Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Gamal
"Skripsi ini ditujukan untuk mengidentifikasi sebuah pertumbuhan kota Jakarta berdasarkan pengaruh faktor transportasi dan aksesibilitas yang ada di kota tersebut, bagaimana faktor ini mempengaruhi bentuk fisik kota dan pola guna lahannya. Transportasi akan dibahas dengan mempertentangkan karakter transportasi berdasarkan kriteria transit dan privat. Aspek-aspek terpenting dari transit yang dapat mempengaruhi wajah kota adalah kapasitas, jarak antar simpul, dan kepadatan yang bisa dilayani. Karakter ini kemudian akan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap pertumbuhan daerah di sepanjang lini transportasi bersangkutan.
Pertumbuhan Jakarta berdasarkan moda transportasi dapat dibagi menjadi tujuh tahapan. Tahapan-tahapan ini adalah era kanal-kanal dan pedestrian, era kereta kuda, era kereta api, trem, masa jaya kendaraan bermotor pada level jalan raya, yaitu kemunculan mobil dan bus kota, jalan lingkar luar, dan urban sprawl pada kota, sebagai tahap terkontemporer dari perkembangan kota Jakarta.
Dampak dari setiap moda pada perkembangan setiap tahapan sangat spesifik. Pertumbuhan daerah ini bisa diamati dengan melihat pola guna lahannya (Jand use). Analisis skripsi ini mengutamakan teori Harvey dan Clark mengenai perubahan pola guna lahan yang menunjukkan kecenderungan menuju kenampakan kekolaan. Berbagai kecenderungan ini menunjukkan kecenderungan pola-pola tertentu, yaitu Concentric Development (konsentris), Ribbon Development (memita), dan Leap Frog (melompat).
Secara spesifik, sebaran pola guna lahan yang akan dibahas dengan kasus Jakarta adalah sebaran perkantoran dan perdagangan, industri, real estate, sebaran penduduk, dan kenaikan harga lahan yang mungkin terjadi.
Tentunya, skripsi ini dibuat dengan mempertimbangkan adanya kemungkinan bahwa pola ini tidak terjadi secara linear. Tidak selalu hanya transportasi yang berpengaruh kepada pola guna lahan. Terkadang, berbagai kebijakan politik dan faktor-faktor lain mempengaruhi permintaan / kebutuhan akan moda transportasi dan pola ini terjadi terbalik. Karena itu, pembahasan mengenai berbagai kebijakan desentralisasi yang tidak disertai dengan kebijakan transit yang baik juga dimasukkan sebagai perkembangan terkontemporer dari Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilanie Indriyana
"Pola perkembangan kota dipengaruhi oleh berbagai hat, salah satu yang sangat mempengaruhi perkembangan tersebut secara fisik yaitu perkembangan transportasi. Bagitu pula dengan kota-kota di Amerika. dengan adanya perkembangan transportasi maka kotakota di Amerika mengalami perkembangan yang sangat drastis. Radius kota menjadi dua kali lebih Iuas dengan menggunakan teknologl yaitu streetcar, sebuah kendaraan umum mssal. Muncullah pusat kota sebagai pusat dari kegiatan pemerintahan, perdagangan, perindustrian, perkantoran, dan budaya, sedangkan pinggiran kota sebagai daerah pemukiman. Pinggiran kota terus berkembang sehingga jarak antar daerah tersebut menjadi sangat berjauhan yang mangakibatkan timbulnya ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan. Teknologi terus berkembang, muncul mobil yaitu sebuah kendaraan pribadi. Pada awalnya kendaraan pribadi ini adalah sebuah hal yang Iangka, tetapi pada tahun 1915 Ford rnengeluarkan sebuah sari secara masal yang sangat murah_ Hal ini menyebabkan tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang terus meningkat secara cepat dikarenakan tingkat mobilitas masyarakat dari tempat kerjanya di pusat kota sampai tempat tinggalnya di pinggiran kota, selain dari suatu daerah ke daerah lain karena pada saat itu jarak antar daerah sudah semakin jauh dan tidak dapat di tempuh dengan berjalan kaki_ Dengan adanya kendaraan-kendaraan tersebut memungkinkan kota untuk berkembang dengan luasnya selain itu muncul jalan jalan baru untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain, tetapi tingkat pertumbuhan jaringan jalan tidak sejalan dengan tingkat kepemilikan kandaraan pribadi, hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas yang sangat parah bahkan menjadi sebuah ciri khas dari kota-kota besar. Melihat hal tersebut maka pemerintah menerapkan transportasi masal dan pembangunan yang terpadu sehingga dapat menekan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan. Pada saat ini kota jakarta juga mengalami hal yang sama yaitu kemacetan yang dikarenakan tingkat pengadaan jaringan jalan tidak dapat mengimbangi tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang sangat pesat. Melihat hal tersebut maka pemerintah juga mulai menerapkan konsep mass tranportation dengan moda bus yaitu Trans Jakarta Busway. Dalam penerapannya sistem ini mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, selain itu telah terbukti sistem ini tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang ada karena di sepanjang jalan yang dilaluinya tetap terjadi kemacetan pada ""peak hours"". Dalam skripsi ini Penulis mencoba untuk menelaah Iebih dalam permasalahan transportasi Kota Jakarta dalam tinjauan perkotaan, sehingga dapat ditemukan solusi yang terbaik dan sistem transportasi yang sesuai dengan pola Kota Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanita Amelia
"Dengan dibukanya tol Cipularang, frekuensi mobilitas Jakarta-Bandung semakin bertambah dan semakin terbuka peluang bisnis bagi moda-moda transportasi yang melalui tol tersebut seperti moda shuttle service yang semakin menjamur sejak waktu tempuh Jakarta-Bandung memampat. Tidak dipungkiri bahwa dengan pengaktifan tol Cipularang keberadaan moda kereta api terancam, dan bahkan merupakan salah satu penyebab ditutupnya rute penerbangan komersil Jakarta- Bandung. Tujuan dari studi ini adalah untuk mendefinisikan karakteristik pengguna moda shuttle service, kereta api serta pesawat udara. Tujuan lainnya adalah memodelkan pemilihan moda antar ketiganya. Dalam studi ini, digunakan metode survey wawancara responden pengguna shuttle service dan kereta api. Untuk moda pesawat udara digunakan survey stated preference, dimana model pemilihan moda dipengaruhi oleh faktor-faktor sosioekonomi seperti factor pengaruh, waktu menuju ke pool, waktu perjalanan moda, waktu menuju tujuan, biaya menuju pool, biaya menuju tujuan, dan tarif. Analisis pemilihan moda ini dapat dihitung dengan memodelkan jumlah pengguna yang dipengaruhi faktor-faktor sosioekonomi lainnya dengan metode regresilinear berganda, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan probabilitas pemilihan moda dengan metode Multinomial Logit. Hasil akhir yang telah teruji secara normal, linieritas, signifikansi, dan hipotesa didapat bahwa jumlah pengguna shuttle service dipengaruhi oleh waktu perjalanan, jumlah pengguna kereta api dipengaruhi oleh waktu menuju stasiun dan waktu perjalanan, serta jumlah pengguna pesawat udara dipengaruhi oleh tarif. Untuk probabilitas didapatkan shuttle service sebagai moda terpopuler, diikuti oleh pesawat udara dan terakhir adalah kereta api. Model pemilihan moda yang telah didapat tidak terlalu bagus karena memiliki nilai R square yang kurang dari 50 % untuk moda shuttle service dan kereta api.

After the opening of Cipularang tollroad, the frequency of transportation from Jakarta-Bandung and reverse are increasing rapidly, meanwhile the opportunities of new transportation mode business also openwide. One of a kind is shuttle service wich growing fast since the new tollroad reduce the travel time between Jakarta-Bandung. There are no doubt that the operation of the new tollroad threatened another mode such as train and yet is one reason that flight route from Jakarta-Bandung are closed. This research are intending to define the characteristics of mode user for shuttle service, train, and airplane. Its also try to modelling the mode choice of Jakarta-Bandung transportation among the three mode. In this research, interview method are being used to collect information from the passangers of shuttle service and train. For airplane, stated preference method are choosen to gather the information from shuttle service and train passangers, wich the mode choice are affect by socioeconomics factors such influence factors, time headed for pool, travel time of mode, time headed to destination, cost headed for pool, cost headed for destination, and mode charge. Regression method is being used to analysed the mode choice models. Multinomial logit method is to seek the probability between the three mode. The final result which has been tested according to normal, linear, significant, and hypothesis is computation of passangers of mode with variable x travel time for shuttle service, variable x time headed to pool and travel time for train, and last is variable x mode charge for airplane. Shuttle service being the most choosen by Jakarta-Bandung traveler, and followed by airplane, the last is train. The mode choice models in research doesn't really on top form because of R square value is lower than 50 % for shuttle service and train."
2008
S35335
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan, Satria Utama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Putro Pamungkas
"Busway merupakan fenomena baru di kota Jakarta. Kehadirannya sebagai sarana transportasi massa merupakan salah satu upaya pemerintah Jakarta untuk mengatasi sistem transportasi yang memburuk. Busway yang diterapkan dalam sebuah kota benar-benar merupakan sesuatu yang baru sehingga wajah Jakarta pun berubah setelah kehadirannya. Perubahan yang jelas terjadi adalah perubahan fisik jalan-jalan kota Jakarta, karena busway berdiri diatas jalan-jalan kota. Kondisi ini jelas mempengaruhi gambaran orang-orang tentang kota Jakarta.
Maka itu penulis membahas mengenai bagaimana kota Jakarta mengalami perubahan Image Kota dengan keberadaan Busway. Yang dilakukan penulis adalah dengan membahas literatur tentang image kota dan juga tentunya tentang busway. Dalam pembahasan penulis lebih menekankan teori Kevin Lynch mengenai elemen-elemen fisik pembentuk image kota .Selain membahas kedua bahan literatur tersebut, penulis juga meninjau langsung ke lapangan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang nyata terjadi dengan adanya busway. Dengan membahas literatur yang digunakan dan tinjauan langsung ke lapangan, penulis berusaha menjabarkan bagaimana busway membuat image baru kota Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanto Febriady Anwar
"Dalam perencanaan transportasi perkotaan, model - model perkiraan tata guna lahan menjadi bagian yang penting dalam proses tersebut. Salah satu model yang paling banyak digunakan sebagai dasar pengembangan program - program perencanaan transportasi adalah Model Lowry yang dikembangkan oleh Lowry tahun 1964. Model Lowry merupakan model perkiraan tata guna lahan yang berdasarkan jumlah pekerjaan (employment). Model ini mengasumsikan bahwa adanya basic employment membutuhkan tempat untuk tinggal, alokasi tempat tinggal ini didasari dengan model distribusi gravitasi yang mempunyai variabel nilai housing opportunities tiap zona. Populasi yang didapat dari multiplier jumlah penduduk per pekerja ini membutuhkan service employment sebagai additional employment yang mana juga membutuhkan tempat untuk tinggal dan membuat additional populasi. Alokasi service employment yang didapat dari multiplier jumlah pekerja service per penduduk ini juga memakai model distribusi gravitasi dengan variabel nilai service floor space tiap zona. Jumlah employment dari basic dan service ini akan diproses lagi dari awal dan akan berlangsung sampai mencapai titik keseimbangannya. Proses perhitungan tersebut dilakukan secara berulang - ulang (iterasi) sehingga membutuhkan ketelitian yang sangat baik disetiap iterasi dan waktu yang sangat panjang untuk menyelesaikan persoalan menggunakan model Lowry ini, sehingga membutuhkan alat bantu berupa perangkat lunak komputer untuk menghitungnya. Program perangkat lunak yang diberi nama ProLowry 2000 ini dibuat karena proses iterasi ini yang sangat dibutuhkan perangkat bantuan untuk menghitungnya. Bahasa pemograman yang dipakai adalah Microsoft Visual Basic 5 karena sifatnya yang user friendly dan memiliki tampilan gratis yang cukup baik. Hasil dari program ProLowry 2000 ini diuji dan dibandingkan dengan perhitungan manual dan dapat disimpulkan bahwa program ini dapat menghitung perhitungan pada model Lowry dan dari hasil pengujian mempunyai kesalahan literatur dibawah 1,3 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S33850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rahayu Handayani
"ABSTRACT
Infrastruktur transportasi baik transportasi darat, laut maupun udara merupakan sarana yang sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan wilayah. Dalam dinamika perkembangan infrastruktur transportasi, Indonesia masih harus belajar dari negara lain di dunia dalam penataan infrastruktur transportasi performa terbaik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model analisis komparatif sebagai bentuk identifikasi indikator dan parameter benchmark infrastruktur transportasi brpengaruh terhadap kemajuan Kota Jakarta, Kota Bangkok dan Kota Wina. Dengan metode AHP, kemudian dilakukan scoring pada setiap sektor infrastruktur dan didapatkan poin penilaian tertinggi dari indikator pelayanan dan parameter kondisi jalan performa baik, Transit Oriented Development, infrastruktur prasarana bandara dan infrastruktur prasarana pelabuhan.Kata Kunci : benchmark, infrastruktur transportasi, pelayanan, mobilitas, berkelanjutan.

ABSTRACT
Transport infrastructure by land, sea and air is a tool in supporting economic and region growth. In the dynamic development of transport infrastructure, Indonesia still has to learn from other countries for the best performance of the transport infrastructure. In this study, the author used a comparative analysis as a form of identifying best benchmark indicator and parameters of the transport infrastructure in Jakarta, Bangkok dan Vienna. Weighting of each infrastructure sectors with AHP methodology results in the highest score for indicators of performance with the parameters of good condition road, Transit Oriented Development, airport infrastructure and port infrastructure.Keywords benchmark, transport infrastructure, service, mobility, sustainability."
2016
S66058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Jati Utomo
"Kota Jakarta Utara sebagai bagian dari wilayah Provinsi DKI Jakarta memiliki karakteristik wilayah yang khas sebagai wilayah pesisir dengan fungsi penggunaan lahan yang bervariatif. Perkembangan kota yang terjadi beriringan dengan pertambahan penduduk dan kegiatan pembangunan meningkatkan permintaan terhadap lahan. Padahal kota dirancang secara planologis sesuai dengan jenis peruntukan dan penggunaan lahan yang telah ditentukan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penyimpangan pemanfaatan lahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Jakarta Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan penggunaan dan pemanfaatan lahan (spasial dan temporal), besaran penyimpangan ketidaksesuaian, implikasi ketidaksesuaian dan bagaimana pendekatan untuk mengatasinya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis peta dengan overlay (tumpang susun) menggunakan Sistem Informasi Geografis, pengumpulan data kualitatif, serta deskriptif kuantitatif dengan mengidentifikasi serta melakukan observasi survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan pola pemanfaatan ruang tahun 2008 sampai dengan 2018. Berdasarkan hasil analisis ditemukan besaran persentase kesesuaian penggunaan lahan terhadap RDTR, ketidaksesuaian, mendukung rencana tata ruang dan rencana yang belum disahkan. Selain itu didapatkan hasil berupa dampak dan faktor serta pendekatan dalam mengatasi permasalahan tersebut.

North Jakarta City as part of the Special Capital Region of Jakarta Province has a region characteristic typically of coastal areas with varied land use functions. Urban development that occurs along with population growth and development activities increases the demand for land, though the city is designed in a planological manner according to the type of designation and land use that has been previously determined. This condition leads to the occurrence of land use deviation from the North Jakarta Regional Spatial Plan (RTRW) and Detailed Spatial Plan (RDTR). This study aims to determine the pattern of changes in land use and utilization (spatial and temporal), the magnitude of nonconformity deviation, to know the implications of the nonconformity of spatial use and what approach to manage it. The method used in this study was map analysis with overlay using Geographic Information System, qualitative data collection, and quantitative descriptive method by identifying and conducting field survey observations. The results showed a change in the pattern of spatial utilization in 2008 until 2018. Based on the results of the analysis, it was found the percentage of land use that had conformity with the Spatial Plan, supported the Spatial Plan, had no conformity with the Spatial Plan and had not approved yet. In addition, the results obtained in the form of impacts and factors approaches in overcoming these problems."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iyan Abriyanto
"Aktivitas manusia, dan lokasi semuanya berinteraksi dengan cara yang sedemikian rupa sehingga setiap orang berharap dapat memaksimalkan lokasi tempat tinggalnya, setiap orang mempunyai alasan untuk tinggal ditempat yang mereka kehendaki. Bisnis dan industri juga mempunyai pilihan lokasi yang sudah ditentukan, Pilihan lokasi yang sudah ditentukan ini menghasilkan pola ? pola konsentrasi, dimana para ahli perencanaan tata guna lahan mengatur kesesuaian antara pola tata guna lahan melalui pembagian daerah dan berbagai regulasi lainnya. Masalah penggunaan lahan, Secara umum dampak dari pola penggunaan lahan yang ada sekarang ini adalah belum terintegrasi dan terpadunya kawasan baik secara fisik maupun fungsional, mengakibatkan menurunnya intensitas kehidupan publik di dalam kawasan pusat kota.
Skripsi ini ditujukan untuk mengindentifikasi sebuah pertumbuhan kota Depok berdasarkan pengaruh faktor transportasi dan aksesibilitas yang ada di kota tersebut, bagaimana faktor ini mempengaruhi bentuk fisik dan pola tata guna lahan nya. Aspek ? aspek terpenting dari transit yang dapat mempengaruhi wajah kota adalah kapasitas, jarak antar simpul, dan kepadatan yang dapat dilayani, secara spesifik sebaran pola tata guna lahan yang akan dibahas dengan kasus pusat kota depok adalah sebaran perkantoran, perdagangan, industri, real estate, sebaran pemukiman, dan kenaikan harga lahan yang mungkin terjadi.
Bahan Skripsi ini dibuat dengan mempertimbangkan adanya kemungkinan bahwa pola tata guna lahan yang ada saat ini tidak terjadi secara linear, tidak selalu hanya transportasi yang berpengaruh kepada pola tata guna lahannya tetapi terkadang berbagai kebijakan politik dan faktor - faktor lain mempengaruhi permintaan / kebutuhan akan moda transportasi.

Human activity, and location all interact in ways that in such a way so that everyone hopes to maximize the location of his residence, every person has a reason to stay in place what they want. Business and industry also have the choice of location has been determined, the choice of this location has been determined to produce a pattern - the pattern of concentration, where the land use planning experts manage the adjustment of the pattern of land use through zoning and various other regulations. Problems of land use, generally the impact of existing land use patterns today are not integrated and the integrated area both physically and functionally, resulting in a decrease in the intensity of public life in the downtown area.
This thesis is intended to identify a growth factor of Depok to the effect of existing transport and accessibility in the city, how these factors affect the physical shape and its pattern of land use. Aspect - the most important aspects of transit that could affect the city faces is the capacity, distance between nodes, and density that can be served, specifically the distribution pattern of land use which will be discussed with the case depok downtown office is spread, commerce, industry, real estate, distribution of housing and land price increases that may occur.
This paper materials are made by considering the possibility that the pattern of existing land use is currently not happening in a linear fashion, not necessarily only affect the transportation system of land use but sometimes the various political and policy factors - other factors affecting demand / need for transportation modes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S1717
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>