Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155839 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ronny
"Permukiman kumuh memiliki karakter yang khas dalam hal interaksi dan kehidupan sosialnya. Kecenderungan masyarakat untuk saling berinteraksi dan berkegiatan di tempat-tempat umum seperti jalanan menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana pembentukan konsep personal space dan teritori yang terdapat pada mereka.
Bagaimana pula perealisasian secara fisik dari rumusan konsep tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fatina Risinda
"ABSTRAK

ABSTRACT
As part of the society, woman who lives in urban slum areas usually did not get much attention of their existence. When we talk about their roles in their life, actually these women have three roles. These three roles are not only reproductive role or dosmectic role, when women should take care of their family and house, but also productive role or the role that makes them to work too as a primer or secondary income-earners, and the third role, the community management (Moser, 1988; 1993, dalam Miraftab, 1995).
These women in slum areas became special as their three roles should meet the economic presure and bad condition of their settelement. They should face the truth about patriarchy system in the family, which men (or their husband) is said to have domination, including women space of activities.
From the pre-research in 2012, researcher found out that women in slum areas can use even the small space in their house efficiently and effectively. But at that pre-research, researcher did not include about the women point of view of the use of that space with their husband or children. Because of that, this research is about exploring women’s life and apce of activities in slum areas with their roles and activities in spaces in slum areas from gender perspective of how the space is created and used as it related with people around the women’s life, especially their husband, when they use that space.
The case studies of this reasearch are slum areas in Bukit Duri, Tebet, South Jakarta, with focus on RT 11 and RT 15 in RW 10. Both RTs is the poorest and always got flooded when the rain season comes because of their location in Kali Ciliwung riverbank. These women who live in this settlements can show us that poor women can live their life in very bad and limited spaces in their settlement for their space of activities. The limited spaces meet a lot of needs of space then relates to the existence of negotiation that women did as the way they form and use the existing spaces for their space of activities.
The method that researcher used is ethnograpic method, especially about the relation of people and spaces. The main approach is participant-observation to know these women’s space, people who involved, activities, the objects, actions, events, aims, and feeling in each of their activities (Reeves, Kuper, dan Hodges, 2008). With that method, research can learn how these women and their family, especially their husband, use the space in their house and their society for their activities as part of space negotiation.
Research then found out that women in slum areas can balance their three roles and that’s relate to how their face life presure from their husband, children, and the condition of their house and settlement. But at the same time, all of that pressures can make them stronger and can get opportunity to have access of spaces in their house and settlement. This can show us the position of these women in family are not subordinated. Even that position can be seen in how they use the spaces for their activities as a result of space negotiation that women and their husband did. So all of the condition that being thought will make them have a hard time to do their activities is actually can help them balance their roles, which area reproductive role, productive role, and community management role."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiani Shabrina
"Ruang personal dan teritorialitas merupakan perilaku spasial yang terbentuk saat seseorang berdampingan dengan orang lain di dalam ruang. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai ruang personal dan teritori yang terbentuk pada kamar tidur dengan kondisi berbagi, yakni kondisi dimana kamar tersebut dihuni oleh lebih dari satu orang di dalamnya. Penghuni kamar yang merupakan saudara kandung menampilkan bagaimana fleksibilitas manusia dalam memenuhi dua kebutuhan tersebut. Dalam skripsi ini juga ditampilkan bagaimana sistem berbagi pada masing-masing kakak beradik mempengaruhi kenyamanan masing-masing individu di dalam ruang terkait pemenuhan kebutuhan akan ruang personal dan teritori.

Personal space and territoriality is the spatial behavior that is formed when a certain person alongside with others in a room. This study will discuss the personal space and territory which formed in a bedroom with a shared condition, the condition where the rooms inhabited by more than one person. The occupants who is a sibling show how flexible human in their fulfillment of these needs. In this study also shown how the sharing system of sibling affect the comfort of each individual in space-related fulfillment of the need for personal space and territory."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alline Dwiantina
"Skripsi ini membahas hubungan antara teori ruang personal dan teritori dengan kepadatan yang bekerja pada tribun gedung olahraga. Dalam kenyataannya, invasi terhadap keduanya dapat berakibat negatif baik bagi penonton maupun atlet. Pembahasan dilihat dari aspek teknis (dimensi, elemen-elemen arsitektur) dan aspek non teknis (perilaku). Hasilnya menyatakan bahwa ukuran ruang personal pada tribun dapat mengerucut akibat minimnya dimensi gerak yang tersedia. Teritori dapat bertahan pada area padat jika penanda teritori dirasa kuat. Dalam mendesain tribun, sebaiknya mengacu pada garis pandang (sight line) dimana setiap titik tribun harus dapat melihat objek secara keseluruhan, sehingga menghindari terjadinya invasi berlebihan pada ruang personal dan teritori.

The focus of this study is discusses about the relationship between personal space and territory theory and the density that happen in sport facility?s tribune. In fact, the invasion of both, personal space and theritory, are able to bring negative influence not only to the spectators but also the athlete. This discussion analyzed based on the technical aspects (dimension and architectural elements) and the non technical aspect (the behaviour). The result shows that personal space for the spectators in the tribune shrinks as the effect from the lack of movement dimension available. The territory will remain in a high density area if the sign of the theritory is strong enough. In designing tribune, we should refer to sight line where in every spot in the tribune must be able to see objects in the court as a whole, so that the excessive invasion to the personal space and territory can be avoided."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S129
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, T. Nahomi M. Hamonangan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Sunarso
"Studi ini mencoba mengkaji pola-pola interaksi sosial dalam komuniti di permukiman kumuh sebagai tempat tinggal dan usaha pendatang di sekitar kawasan industri, dengan fokus studi pada motivasi penduduk dalam menetap di permukiman, pengelompokan yang terjadi. Adaptasi pendatang di permukiman baru serta peluang dan kendala yang menghambat keserasian sosial dalam menunjang ketahanan lingkungan.
Penelitian ini dilakukan di kelurahan Rawa Terate Kecamatan Cakung Kotamadya Jakarta Timur pada bulan Nopember 1997 hingga Januari 1996. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan Disktiptif. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sebanyak 100 responden dan 10 informan atau tokoh masyarakat yang dianggap mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai masalah yang relevan dengan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berstruktur dan wawancara mendalam, pengamatan terlibat dan pengamatan biasa, serta Studi Pustaka.
Data yang terkumpul di Edit, Code, Tabulasi dan dianalisa dengan bentuk distribusi frekuensi dan tabel silang berdasarkan perhitungan proporsi persentase dan pengukuran Skala Bogardus. Hasil penelitian didapat bahwa motivasi utama penduduk menetap di permukiman kumuh sebagian besar karena masalah ekonomi dan merasa aman, dan sebagian kecil karena panggilan kerja dan keluarga. Pengelompokan tempat tinggal dengan alasan untuk menghemat biaya sewa rumah, menghemat biaya ke tempat kerja, satu profesi/pekerjaan dan bisa menitipkan uang ke kampung. Dalam adaptasi di permukiman, umumnya mengikuti kegiatan sosial yang terwujud, yaitu Kerja Bakti, Pengajian, olah raga, Karang Taruna, Arisan, Siskamling dan PKK. Namun ada yang tidak mengikuti kegiatan sosial formal tersebut karena kesibukan dan kelelahan kerja sehari-hari, sehingga fungsi rumah / tempat tinggal hanyalah untuk beristirahat. Kesertaan penduduk dalam kegiatan sosial ini sangat dipengaruhi oleh lama tinggal di permukiman, status kependudukan, tingkat penghasilan dan pendidikan. Peluang untuk memperkuat keserasian sosial adalah kegiatan non formal yang tercipta di permukiman sedang yang menjadi kendala dalam keserasian sosial adalah konflik yang terjadi dan kejadian yang bersifat negatif.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penduduk permukiman kumuh di sekitar kawasan industri Pulo Gadung ,ini relatif heterogen dan pola interaksi yang berlangsung bersifat simbiotik konflik terbuka dan tertutup, dan masing-masing menjaga jarak serta terdapat peluang untuk memperkuat keserasian sosial melalui kegiatan non formal sehingga akan memperkuat solidaritas sesama yang akhirnya akan memperkuat ketahanan lingkungan. Namun sangat lemah / rawan bagi katahanan wilayah mengingat penduduknya relatif rendah pondidikannya dan miskin dalam bidang ekonominya, sehingga mudah digerakkan untuk tujuan yang bersifat negatif."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T7079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Kurniasari
"ABSTRAK
Peningkatan penduduk kota telah menimbulkan berbagai dampak. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya permintaan rumah layak huni, namun peningkatan ini tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah lahan di kota. Keterbatasan lahan di kota mengakibatkan harga lahan menjadi tinggi dan tidak terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Mereka menempati lahan dengan peruntukan bukan untuk permukiman seperti bantaran sungai, rel kereta api dan mengakibatkan kekumuhan pada kawasan perkotaan. Kondisi kumuh terjadi di Kelurahan Kotabaru Kota Serang. Berbagai upaya penanganan permukiman kumuh telah lama dilakukan, namun kenyataannya secara keseluruhan program penanganan permukiman kumuh yang telah dilaksanakan hasilnya belum menunjukkan perubahan yang signifikan dalam membantu penataan dan perbaikan permukiman kumuh. Untuk mengetahui penanganan permukiman kumuh yang tepat maka perlu dilakukan identifikasi tingkat kekumuhan berdasarkan karakteristik lingkungan, ekonomi, dan sosial masyarakatnya; menganalisis tingkat partisipasi masyarakat; dan menyusun konsep penanganan permukiman kumuh dengan pendekatan partisipasi masyarakat.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode campuran untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa strata kekumuhan di permukiman Kotabaru terdiri dari kumuh sedang RW 1 dan RW 2 dan kumuh berat RW 3 dan RW 5 . Partisipasi masyarakat di Kelurahan Kotabaru pada tingkatan sedang dan rendah. Tingkat partisipasi rendah yaitu di RW 5 dan tingkat partisipasi sedang di RW 1,2, dan 3. Tingkat kekumuhan yang berbeda membutuhkan penanganan yang berbeda pula, untuk wilayah kumuh sedang, penanganan melalui peremajaan dengan land sharing. Untuk wilayah kumuh berat penanganan melalui pembangunan rumah susun.

ABSTRACT
The increase in the urban population has led to various impacts. One consequence is the increasing demand for appropriate housing, but this increase is not offset by an increase in the amount of land in the city. Limitations of land in the city resulted in land prices high and not affordable by low income people. They occupied the land with the designation not to settlements such as riverbanks, railroad tracks and lead to slums in urban areas. Rundown condition occurs in Sub Kotabaru city of Serang. Various efforts to address the slum has long been done, but in fact the overall program management of slums that have been implemented the results have not shown significant changes in assisting the structuring and slum upgrading. To determine the proper handling of slums it is necessary to identify the level of squalor by environmental characteristics, economic, and social communities analyze the level of public participation and draft handling of slums with community participation approach. This study used a qualitative approach with a mix of methods to collect qualitative and quantitative data. The results of the study explained that the strata of untidiness in Kotabaru consists of slum settlements being RW 1 and RW 2 and seedy weight RW 3 and RW 5 . Community participation in the Village Kotabaru in moderate and low. The participation rate is low on RW 5 and RW participation rate was at 1, 2, and 3. squalor different level requires different handling, anyway, to the slums being, handling through rejuvenation with land sharing. To the slums of heavy handling through the construction of flats. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Amalia
"Pemukiman kumuh merupakan suatu permasalahan, baik dari segi perkotaan maupun lingkungan. Jika didefinisikan ulang, sesungguhnya permasalahan yang disebabkan pemukiman kumuh ini dari segi perkotaan adalah dari aspek legalitas lahannya yang tidak sah, kurangnya angka pemenuhan kebutuhan rumah, buruknya citra kota, dan sumber dari kriminalitas. Sementara dari segi lingkungan, permasalahan yang ditimbulkan oleh pemukiman ini adalah terjadinya degradasi lingkungan hidup. Dan sesungguhnya permasalahan tersebut muncul sebagai dampak dari adanya budaya kemiskinan yang dimiliki para penghuni pemukiman kumuh tersebut. Budaya tersebut membentuk ruang-ruang dengan karakter yang dikenal sekarang ini sebagai kumuh. Namun diantara segala macam hal negatif yang muncul akibat pemukiman ini, ada nilai positif dalam kehidupan masyarakat penghuni pemukiman kumuh, yaitu keberlangsungan komunitasnya yang hidup seperti layaknya suatu keluarga besar, kreatifitas yang muncul akibat tekanan dan keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya, serta kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap ruang dan lingkungannya. Hal-hal inilah yang perlu dipertahankan saat menciptakan pemukiman yang ideal bagi masyarakat dengan budaya kemiskinan di dalamnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Amantari
"ABSTRAK
Fasilitas MCK umum merupakan kebutuhan primer pada masyarakat perkotaan yang tinggal di permukiman kumuh liar. Fasilitas MCK umum menjadi kebutuhan primer karena di dalam tempat tinggal mereka tidak tersedia sarana untuk memenuhi kebutuhan untuk mandi, cuci dan kakus.
Fasilitas MCK umum yang terdapat di permukiman kumuh liar tersebar di tanah kosong, diantara bangunan, dan ada yang didalam bangunan. Fasilitas MCK umum yang ada disediakan oleh masyarakat setempat.
Penelitian difokuskan pada corak, pola, dan proses penyediaan fasilitas MCK, berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku dalam kebudayaan mereka, khususnya mengenai penataan ruang yang ada di permukiman kumuh liar. Untuk memahami corak, pola dan proses penyediaan fasilitas MCK maka dilakukan pembahasan penentuan lokasi, interaksi masyarakat dalam proses penyediaan fasilitas MCK, bentuk-bentuk MCK, cara dan siapa yang mengorganisasi MCK.
Sasaran penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di permukiman liar di Kelurahan kapuk, Kecamatan Cengkareng, DKI Jakarta. Mereka adalah masyarakat pendatang yang tinggal di Jakarta sebagai "penduduk? dan bekerja sebagai buruh.
Dalam proses pengumpulan data, mengacu pada pendekatan kualitatif dan menggunakan metode pengamatan. Disamping itu dilakukan pemotretan dan pembuatan gambar fisik MCK untuk melihat berbagai bentuk MCK.
Hasil penelitian disimpulkan Cara penentuan lokasi, siapa saga yang terlibat dalam penyediaan dan pengorganisasian, dan bagaimana bentuk-bentuk fisik fasilitas MCK umum yang ada di permukiman kumuh liar. "
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Noorjannah
"Istilah permukiman kumuh sering didengar dalam berbagai bidang dan terus dibicarakan ditengah perkembangan perekonomian dan pergolakan mayarakat Indonesia yang Iabil saat ini. Pada bidang Arsitektur permasalahan permukiman kumuh tidak lepas dari pemasalahan Tata Kota. Permukiman kumuh bertambah dan berkembang dengan ciri dan karakter yang berbeda dengan permukiman perkampungan atau permukiman elit, bagaimana mengidentitikasi kawasan kumuh tersebut, bagaimana dengan kehidupan bermukimnya dan perkembangan persebarannya dalam ruang kota Jakarta.
Keterlibatan pemerintah dalam menangani permukiman kumuh telah dimulai sejak di keluarkannya Inpres No 5 /1960 mengenai permukiman kumuh. Kebijakan apa saja yang dibuat dan seberapa berpengaruhnya hal tersebut terhadap penyelesaian permasalahann pemukiman kumuh di Jakarta.
Dalam kebijakan penanganan permasalahan permukiman kumuh, pemerintah rnengharapkan peran semua pihak. Sehingga keberhasilan strategi dan program yang di jalankan juga tergantung keberhasilan tiap-tiap pelaku dalam melaksanakan peranannya. Hingga saat ini permukiman kumuh di Jakarta makin bertambah jumlahnya dengan kwalitas kekumuhan yang buruk. Keterbatasan pemerintah dalam hal ini telah di sadari sehingga mengubah peranannya hanya sebatas pemberi tugas bukan pelaksana, dapatkah arsitek menjawab tantangan dan mengambil peran tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>