Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68842 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutauruk, Kamala
"Terdapat suatu polemik yang mengatakan bahwa : Setelah tersedia sarana aksesibilitas pada suatu bangunan umum, apakah penyandang cacat akan banyak berdatangan? Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa selama ini penyandang cacat tidak datang ke bangunan itu karena tidak adanya sarana aksesibilitas. Membahas polemik itu sama saja seperti membahas pertanyaan, "Mana yang lebih dahulu, telur atau ayam?", jawaban seorang akan selalu saja berbeda dengan yang lainnya.
Selain itu ada pula pendapat yang mengatakan bahwa untuk menghadirkan fasilitas-fasilitas yang memadai bagi manusia normal saja sudah cukup sulit dan belum semuanya terpenuhi, apalagi untuk fasilitas yang dapat di akses penyandang cacat. Begitu banyak kendala yang akan ditemui, baik dari segi biaya, tenaga, ruang, serta pemikiran.
Kendala terbesar yang terjadi adalah dari segi pemikiran. Yang dimaksud dengan pemikiran di sini adalah kurang adanya kesadaran moral dari pihak-pihak terkait untuk rnemperhatikan kepentingan penyandang cacat. Padahal, walaupun jumlah komunitas penyandang cacat ini tidak terlalu besar, justru bagian dari masyarakat inilah yang sangat membutuhkan perhatian dan uluran tangan dari sesamanya untuk dapat menutupi kekurangan yang mereka miliki."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrs Rethika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goldsmith, Selwyn
New York: McGraw-Hill, 1967
720.42 GOL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Aysiani Dewi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang keahlian instruktur dalam meningkatkan kemampuan
siswa penyandang disabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan desain eksploratif. Penelitian menunjukkan bahwa menjadi seorang
instruktur pelatihan vokasional bagi para penyandang disabilitas selain memiliki
keahlian dasar, keahlian manajerial, keahlian administratif, keahlian direct
training, dan keahlian konsultatif, seorang instruktur perlu memiliki keahlian
dalam memberikan motivasi yang intens, memberikan bimbingan mental dan
menerapkan praktek pendekatan sosial agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Keahlian yang dimiliki oleh instruktur tersebut diakui oleh para siswa penyandang
disabilitas telah dapat meningkatkan kemampuan mereka sehingga siap untuk
memasuki dunia kerja.

ABSTRACT
This thesis discusses the expertise of instructor to improve the ability of students
with disabilities. This research is a qualitative exploratory design. Research shows
that a vocational training instructor for persons with disabilities needs the basic
skills, managerial skills, administrative skills, direct trainer skills, and consultative
expertise. Furthermore this research also shows that an instructor needs to have
expertise in providing intense motivation, providing mental assistance and
implementing social welfare approach to ensure that learning objectives can be
achieved. The expertise of the instructors is acknowledged by students with
disabilities have supported them in improving their skills so they are ready to
enter the workforce."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The cities majority in the world especially big cities are have unique character that is to be identity. Dominant building is one of identity of place or city. This building is built for purpose particularly and so are having more qualitative and quantitative value. However the dominant building gives influence to place or object in the neighborhood. In the visual, dominant building or architecture element can be landmark as interesting focus point and contrast on the place and environment. For the city or region, landmark is external element and dominant visual form such as mountain, sky rapper building, high tower, ritual religiosity building and etc. So landmark can be orientation point that helping people for know to place. The Paikhong building existent as place of ritual religiosity at Singkawang city is identity character on urban morphology that having majority population is china people. Almost all of the region with the china people majority such as Singkawang Barat and Singkawang Selatan are found Phaikong building actually. In the general, Paikhong is built at the cross street side and should be identity image of city with china majority inhabitant. "
710 JIAUPI 8:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lindri Tyasneki
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1982
S2214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Emelia Astuty
"Setiap tahap dalam kehidupan manusia memiliki tugas perkembangan masing-masing yang harus dipenuhi. Begitu juga dengan masa dewasa muda, masa dimana muncul tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan baru dari masyarakat, misalnya untuk mandiri, memiliki pekerjaan, menjalin hubungan intim dengan lawan jenis, dalam rangka membentuk keluarga. Dikatakan bahwa masa dewasa muda adalah puncak dari perkembangan fisik, sehingga kebanyakan orang dewasa muda mengandalkan kekuatan tersebut untuk memenuhi tuntutan yang ada. Namun, ada orang-orang yang mengalami peristiwa-peristiwa yang tidak normatif (misalnya cacat fisik akibat kecelakaan) yang membuat mereka sulit memenuhi tugas perkembangan yang ada. Penyandang cacat fisik mengalami situasi psikologis yang baru karena ada hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan seperti sebelum mengalami kecacatan. Bagi pria hal ini menjadi lebih berat karena tuntutan masyarakat terhadap mereka untuk mandiri dan memiliki pekeijaan sangat besar, apalagi mereka akan menjadi kepala keluarga yang harus bertanggung jawab terhadap keluarganya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali pandangan mereka tentang masa depan, dalam hal ini kemandirian, intimacy, dan pekeijaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi cara pandang tersebut. Juga untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pada kepribadian mereka akibat amputasi tangan yang mereka alami, dan bagaimana bentuk perubahannya. Peneliti juga ingin mengetahui pandangan mereka tentang masa depan secara keseluruhan. Dengan mengetahui hal tersebut, dapat membantu mereka untuk bersikap positif tentang masa depan mereka dan membantu kita untuk bersikap dengan tepat terhadap para penyandang cacat sehingga tidak memperburuk pandangan mereka. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara individual dengan dua pria dewasa muda berusia 20-25 tahun yang mengalami amputasi tangan.
Hasil penelitian menunjukkan bagaimana pandangan subyek tentang kemandirian, intimacy, dan pekerjaan. Kedua subyek merasa mandiri dalam bentuk self governance yang serupa dengan ketidaktegantungan secara fungsional. Namun seorang subyek merasa tidak mandiri dalam pengambilan keputusan, dan kedua subyek merasa belum mandiri secara finansial. Dalam hal intimacy, seorang subyek belum pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis, sedangkan subyek lainnya sedang menjalin hubungan dengan seorang gadis yang berada di kota yang berbeda. Hubungan ini dipandang sebagai sumber motivasi dan langkah untuk membentuk keluarga. Dalam pekerjaan, kedua subyek memilih pekerjaan dengan alasan untuk mempertahankan hidup dan disesuaikan dengan ketrampilan yang dimiliki. Bagi kedua subyek, faktor yang mendukung pencapaian kemandirian adalah motivasi dan kemampuan mental yang dimiliki, hal lainnya adalah ketrampilan. Sedangkan faktor yang menghambat adalah belum adanya pekerjaan, bagi seorang subyek cacat fisik juga merupakan penghambat dan subyek lain perlindungan yang berlebihan dari ibunya menghambat kemandiriannya.
Belum adanya pekerjaan dan sifatnya yang pemalu merupakan penghambat bagi seorang subyek untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Faktor pendukung bagi kedua subyek untuk mendapatkan pekerjaan adalah ketrampilan dan kemampuan mental, juga keberanian, hubungan dengan otoritas dan teman sejawat, sedangkan subyek lain menambahkan motivasi sebagai faktor pendukung. Sedangkan kecacatan merupakan faktor penghambat yang utama selain dasar pendidikan yang kurang, kesulitan mempraktekkan ketrampilan yang didapat, dan perasaan serba kekurangan. Seorang subyek merasa kurang mendapat dukungan dari keluarga, juga sikap orang-orang tertentu yang membuatnya merasa rendah diri serta kepribadiannya yang sensitif dan merasa serba kekurangan membuatnya memandang masa depan dengan pesimis dan sulit sekali untuk sukses. Sedangkan subyek lainnya memandang masa depannya dengan optimis karena adanya dukungan dari berbagai pihak, kepribadiannya yang optimis yang berusaha memandang segala sesuatu dari sisi positif. Seorang subyek merasa sulit untuk merencanakan masa depannya sedangkan subyek lain merasa sedang menuju masa depan yang diinginkannya, bahwa terjadi perubahan pada kepribadian subyek akibat amputasi.
Hasil penelitian juga menunjukkan terjadinya perubahan pada kepribadian subyek akibat amputasi tersebut. Ada perubahan yang bersifat menetap dan positif, ada juga perubahan yang bersifat negatif dan sementara. Perubahan yang bersifat sementara dan negatif adalah timbulnya rasa rendah diri dan rasa malu yang berlebihan. Perubahan yang menetap dan positif dirasakan oleh subyek B yang merasa tidak manja lagi dan terjadi perbaikan dalam kehidupan beragamanya. Untuk melengkapi hasil penelitian .ini, sebaiknya dilanjutkan dengan melibatkan subyek yang bervariasi karakteristikanya dan data digali dari berbagai sumber yang terkait dengan subyek sehingga data yang diperoleh lebih kaya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isherwood, Millicent M.
London: Chambers, 1986
362.404 ISH c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>