the aesthetic aspects of the layout of the Catholic liturgy, because good lighting can create a solemn and sacred feel in following the liturgy. Light mapping was carried out to determine the characteristics and quality of natural and artificial lighting in the Cathedral church. Natural and artificial lighting is applied in a space not only for lighting, but to evoke the atmosphere and help users enjoy the room. The application of lighting in the church must be able to meet the standards of visual comfort, as well as increase the aesthetic value of the building itself so that the theological value of light in the Catholic faith can be achieved. Therefore, it is important to discuss the Natural and Artificial Lighting Systems in Jakarta Cathedral Church Buildings through Mapping and Analysis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Silvia
"Berlimpahnya cahaya matahari juga dapat membantu penghematan energi untuk pencahayaan pada bangunan kantor. Namun, cahaya matahari yang berlebih menimbulkan silau dan panas terutama pada area di dekat jendela. Fasad kaca pada bangunan kantor mempengaruhi intensitas pencahayaan alami yang masuk ke dalam ruangan sehingga digunakan shading untuk mengatur pencahayaan. Namun, shading yang digunakan saat ini bersifat statis dalam bentuk horizontal, vertikal, maupun egg crate sehingga distribusi cahaya tidak merata. Dengan demikian, penggunaan dynamic shading perlu dieksplorasi karena kemampuannya dalam mengontrol cahaya dan mengurangi konsumsi energi pencahayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan jenis shading melalui konfigurasi dynamic shading untuk meningkatkan kualitas pencahayaan alami sehingga menurunkan konsumsi energi untuk pencahayaan. Penelitian terdiri atas lima tahap yang diawali dengan observasi lapangan pada tujuh bangunan kantor yang dipilih. Kemudian dilanjutkan dengan pra simulasi dan perhitungan OTTV untuk memilih satu bangunan kantor yang paling tepat untuk dipasang dynamic shading. Tahap berikutnya adalah simulasi eksisting dan modifikasi shading horizontal, vertikal, dan egg crate yang masing – masing memiliki konfigurasi fasad berbeda karena jenis rotasi yang berbeda pada fasad. Tahap selanjutnya yaitu pengukuran pencahayaan alami di bangunan terpilih dan tahap terakhir yaitu eksperimen. Lebar kisi – kisi dynamic shading, jarak dynamic shading ke kaca serta ukuran perforated aluminium adalah parameter penelitian. Hasil yang paling optimal untuk mencapai uniformity minimal 0,5 adalah dynamic shading egg crate dengan model 2 untuk pagi hari, model 1 untuk siang hari, dan model 3 untuk digunakan pada sore hari.

The quantity of sunlight can also assist save electricity for office lighting. Excessive sunshine, on the other hand, generates glare and heat, particularly in places near windows. Because glass facades in office buildings modify the intensity of natural light entering the space, shading is used to control illumination. However, the shading currently used is static in the form of horizontal, vertical, or egg crates so that the light distribution is uneven. Thus, the use of dynamic shading needs to be explored because of its ability to control light and reduce lighting energy consumption. This study aims to develop types of shading through dynamic shading configurations to improve the quality of natural lighting thereby reducing energy consumption for lighting. The research consisted of five stages beginning with field observations in the seven selected office buildings. Then proceed with the pre-simulation and OTTV calculations to choose the most appropriate office building to install dynamic shading. The following stage involves the existing simulation and modification of the horizontal, vertical, and egg crate shading, each of which has a different facade configuration due to a different sort of facade rotation. The following stage is to measure natural illumination in selected buildings, followed by experiment of the best dynamic shading configuration. The research parameters are the width of the dynamic shading grating, the distance between the dynamic shading and the glass, and the size of the perforated aluminum. The dynamic shading of egg crate with model 2 for the morning, model 1 for the afternoon, and model 3 for use in the afternoon produces the best results for achieving uniformity of at least 0.5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulani Saripulono
"Cahaya merupakan faktor yang amat penting dalam kehidupan manusia_Pencahayaan buatan dapat mempengaruhi tampak sebuah bangunan dari segi arsitektur, menjadi suatu nilai estetis di luar nilai fungsionalnya.
Mesjid, sebagai bangunan umum yang dapat ditemukan di seluruh pelosok kota Jakarta dan sebagai bangxman religius, tempat ibadah umat Muslim memiliki karakter dan elemen arsitektur yang khusus.
Penulis melakukan Studi kepustakaan, wawancara dengan berbagai pihak terkait dan analisa terhadap kasus. Dari hasil kajian ini, dapat disimpulkan bahwa suatu teknik pencahayaan yang terencana dengan baik pada tampak mesjid dapat memperkuat karakter mesjid sebagai bangunan religius dan memiliki suatu nilai estetis di luar nilai fungsionalnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Julius Michael
"

Pembangunan bangunan tinggi di Indonesia seiring urbanisasi yang semakin meningkat di kawasan perkotaan khususnya gedung perkantoran diatas 100meter tercatat sebesar 48% dan paling banyak dibandingkan fungsi bangunan lainnya, sehingga berdampak pada berkurangnya lahan untuk ruang terbuka hijau. Skycourt sebagai salah satu ruang terbuka hijau alternatif pada bangunan tinggi memiliki peran terhadap kenyamanan dan kesehatan pengguna bangunan khususnya aspek termal dan pencahayaan alami. Skycourt di wilayah iklim Tropis pada umumnya memiliki karakter ruang semi-terbuka, sehingga kondisi termal di skycourt dipengaruhi oleh perubahan iklim perkotaan yang signifikan atau dikenal dengan fenomena Urban Heat Island. Di sisi lain, skycourt sebagai peneduh eksternal fasad bangunan akan membuat distribusi pencahayaan alami semakin berkurang dan tidak merata di ruang dalam bangunan. Studi ini mengeksplorasi konfigurasi ruang skycourt yang diaplikasikan pada tiga tipologi skycourt, yaitu: Central, Corner, dan Sided yang berkaitan dengan kinerja termal dan pencahayaan alami. Ketiga tipologi tersebut merepresentasikan tipologi ruang skycourt yang secara umum digunakan pada bangunan tinggi di Indonesia. Menggunakan simulasi software CFD untuk kinerja termal dan DIALux untuk pencahayaan alami, studi ini bertujuan : (1) menemukan konfigurasi ruang skycourt yang paling efektif tehadap kinerja termal di skycourt pada masing-masing bangunan tinggi dengan tiga tipologi skycourt yang berbeda; (2) menemukan konfigurasi ruang skycourt yang paling efektif tehadap kinerja pencahayaan alami di ruang dalam bangunan yang bersebelahan dengan skycourt pada masing-masing bangunan tinggi dengan tiga tipologi skycourt yang berbeda; Studi ini menghasilkan panduan dasar mengenai konfigurasi ruang skycourt yang efektif pada bentuk skycourt bangunan tinggi yang berbeda-beda.


The construction of high-rise buildings in Indonesia along with increasing urbanization in urban areas, especially office buildings above a height of 100 meters, accounted for 48% and most compared to other building functions, resulting in reduced land for green open space. Skycourt, as one of green open space in high-rise buildings, has a role in the comfort and health of building users, especially the aspects of thermal and daylighting. Skycourt in the Tropical climate region generally has a character of semi-open space, which makes the thermal conditions in skycourt affected by significant urban climate changes or known as the Urban Heat Island phenomenon. On the other hand, skycourt as an external shading facade will make the distribution and uniformity of daylight less in space adjacent to the skycourt. This study explores the configuration of the skycourt space applied in the three skycourt typologies, namely: Central, Corner, and Sided, which are related to the thermal comfort and daylighting. These three typologies represent the typology of the skycourt that generally used in high-rise buildings in Indonesia. Using CFD software simulations for thermal performance and DIALux for daylighting, this study aims : (1) Find the most effective skycourt configuration for the thermal performance on skycourt in each high-rise building with three different skycourt typologies; (2) Find the most effective skycourt configuration for the daylighting performance of adjacent’s indoor to the skycourt in each high-rise building with three different typologies of skycourt. As a result, the basic guidelines for an effective configuration skycourt room are based on thermal comfort and daylighting in a different typology of skycourt in high-rise office buildings. 

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Visca
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Maisyarah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>