Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monika Frederika
"Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling indah dan penuh dengan kegembiraan bagi banyak orang. Seringkali tanpa disadari kenangan-kenangan pada masa kecil masih berbekas hingga orang tersebut tumbuh dewasa. Pengalaman pada masa kanak-kanak seringkali menjadi hal yang menentukan seseorang tersebut menjadi orang yang berhasil atau tidak di masa depan.
Ruang dimana anak bergerak, melakukan, dan mengalami segala sesuatu akan berpengaruh terhadap keberhasilannya berkembang baik secara Hsik maupun mental. Hal ini menunjukkan bahwa arsiteklur, sebagai ilmu merancang suatu ruang bagi manusia untuk melakukan kegiatannya, juga memiliki peran penting untuk mewujudkan keberhasilan anak melakukan proses belajarnya. Arsitek sebagai si perancang ruang, harus dapat mewujudkan suatu ruang yang arnan dan nyaman bagi anak agar mereka dapat melakukan proses belajarnya dengan benar dan tepat.
Institusi prasekolah merupakan ruang yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari anak. Sehingga arsitek pun secara tidak langsung turut terlibat dalarn kehidupan seorang anak. Malalui pembahasan dalam skripsi ini diharapkan dapat membantu arsitek sebagai perancang ruang, untuk turut berperan serta memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan anak khususnya pada usia prasekolah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S47913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur Widjaja Karyanto
"Masa kanak-kanak, terutama masa usia prasekolah, yaku usia 2 - 6 tahun merupakan masa yang penting dan menentukan bagi perkembangan anak di masa depan. Pada masa ini anak-anak berada dalam masa eksplorasi dan selalu mencoba berbagai macam cara dalam mengekspresikan did, baik secara fisik, emosional maupun secara estetik. Maka, proses eksplorasi dan ekspresi did anakanak itu hares bedangsung di tempat yang aman dan nyaman.
Di masa usia prasekolah ini, anak-anak memulai pendidikan formal pertamanya di sebuah institusi prasekolah, institusi ini memiliki berbagai macam bentuk, seperti nursery school ,Taman Kanak-kanaklKindergarten, Kelompok bermainlplaygroup, dsb. Pada institusi prasekolah ini, anak-anak belajar melalui permainan kreatif, kontak social dan ekspresi alami. Dengan menekankan pada proses belajar tersebut, dapat terpenuhi kebutuhan fisik, mental, sosial dan emosional anak.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, lingkungan fisik juga sangat berpengaruh pada perkembangan anak usia prasekolah. Lingkungan fisik yang dimaksud adalah lingkungan institusi prasekolah, atau dengan kata lain adalah bangunan institusi prasekolah, tempat dimana anak usia prasekolah mengembangkan kemampuan-kemampuan dalam dirinya dengan bimbingan orang dewasa.
Lingkungan institusi prasekolah haruslah aman, baik secara psikologis maupun secara fisik agar proses eksplorasi dan ekspresi dalam pendidikan bagi anak usia prasekolah dapat berhasil. Lingkungan yang aman dapat diperoleh dengan sebuah perancangan arsitektur. Diharapkan dengan tulisan ini, perancang bangunan mulai memikirkan aspek keamanan secara khusus dalam merancang sebuah institusi bagi anak-anak usia prasekolah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifaturrahmi
"Terjadinya penurunan partisipasi kerja perempuan pada kelompok umur 25-34 tahun terutama di kawasan perkotaan dikarenakan ibu cenderung keluar dari pekerjaan ketika menikah dan memiliki anak. Sedangkan keberadaan anak yang masih kecil membatasi ibu untuk masuk ke pasar kerja, oleh karena itu bantuan pengasuhan dalam bentuk penambahan fasilitas pengasuhan publik dapat meningkatkan partisipasi kerja ibu terutama di sektor informal (Halim et al., 2021). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh akses fasilitas prasekolah penuh waktu (TPA) dan pendaftaran prasekolah terhadap partisipasi kerja ibu. Penelitian ini menggunakan data administrative prasekolah dan Susenas Maret 2021 dengan menggunakan metode regresi logistik multinomial multilevel dengan unit analisis perempuan menikah berusia 15 tahun ke atas yang memiliki anak terakhir usia 0-6 tahun yang tinggal bersama pasangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akses fasilitas Pendidikan prasekolah berpengaruh positif terhadap partisipasi kerja informal ibu dibandingkan ibu tidak bekerja. Namun disisi lain pendaftaran anak di prasekolah meningkatkan kecenderungan ibu tidak bekerja, dan meskipun bekerja lebih ke sektor formal. Sedangkan pendaftaran anak di penitipan meningkatkan kecenderungan ibu bekerja terutama sektor formal karena jam layanan yang lebih panjang sehingga meningkatkan peluang ibu bekerja formal.

There is a decrease in women's work participation in the age group of 25-34 years, especially in urban areas because mothers tend to leave work when they marry and have children. Whereas the presence of young children limits mothers from entering the labor market, therefore care assistance in the form of additional public care facilities can increase mothers' work participation, especially in the informal sector (Halim et al., 2021). This study aims to see the effect of access to full-time preschool facilities (TPA) and preschool enrollment on mothers' work participation. This study used preschool administrative data and the March 2021 Susenas using the multinomial multilevel logistic regression method with a unit of analysis for married women aged 15 years and over who have the last children aged 0-6 years who live with their partners. The results showed that access to preschool education facilities had a positive effect on mothers' informal work participation compared to mothers who did not work. But on the other hand enrolling children in preschool increases the tendency for mothers not to work, and even though they work more in the formal sector. Meanwhile, enrolling children in daycare increases the tendency for mothers to work, especially in the formal sector because the service hours are longer, thereby increasing the chances for mothers to work formally."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin Aziz
"In response to the rapid information demand, developing digital library provided with global information access in Islamic Boarding Schools is necessarily needed. In managing the digital library development in Islamic Boarding Schools it needs a set of successful elemnts which are: support capacity and value. In this term, support element covers the following points: 1) The allocation of resources such as human beings, financial, power, time, information, etc. 2) The development of supporting infrastructures in order to make a conductive environment, 3) compherensive socialization towards all studentas and sorrounding society evenly, continually and compherensively in order to establish and develop digital library service system. The second element is capacity which refers to the skill and ability of the leaders, supervisors, teachers, and students in establishing and developing the digital library. The third element is added value which means that digital library must have added values which can be provided along with the ideas inestablishing and developing digital library in Islamic Boarding Schools."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2012
020 VIS 14:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Indriyani
"Anak prasekolah merupakan tahap perkembangan self concept. salah satunya adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri sangat terkait dengan cara perlakuan orang tua.Baumrind dalam Syamsu Yusuf (2004) mengungkapkan penelitiannya bahwa ada 3 macam perlakuan orang tua atau pola asuh yaitu Aurhorirhoricm (otoriter). Permissive (Laissez Faire) dan Authoritative (Demokratis). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana hubungan pola pengasuhan dengan rasa percaya diri pada anak prasekolah. Desain yang digunakan adalah desain korelasi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 62 responden. Alat ukur penelitian berupa kuisioner. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisa kai kuadrat atau Chi Square. Hasil yang diperoleh adalah tidak ada hubungan antara pola asuh dengan rasa percaya diri pada anak prasekolah ( p value = 0.879 dan alpha = 0.05)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5586
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Herlina Limyati
"ABSTRAK
Salah satu gangguan klinis yang dapat terjadi pada masa perkembangan adalah Attention-Deficit Hyperactmty Disorder (ADHD). Terdapat lebih dari separuh populasi anak dengan ADHD yang mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonalnya dengan anak lain, orang tua, dan guru. Perilaku anak-anak tersebut menimbulkan respons negatif dari lingkungan teman sebayanya yang mengakibatkan munculnya tingkat penolakan yang tinggi terhadap mereka. Mereka dianggap mengganggu, sebagai penyebab keributan, sulit menyesuaikan diri, dan mudah
tersinggung. Hal itu dikaitkan dengan karakteristik perilaku mereka yang bersifat
inatentif, hiperaktif, dan impulsif.
Intervensi dini terhadap anak yang menunjukkan simtom ADHD penting untuk dilakukan guna mengurangi kemungkinan munculnya perilaku agresif, oposisional, dan perilaku hiperaktif-impulsif di tahapan usia selanjutnya. Intervensi tersebut diharapkan dapat membantu mengembangkan interaksi yang positif antara orang tua dengan anak serta meningkatkan fungsi adaptasi anak di lingkungan keluarga dan sekolah. Pelatihan keterampilan sosial merupakan salah satu penanganan yang dapat membantu anak dengan ADHD dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rancangan program pelatihan keterampilan sosial, dalam ha! ini dipilih keterampilan mengikuti instruksi (following
histruction) sebagai sasaran perilaku. Keterampilan mengikuti instruksi ini dipilih
karena merupakan keterampilan yang mendasar untuk dikuasai oleh anak agar dapat
terlibat aktif dalam kegiatan sehari-hari serta merupakan prasyarat untuk menguasai
keterampilan yang lebih kompleks.
Berdasarkan analisis, rancangan program pelatihan ini perlu memusatkan perhatian pada satu aspek perilaku yang lebih spesifik. Selain itu, generalisasi penguasaan keterampilan yang dilatihkan memerlukan waktu yang lebih lama dan perlu dilakukan secara bertahap pada setting yang berbeda-beda."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arienda Anggraini
2007
T38304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ndonesian children learn the rules governing attitudes and utterances--the politeness strategies--in their community through the process language acquisition. They use mainly the positive politeness. It it found that Indonesian preschoolers use different politeness strategies towards different participants at school, based on age, social distance, and authority scales for expressing their requests."
LIND 27:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S2013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anfas
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peluang dan tantangan Institusi Universitas Terbuka pada kantor regional Ternate (UPBJJ UT Ternate) melalui ekspektasi siswa SLTA terhadap Perguruan Tinggi. Ekspektasi siswa terhadap perguruan tinggi diukur dengan bauran pemasaran jasa perguruan tinggi yang meliputi produk, harga, tempat, promosi, sumber daya manusia, aktivitas operasional dan sarana dan prasarana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII di kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Barat dengan total sampel sebanyak 461 Siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan model dari Milles dan Michael Huberman dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada aspek produk, siswa lebih mempertimbangkan perguruan tinggi yang memiliki program studi/jurusan yang diminati oleh siswa 2). Pada aspek harga, siswa lebih mempertimbangkan perguruan tinggi yang menawarkan biaya SPP yang terjangkau 3). Pada aspek tempat, siswa lebih mengharapkan perguruan tinggi yang dekat dengan pusat kota 4). Pada aspek promosi, siswa lebih memilih perguruan tinggi yang melakukan promosi melalui tatap muka langsung di sekolah mereka 5). Pada aspek sumber daya manusia, siswa lebih mengharapkan perguruan tinggi yang memiliki dosen/tutor dengan kualifikasi pendidikan yang kapabel 6). Pada aspek aktivitas operasional, siswa lebih mengharapkan perguruan tinggi yang memiliki program pendaftaran mahasiswa baru yang mudah dan 7). Pada aspek sarana dan prasarana, siswa lebih mengharapkan perguruan tinggi dengan ruang belajar yang nyaman."
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
330 JOMUT 14:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>