Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76504 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juna Cheny Sinriwati
"Taman, merupakan salah satu wujud lingkungan binaan yang diciptakan sebagai bagian dari lanskap alami. Taman yang identik dengan keindahan dan kebahagiaan merupakan wujud keterlibatan manusia dalam pengolahan alam. Selama ini kita menjumpai taman dalam berbagai wujud dan makna serta konsep penataan yang berbeda-beda. Pura, sebagai rumah ibadah umat Hindu Bali, memiliki kesatuan struktur bangunan yang didominasi oleh ruang luar. Pada ruang luar inilah umat Hindu-Bali melakukan sembahyang. Ada kalanya kita menjumpai taman pada Pura. khususnya pada ruang sembahyang.
Dalam penulisan ini, penulis mencoba untuk menelusuri pengaruh-pengaruh kepercayaan Hindu dan kegiatan persembahyangan ke dalam konsep penataan taman pada ruang sembahyang. Kajian dikemukakan berdasarkan teori tentang taman dan filosofi Hindu, khususnya Hindu-Bali. Penerapan kepercayaan Hindu-Bali pada konsep penataan taman yang terdapat dalam Pura akan terlihat pada elemen-elemen yang membentuknya. Kerjasama dan interaksi antar elemen sebagai satu kesatuan akan menciptakan suatu keadaan yang mendukung akan kegiatan sembahyang yang dilakukan oleh umat."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S48332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widanti Destriani
"Skripsi ini membahas mengenai relief tokoh yang dipahatkan pada dinding Kolam Taman Suci Pura Tirtha Empul, Bali. Kajian ini menggunakan metode perbandingan terhadap boneka Wayang Bali dan beberapa patirthān yang terdapat di Jawa. Metode tersebut digunakan untuk dapat mengetahui siapa saja tokoh yang dipahatkan dan latar belakang dipahatkannya tokoh tersebut, serta untuk dapat mengetahui hubungan fungsi relief dengan fungsi bangunan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tokoh yang digambarkan adalah tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita Ramayana, Mahabharata, Calon Arang, dan atau Sudamala. Penataan letak cerita sesuai dengan konsep Caturyuga dan Tathagata Buddha. Adanya pengaruh agama Buddha dikarenakan Bali pernah ditaklukkan oleh Majapahit, sehingga konsep keagamaan yang berkembang di Majapahit juga berkembang di Bali.

This final assigment tells about human relief which been crafted to the wall of Kolam Taman Suci Pura Tirtha Empul, Bali. This final assigment using the comparison method between Wayang Bali dolls and some of patirthān which spread around Java. That method was used to get to know each person who have been crafted in relief and their background, and also to get to know the correlation between the function of the relief and the function of the building itself.
Based on the research, it has revelaed that person who have been crafted were person who take place in the story of Ramayana, Mahabharata, Calon Arang, and Sudamala. The story has been placed according to the concept of Caturyuga and Tathagata Buddha."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12064
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nusi Lisabilla Estudiantin
"Pura-pura kuno yang menjadi objek dalam kajian ini adalah pura-pura yang yang memiliki tapak (pondasi) kuna dan diperkirakan dibangun pada abad 8 hingga 18 Masehi, yang dibagi .menjadi Bali masa PraMajapahit (8-13 Masehi), Bali masa Majapahit (14-15 Masehi dan Bali PascaMajapahit (16-18 Masehi). Permasalahan yang dihadapi dalam kajian ini adalah bahwa pura di Bali, khususnya pura kuna yang menjadi objek kajian ternyata tidak semuanya terdiri dari tiga halaman, karena ada pura yang hanya terdiri dari dua halaman dan ada pulayang terdiri dari empat halaman.
Kajian ini menggunakan metode komparatif dalam upaya menjawab permasalahan yang dihadapi. Pura-pura kuno yang menjadi objek kajian diperbandingkan dengan kompleks percandian Panataran dan punden berundak di Crunung Penanggungan yang diwakili oleh bangunan Candi Carik (Kep. I) dan Candi. Kendalisodo:(Kep. LXV).
Berdasarkan perbandingan yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pada dasarnya pura-pura di Bali terdiri dari tiga halaman, yakni jaba (profan), jaba tengah. (setengah profan/setengah sakral). dan jeroan (sakral) serupa dengan konsep bangunan suci masa Majapahit, namun pada saat ini halaman depan atau jaba pada sebagian pura di Bali kini dapat berupa halaman terbuka, jalan raya, lahan pertanian bahkan pemukiman. Keadaan ini dapat saja terjadi karena sangat mungkin disebabkan keterbatasan lahan mengingat jumlah penduduk yang semakin meningkat,.selain itu bagian halaman yang "hilang", yakni jaba memiliki sifat profan sehingga tidak mengganggu keberadaan pura itu sendiri, mengingat bagian paling panting dari pura adalah jeroan yang bersifat suci dan sakral; tempat para umat melakukan pemujaan. Dengan demikian pelaksanaan aturan pembangunan pura bedasarkan konsep Triloka dan Tri Angga tidak lagi bersifat kaku dan disesuaikan dengan keadaan yang ada sekarang, namun tidak mengurangi nilai kesakralan pura itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T12627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
TA3641
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Ayu Ningrum
"Kebudayaan Cina merupakan salah satu kebudayaan yang tertua di dunia. Kebudayaan Cina meliputi banyak hal seperti yang bernilai tradisi, kebiasaan, serta kepercayaan. Salah satunya adalah konsep fengshui, yaitu ilmu pengetahuan dan kepercayaan yang bertujuan untuk menata bangunan rumah tinggal dan lingkungan yang sesuai dengan keselarasan jiwa penghuninya. Jika penataan suatu tempat disesuaikan dengan fengshui maka akan mendatangkan pengaruh positif (seperti kenyamanan, keberuntungan) bahkan bisa meminimalkan datangnya pengaruh negatif. Dewasa ini fengshui tidak hanya digunakan sebatas pada bangunan tempat tinggal saja. Akan tetapi juga diterapkan pada perkantoran, pertokoan, dan bangunan komersial lainnya yang ditandai dengan banyaknya perusahaan, kantor, dan bankbank yang menggunakan konsep fengshui. Fengshui penataan kantor mengatur letak atau posisi dari tiap ruangan dalam kantor tersebut termasuk penataan ruang kerja, penataan lahan parkir, arah letak pintu masuk utama, dan sebagainya. Dalam fengshui penataan ruang kerja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam ruang kerja untuk membantu memaksimalkan pengaruh positif yang datang. Misalnya penataan/penempatan meja kerja, arah layar komputer, dan posisi duduk seseorang dalam ruang kerjanya. Semua hal tersebut tentu dapat mempengaruhi usaha yang akan atau yang sedang dijalankan. Namun, konsep feng shui oleh sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang bersifat mistis (klenik) dan tidak logis (tidak masuk akal). Walaupun demikian sebagian lain dari konsep ini juga dapat dibuktikan secara logika. Maka demi memperoleh dan merasakan dampak positif dari konsep feng shui ini memerlukan rasa percaya (yang bersifat sugesti)"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S13062
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hikmawati W.P.
"Pada era modern ini perkembangan dunia arsitektur cukup peset seiring dengan kemajuan ilmu dan pengetahuan manusia. Perancangan arsiteklur tidak terlepas dari perancangan Ianskap yang memiliki persamaan daiam memperhatikan hubungan antara ruang, manusia dan alam. Bila dilinjau dalam skala yang lebih kecil, hubungan kedua bidang tersebut dapat dianatogikan sebagai hubungan antara rumah dengan taman.
Dalam kehidupan sehari~hari, manusia memerlukan ruang yang dapat memenuhi kebutuhan akan kehangatan, keamanan dan kenyamanan. Keberadaan rumah sangat membantu manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan tersebut Oleh karena itu, perancangan suatu rumah harus memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi jiwa dan nsik manusia, antara Iain iklim, site dan elemen-elemen pernbentuk ruang. Keharmonlsan dan kesatuan rumah dengan site mencerminkan suatu konsep integrasi dengan Iingkungan sekitar, khususnya Ianskap atau alam. Usaha integrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, Salah satunya adalah menciptakan suatu ruang alam dengan perancangan Ianskap yang terencana, yaitu taman. Taman dalam perancangan rumah dapat memberi nilai tambah bila dikaitkan dengan berbagai efek yang timbul ketika terjadi interaksi antara manusia dan alam, balk secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini menegaskan bahwa konsep integrasi perancangan mmah-taman cukup penting dalam menciptakan karya arsitektur dan lanskap yang berkualitas tinggi dengan dasar pemikiran yang matang dan prinsip desain yang jeias.
Perkembangan arsitektur dan lanskap di Asia sangat dipengaruhi oleh sejarah, kebudayaan dan religi. Ha! ini dapat dilihat pada perancangan rumah-taman yang menerapkan prinsip arsitektur tradisional, dengan tetap memperhaiikan Ianskap setempat (misalnya alam tropis). Peradaban manusia di Asia melahirkan berbagai hlsafat atau Hlosoti hidup yang mencerminkan kebudayaan. Dalam proses perancangan, kebudayaan itu membentuk suatu ciri khas pada gaya arsitektur tradisional yang beradaptasi sesuai dengan perkembangan jaman. Berbagai teori yang mendukung konsep integrasi tersebut dan studi kasus pada berbagai arsrtek di Asia akan turut disertakan untuk melengkapi penulisan skripsi ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Oktavia Almalisa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Prihandoko
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan penataan dan penyimpanan arsip gambar teknik di Pusat Arsip PTAngkasa Pura II Persero . Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif berbentuk studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan kegiatan penataan dan penyimpanan arsip gambar teknik yang telah dilakukan oleh Pusat Arsip dan Unit Kerja Teknik Sipil di PT Angkasa Pura II Persero belum sesuai dengan pedoman dan standar yang berlaku. Oleh karena itu, penataan dan penyimpanan arsip gambar tidak berjalan secara optimal sehingga menghambat proses temu kembali arsip gambar teknik saat dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengelolaan arsip gambar teknik yang dihadapi oleh petugas arsip maupun karyawan unit kerja teknik sipil membuat permasalahan ini tidak segera terselesaikan. Pusat Arsip sebagai unit kearsipan di PT Angkasa Pura II harus segera melakukan perbaikan terhadap manajemen kearsipan secara menyeluruh termasuk arsip gambar teknik agar tidak terhambatnya kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan.

ABSTRAK
The purpose of this research is to describe implementation of the arrangement and storage of architectural archives in PT Angkasa Pura II Persero Record Center. This study uses a descriptive research method in the form of a case study with qualitative approach. Researchers used data collection techniques through interviews, observations, and document studies. The results of this study indicate that the arrangement and storage of architectural archives carried out by the Record Center and the Civil Engineering Unit at PT Angkasa Pura II Persero is not in accordance with the guidelines and the applicable standards. Therefore, the arrangement and storage of the archives are not sorted optimally, thus inhibiting the process of retrieving the architectural archives when required. Due to the lack of knowledge and understanding of managing the architectural archives, the complications encountered by archival officers and employees of the civil engineering work unit have not been promptly resolved. The Record Center, as the archive unit in PT Angkasa Pura II, should immediately make improvements to the archive management as a whole, including the architectural archives so as not to hinder business activities undertaken by the company."
2017
S67055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Retno Raswaty
"Tesis ini membahas tentang konsep museum situs dan open-air museum yang sesuai dengan kondisi sejarah, sosial, budaya, dan kondisi geografis Indonesia. Dilaksanakan dengan menggunakan tiga buah museum yang ada di Indonesia, yaitu Taman Arkeologi Onrust, Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, dan Taman Mini Indonesia Indah. Rumusan konsep tersebut diperoleh dengan mengacu pada rumusan konsep museum situs dan open-air museum di dunia serta perkembangan museum, museum situs dan open-air museum sejak awal mula pembentukannya hingga saat ini, terutama museum situs dan open-air museum di kawasan Mediterania, India, dan Eropa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan dengan melakukan studi literatur, observasi di lapangan, dan wawancara. Hasil penelitian berupa rumusan konsep museum situs dan open-air museum Indonesia.

The focus of this study is the site museum and open-air museum concepts that suitable with the Indonesia?s historical background, social and culture, and also geographical condition. This study using three museum as the cases study, such as Taman Arkeologi Onrust (Onrust Archaeological Park), Museum Situs Kepurbakalaan Banten (Banten Archaeological Site Museum), and Taman Mini Indonesia Indah. The formulation of the concept of site museum and open-air museum were gained by extracting the formulation of site museum and open air museum in the world and its history, especially those museums and open air museum in Mediterania, India, and Europe. This research is qualitative descriptive interpretative. The data were collected by means of literature study, observation, and interview. Conclusion of the research are concept of the site museum and open-air museum that suitable for Indonesia condition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T37412
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>